hidrolisis dapat terjadi dalam minyak atsiri yang mengandung ester dan akan terhidrolisis sempurna dengan air dan asam sebagai katalisator.
4.4 Bilangan Ester
Bilangan ester minyak ylang-ylang yang diperoleh berkisar antara 22,85 – 45,30 Tabel 7. Namun hanya minyak ylang-ylang dari bunga tanpa
penyimpanan kontrol yang memenuhi standar SNI bilangan ester minimal 40. Artinya penyimpanan bunga akan menurunkan bilangan ester dan minyak belum
memenuhi standar SNI Gambar 3. Bila dibandingkan dengan minyak kenanga, bilangan ester minyak ylang-ylang hasil penyimpanan ini memenuhi persyaratan
mutu SNI untuk minyak kenanga yang menuntut bilangan ester 15-35.
Tabel 7 Nilai bilangan ester minyak ylang-ylang
Bilangan Ester Minyak Ylang-ylang Tebal hamparan cm
Waktu hari Kelembaban
75 - 80 95 - 98
10
1 31,00 B
31,28 B 2
25,61 CD 27,00 C
3 25,06 D
25,75 CD
20
1 27,27 CD
31,42 B 2
25,34 D 25,61 CD
3 24,51 E
25,20 D
30
1 26,17 CD
26,44 C 2
23,68 E 25,20 D
3 22,85 F
25,06 D
Kontrol 0 hari 45,30 A
Keterangan : Nilai rendemen yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata
Bilangan ester minyak ylang-ylang dari bunga yang tidak mengalami penyimpanan ternyata jauh lebih rendah dibandingkan dengan bilangan ester pada
fraksi yang sama dari hasil penelitian Djazuli dan Ma’mun 2003 yaitu sebesar 126,02. Perbedaan ini terjadi karena pada penelitian ini, minyak yang disuling
telah mengalami penguapan senyawa ester dalam bunga pada saat diangkut dari Banten ke Bogor yang membutuhkan waktu sekitar 6 jam. Panas yang dihasilkan
oleh bunga menyebabkan terjadinya penguapan yang membawa ester-ester keluar dari sel-sel dan diangkut pergi bersama dengan angin. Gusmalini 1987 panas
dan oksigen yang ada di udara mengakibatkan proses oksidasi yang dapat menurunkan persenyawaan dalam minyak.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi ketiga faktor mempengaruhi secara nyata bilangan ester minyak ylang-ylang Lampiran 7.
Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa perlakuan penyimpanan berbeda nyata dengan bilangan ester kontrol. Sedangkan waktu simpan 1 hari dengan tebal
hamparan 10 cm baik disimpan pada kelembaban udara 75-80 maupun kelembaban udara 95-98 memiliki bilangan ester yang tidak berbeda nyata dan
menjadi perlakuan penyimpanan yang menghasilkan minyak dengan bilangan ester tertinggi Tabel 7.
Apabila waktu simpannya ditingkatkan menjadi 2 hari ternyata bunga yang disimpan pada ruang berkelembaban 75-80 dan 95-98 tidak dapat
mempertahankan bilangan ester. Sedangkan bunga yang disimpan pada kelembabanan 95-98 menghasilkan bilangan ester yang lebih tinggi. Namun
pada kondisi yang sama terjadi ketika bunga disimpan selama 3 hari baik dengan tebal hamparan 20 cm maupun 30 cm sebagian besar bilangan ester minyak lebih
tinggi ketika bunga disimpan dalam ruang berkelembaban 95-98 Tabel 7. Pada waktu simpan dan tebal hamparan yang sama, ada kecenderungan
bunga yang disimpan dalam ruang berkelembaban 95-98 menghasilkan bilangan ester yang lebih tinggi dibandingkan bunga yang disimpan di dalam ruang
berkelembaban 75-80 Gambar 3. Hal ini dikarenakan kelembaban yang tinggi dapat menghambat laju respirasi, sehingga dapat mengurangi proses oksidasi dan
hidrolisis pada bahan. Menurut Carbineau 1988 diacu dalam Oktapiyani 2004 RH yang tinggi dapat mengurangi angka respirasi. Selain itu, pada kelembaban
yang lebih rendah diduga menghasilkan uap air yang dapat memicu ester terhidrolisis sempurna, sehingga menyebabkan nilai bilangan ester pada
kelembaban 75–80 lebih rendah. Menurut Ketaren 1985 kelembaban yang
rendah menyebabkan air beserta minyak yang terdapat dalam sel akan berdifusi kepermukaan bahan dan selanjutnya akan menguap dan terhidrolisis.
Gambar 3 Hubungan antara waktu penyimpanan bunga dan tebal hamparan dengan bilangan ester Ket: A Kelembaban 75-80; B
Kelembaban 95-98.
Pada waktu simpan dan kelembaban yang sama, ada kecenderungan semakin tebal hamparan menghasilkan bilangan ester yang semakin rendah
Gambar 3. Menurunnya nilai bilangan ester pada peningkatan tebal hamparan diduga karena semakin tebalnya hamparan menyebabkan panas didalam
tumpukan bunga meningkat dan membuat proses oksidasi dan hidrolisis semakin meningkat. Menurut Ketaren 1985 proses oksidasi dan hidrolisis berlangsung
cepat karena adanya panas. Pada tebal hamparan dan kelembaban yang sama, ada kecenderungan
semakin lama penyimpanan menghasilkan bilangan ester yang semakin rendah Gambar 3. Ester merupakan senyawa-senyawa yang mudah menguap, sehingga
semakin lama penundaan penyulingan semakin banyak ester yang menguap dari bunga akibat proses oksidasi dan hidrolisis.
4.5 Bilangan Asam