2.4 Penyulingan Minyak Ylang-ylang
Penyulingan dapat didefinisikan sebagai pemisahan komponen-komponen suatu campuran dari dua jenis cairan atau lebih berdasarkan perbedaan tekanan
uap dari masing-masing zat tersebut Stephen 1940 diacu dalam Guenther 1990. Dengan demikian proses penyulingan merupakan proses penting dalam produksi
minyak atsiri. Secara umum ada dua macam sistem penyulingan campuran cairan yaitu, penyulingan dari campuran cairan yang saling tidak melarutkan dan
selanjutnya membentuk dua fase dan penyulingan dari campuran cairan yang saling melarutkan secara sempurna dan hanya membentuk satu fase. Hal yang
perlu diperhatikan dalam proses penyulingan adalah penempatan bahan di dalam tangki tidak boleh terlalu padat untuk memungkinkan uap bergerak bebas diantara
bunga tersebut sehingga penyulingan lebih sempurna. Dalam industri minyak atsiri dikenal 3 macam metode penyulingan, yaitu :
penyulingan dengan air, penyulingan air dan uap kukus, dan penyulingan dengan uap langsung. Industri penyulingan minyak ylang-ylang biasa
menggunakan cara penyulingan uap langsung, namun penyulingan pada masyarakat kecil menggunakan penyulingan kukus Guenther 1987.
Hasil suling dipisahkan menjadi beberapa fraksi yang memiliki komponen kimia dan mutu yang berbeda. Fraksi yang ditampung berbeda-beda dalam
komposisi kimia dan kualitasnya dimana fraksinasi yang paling sederhana adalah berdasarkan waktu. Fraksi hasil penyulingan minyak ylang-ylang dikenal dengan
fraksi ekstra, fraksi pertama, dan kedua. Minyak yang keluar pada jam-jam pertama penyulingan kualitasnya paling baik dan jam-jam selanjutnya kualitasnya
menurun. Fraksi ekstra adalah fraksi minyak dengan mutu paling baik yang memiliki kadar ester dan eter paling tinggi dan kadar sesquiterpen paling rendah,
sedangkan fraksi berikutnya mempunyai kadar ester dan eter yang makin rendah dan sebaliknya kadar sesquiterpen yang semakin tinggi.
2.5 Susunan Kimia Minyak Ylang-ylang