Rendemen HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rendemen

Rendemen minyak ylang-ylang yang dihasilkan setelah 2 jam penyulingan berkisar antara 0,34-0,44. Minyak hasil penyulingan pertama ini disebut dengan mutu ekstra mutu tertinggi dimana biasanya berjumlah sekitar 30-40 dari total minyak yang dihasilkan. Karakteristik dari mutu ekstra ini ialah memiliki odor bau yang manis, eksotik, mengandung sedikit bau melati dan wangi cengkeh yang biasa digunakan dalam pembuatan parfum berkelas tinggi Balittro 1998. Menurut Nurdjannah 2006, penyulingan minyak ylang-ylang selama 20 jam seperti yang dilakukan industri penyulingan menghasilkan rendemen antara 1,5- 2,5. Oleh karena itu, seharusnya penyulingan selama 2 jam yang dilakukan akan menghasilkan rendemen sekitar 0,45-0,75. Rendahnya nilai rendemen minyak ylang-ylang yang dihasilkan dalam penelitian ini karena adanya penundaan penyulingan selama 1-3 hari. Oleh karena itu, kemungkinan untuk kandungan minyak ini banyak yang menguap lebih besar. Pada bunga yang tidak mengalami penyimpanan kontrol nilai rendemen yang dihasilkan juga lebih rendah yaitu 0,44. Hal ini karena pengaruh dari faktor waktu dan kondisi pengangkutan. Pengangkutan yang membutuhkan waktu selama 6 jam ini menyebabkan minyak selama pengangkutan banyak yang menguap. Penguapan minyak selama proses pengangkutan dapat disebabkan oleh proses respirasi yang tetap terjadi pada bunga setelah dipetik, dimana respirasi tersebut menyebabkan ester-ester dari sel-sel menguap keluar dan diangkut pergi bersama angin De jung 1987. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa interaksi dari waktu simpan, tebal hamparan dan kelembaban udara mempengaruhi secara nyata nilai rendemen minyak ylang-ylang Lampiran 3. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa waktu simpan 1 hari dengan tebal hamparan 10 cm baik disimpan pada kelembaban udara 75-80 maupun kelembaban udara 95-98 memiliki nilai rendemen yang tidak berbeda nyata dan merupakan perlakuan penyimpanan yang menghasilkan nilai rendemen tertinggi Tabel 4. Apabila waktu simpannya ditingkatkan menjadi 2 hari ternyata bunga yang disimpan pada ruang berkelembaban 95-98 dapat mempertahankan rendemennya sedangkan bunga yang disimpan dalam ruang berkelembaban 75-80 menghasilkan minyak dengan rendemen yang lebih rendah. Kondisi yang sama terjadi ketika bunga disimpan selama 3 hari baik dengan tebal hamparan 20 cm maupun 30 cm, sebagian besar rendemen minyak lebih tinggi ketika bunga disimpan dalam ruang berkelembaban 95-98 Tabel 4. Tabel 4 Nilai rendemen minyak ylang-ylang Rendemen Minyak Ylang-ylang Tebal hamparan cm Waktu hari Kelembaban 75 - 80 95 - 98 10 1 0,43 B 0,42 B 2 0,41 CD 0,42 B 3 0,40 E 0,41 C 20 1 0,39 F 0,40 E 2 0,38 G 0,38 G 3 0,36 H 0,37 G 30 1 0,36 H 0,39 F 2 0,36 H 0,37 G 3 0,34 I 0,36 H Kontrol 0 hari 0,44 A Keterangan : Nilai rendemen yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata Pada waktu simpan dan tebal hamparan yang sama, ada kecenderungan bunga yang disimpan dalam ruang berkelembaban 95-98 menghasilkan rendemen minyak yang lebih tinggi dibandingkan bunga yang disimpan di dalam ruang berkelembaban 75-80 Gambar 1. Hal ini diduga karena kelembaban 95- 98 dapat menghambat laju respirasi pada bunga sehingga rendemen pada kelembaban 95-98 lebih tinggi. Menurut Carbineau 1988 diacu dalam Oktapiyani 2004 kelembaban yang tinggi akan mengurangi laju respirasi. Berkurangnya laju respirasi dapat mengurangi terjadinya panas yang dapat menyebabkan terjadinya penguapan air yang akan membawa minyak astiri menguap. Menurut Ashari 1995 penyimpanan dingin dan kelembaban tinggi dapat menurunkan laju respirasi bunga, dengan menurunnya laju respirasi akan menghambat proses penguapan sehingga dapat memperpanjang umur simpan bunga. Pada waktu simpan dan kelembaban yang sama, ada kecenderungan semakin tebal hamparan menghasilkan rendemen yang semakin rendah Gambar 1. Semakin tebal hamparan bunga dapat meningkatkan suhu pada tumpukan bunga, sehingga akan menimbulkan panas. Panas yang ditimbulkan mempercepat terjadinya proses penguapan dan oksidasi Ketaren 1985. Adanya proses oksidasi dapat menurunkan jumlah persenyawaan kimia dalam minyak dan adanya penguapan dapat menyebabkan minyak astiri terbawa uap air sehingga rendemen yang dihasilkan semakin rendah. Pada tebal hamparan dan kelembaban yang sama, ada kecenderungan semakin lama penyimpanan menghasilkan rendemen yang semakin rendah Gambar 1. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kumalaningsih dan Wijaya 1988, semakin lama waktu penyimpanan bunga semakin rendah rendemen yang dihasilkan. Semakin lamanya penyimpanan menyebabkan semakin banyaknya minyak atsiri yang menguap dan teroksidasi sehingga semakin banyak kandungan minyak yang hilang. Gambar 1 Hubungan antara waktu penyimpanan bunga dan tebal hamparan dengan rendemen . Ket: A Kelembaban 75-80; B Kelembaban 95-98.

4.2 Bobot Jenis