Pemanenan Bunga Penyimpanan Bunga

Tulang daun sekunder terdiri dari 8-9 pasang jelas terlihat dari kedua sisi daun, terkadang terdapat rambut halus Yusuf dan Sinohin 1999. Komposisi bunga mengelompok pada tangkai bunga yang terdiri dari 2-20 dan terkadang lebih Guenther 1990. Selain itu, bunga ylang-ylang tersusun dari sepal tiga buah, petal enam buah dengan panjang 4-8 cm, sempit dan ujungnya melengkung ke belakang. Bunga yang baru mekar berwarna hijau, berbulu tebal sehingga nampak putih kehijau-hijauan, setelah dewasa bunga berwarna kuning kemudian kuning tua.

2.2 Pemanenan Bunga

Pada umumnya tanaman ylang-ylang dapat berbunga sepanjang tahun, sehingga waktu panen dapat dilakukan sepanjang tahun. Waktu panen dapat dibagi menjadi 3 musim Guenther 1990 yaitu : 1. Panen utama yang dilakukan setelah musim hujan, antara April sampai Juni. 2. Panen selama musim panas, antara September sampai November. 3. Panen selama musim hujan, Januari sampai Maret. Selang waktu pemanenan bergantung pada cepat lambat datangnya musim hujan. Panen pada musim panas menghasilkan bunga dengan kadar air yang lebih kecil lebih kering dan mengandung minyak lebih banyak dibandingkan hasil panen musim hujan. Tanaman ylang-ylang biasanya mulai berbunga pada umur 1,5-2 tahun setelah tanam atau sekitar 2-3 tahun setelah penyemaian. Bunga yang dipanen pada akhir musim kemarau menghasilkan mutu minyak terbaik. Untuk memperoleh mutu minyak yang terbaik hendaknya dipanen setelah benar-benar masak ditandai dengan warna kuning tua. Kandungan minyak atsiri tertinggi terdapat pada malam hari dan pada siang hari menurun. Oleh karena itu panen bunga hendaknya dilakukan sepagi mungkin dan tidak melebihi pukul 9 pagi Guenther 1990. Hal yang harus diperhatikan sebelum penyulingan berlangsung adalah bunga ylang-ylang harus dibersihkan dahulu dari kotoran kasar seperti daun, ranting dan rumput-rumput. Sebaiknya bunga disuling dalam keadaan utuh dan segar. Pemanenan yang selektif, yaitu dengan pengambilan bunga yang sudah mekar berwarna kuning atau hijau kekuningan masak fisiologis akan menghasilkan jumlah rendemen dan mutu minyak yang tinggi, sebaliknya cara panen dengan sistem perontokan menggunakan galah akan mendapatkan campuran bunga baik yang kuning, maupun hijau, sehingga akan menurunkan rendemen dan mutu minyak ylang-ylang.

2.3 Penyimpanan Bunga

Penyimpanan bunga merupakan salah satu perlakuan awal terhadap bahan yang mengandung minyak. Penyimpanan bunga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor luar diantaranya kelembaban dan suhu penyimpanan untuk menjaga kesegaran produk. Produk hortikultura yang segar pada dasarnya merupakan jaringan yang masih hidup. Oleh karena itu proses respirasi masih berlangsung yang ditandai oleh perubahan warna dan tekstur. Respirasi menyebabkan menguapnya ester-ester keluar dari sel-sel bunga. Persentasi kelembaban relatif yang tinggi akan mengurangi angka respirasi De jung 1987. Tingkat kelembaban relatif yang direkomendasikan untuk menyimpan adalah 90-98. Tingkat kelembaban relatif yang terlalu tinggi menyebabkan kondensasi dan sebagai akibatnya pada mahkota bunga akan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh tumbuhnya cendawan Kurniawan 2000. Berdasarkan penelitian Oktapiyani 2004, dengan peningkatan kelembaban dari 70-75 sampai 95-98 terjadi kecenderungan peningkatan rendemen dan bilangan ester. Menurut Ketaren 1985, proses oksidasi dan resinifikasi berlangsung cepat karena adanya panas, sementara itu dengan adanya peningkatan kelembaban ruangan juga dapat menghambat proses respirasi sehingga dapat menghambat penguapan minyak. Selain itu, usaha penurunan suhu dari 26-27 C sampai 22-23 C terjadi kecenderungan penurunan rendemen dan bilangan ester. Penggunaan AC dalam menurunkan suhu ruangan menyebabkan terjadinya penurunan rendemen dan bilangan ester. Hal ini dikarenakan penggunaan AC dalam menurunkan suhu menimbulkan sirkulasi udara yang cepat, dimana sirkulasi udara dapat mempercepat penguapan minyak Ketaren 1985.

2.4 Penyulingan Minyak Ylang-ylang