persenyawaan kimia. Komposisi kimia minyak ylang-ylang dalam setiap fraksi sama secara kualitatif, hanya saja yang membedakannya adalah pada jumlah
masing-masing komponen dalam setiap fraksi. Secara umum fraksi ekstra memiliki kadar ester terbesar dan paling sedikit sesquiterpen. Ester yang terdapat
dalam minyak merupakan ester dari asam format, asetat, volerat, asam dengan C
5
C
6
C
8
C
10
dan asam benzoat. Jenis ester yang terpenting adalah benzil asetat dan benzil benzoat Ketaren 1985.
Komponen utama minyak ylang-ylang adalah benzil asetat 33, -
kariofilin 12, linalool 5 dan benzil alkohol 1. Linalool menyebabkan minyak ylang-ylang berbau jeruk segar Rusli et al. 1987. Secara umum
komponen penyusun minyak kenanga dapat dianggap analog dengan kandungan minyak atsiri dari genus sejenis, yaitu minyak ylang-ylang, tetapi keduanya hanya
berbeda proporsi komponen penyusunnya. Minyak kenanga banyak mengandung sesquiterpen dan sesquiterpen alkohol serta kandungan esternya sedikit, sehingga
memiliki aroma yang lebih berat dan sebaliknya minyak ylang-ylang lebih banyak mengandung ester, sehingga mempunyai aroma lebih tajam dan halus.
Minyak yang diperoleh dari fraksi pertama pada penyulingan minyak ylang-ylang disebut dengan mutu Extra biasanya sekitar 40 dari keseluruhan
minyak yang dihasilkan, dan mempunyai odor bau yang manis, eksotik, mengandung sedikit bau melati dan wangi cengkeh yang biasa digunakan dalam
pembuatan parfum berkelas tinggi. Hasil analisis minyak menunjukkan fraksi pertama mengandung benzaldehid, linalool, beta-kariofilen, alfa-humulen, benzil
format, benzil asetat, geranil asetat, benzil alkohol, safrol dan iso-eugenol. Fraksi lainnya mempunyai kandungan yang hampir sama dengan fraksi pertama dalam
jumlah yang berbeda-beda, namun tidak mengandung benzaldehid dan alfa-
humulen Balittro 1998.
2.6 Rendemen dan Mutu Minyak Ylang-ylang
Menurut Guenther 1987, perlakuan bahan, jenis alat penyulingan, perlakuan minyak atsiri setelah ekstraksi, pengemasan dan penyimpanan
berpengaruh terhadap kualitas minyak atsiri. Selain itu, rendemen dan mutu minyak ylang-ylang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya cara
peyulingan, lingkungan tempat tumbuh, waktu petik bunga, kematangan bunga
dan penanganan bunga sebelum penyulingan Nurdjannah 2006.
Tabel 1 Syarat mutu minyak ylang-ylang dan kenanga Jenis Uji
Persyaratan Mutu Minyak Ylang-ylang
Persyaratan Mutu Minyak Kenanga
Keadaan Warna Kuning pucat–kuning
kecoklatan Kuning muda-kuning tua
Bau Khas minyak ylang-ylang
Khas minyak kenanga Bobot jenis
0,906 – 0,976 0,906 – 0,920
Indeks bias 1,498 – 1,513
1,4952 – 1,504 Putaran optik
-63
o
– -25
o
-15
o
– -30
o
Bilangan asam Maksimal 3,0
- Bilangan ester
Minimum 40 15 - 35
Sumber : BSN 1995, 2006
Penggolongan kualitas minyak ylang-ylang dapat dilihat dari karakteristik minyak tersebut, antara lain: bilangan ester, warna, kelarutan dalam alkohol, berat
jenis, putaran optik, dan indeks bias. Minyak ylang-ylang yang berkualitas baik mempunyai bilangan ester yang tinggi. Adapun standar yang dikenal di Indonesia
adalah SNI 06-7224-2006 Tabel 1 dan Essential Oil Association EOA. Kualitas minyak ylang-ylang yang ditetapkan oleh EOA memiliki standar
minyak ylang-ylang ekstra dan fraksi. Minyak ylang-ylang ekstra Tabel 2 merupakan standar minyak hasil penyulingan yang diperoleh dari penyulingan 2
jam pertama, sedangkan minyak ylang-ylang fraksi Tabel 3 merupakan penyulingan minyak ylang-ylang berdasarkan waktu penyulingan selama 3 waktu
yang berbeda dengan selang waktu 2 jam. Fraksi tersebut terdiri dari mutu I, mutu II dan mutu III, setiap fraksi mempunyai komposisi kimia dan kualitas yang
berbeda. Fraksi tertinggi adalah fraksi minyak dengan kualitas paling baik, kadar ester dan eter yang paling tinggi dan kadar sesquiterpen paling rendah.
Tabel 2 Syarat mutu minyak ylang-ylang fraksi Jenis Uji
Mutu I Mutu II
Mutu III Bobot jenis
0,939-0,950 0,920-0,935
0,906-0,920 Indeks bias
1,5–1,5080 1,5050–1,5110
1,5060–1,5140 Putaran optik
-35
o
–-50
o
-40
o
–-65
o
-48
o
–-67
o
Kelarutan dalam alkohol 90
Larut dalam 0,5 volume,
keruh dalam 10 volume
Kerap larut dalam 0,5 volume, keruh
dalam pelarutan,
tetap keruh dalam 10 volume
Terkadang larut
dalam 0,5
volume, biasanya keruh sejak 0,1
sampai 10
volume pencampuran,
tetap keruh dalam 10 volume
Bilangan Penyabunan
110-140 65-95
45-65
Sumber : EOA 1970a, 1970b
Warna minyak ylang-ylang bervariasi dari amber bercahaya sampai kuning coklat, warna akan semakin tua dengan meningkatnya fraksi. Hal ini
disebabkan karena adanya senyawa-senyawa fenol di dalam minyak tersebut. Minyak yang demikian sangat sensitif terhadap cahaya, sehingga memerlukan
kondisi penyimpanan yang lebih baik. Kerusakan komponen dalam minyak dapat mengakibatkan kenaikan berat jenis dan penurunan nilai indeks bias serta putaran
optik minyak yang bersangkutan Ketaren 1985. Semakin tinggi nilai berat jenis
dan semakin rendah indeks bias serta putaran optik berarti kualitas minyak semakin baik.
Tabel 3 Mutu minyak yang-ylang ekstra dan kenanga Jenis Uji
Persyaratan Mutu Minyak Ylang-ylang
Persyaratan Mutu Minyak Kenanga
KeadaanWarna Kuning pucat
Kuning muda-kuning tua Bau
Khas minyak ylang-ylang Khas minyak kenanga
Bobot jenis 0,950 – 0,985
0,904 - 0,920 Indeks bias
1,4960 – 1,5050 1,4950 - 1,5050
Putaran optik -23
o
– -40
o
-15
o
– -30
o
Kelarutan dalam
alkohol 90 Larut dalam 0,5 volume,
keruh dalam 10 volume Larut dalam 0,5 volume,
seterusnya keruh Bilangan
penyabunan 150 – 200
10 - 40
Sumber : EOA 1970a, 1970b
BAB III BAHAN DAN METODE