32
5.3.3 Respon Kadar Air dan Kadar Lemak pada Line 10
Terdapat 14 data yang dianalisis sebagai hasil uji respon pada line 10. Hasil uji respon kadar air pada line 10 berkisar antara 2.04 hingga 3.89 . Nilai respon kadar air
terendah sebesar 2.04 dihasilkan dari data ke-5 dengan kecepatan cutter sebesar 64 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 125
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 157 C. Nilai
respon kadar air tertinggi sebesar 3.89 dihasilkan dari data ke-2 dengan kecepatan cutter sebesar 64 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 120
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 155
C. Nilai rata-rata mean dari respon kadar air pada line 8 sebesar 2.67 dan standar deviasi sebesar 0.25 .
Berdasarkan analisis yang digunakan, model polinomial untuk respon kadar air pada line 10 adalah reduced 2FI. Model yang direkomendasikan oleh program Design Expert
DX7.0.0 adalah 2FI, namun model yang dihasilkan tidak signifikan sehingga dilakukan reduksi secara manual. Reduksi model yang dilakukan menghilangkan komponen B suhu
penggorengan IN dan interaksi komponen AC kecepatan cutter dan suhu penggorengan OUT karena dianggap tidak signifikan.
Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa model reduced 2FI signifikan dengan nilai p “ProbF” lebih kecil dari 0.05 0.0019. Selain itu, diketahui bahwa
komponen A kecepatan cutter, C suhu penggorengan OUT, interaksi komponen AB kecepatan cutter dan suhu penggorengan IN, dan BC suhu penggorengan IN dan suhu
penggorengan OUT memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon kadar air. Lack of fit F-value memiliki nilai sebesar 0.011 dengan nilai p “ProbF” lebih besar dari 0.05
0.9207. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak signifikan relatif terhadap pure error. Nilai tersebut menunjukkan adanya kesesuaian
data respon kadar air dengan model. Model untuk respon kadar air pada line 10 memiliki nilai adjusted R-squared dan
predicted R-squared secara berturut-turut sebesar 0.7978 dan 0.7219 yang menunjukkan bahwa data aktual dan data yang diprediksikan untuk respon kadar air tercakup ke dalam
model sebesar 79.78 dan 72.19 . Nilai predicted R-squared mendukung nilai adjusted R-squared yang dihasilkan karena selisih keduanya lebih kecil dari 0.2. Nilai adequate
precision untuk respon kadar air sebesar 6.850 yang menunjukkan besarnya sinyal terhadap noise ratio. Nilai adequate precision yang lebih besar dari 4 9.520 mengindikasikan
sinyal yang memadai sehingga model tersebut dapat digunakan sebagai pedoman design space. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model yang dihasilkan memenuhi syarat
sebagai model yang baik sehingga diharapkan dapat memberikan prediksi yang baik. Persamaan polinomial untuk respon kadar air pada line 10 adalah:
Kadar Air = 1215.07057 - 27.13568A - 9.80481B + 3.61617C + 0.21938AB – 0.029224BC
5.5 Keterangan : A = kecepatan cutter
B = suhu penggorengan IN C = suhu penggorengan OUT
Berdasarkan persamaan 5.5, terlihat bahwa kadar air dipengaruhi oleh kecepatan cutter, suhu penggorengan IN, suhu penggorengan OUT, interaksi kecepatan cutter dengan suhu
penggorengan IN, serta interaksi suhu penggorengan IN dengan suhu penggorengan OUT. Respon kadar air akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai suhu penggorengan
OUT deng
meni peng
berni pada
19, s e
Gamb
sehin Data
ANO T dan interak
an konstanta ingkatnya nil
gorengan IN ilai negatif.
Grafik kenorm
Gambar 18.
edangkan graf
ar 18. Grafik
Terlihat pada ngga dapat dik
yang menyeb OVA pada resp
Gambar
si kecepatan bernilai posit
lai kecepatan dengan suhu
malan interna Grafik conto
fik tiga dimen
kenormalan i
a Gambar 1
katakan bahwa bar normal me
pon kadar air
r 19. Grafik co
cutter denga tif. Respon
n cutter, su u penggorenga
ally studentize our plot untuk
nsinya dapat d
internally stud
18 bahwa titi
a data untuk r enunjukkan a
line 10
ontour plot ha an suhu peng
kadar air aka uhu penggore
an OUT, yan ed residual un
k respon kada
dilihat pada Ga
dentized residu k-titik menye
espon kadar a danya pemenu
asil uji respon ggorengan IN
an mengalami engan IN, d
ng ditunjukkan ntuk respon ka
ar air dapat di
ambar 20.
uals respon ka ebar dekat de
air pada line 10 uhan model te
kadar air line N, yang ditunj
i penurunan d dan interaksi
n dengan kon adar air dapat
ilihat pada Ga
. adar air line 1
engan garis n 0 menyebar n
erhadap asum
e 10
33 jukkan
dengan suhu
nstanta dilihat
ambar
normal normal.
msi dari
.
antar OUT
terseb menu
respo terseb
20.
setiap kadar
yang
antar dihas
sebes tertin
rpm, Nilai
devia progr
Hasil tidak
Hal t besar
bahw berni
predi Grafik conto
rkomponen sa T sebagai act
but menunjuk unjukkan kom
on kadar air y but dapat terli
Perbedaan ke p kombinasi a
r air yang ren tinggi.
Gambar
Respon kada ra 15.25 h
silkan dari dat sar 126
C, da nggi sebesar 1
suhu penggo i rata-rata me
asi sebesar 0.7 Berdasarkan
ram Design E l analisis raga
k memiliki nil tersebut ditun
r dari 0.05 0 wa nilai tersebu
Model untuk ilai negatif, ya
iksi lebih baik our plot pad
aling mempen tual factor se
kkan nilai re mbinasi dari k
yang sama. B ihat lebih jela
etinggian perm antarkompone
ndah, sedangk
r 20. Grafik tig
ar lemak pada hingga 17.55
ta ke-14 deng an suhu peng
17.55 diha rengan IN seb
ean dari resp 79 .
analisis yang Expert DX7.0
am ANOVA ai signifikans
njukkan pada 0.2280. Nila
ut tidak signif k respon kada
aitu -0.1598. H k bagi respon
da Gambar
ngaruhi nilai ebesar 153
C espon kadar
ketiga kompon Bentuk permu
as pada grafik mukaan menu
en formula. D kan daerah ya
ga dimensi ha a line 10 mem
. Nilai re gan kecepatan
ggorengan OU asilkan dari da
besar 122 C,
pon kadar lem g digunakan, m
0.0 untuk res pada taraf sig
si. Namun, la nilai F-value
ai lack of fit fikan relatif te
ar lemak pada Hal tersebut m
n kadar lemak
19 menggam
respon kadar C. Warna-w
air. Garis- nen dengan n
ukaan dari hu k tiga dimensi
unjukkan nilai Daerah yang r
ang tinggi me
asil uji respon miliki nilai h
spon kadar le cutter sebesa
UT sebesar 15 ata ke-13 den
dan suhu pen mak pada line
model polinom pon kadar lem
gnifikansi me ack of fit mem
e sebesar 1.81 yang tidak s
erhadap pure e a line 10 mem
menunjukkan k pada line 10
mbarkan bag r air dengan
warna yang b garis pada g
nilai berbeda bungan intera
yang ditunjuk respon yang
rendah menun nunjukkan nil
kadar air line asil uji yang
emak terenda ar 66 rpm, suh
58 C. Nilai r
ngan kecepata nggorengan O
e 8 sebesar 16 mial yang dire
mak pada lin nunjukkan ba
miliki nilai ya 1 dengan nila
signifikan ter error.
miliki predict bahwa overal
0. Model yan gaimana kom
suhu penggor berbeda pada
grafik contou yang mengha
aksi antarkom
kkan pada Ga
g berbeda-bed njukkan nilai
ilai respon ka
e 10 dihasilkan be
ah sebesar 15 hu penggoreng
respon kadar an cutter sebe
OUT sebesar 1 6.82 dan s
ekomendasika ne 10 adalah
ahwa model te ang tidak sign
ai p “ProbF” rsebut menunj
ted R-squared ll mean memb
ng dihasilkan
34 mbinasi
rengan grafik
ur plot asilkan
mponen
ambar
a pada respon
dar air
erkisar 5.25
gan IN lemak
esar 66 158
C. standar
an oleh mean.
ersebut nifikan.
” lebih jukkan
d yang berikan
untuk
respo persa
10 da diliha
Gambar
sehin norm
asum on kadar lema
amaan berikut
Grafik kenorm apat dilihat p
at pada Gamb
r 21. Grafik k
Terlihat pada ngga dapat di
mal. Data yan msi dari ANOV
Gambar 2
ak pada line 1 t:
Ka malan interna
ada Gambar bar 22, sedang
enormalan int
a Gambar 2
katakan bahw ng menyebar
VA pada respo
22. Grafik con
0 hanya dibua
adar Lemak ally studentize
r 21. Grafik
gkan grafik tig
ternally studen
21 bahwa titi
wa data untuk normal menu
on kadar lema
ntour plot hasi at berdasarkan
= 16.81643 ed residual un
contour plot ga dimensinya
ntized residua k-titik menye
k respon kada unjukkan ada
ak line 10.
il uji respon k n nilai mean s
3 tuk respon ka
untuk respon a dapat dilihat
als respon kad ebar dekat de
ar lemak pada anya pemenuh
adar lemak lin sehingga dida
adar lemak pad n kadar lemak
t pada Gamba
dar lemak line engan garis n
a line 10 men han model ter
ne 10
35 patkan
5.6 da line
k dapat
ar 23.
10 normal
nyebar rhadap
antar cutte
grafik sama
karen line 1
antar pada
komb mean
setiap
5.4 Optim DX7.