21 Proses pendinginan pada kedua line tersebut adalah single stage, yaitu mie hanya dilewatkan
satu kali di dalam mesin pendingin dengan fan terletak di bagian atas mesin. Lain halnya dengan line 8 yang menggunakan mesin tipe W-800. Proses pendinginan pada line 8 adalah
multi stage, yaitu mie instan dilewatkan lebih dari satu kali di dalam mesin pendingin. Mesin pendingin pada line 8 menggunakan blower yang terletak di bagian atas mesin. Perbedaan
sistem pendinginan tersebut menyebabkan waktu pendinginan pada line yang diamati pun berbeda. Waktu pendinginan pada line 2 dan line 10 lebih singkat kurang lebih dua menit
dibandingkan pada line 8 kurang lebih lima menit. Perbedaan single stage dan multi stage
dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Mesin pendingin
Gambar 4. Sistem multi stage pada line 8
Mesin pendingin
Gambar 5. Sistem single stage pada line 2 dan 10
5.2 Rancangan Kombinasi dan Respon
Penelitian ini menggunakan program Design Expert DX7.0.0 sebagai sarana untuk mengoptimasi parameter proses pembuatan mie instan sehingga didapatkan kadar air dan
kadar lemak mie instan yang sesuai dengan yang diinginkan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan historical data. Historical data merupakan salah satu rancangan
untuk mendapatkan data dengan cara memasukkan hasil trial berupa kombinasi parameter proses dan variabel respon ke dalam program Design Expert DX7.0.0 yang kemudian akan
dianalisis lebih lanjut. Tahap awal dari perancangan kombinasi dengan program Design Expert DX7.0.0
adalah penetapan parameter proses serta variabel respon yang akan dioptimasi. Dalam pembuatan mie instan, proses penggorengan merupakan tahap yang dinilai memiliki
pengaruh paling besar dalam menentukan kematangan mie instan. Kadar air dan kadar lemak merupakan beberapa unsur penunjuk tingkat kematangan suatu mie Suyanti 2008. Pada
proses penggorengan, faktor yang akan diuji adalah kecepatan cutter, suhu penggorengan IN, dan suhu penggorengan OUT. Jumlah data yang dianalisis untuk setiap line berbeda dengan
tujuan untuk mendapatkan model optimasi yang paling sesuai untuk diterapkan. Mie dari
fryer Ruang
pengemasan
Mie dari fryer
Ruang pengemasan
22
5.3 Analisis Respon dengan Response Surface Methodology RSM
Hasil pengukuran masing-masing respon kadar air dan kadar lemak dari setiap formula dijadikan sebagai input data menggunakan program Design Expert DX7.0.0. Setelah
data dimasukkan, tahap selanjutnya adalah tahap analisis respon dengan tujuan pemilihan model polinomial yang sesuai dengan hasil pengukuran respon.
Di dalam program Design Expert DX7.0.0, terdapat empat pilihan model polinomial, yaitu mean, linear, kuadratik, dan kubik. Model polinomial yang terpilih merupakan model
yang paling sesuai dengan hasil pengukuran respon Estiasih et al. 2005. Tahap pemilihan model ditampilkan di dalam fit summary. Terdapat analisis ragam ANOVA yang
digunakan untuk melihat nilai signifikansi dari model yang direkomendasikan tersebut, yang kemudian dapat disajikan datanya dalam bentuk contour plot berupa gambar dan grafik dua
dimensi 2-D atau tiga dimensi 3-D. Model yang baik memiliki nilai yang signifikan terhadap respon, nilai yang tidak
signifikan terhadap lack of fit, nilai adjusted R-squared dan predicted R-squared yang mendukung, dan nilai adequate precision lebih besar dari empat. Pada tahap analisis respon
juga dapat terlihat penyebaran data melalui plot kenormalan residual normal plot residual. Plot tersebut menunjukkan penyebaran titik-titik data terhadap garis kenormalan.
5.3.1 Analisis Respon Kadar Air dan Kadar Lemak pada Line 2
Terdapat 16 data yang dianalisis sebagai hasil uji respon pada line 2. Hasil uji respon kadar air pada line 2 berkisar antara 2.31 hingga 5.13 . Nilai respon kadar air terendah
sebesar 2.31 dihasilkan dari data ke-16 dengan kecepatan cutter sebesar 65 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 125
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 155 C. Nilai
respon kadar air tertinggi sebesar 5.13 dihasilkan dari data ke-4 dengan kecepatan cutter sebesar 62 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 120
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 155
C. Nilai rata-rata mean dari respon kadar air pada line 2 sebesar 3.24 dan standar deviasi sebesar 0.70 .
Berdasarkan analisis yang digunakan, model polinomial untuk respon kadar air pada line 2 adalah reduced quadratic. Model yang direkomendasikan oleh program Design
Expert DX7.0.0 adalah kuadratik, namun model yang dihasilkan tidak signifikan sehingga dilakukan reduksi secara manual. Reduksi model yang dilakukan menghilangkan
komponen C suhu penggorengan OUT, interaksi komponen AB kecepatan cutter dan suhu penggorengan IN, AC kecepatan cutter dan suhu penggorengan OUT, BC suhu
penggorengan IN dan suhu penggorengan OUT, ABC kecepatan cutter, suhu penggorengan IN, dan suhu penggorengan OUT, komponen A
2
kuadrat dari kecepatan cutter, C
2
kuadrat dari suhu penggorengan OUT, dan interaksi komponen A
2
B interaksi antara kuadrat kecepatan cutter dengan suhu penggorengan IN karena dianggap tidak
signifikan. Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa model reduced quadratic
signifikan dengan nilai p “ProbF” lebih kecil dari 0.05 0.0416. Selain itu, diketahui bahwa komponen B
2
kuadrat suhu penggorengan IN memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon kadar air. Lack of fit F-value memiliki nilai sebesar 1.26 dengan nilai p
“ProbF” lebih besar dari 0.05 0.4392. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut
menu terseb
predi bahw
mode R-squ
preci noise
sinya space
sebag Persa
Kada Keter
Berd suhu
meni deng
meni deng
pada sedan
Gamb
norm unjukkan bah
but menunjuk Model untuk
icted R-squar wa data aktual
el sebesar 35.4 uared yang d
ision untuk re e ratio. Nila
al yang mema e. Berdasarka
gai model ya amaan polinom
ar Air = -5 rangan : A =
B = dasarkan persa
penggorenga ingkat seiring
an konstanta ingkatnya nila
an konstanta b Grafik kenorm
Gambar 6.
ngkan grafik t
bar 6. Grafik
Berdasarkan mal sehingga d
hwa nilai ters kkan adanya k
k respon kada red secara ber
l dan data yan 42 dan 18.7
dihasilkan kar spon kadar air
ai adequate pr adai sehingga
an analisis yan ang baik sehi
mial untuk res 552.77992 –
kecepatan cut suhu penggor
amaan 5.1, t an IN, dan k
g dengan pen bernilai posit
ai kecepatan c bernilai negati
malan interna Grafik contou
tiga dimensiny
kenormalan i
Gambar 6, t
dapat dikataka ebut tidak si
kesesuaian data ar air pada li
rturut-turut se ng diprediksik
74 . Nilai p rena selisih ke
r sebesar 5.54 recision yang
a model terseb ng telah dilak
ingga diharap spon kadar air
0.26290A + tter
rengan IN terlihat bahwa
kuadrat suhu ningkatan nila
tif. Respon cutter dan kua
tif. ally studentize
ur plot untuk r ya dapat diliha
internally stud terlihat bahwa
an bahwa data gnifikan relat
a respon kada ine 2 memilik
ebesar 0.3542 kan untuk res
predicted R-sq eduanya lebih
45 yang menun g lebih besar
but dapat dig kukan, model y
pkan dapat m r pada line 2 a
9.58669B –
a kadar air di penggorenga
ai suhu peng kadar air aka
adrat suhu pen ed residual un
respon kadar
at pada Gamb
dentized residu a sebagian bes
kurang meny tive terhadap
ar air dengan m ki nilai adjus
2 dan 0.1874 pon kadar air
quared mendu h kecil dari 0
njukkan besar dari 4 5.545
unakan sebag yang dihasilka
memberikan p dalah:
0.040076B
2
pengaruhi ole an IN. Resp
ggorengan IN an mengalami
nggorengan IN ntuk respon ka
air dapat dilih
bar 8.
uals respon ka sar data meny
yebar secara n pure error.
model. sted R-square
yang menunj r tercakup ke
ukung nilai ad 0.2. Nilai ad
rnya sinyal ter 5 mengindik
gai pedoman an memenuhi
prediksi yang
2
eh kecepatan pon kadar air
N, yang ditunj i penurunan d
N, yang ditunj adar air dapat
hat pada Gam
adar air line 2 yebar jauh dar
normal. Hal te
23 Nilai
ed dan jukkan
dalam djusted
dequate rhadap
kasikan design
syarat g baik.
5.1
cutter, r akan
jukkan dengan
jukkan dilihat
mbar 7,
ri garis ersebut
menu line 2
antar OUT
terseb air te
dari k Bentu
jelas perm
antar renda
unjukkan bahw 2.
Gamba
Grafik conto rkomponen sa
T sebagai act but menunjuk
erendah yaitu ketiga kompon
uk permukaan pada grafik t
mukaan menu rkomponen fo
ah, sedangkan
Gamba
wa data kura
ar 7. Grafik co
our plot pa aling mempen
tual factor se kkan nilai resp
2.31 . Ga nen dengan ni
n dari hubun tiga dimensi
unjukkan nila ormula. Daer
n daerah yang
ar 8. Grafik tig
ang memenuh
ontour plot ha
ada Gambar
ngaruhi nilai ebesar 155
C pon kadar air.
aris-garis pada ilai berbeda y
ngan interaksi yang ditunjuk
ai respon y rah yang rend
tinggi menunj
ga dimensi ha i persyaratan
asil uji respon
7 mengga
m respon kadar
C. Warna-w . Warna biru
a grafik conto yang menghasi
i antarkompon
kkan pada Ga
yang berbeda dah menunjuk
njukkan nilai r
asil uji respon ANOVA pad
kadar air line mbarkan bag
r air dengan warna yang b
menunjukkan our plot menu
ilkan respon k nen tersebut
ambar 8. Pe
a-beda pada kkan nilai res
espon kadar a
kadar air line da respon kad
e 2 gaimana kom
suhu penggor berbeda pada
n nilai respon unjukkan kom
kadar air yang dapat terlihat
erbedaan ketin setiap kom
spon kadar air air yang tinggi
e 2
24 dar air
mbinasi rengan
grafik n kadar
mbinasi g sama.
t lebih nggian
mbinasi r yang
i.
25 Respon kadar lemak pada line 2 memiliki nilai hasil uji yang dihasilkan berkisar
antara 15.25 hingga 17.62 . Nilai respon kadar lemak terendah sebesar 15.25 dihasilkan dari data ke-6 dengan kecepatan cutter sebesar 63 rpm, suhu penggorengan IN
sebesar 125 C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 155
C. Nilai respon kadar lemak tertinggi sebesar 17.62 dihasilkan dari data ke-8 dengan kecepatan cutter sebesar 64 rpm,
suhu penggorengan IN sebesar 120 C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 159
C. Nilai rata-rata mean dari respon kadar lemak pada line 2 sebesar 16.68 dan standar deviasi
sebesar 0.43 . Berdasarkan analisis yang digunakan, model polinomial yang direkomendasikan oleh
program Design Expert DX7.0.0 untuk respon kadar lemak pada line 2 adalah linear. Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa model tersebut signifikan dengan nilai p
“ProbF” lebih kecil dari 0.05 0.0052. Selain itu, diketahui bahwa komponen A kecepatan cutter dan B suhu penggorengan IN memberikan pengaruh yang nyata
terhadap respon kadar lemak. Lack of fit F-value memiliki nilai sebesar 3.01 dengan nilai p “ProbF” lebih besar dari 0.05 0.1511. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut
menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak signifikan relative terhadap pure error. Nilai tersebut menunjukkan adanya kesesuaian data respon kadar lemak dengan model.
Model untuk respon kadar lemak pada line 2 memiliki nilai adjusted R-squared dan predicted R-squared secara berturut-turut sebesar 0.5520 dan 0.4428 yang menunjukkan
bahwa data aktual dan data yang diprediksikan untuk respon kadar lemak tercakup ke dalam model sebesar 55.20 dan 44.28 . Nilai predicted R-squared mendukung nilai
adjusted R-squared yang dihasilkan karena selisih keduanya lebih kecil dari 0.2. Nilai adequate precision untuk respon kadar lemak sebesar 9.168 yang menunjukkan besarnya
sinyal terhadap noise ratio. Nilai adequate precision yang lebih besar dari 4 9.168 mengindikasikan sinyal yang memadai sehingga model tersebut dapat digunakan sebagai
pedoman design space. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model yang dihasilkan memenuhi syarat sebagai model yang baik sehingga diharapkan dapat memberikan prediksi
yang baik. Persamaan polinomial untuk respon kadar lemak pada line 2 adalah: Kadar Lemak = 22.86132 + 0.25137A – 0.14386B – 0.031157C 5.2
Keterangan : A = kecepatan cutter B = suhu penggorengan IN
C = suhu penggorengan OUT Berdasarkan persamaan 5.2, terlihat bahwa kadar lemak dipengaruhi oleh kecepatan
cutter, suhu penggorengan IN, dan suhu penggorengan OUT. Respon kadar lemak akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai kecepatan cutter, yang ditunjukkan dengan
konstanta bernilai positif. Respon kadar lemak akan mengalami penurunan dengan meningkatnya nilai suhu penggorengan IN dan suhu penggorengan OUT, yang ditunjukkan
dengan konstanta bernilai negatif. Grafik kenormalan internally studentized residual untuk respon kadar lemak dapat
dilihat pada Gambar 9. Grafik contour plot untuk respon kadar lemak dapat dilihat pada Gambar 10, sedangkan grafik tiga dimensinya dapat dilihat pada Gambar 11.
Gamba
titik- data
menu lema
antar OUT
terseb kadar
lema komb
lema dapat
ar 9. Grafik k
Terlihat pada titik yang lain
untuk respon unjukkan adan
k line 2.
Gambar
Grafik conto rkomponen sa
T sebagai act but menunjuk
r lemak teren k tertinggi y
binasi dari ke k yang sama
t terlihat lebi enormalan int
a Gambar 9 b
n berada dekat kadar lemak
nya pemenuha
10. Grafik con
our plot pad aling mempeng
tual factor se kkan nilai res
ndah yaitu 15 yaitu 17.62
etiga kompon . Bentuk pe
ih jelas pada ternally studen
bahwa titik-titi t di sepanjang
pada line 2 m an model terh
ntour plot has
da Gambar
garuhi nilai re ebesar 155
C spon kadar le
5.25 dan w . Garis-ga
nen dengan ni ermukaan dari
grafik tiga d ntized residua
ik menyebar d g garis normal
menyebar norm hadap asumsi
sil uji respon k
10 menggam
espon kadar le C. Warna-w
emak. Warna warna merah
aris pada gra ilai berbeda y
i hubungan in dimensi yang
als respon kad dekat dengan g
l sehingga dap mal. Data yan
dari ANOVA
kadar lemak li mbarkan bag
emak dengan warna yang b
a biru menunj menunjukkan
afik contour yang menghas
nteraksi antar ditunjukkan
dar lemak line garis normal n
pat dikatakan ng menyebar n
A pada respon
ine 2 gaimana kom
suhu penggor berbeda pada
njukkan nilai n nilai respon
plot menunj silkan respon
rkomponen te
pada Gamb
26 2
namun bahwa
normal n kadar
mbinasi rengan
grafik respon
kadar jukkan
n kadar ersebut
ar 11.
Perbe komb
lema yang
5.3.2
kadar sebes
peng respo
cutte sebes
stand progr
anali “Prob
peng fit F
0.86 tidak
keses predi
bahw mode
R-squ preci
edaan ketingg binasi antarko
k yang rendah tinggi.
Gambar
Respon Ka
Terdapat 20 d r air pada line
sar 2.47 di gorengan IN
on kadar air r sebesar 45 r
sar 155 C. N
dar deviasi seb Berdasarkan
ram Design E sis ragam A
bF” lebih ke gorengan OU
F-value memil 677. Nilai la
k signifikan suaian data re
Model untuk icted R-squar
wa data aktual el sebesar 46.5
uared yang d ision untuk re
gian permukaa omponen form
h, sedangkan
11. Grafik tig
adar Air da
data yang dian e 8 berkisar an
ihasilkan dari sebesar 125
tertinggi sebe rpm, suhu pen
Nilai rata-rata besar 0.48 .
analisis yang Expert DX7.0
ANOVA men ecil dari 0.05
UT memberik liki nilai sebe
ck of fit yang relative terha
spon kadar air k respon kada
red secara ber l dan data yan
56 dan 32.4 dihasilkan kar
spon kadar air an menunjukk
mula. Daerah daerah yang
ga dimensi has
an Kadar L
nalisis sebaga ntara 2.47 h
data ke-19 d C, dan suhu
esar 5.21 nggorengan IN
mean dari re g digunakan, m
.0 untuk resp nunjukkan ba
0.0043. Se kan pengaruh y
esar 0.45 den tidak signifik
adap pure e r dengan mod
ar air pada li rturut-turut se
ng diprediksik 46 . Nilai p
rena selisih ke r sebesar 6.85
kan nilai respo yang rendah
tinggi menun
sil uji respon k
Lemak pad
ai hasil uji resp hingga 5.21
dengan kecepa u penggoreng
dihasilkan da N sebesar 120
espon kadar a model polinom
pon kadar air ahwa model l
elain itu, dike yang nyata ter
ngan nilai p kan tersebut m
error. Nilai del.
ine 8 memilik ebesar 0.4656
kan untuk res predicted R-sq
eduanya lebih 50 yang menun
on yang berbe menunjukkan
njukkan nilai r
kadar lemak li
da Line 8
pon pada line . Nilai respon
atan cutter se gan OUT sebe
ari data ke-14 C, dan suhu p
ir pada line 8 mial yang dire
pada line 8 a linear signifik
etahui bahwa rhadap respon
“ProbF” leb menunjukkan b
tersebut me ki nilai adjus
6 dan 0.3246 pon kadar air
quared mendu h kecil dari 0
njukkan besar eda-beda pada
n nilai respon respon kadar
ine 2
e 8. Hasil uji on kadar air ter
ebesar 45 rpm esar 165
C. 4 dengan kec
penggorengan sebesar 3.74
ekomendasika adalah linear.
kan dengan n komponen C
n kadar air. L bih besar dar
bahwa nilai te enunjukkan a
sted R-square yang menunj
r tercakup ke ukung nilai ad
0.2. Nilai ad rnya sinyal ter
27 a setiap
n kadar lemak
respon rendah
m, suhu Nilai
cepatan n OUT
dan an oleh
Hasil nilai p
C suhu Lack of
ri 0.05 ersebut
adanya ed dan
jukkan dalam
djusted dequate
rhadap
noise sinya
space sebag
Persa Kada
Keter
Berd suhu
seirin berni
suhu berni
pada
13, s
e
Gamb
sehin Data
ANO e ratio. Nila
al yang mema e. Berdasarka
gai model ya amaan polinom
ar Air = 2 rangan : A =
B = C =
dasarkan persa penggorenga
ng dengan pe ilai positif. R
penggorenga ilai negatif.
Grafik kenorm
Gambar 12.
edangkan graf
bar 12. Grafik
Terlihat pada ngga dapat dik
yang menyeb OVA pada resp
ai adequate pr adai sehingga
an analisis yan ang baik sehi
mial untuk res 3.08300 + 0.
kecepatan cut suhu penggor
suhu penggor amaan 5.3, t
an IN, dan suh eningkatan ni
Respon kadar an IN dan suh
malan interna Grafik conto
fik tiga dimen
k kenormalan
a Gambar 1
katakan bahwa bar normal me
pon kadar air recision yang
a model terseb ng telah dilak
ingga diharap spon kadar air
10335A - 0. tter
rengan IN rengan OUT
terlihat bahwa hu penggoren
ilai kecepatan air akan men
hu penggoreng ally studentize
our plot untuk nsinya dapat d
internally stu
12 bahwa titi
a data untuk r enunjukkan a
line 8. g lebih besar
but dapat dig kukan, model y
pkan dapat m r pada line 8 a
.028549B - 0
a kadar air di ngan OUT. R
n cutter, yang ngalami penur
gan OUT, yan ed residual un
k respon kada
dilihat pada Ga
dentized resid k-titik menye
respon kadar danya pemenu
dari 4 6.850 unakan sebag
yang dihasilka memberikan p
dalah: 0.12862C
pengaruhi ole Respon kadar
g ditunjukkan runan dengan
ng ditunjukka ntuk respon ka
ar air dapat di
ambar 14.
duals respon k ebar dekat de
air pada line 8 uhan model te
0 mengindik gai pedoman
an memenuhi prediksi yang
eh kecepatan air akan men
n dengan kon meningkatny
an dengan kon adar air dapat
ilihat pada Ga
kadar air line 8 engan garis n
8 menyebar n erhadap asum
28 kasikan
design syarat
g baik.
5.3
cutter, ningkat
nstanta ya nilai
nstanta dilihat
ambar
8 normal
normal. msi dari
antar OUT
terseb kadar
yang ketig
Bentu jelas
perm antar
renda
Gamba
Grafik conto rkomponen sa
T sebagai act but menunjuk
r air yang sem semakin ren
ga komponen uk permukaan
pada grafik t mukaan menu
rkomponen fo ah, sedangkan
Gamba r 13. Grafik c
our plot pad aling mempen
tual factor se kkan nilai res
makin tinggi s dah. Garis-g
dengan nilai n dari hubun
tiga dimensi y unjukkan nila
ormula. Daer n daerah yang
r 14. Grafik ti
contour plot ha
da Gambar
ngaruhi nilai ebesar 155
C spon kadar ai
sedangkan wa garis pada gra
berbeda yan ngan interaksi
yang ditunjuk ai respon y
rah yang rend tinggi menunj
iga dimensi ha asil uji respon
13 menggam
respon kadar C. Warna-w
ir. Warna ku arna hijau me
fik contour p g menghasilk
i antarkompon
kkan pada Ga
yang berbeda dah menunjuk
njukkan nilai r
asil uji respon n kadar air line
mbarkan bag r air dengan
warna yang b uning menunj
enunjukkan ni plot menunjuk
kan respon ka nen tersebut
mbar 14. Pe
a-beda pada kkan nilai res
espon kadar a
n kadar air line e 8
gaimana kom suhu penggor
berbeda pada jukkan nilai
ilai respon ka kkan kombina
adar air yang dapat terlihat
erbedaan ketin setiap kom
spon kadar air air yang tinggi
e 8
29 mbinasi
rengan grafik
respon dar air
asi dari sama.
t lebih nggian
mbinasi r yang
i.
antar dihas
sebes tertin
suhu rata-r
sebes progr
anali mem
terseb dari 0
terseb berni
predi respo
persa
8 dap pada
Gamba
sehin Respon kada
ra 15.89 h silkan dari dat
sar 120 C, da
nggi sebesar 1 penggorenga
rata mean d sar 0.59 .
Berdasarkan ram Design E
sis ragam AN miliki nilai sign
but ditunjukk 0.05 0.2559.
but tidak sign Model untuk
ilai negatif, ya iksi lebih baik
on kadar lema amaan berikut
Grafik kenorm pat dilihat pad
Gambar 16,
ar 15. Grafik k
Terlihat pada ngga dapat di
ar lemak pada hingga 17.96
ta ke-14 deng an suhu peng
7.96 dihasi n IN sebesar
ari respon kad analisis yang
Expert DX7.0.0 NOVA pada
nifikansi. Na kan pada nilai
. Nilai lack of ifikan relatif t
k respon kada aitu -0.1080. H
k bagi respon ak pada line 8
t: K
malan interna
da Gambar 1
sedangkan gr
kenormalan in
a Gambar 1
ikatakan bahw a line 8 mem
. Nilai re gan kecepatan
ggorengan OU ilkan dari data
115 C, dan s
dar lemak pad g digunakan, m
0 untuk respo taraf signifik
amun, lack of F-value sebe
f fit yang tidak terhadap pure
ar lemak pad Hal tersebut m
n kadar lemak 8 hanya dibua
Kadar Lemak ally studentize
15. Grafik con
rafik tiga dime
nternally stude
15 bahwa titi
wa data untuk miliki nilai ha
spon kadar le cutter sebesa
UT sebesar 15 a ke-9 dengan
uhu penggore da line 8 sebe
model polinom on kadar lemak
ansi menunju f fit memiliki
esar 0.41 deng k signifikan te
e error. da line 8 mem
menunjukkan k pada line 8
at berdasarkan
= 16.5755 ed residual un
ntour plot unt ensinya dapat
entized residu k-titik menye
k respon kad asil uji yang
emak terenda ar 45 rpm, suh
55 C. Nilai r
kecepatan cu engan OUT se
esar 16.58 mial yang dire
k pada line 8 kkan bahwa m
nilai yang tid gan nilai p “P
ersebut menun miliki predict
bahwa overal 8. Model yan
n nilai mean s
50 tuk respon ka
tuk respon ka
dilihat pada G
als respon kad ebar dekat de
dar lemak pad dihasilkan be
ah sebesar 15 hu penggoreng
respon kadar utter sebesar 4
ebesar 160 C.
dan standar d ekomendasika
adalah mean. model tersebu
dak signifikan ProbF” lebih
njukkan bahw ted R-squared
ll mean memb ng dihasilkan
sehingga dida
adar lemak pad adar air dapat
Gambar 17.
dar lemak line engan garis n
da line 8 men
30 erkisar
5.89 gan IN
lemak 45 rpm,
. Nilai deviasi
an oleh Hasil
ut tidak n. Hal
h besar wa nilai
d yang berikan
untuk patkan
5.4 da line
dilihat
e 8 normal
nyebar
norm asum
antar cutte
grafik sama
karen line 8
antar pada
komb mean
setiap mal. Data yan
msi dari ANOV
Gambar
Grafik conto rkomponen tid
r sebagai act k contour plo
a untuk setiap na model polin
8 dianggap sa rkomponen ter
Gambar 17
binasi yang di n sehingga ni
p kombinasi a
Gambar
ng menyebar VA pada respo
16. Grafik con
our plot pad dak saling m
tual factor seb ot menunjukka
p kombinasi nomial yang t
ama untuk set rsebut dapat te
. Gambar ter iujikan. Hal t
lai respon ka antarfaktor.
17. Grafik tig
normal menu on kadar lema
ntour plot has
da Gambar
mempengaruhi besar 44.50
C an bahwa nila
antarkompon terpilih adalah
tiap kombinas erlihat lebih j
rsebut mempe tersebut dikar
adar lemak pa
ga dimensi has unjukkan ada
ak line 8.
sil uji respon k
16 menggam
nilai respon C. Warna yan
ai respon yan nen yang diuj
h mean sehing si. Bentuk pe
elas pada graf erlihatkan nila
renakan mode ada line 8 dia
sil uji respon k anya pemenuh
kadar lemak li mbarkan bag
kadar lemak ng terlihat sam
g terbentuk m jikan. Hal t
gga nilai respo rmukaan dari
fik tiga dimen ai respon yan
el polinomial y anggap tidak b
kadar lemak li han model ter
ine 8
gaimana kom k dengan kec
ma pada seluru memiliki besa
tersebut diseb on kadar lema
i hubungan in nsi yang ditunj
ng datar pada yang terpilih
berbeda nyata
ine 8
31 rhadap
mbinasi cepatan
uh area ar yang
babkan k pada
teraksi jukkan
setiap adalah
a pada
32
5.3.3 Respon Kadar Air dan Kadar Lemak pada Line 10
Terdapat 14 data yang dianalisis sebagai hasil uji respon pada line 10. Hasil uji respon kadar air pada line 10 berkisar antara 2.04 hingga 3.89 . Nilai respon kadar air
terendah sebesar 2.04 dihasilkan dari data ke-5 dengan kecepatan cutter sebesar 64 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 125
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 157 C. Nilai
respon kadar air tertinggi sebesar 3.89 dihasilkan dari data ke-2 dengan kecepatan cutter sebesar 64 rpm, suhu penggorengan IN sebesar 120
C, dan suhu penggorengan OUT sebesar 155
C. Nilai rata-rata mean dari respon kadar air pada line 8 sebesar 2.67 dan standar deviasi sebesar 0.25 .
Berdasarkan analisis yang digunakan, model polinomial untuk respon kadar air pada line 10 adalah reduced 2FI. Model yang direkomendasikan oleh program Design Expert
DX7.0.0 adalah 2FI, namun model yang dihasilkan tidak signifikan sehingga dilakukan reduksi secara manual. Reduksi model yang dilakukan menghilangkan komponen B suhu
penggorengan IN dan interaksi komponen AC kecepatan cutter dan suhu penggorengan OUT karena dianggap tidak signifikan.
Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa model reduced 2FI signifikan dengan nilai p “ProbF” lebih kecil dari 0.05 0.0019. Selain itu, diketahui bahwa
komponen A kecepatan cutter, C suhu penggorengan OUT, interaksi komponen AB kecepatan cutter dan suhu penggorengan IN, dan BC suhu penggorengan IN dan suhu
penggorengan OUT memberikan pengaruh yang nyata terhadap respon kadar air. Lack of fit F-value memiliki nilai sebesar 0.011 dengan nilai p “ProbF” lebih besar dari 0.05
0.9207. Nilai lack of fit yang tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa nilai tersebut tidak signifikan relatif terhadap pure error. Nilai tersebut menunjukkan adanya kesesuaian
data respon kadar air dengan model. Model untuk respon kadar air pada line 10 memiliki nilai adjusted R-squared dan
predicted R-squared secara berturut-turut sebesar 0.7978 dan 0.7219 yang menunjukkan bahwa data aktual dan data yang diprediksikan untuk respon kadar air tercakup ke dalam
model sebesar 79.78 dan 72.19 . Nilai predicted R-squared mendukung nilai adjusted R-squared yang dihasilkan karena selisih keduanya lebih kecil dari 0.2. Nilai adequate
precision untuk respon kadar air sebesar 6.850 yang menunjukkan besarnya sinyal terhadap noise ratio. Nilai adequate precision yang lebih besar dari 4 9.520 mengindikasikan
sinyal yang memadai sehingga model tersebut dapat digunakan sebagai pedoman design space. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, model yang dihasilkan memenuhi syarat
sebagai model yang baik sehingga diharapkan dapat memberikan prediksi yang baik. Persamaan polinomial untuk respon kadar air pada line 10 adalah:
Kadar Air = 1215.07057 - 27.13568A - 9.80481B + 3.61617C + 0.21938AB – 0.029224BC
5.5 Keterangan : A = kecepatan cutter
B = suhu penggorengan IN C = suhu penggorengan OUT
Berdasarkan persamaan 5.5, terlihat bahwa kadar air dipengaruhi oleh kecepatan cutter, suhu penggorengan IN, suhu penggorengan OUT, interaksi kecepatan cutter dengan suhu
penggorengan IN, serta interaksi suhu penggorengan IN dengan suhu penggorengan OUT. Respon kadar air akan meningkat seiring dengan peningkatan nilai suhu penggorengan
OUT deng
meni peng
berni pada
19, s e
Gamb
sehin Data
ANO T dan interak
an konstanta ingkatnya nil
gorengan IN ilai negatif.
Grafik kenorm
Gambar 18.
edangkan graf
ar 18. Grafik
Terlihat pada ngga dapat dik
yang menyeb OVA pada resp
Gambar
si kecepatan bernilai posit
lai kecepatan dengan suhu
malan interna Grafik conto
fik tiga dimen
kenormalan i
a Gambar 1
katakan bahwa bar normal me
pon kadar air
r 19. Grafik co
cutter denga tif. Respon
n cutter, su u penggorenga
ally studentize our plot untuk
nsinya dapat d
internally stud
18 bahwa titi
a data untuk r enunjukkan a
line 10
ontour plot ha an suhu peng
kadar air aka uhu penggore
an OUT, yan ed residual un
k respon kada
dilihat pada Ga
dentized residu k-titik menye
espon kadar a danya pemenu
asil uji respon ggorengan IN
an mengalami engan IN, d
ng ditunjukkan ntuk respon ka
ar air dapat di
ambar 20.
uals respon ka ebar dekat de
air pada line 10 uhan model te
kadar air line N, yang ditunj
i penurunan d dan interaksi
n dengan kon adar air dapat
ilihat pada Ga
. adar air line 1
engan garis n 0 menyebar n
erhadap asum
e 10
33 jukkan
dengan suhu
nstanta dilihat
ambar
normal normal.
msi dari
.
antar OUT
terseb menu
respo terseb
20.
setiap kadar
yang
antar dihas
sebes tertin
rpm, Nilai
devia progr
Hasil tidak
Hal t besar
bahw berni
predi Grafik conto
rkomponen sa T sebagai act
but menunjuk unjukkan kom
on kadar air y but dapat terli
Perbedaan ke p kombinasi a
r air yang ren tinggi.
Gambar
Respon kada ra 15.25 h
silkan dari dat sar 126
C, da nggi sebesar 1
suhu penggo i rata-rata me
asi sebesar 0.7 Berdasarkan
ram Design E l analisis raga
k memiliki nil tersebut ditun
r dari 0.05 0 wa nilai tersebu
Model untuk ilai negatif, ya
iksi lebih baik our plot pad
aling mempen tual factor se
kkan nilai re mbinasi dari k
yang sama. B ihat lebih jela
etinggian perm antarkompone
ndah, sedangk
r 20. Grafik tig
ar lemak pada hingga 17.55
ta ke-14 deng an suhu peng
17.55 diha rengan IN seb
ean dari resp 79 .
analisis yang Expert DX7.0
am ANOVA ai signifikans
njukkan pada 0.2280. Nila
ut tidak signif k respon kada
aitu -0.1598. H k bagi respon
da Gambar
ngaruhi nilai ebesar 153
C espon kadar
ketiga kompon Bentuk permu
as pada grafik mukaan menu
en formula. D kan daerah ya
ga dimensi ha a line 10 mem
. Nilai re gan kecepatan
ggorengan OU asilkan dari da
besar 122 C,
pon kadar lem g digunakan, m
0.0 untuk res pada taraf sig
si. Namun, la nilai F-value
ai lack of fit fikan relatif te
ar lemak pada Hal tersebut m
n kadar lemak
19 menggam
respon kadar C. Warna-w
air. Garis- nen dengan n
ukaan dari hu k tiga dimensi
unjukkan nilai Daerah yang r
ang tinggi me
asil uji respon miliki nilai h
spon kadar le cutter sebesa
UT sebesar 15 ata ke-13 den
dan suhu pen mak pada line
model polinom pon kadar lem
gnifikansi me ack of fit mem
e sebesar 1.81 yang tidak s
erhadap pure e a line 10 mem
menunjukkan k pada line 10
mbarkan bag r air dengan
warna yang b garis pada g
nilai berbeda bungan intera
yang ditunjuk respon yang
rendah menun nunjukkan nil
kadar air line asil uji yang
emak terenda ar 66 rpm, suh
58 C. Nilai r
ngan kecepata nggorengan O
e 8 sebesar 16 mial yang dire
mak pada lin nunjukkan ba
miliki nilai ya 1 dengan nila
signifikan ter error.
miliki predict bahwa overal
0. Model yan gaimana kom
suhu penggor berbeda pada
grafik contou yang mengha
aksi antarkom
kkan pada Ga
g berbeda-bed njukkan nilai
ilai respon ka
e 10 dihasilkan be
ah sebesar 15 hu penggoreng
respon kadar an cutter sebe
OUT sebesar 1 6.82 dan s
ekomendasika ne 10 adalah
ahwa model te ang tidak sign
ai p “ProbF” rsebut menunj
ted R-squared ll mean memb
ng dihasilkan
34 mbinasi
rengan grafik
ur plot asilkan
mponen
ambar
a pada respon
dar air
erkisar 5.25
gan IN lemak
esar 66 158
C. standar
an oleh mean.
ersebut nifikan.
” lebih jukkan
d yang berikan
untuk
respo persa
10 da diliha
Gambar
sehin norm
asum on kadar lema
amaan berikut
Grafik kenorm apat dilihat p
at pada Gamb
r 21. Grafik k
Terlihat pada ngga dapat di
mal. Data yan msi dari ANOV
Gambar 2
ak pada line 1 t:
Ka malan interna
ada Gambar bar 22, sedang
enormalan int
a Gambar 2
katakan bahw ng menyebar
VA pada respo
22. Grafik con
0 hanya dibua
adar Lemak ally studentize
r 21. Grafik
gkan grafik tig
ternally studen
21 bahwa titi
wa data untuk normal menu
on kadar lema
ntour plot hasi at berdasarkan
= 16.81643 ed residual un
contour plot ga dimensinya
ntized residua k-titik menye
k respon kada unjukkan ada
ak line 10.
il uji respon k n nilai mean s
3 tuk respon ka
untuk respon a dapat dilihat
als respon kad ebar dekat de
ar lemak pada anya pemenuh
adar lemak lin sehingga dida
adar lemak pad n kadar lemak
t pada Gamba
dar lemak line engan garis n
a line 10 men han model ter
ne 10
35 patkan
5.6 da line
k dapat
ar 23.
10 normal
nyebar rhadap
antar cutte
grafik sama
karen line 1
antar pada
komb mean
setiap
5.4 Optim DX7.
proses yang d
sebesar 1. Ura
Grafik conto rkomponen tid
r sebagai actu k contour plo
a untuk setiap na model polin
10 dianggap s rkomponen ter
Gambar 23
binasi yang di n sehingga nil
p kombinasi a
Gambar 2
masi Komb 0.0
Proses optim terbaik sehin
diinginkan. Se r 3 +++. Ni
aian unsur yan our plot pad
dak saling m ual factor seb
ot menunjukka p kombinasi
nomial yang t sama untuk se
rsebut dapat te . Gambar ter
iujikan. Hal t lai respon kad
antarfaktor.
23. Grafik tiga
binasi Para
masi dilakukan ngga dihasilkan
etiap unsur ya ilai optimasi te
ng dioptimasi t
da Gambar
mempengaruhi besar 65 rpm.
an bahwa nila antarkompon
terpilih adalah etiap kombinas
erlihat lebih j rsebut mempe
tersebut dikar dar lemak pad
a dimensi hasi
ameter Pro
n dengan tuju an kadar air da
ang dioptimasi erbaik ditunju
terdapat pada
22 menggam
nilai respon Warna yang
ai respon yan nen yang diuj
h mean sehing si. Bentuk pe
elas pada graf erlihatkan nila
renakan mode da line 10 dia
il uji respon k
oses dengan
uan untuk me an kadar lema
i memiliki bob ukkan dengan
Tabel 2.
mbarkan bag kadar lemak
g terlihat sam g terbentuk m
jikan. Hal t gga nilai respo
ermukaan dari fik tiga dimen
ai respon yan el polinomial y
anggap tidak
adar lemak lin
n Program
endapatkan ko ak mie instan
bot kepenting nilai desirabi
gaimana kom k dengan kec
ma pada seluru memiliki besa
tersebut diseb on kadar lema
i hubungan in nsi yang ditunj
ng datar pada yang terpilih
berbeda nyat
ne 10
m Design Ex
ombinasi para yang sesuai d
gan yang sama ility yang men
36 mbinasi
cepatan uh area
ar yang babkan
k pada teraksi
jukkan setiap
adalah a pada
xpert
ameter dengan
a, yaitu ndekati
37
Tabel 2. Uraian unsur parameter proses dan respon yang dioptimasi Unsur
Goal Batas
Bawah Batas
Atas Bobot Kepentingan
Kecepatan Cutter rpm in target
62 65 3 +++
44 45 64 66
Suhu Penggorengan IN C
in target 115 125 3
+++ Suhu Penggorengan OUT
C in target
150 160 3 +++
150 160 148 158
Kadar Air in target 3.3 3.5
3 +++
Kadar Lemak target - 17
15.25 17.62 3 +++
15.89 17.96 15.25 17.96
Respon kadar air yang diinginkan memiliki range sebesar 3.3-3.5 . Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan dengan standar mutu mie instan yang dikeluarkan oleh Standar
Nasional Indonesia, yaitu maksimal sebesar 10 dengan metode penggorengan. Nilai kadar air yang semakin rendah menunjukkan bahwa jumlah air dalam mie instan lebih sedikit
sehingga dapar memperpanjang umur simpan mie instan. Respon kadar lemak yang diinginkan memiliki target yang sama yaitu sebesar 17 .
Nilai tersebut ditentukan dengan menyesuaikan terhadap nilai kadar air yang ingin dituju. Jumlah lemak di dalam mie instan menentukan tingkat ketengikan dalam mie instan.
Kombinasi nilai kadar air dan kadar lemak yang baik akan dapat memberikan karakteristik mie instan yang baik dan tentunya memiliki umur simpan yang lebih lama.
Setelah tiap variabel respon dianalisis, program Design Expert DX7.0.0 akan memberikan sejumlah solusi dengan nilai desirability yang berbeda-beda. Solusi yang
didapatkan dari program Design Expert DX7.0.0 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Solusi optimasi untuk masing-masing line
Line Kecepatan
Cutter rpm Suhu
Penggorengan IN
C Suhu
Penggorengan OUT
C Kadar
Air Kadar
Lemak Desirability
2 64.68 121.26 150.08 3.41519
17 1
8 44.02 124.74 159.95 3.49808
16.5755 0.618
10 64.13 119.83
154.30 3.45207 16.8164
0.895 Solusi yang dianggap paling mendekati optimum adalah solusi yang memiliki nilai
desirability mendekati 1. Solusi-solusi yang terdapat pada Tabel 3 merupakan solusi dengan
nilai desirability tertinggi dibandingkan yang lainnya. Solusi yang terpilih untuk diterapkan pada line 2 adalah pada kecepatan cutter sebesar
64.68 rpm, suhu penggorengan IN 121.26 C, dan suhu penggorengan OUT 150.08
C Keterangan:
= line 2
= line 8
= line 10
dengan untuk s
pada k penggo
lemak terpilih
penggo kadar a
line 10 sedang
penggo
Gamb
berupa terdapa
actual f n prediksi nila
solusi pada lin kecepatan cut
orengan OUT 16.5755 .
h untuk ditera orengan IN 1
air sebesar 3.4 0 sebesar 0.89
gkan untuk gra orengan OUT
ar 26, sedang
a suhu penggo
at pada Gamb
factor berupa ai kadar air se
ne 2 sebesar tter sebesar 4
159.95 C de
Nilai desirab apkan pada lin
19.83 C, dan
45207 dan k 95. Grafik co
afik tiga dime sebesar 150.0
gkan untuk gra orengan OUT
bar 28, sedang
a suhu penggo
Gambar 24
Gambar 25
ebesar 3.41519 1. Solusi yan
44.02 rpm, s engan prediks
bility untuk so ne 10 adalah p
n suhu penggo kadar lemak 1
ontour plot u ensinya pada
08 C. Grafik
afik tiga dime sebesar 159.9
gkan untuk gr orengan OUT
4. Grafik conto
5. Grafik tiga d
9 dan kada ng terpilih unt
suhu penggor si nilai kadar
olusi pada lin pada kecepata
orengan OUT 16.8164 . N
untuk solusi li
Gambar 25 d
k contour plot
ensinya pada G
95 C. Grafik
rafik tiga dime sebesar 154.3
our plot solusi
dimensi solusi ar lemak 17
tuk diterapkan engan IN 12
air sebesar 3. ne 8 sebesar 0
an cutter sebes 154.30
C de Nilai desirabili
ine 2 terdapat dengan actual
untuk solusi
Gambar 27 d
contour plot
ensinya pada G
C
i line 2
i line 2 . Nilai desir
n pada line 8 24.74
C, dan .49808 dan
0.618. Solus sar 64.13 rpm
engan prediks ity untuk solus
t pada Gamb
l factor berup line 8 terdapa
dengan actual untuk solusi l
Gambar 29 d
38 rability
adalah n suhu
n kadar si yang
m, suhu si nilai
si pada
bar 24,
a suhu at pada
factor line 10
dengan
.
Gambar 26
Gambar 27
Gambar 28. 6. Grafik conto
7. Grafik tiga d
. Grafik conto our plot solusi
dimensi solusi
ur plot solusi i line 8
i line 8
line 10
39
5.5 Verif