8
dipertanggungjawabkan kebenaran data dan informasinya penulis memilih daerah perantauan  Kutabumi  Kabupaten  Tangerang.  Karena  Tangerang  diantaranya
wilayah  perantauan  yang  cukup  diminati  oleh  masyarakat  Pariaman.  Inilah  yang kemudian  akan  penulis  teliti  lebih  lanjut  tentang  bagaimana  pandangan
masyarakat Pariaman mempertahankan tradisi mereka di tanah rantau.. Untuk  lebih  terarahnya  skripsi  ini,  maka  penulis  memberi  judul  dengan:
“Tradisi Uang Japuik dan Status Sosial Laki-Laki”.
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana dan darimana asal-muasal lahirnya adat bajapuik di Pariaman?
2. Apakah tradisi uang japuik masih dipraktekkan oleh masyarakat Pariaman
perantauan? 3.
Apakah  besarnya  uang  japuik  dalam  tradisi  perkawinan  Pariaman ditentukan oleh status sosial laki-laki?
4. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam adat bajapuik di pariaman?
5. Bagaimana  dampak  yang  ditimbulkan  dalam  pelaksanaan  tradisi  bajapuik
terhadap sosial masyarakat Pariaman? 6.
Apakah perbedaan dan persamaan antara uang japuik dengan uang hilang? 7.
Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi uang japuik tersebut? 8.
Apa  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  masyarakat  pariaman  untuk  tetap mempertahankan tradisi ini?
9. Bagaimana  cara  mempertahankan  tradisi  bajapuik  ini  agar  tetap  ada  di
tengah-tengah masyarakat pariaman?
9
10. Apakah  tradisi  bajapuik  ini  masih  relevan  untuk  masyarakat  modern
sekarang ini?
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Salah satu tradisi perkawinan  di Minangkabau yang unik  dan menarik untuk diteliti adalah tradisi uang japuik  di Pariaman. Yang pada prakteknya
pihak perempuan yang memberikan sesuatu yang berharga kepada laki-laki yang hendak menjadi pemimpin bagi dirinya dan anak-anaknya nanti. Agar
pembahasan  skripsi  ini  tidak  menyimpang  dan  lebih  terarah,  maka  penulis membatasi  ruang  lingkup  penelitian  di  daerah  perantauan  Kelurahan
Kutabumi,  Kecamatan  Pasar  Kemis,  Kabupaten  Tangerang  dan  data  yang akan diteliti di tahun 2015.
2.  Rumusan Masalah Berdasarkan  latar  belakang  masalah,  identifikasi  masalah  dan  batasan
masalah  yang  telah  dikemukan  diatas,  maka  dapat  ditentukan  rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah  besarnya  uang  japuik  dalam  tradisi  perkawinan  Pariaman
ditentukan oleh status sosial laki-laki? b.
Apakah  tradisi  uang  japuik  masih  dipraktekkan  oleh  masyarakat Pariaman perantauan?
c. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap tradisi uang japuik tersebut?
10
D. Tujuan dan Manfaat