14
3. BAHAN DAN METODE
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di gugusan perairan Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Pulau Seribu Utara, Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu, DKI Jakarta. Secara geografis stasiun penelitian terletak pada 106
o
36’19,7” BT dan 05
o
44’04,9” LS Gambar 3 dengan posisi kedalaman modul transplantasi terletak pada kedalaman 3-5 meter.
Kondisi umum Pulau Karya berupa lahan tidur yang kurang dimanfaatkan, akan tetapi beberapa masyarakat Pulau Panggang memanfaatkan lahan tersebut
sebagai lapangan sepak bola. Pulau Karya memiliki lima bangunan yang difungsikan sebagai pos penjagaan oleh POLRI Polisi Republik Indonesia dan
dua bangunan difungsikan sebagai ruang penahanan. Sebelah selatan Pulau Karya
terdapat TPU Tempat Pemakaman Umum.
Penelitian dilakukan selama 6 bulan April 2009 - September 2010. Secara garis besar penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama yaitu
tahap persiapan meliputi kegiatan persiapan modul transplan, penempatan modul transplan, penyediaan fragmen karang sampai dengan kegiatan penanaman
fragmen karang. Tahap kedua merupakan tahap pengamatan data pertumbuhan fragmen karang yang telah ditanam pada tahap satu di gugusan perairan Pulau
Karya. Data pertumbuhan yang diamati meliputi ukuran dimensi panjang dan tinggi fragmen karang serta pengambilan data parameter lingkungan.
15
Ga m
ba r
3. P eta loka
si p ene
li ti
an
16
3.2. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penempatan, pengamatan dan pengambilan data pertumbuhan karang disajikan pada Tabel 3. Peralatan satu
set SCUBA digunakan untuk alat bantu pernapasan pada saat mengukur dimensi karang. Kaliper dan penggaris yang digunakan terbuat dari bahan plastik untuk
mencegah terjadinya proses korosi. Setelah mengukur dimensi karang, data tersebut dicatat dalam kertas jenis newtop. Kamera yang digunakan adalah
kamera digital Canon A640 dengan kemampuan merekam objek 10 Megapixel dan diberi wadah tambahan agar mampu merekam dalam air.
Tabel 3. Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengambilan data pertumbuhan karang
No. Alat
Keterangan
1
Peralatan selam SCUBA Satu set lengkap dengan merk Mares
2
Penggaris Kaliper Berbahan plastik dengan ketelitian 0.001
cm
3
Kamera bawah air Canon A6450 10 megapixel + wadah
tambahan kedap air
4
Kertas newtop dan sabak Kertas tahan air sebanyak 10 lembar
5
Pensil Berbahan kayu dengan jenis 2B
6
Modul transplantasi Berdimensi 60 cm x 40 cm x 35 cm dan
terbuat dari campuran semen dan batu
7
Tali Berbahan nylon yang telah dipotong-
potong menjadi 30 cm
Bahan
1
Semen Bahan pembuat modul
2
Resin, katalis, pewarna dan talk Bahan pembuat nomor modul
Data parameter lingkungan dibagi menjadi dua yaitu parameter fisika dan parameter kimia. Data parameter fisika perairan di ukur secara insitu kecuali data
sedimentasi yang dilakukan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Prolink
17 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor FPIK-IPB.
Parameter suhu diukur menggunakan termometer air raksa dengan cara mencelupkan alat ke dasar perairan dan dicatat dalam kertas newtop. Parameter
salinitas perairan diukur dengan menggunakan refraktometer. Sampel air yang diuji diambil dari dasar perairan dengan menggunakan botol plastik kemudian
diukur salinitasnya di atas permukaan air. Parameter fisika lain yang diamati adalah kecepatan dan arah arus. Kecepatan arus diukur dengan menggunakan
floating droudge yang di beri pemberat agat melayang di kolom perairan. Arus yang bergerak akan membawa floating droudge yang telah diikat dengan tali
kemudian diukur berapa waktu yang dibutuhkan untuk membentangkan tali sepanjang 10 m. Floating droudge yang telah terbawa arus dibidik dengan
menggunakan kompas untuk mengukur arah arus. Parameter yang diamati selama
penelitian disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Parameter lingkungan perairan yang diukur dan alat yang digunakan
Parameter Satuan
Alat yang digunakan Fisika
1. Suhu
O
C Termometer air raksa
2. Salinitas PSU
Hand refraktometer 3. Kecepatan arus
ms Floating droudge dan stopwatch
4. Arah arus ⁰
Kompas bidik 5. Sedimentasi
mgcm
2
hari Sediment trap, kertas saring dan
vacuum pump
Kimia
1. Nitrat NO3-N mgl
Spektrofotometri 2. Amonia NH
3
-N mgl
Spektrofotometri 3. Ortofosfat PO4-P
mgl Spektrofotometri
Data
parameter kimia di ukur menggunakan alat spektrofotometri yang dilakukan di laboratorium Prolink FPIK-IPB. Sampel air yang diukur diambil
18 dari tiga titik lokasi yang berbeda. Pembedaaan lokasi dari ketiga titik tersebut
dimaksudkan agar parameter kimia di seluruh lokasi transplantasi dapat diamati. Sampel air yang sudah diambil kemudian dibawa ke laboratorium yang kemudian
diukur kandungan nitrat, amonia dan ortofosfatnya. Cara yang serupa juga dilakukan pada saat mengukur tingkat sedimentasi di lokasi transplantasi.
Sediment trap yang telah diletakan di awal penelitian kemudian diangkat dan dipindahkan ke wadah plastik yang kemudian di ukur partikel sedimen yang
terperangkap pada alat tersebut.
3.3 Metode Penelitian