4
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kondisi Umum Perairan
Pulau Karya terletak pada posisi geografis 106º36’19,7” BT dan garis
lintang 05º44’04,9” LS Suyarso, 1995. Estradivari et al. 2007 menyebutkan bahwa kisaran suhu di Kepulauan Seribu berada pada nilai 25-31ºC dengan rata-
rata 28,9ºC. Kisaran nilai salinitas berkisar pada nilai 28-34 PSU dengan rata-rata 30,9 PSU. Kecepatan arus berkisar antara 0,02 - 1,4 ms, dengan rata-rata sebesar
0,2 ms. Kualitas air tersebut diamati pada tiga waktu yang berbeda, yaitu di tahun 2003-2004 13-17 Desember 2003 dan 12-16 Januari 2004, 2005 5-12
September 2005, 2007 9-13 Juli 2007.
2.2. Morfologi Hewan Karang
Hewan karang Anthozoa merupakan penyusun utama dari terumbu karang karena kemampuannya menghasilkan endapan kalsium karbonat CaCO
3
yang merupakan hasil samping dari proses fotosintesis zooxanthella yang berada pada lapisan endodermis.
Hasil endapan tersebut akan membangun ‘bangunan’ yang khas tergantung dari jenis hewan karang yang menjadi inang. Tidak semua
anggota kelas Anthozoa mampu menghasilkan endapan terumbu dan hanya ordo
scleractinia saja yang mampu membentuk terumbu Suharsono, 2008.
Veron 1986 mendefinisikan terumbu karang sebagai sekumpulan individu karang atau yang dikenal dengan polip karang. Ukuran polip karang
bervariasi di setiap jenis terumbu karang, mulai dengan diameter 1-3 mm sampai dengan diameter 25 cm misalnya fungia Suharsono, 2008. Antara satu polip
karang dengan polip karang lainnya saling terhubung melalui jaringan yang
disebut dengan Coenosarc. Jaringan tersebut berfungsi untuk membagi setiap nutrien yang diperoleh polip karang. Jaringan Coenosarc itu sendiri terletak di
atas material kapur atau disebut dengan Coenosteum. Rangka kapur dari setiap jenis karang keras memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga
karakteristik tersebut dapat dijadikan salah satu metode identifikasi karang keras. Suharsono 2008 mengklasifikasikan hewan karang atau yang biasa
disebut karang skleraktinia scleractinia coral sebagai berikut : Filum : Cnidaria
Kelas : Anthozoa Sub-kelas : Zoantharia Hexacorallia
Ordo :Scleractinia Famili : Acroporidae
Genus : Montipora Suharsono 2008 menyatakan famili Acroporidae terbagi menjadi
beberapa genus, yaitu : Acropora, Montipora, Anacropora dan Astreopora. Terdapat perbedaaan karakteristik rangka kapur dari keempat genus tersebut.
Karakteristik rangka kapur genus Montipora antara lain ukuran koralit yang relatif kecil, pada umumnya tentakel keluar pada malam hari. Karakteristik lainnya
yaitu tidak memiliki columella struktur pusat mulut dan septa umumnya memiliki dua lingkaran dengan bagian ujung gigi muncul keluar sehingga
apabila disentuh maka akan terasa tajam. Sebagian besar Montipora memiliki coenosteum yang lebar. Genus Montipora dengan bentuk penumbuhan berupa
lembaran seringkali ditemukan mendominasi suatu perairan dangkal karena bentuk koloni yang berupa lembaran sehingga intensitas cahaya yang
diperolehnya lebih besar Suharsono, 2008. Gambaran bentuk pertumbuhan karang Montipora sp. di alam, disajikan pada Gambar 1.
sumber foto : Beginer Subhan Gambar 1. Karang jenis Montipora sp. di alam
2.3. Reproduksi Terumbu Karang