Sintasan Fragmen Karang Jenis Montipora sp.

28 Berbeda dengan kedua unsur diatas, kandungan unsur amonia di perairan Pulau Karya selama enam bulan memiliki kisaran aman yaitu berada di bawah nilai 0,3 mgl. Kandungan nutrien dilihat dari unsur nitrat, fosfat dan amonia yang terkandung di perairan Pulau Karya, dapat dikatakan bahwa perairan Pulau Karya memiliki kandungan nutrien yang tidak mendukung pertumbuhan terumbu karang. Koop et al. 2001 menyatakan tingginya tingkat nutrien memberikan efek yang besar pada tingkat organisme meningkatnya mortalitas, mengurangi tingkat reproduksi karang akan tetapi tidak menyebabkan ekosistem karang berubah dan didominasi oleh makroalaga.

4.2. Sintasan Fragmen Karang Jenis Montipora sp.

Setelah enam bulan penanaman, 18 fragmen dari 29 fragmen yang ditanam pada April 2009 dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pada akhir penelitian persentase sintasan yang tercatat sebesar 62. Pada penelitian yang dilakukan oleh yudasakti 2009 dengan jenis karang yang sama, persentase sintasan pada akhir penelitian yang didapat sebesar 53,33. Prawidya 2003 melakukan penelitian transplantasi menggunakan karang jenis Montipora spumosa dan Montipora porites di Pulau Pari. Setelah lima bulan penanaman, persentase sintasan yang diperoleh sebesar 88,89 untuk karang jenis Montipora spumosa dan 100 untuk karang jenis Montipora porites. Penurunan sintasan setiap bulannya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kondisi perairan di lokasi transplantasi, teknik pengikatan fragmen pada modul dan sifat fisiologis yang dimiliki oleh karang itu sendiri. 29 100 100 97 90 86 62 20 40 60 80 100 120 April n=29 Mei n=29 Juni n=28 Juli n=26 Agust n=25 Sept n=18 S in tasan Perubahan waktu Gambar 9. Persentase sintasan fragmen karang jenis Montipora sp. Bulan April dan Mei 2009 jumlah fragmen karang tidak mengalami pengurangan atau persentase sintasan tidak mengalami penurunan. Persentase sintasan karang tercatat mulai mengalami penurunan pada bulan Juni 2009 Gambar 9. Pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus, penurunan persentase sintasan terus terjadi. Rata-rata penurunan persentase sintasan setiap bulannya sebesar 5,36. Penurunan persentase sintasan yang signifikan terjadi pada bulan September. Jumlah fragmen yang hilang sebanyak 7 fragmen atau berkurang 24 dari persentase sintasan pada bulan Agustus. Secara keseluruhan persentase sintasan memiliki pola yang cenderung menurun dan diduga akan terus menurun setelah bulan September 2009. Faktor utama penyebab penurunan persentase sintasan terumbu karang adalah lepasnya fragmen karang dari meja transplantasi karena tidak ditemukan fragmen karang yang mengalami kematian akibat alga ataupun penyakit. Clarek 30 dan Edwads 1995 dalam jurnalnya menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kematian adalah pengikatan fragmen transplan. Tingkat kematian yang disebabkan oleh lepasnya fragmen karang dapat mencapai 25 setelah tiga bulan penanaman, dan akan terus berkurang sampai dengan 5 setelah fragmen karang melekat pada modul transplantasi. Kendala yang sama dijumpai pada penelitian yang dilakukan oleh Prawidya 1999 yang dilakukan di Pulau Pari. Persentase sintasan transplantasi Prawidya mengalami penurunan sebesar 22,22 atau dengan kata lain persentase sintasan yang tercatat pada akhir penelitian sebesar 77,78. Jaap 1999 juga menyatakan pentingnya pengikatan fragmen karang terikat secara kokoh dan kuat untuk mencegah fragmen karang terlepas dari modulnya.

4.3. Tingkat Pencapaian Pertumbuhan Karang Jenis Montipora sp.