23
3.3.4. Pengukuran Pertumbuhan Karang
Dimensi pertumbuhan karang yang diukur adalah pertambahan panjang panjang yang terpanjang dan tinggi karang tinggi yang tertinggi. Pengukuran
parameter pertumbuhan dilakukan setiap satu kali tiap bulan di lokasi penelitian. Pengukuran pertambahan panjang dan lebar contoh dilakukan dengan
menggunakan penggaris atau jangka sorong. Proses pengukuran dimensi karang dilakukan secara langsung di dalam air dengan menggunakan alat bantu selam
SCUBA lengkap. Ilustrasi pengukuran dimensi tinggi dan panjang fragmen karang disajikan pada Gambar 8.
sumber foto : beginer subhan Gambar 8. Metode pengukuran fragmen karang
3.4. Analisis Data
3.4.1. Pertumbuhan karang keras
Analisis data pertumbuhan panjang dan lebar karang dihitung dengan menggunakan jangka sorong kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan
panjang
ti nggi
24 perangkat lunak microsoft excel 2007. Pencapaian pertumbuhan karang yang di
transplantasikan dari data hasil pengukuran diperoleh dengan menggunakan rumus :
= �
�
− �
Keterangan : β
= pertambahan panjang tinggi fragmen karang yang ditransplantasikan L
t
= panjang tinggi rata-rata fragmen karang setelah bulan ke-t L
o
= panjang tinggi rata-rata fragmen karang pada bulan ke-0
Laju pertumbuhan karang yang ditransplantasikan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
= �
�+1
− �
�
�
�+1
− �
� Keterangan :
α = Laju pertumbuhan panjang atau lebar fragmen karang
transplantasi L
i+1
= Panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i+1 L
i
= Panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i t
i+1
= Waktu ke -i +1 t
= Waktu ke-i
25
3.4.2. Sintasan karang keras
Tingkat keberhasilan transplantasi karang ditentukan oleh tingkat kelangsungan hidup karang tersebut di alam. Menurut Harriot dan Fisk 1998 in
Pratama 2005 menyatakan bahwa transplantasi karang dinyatakan sukses apabila tingkat kelangsungan hidup antara 50-100, dimana karang ditransplantasikan
pada habitat yang sama atau serupa dengan habitat awalnya. Tingkat kelangsungan hidup karang yang ditransplantasikan pada habitat yang bebeda
akan dipengaruhi oleh kemampuan karang tersebut untuk beradaptasi pada lingkungannya yang baru. Tingkat kelangsungan hidup karang dapat diketahui
dengan membandingkan antara jumlah karang yang hidup pada akhir penelitian Nt dibandingkan dengan jumlah karang yang ditransplantasikan No.
Analisis data pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup dilakukan dengan menggunakan software microsoft excel 2007. Rumus yang digunakan
untuk menghitung tingkat kelangsungan hidup adalah sebagai berikut :
� = �
�
� � 100
Keterangan : S
= Sintasan N
t
= Jumlah individu akhir N
o
= Jumlah individu awal
26
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Parameter Fisika dan Kimia
Kondisi perairan di pulau Karya untuk beberapa parameter berada pada kisaran yang tidak aman sesuai dengan baku mutu air laut yang dikeluarkan oleh
Kementrian Lingkungan Hidup KLH Tabel 5. Parameter yang berada di atas kisaran aman adalah parameter salinitas, nitrat dan fosfat.
Tabel 5. Hasil pengukuran parameter fisika-kimia perairan
Parameter Satuan
Bulan Baku
Mutu April
Mei Juni
Juli Aug
Sept
Salinitas PSU
32 31
31 30
30 32
33-34 Suhu
⁰C 28,5
28,7 29
29,5 29
28,7 28-30
Kekeruhan NTU
0,82 1,32
0,82 0,8
1,5 1,7
5 Kecepatan Arus
ms 0,03
0,09 0,11
0,25 0,07
0,08 -
Arah Arus ⁰
121,7 126
126 127
100 114
- Kecerahan
100 100
100 100
100 100
5 Nutrien
Nitrat mgl
0,0320 0,0130
0,073 0,0010
0,0089 0,005
0,00 8
Orthophosphat mgl
0,013 0,018
0,03 0,008
0,0273 0,011
0,01 5
Ammonia mgl
0,199 0,12
0,088 0,104
0,0300 0,046
0,3 Sedimentasi
mgcm2hari 1,375
1,895 2,155
2,309 5,714
5,823 -
Baku mutu merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup tentang baku mutu kualitas air untuk biota No. 179 tahun 2004.
Salinitas yang diamati berada pada kisaran 30-32 PSU. Kisaran nilai salinitas tersebut masih berada di bawah kisaran aman baku mutu air laut.
Rachmawati 2001 menyatakan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan kadar salinitas menurun yaitu pasokan air tawar, badai dan hujan. Supriharyono 2007
menyatakan karang hermatipik tidak dapat bertahan pada salinitas yang