Pencemaran Konversi kawasan konservasi laut

23

2.2.2.4 Pencemaran

Dahuri 2003 mendefinisikan pencemaran laut sebagai dampak negatif pengaruh yang membahayakan bagi kehidupan biota sumberdaya, kenyamanan ekosistem laut, serta kesehatan manusia dan nilai guna lainnya dari ekosistem laut, baik disebabkan secara langsung maupun tidak langsung oleh pembuangan bahan- bahan atau limbah ke dalam laut yang berasal dari kegiatan manusia. Sumber pencemaran dapat dikelompokkan menjadi tujuh kelas, yaitu 1 Industri, 2 limbah cair pemukiman sewage, 3 limbah cair perkotaan urban stormwater , 4 pertambangan, 5 pelayaran shipping, 6 pertanian, dan 7 perikanan budi daya. Jenis-jenis bahan pencemar utamanya terdiri dari sedimen, unsur hara, logam beracun toxic metals, pestisida, organisme eksotik, organisme patogen, dan bahan-bahan yang menyebabkan oksigen terlarut dalam air berkurang oxygen depleting substance. Beberapa jenis dampak lanjutan sebagai akibat pencemaran yang terjadi di perairan pesisir dan lautan adalah sedimentasi, eutrofikasi, anoxia, kesehatan umum dan perikanan

2.2.2.5 Konversi kawasan konservasi laut

Beberapa sektor pembangunan yang terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kawasan konservasi pesisir adalah pengembangan kawasan pemukiman, industri, rekreasi dan pariwisata, transportasi, budidaya tambak, serta kehutanan dan pertanian. Dahuri 2003 memberikan beberapa contoh pembangunan yang banyak dilakukan di wilayah pesisir dan laut adalah sebagai berikut: 1 pengembangan kawasan pemukiman yang semakin meningkat yang hanya mempertimbangkan keuntungan jangka pendek tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan dimasa mendatang, 2 kegiatan rekreasi dan pariwisata bahari yang banyak dikembangkan di wilayah pesisir dan laut, 3 konversi hutan mangrove untuk berbagai peruntukan lainnya yang tanpa memperhatikan fungsi- fungsi ekologisnya, 4 kegiatan pembangunan berbagai jenis industri di wilayah pesisir, sering mengkonversi hutan mangrove dan ekosistem pantai menjadi daerah kawasan pabrik. 24

2.2.2.6 Perubahan iklim global dan bencana alam