Dukungan Potensi Sumberdaya Hayati Laut dan Ekosistemnya

83 6 PEMBAHASAN

6.1 Dukungan Potensi Sumberdaya Hayati Laut dan Ekosistemnya

Salah satu parameter yang berpengaruh bagi pengembangan kawasan konservasi laut adalah kandungan potensi kekayaan bawah laut yang memiliki nilai konservasi dan ekonomi tinggi. Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko memiliki kekayaan sumberdaya alam laut yang cukup baik, seperti ekosistem terumbu karang, lamun dan mangrove yang berfungsi sebagai habitat bagi kehidupan berbagai jenis ikan dan asosiasinya. Hasil penelitian Mitra Pesisir di desa-desa pesisir TN Bunaken tahun 2005 menyatakan bahwa tutupan karang keras di perairan tersebut memiliki tutupan karang hidup yang relatif masih bagus yaitu berkisar 51-75 Gambar 6. Adanya kesamaaan faktor kekuatan, basis hukum yang kuat bagi pengelolaan taman nasional yang didukung dengan potensi sumberdaya alam laut yang khas, sebagai nilai penting dalam pengembangan wisata bahari berbasis keindahan alam di TN Bunaken dan DPL Blongko. Kekayaan alam bawah laut tersebut perlu dijaga dan dilestarikan dari gangguan para perusak lingkungan melalui penerapan sanksi hukum yang tegas. Pentingnya aspek legalitas ini didukung Lowe 2003 yang meneliti aspek pengawasan di TN Bunaken. Aspek pengawasan di KKL sangat erat kaitannya dengan aksi penegakan hukum, termasuk di dalamnya upaya penyadaran masyarakat melalui penyuluhan, penyebarluasan informasi dan pendidikan formal maupun nonformal tentang hukum dan lingkungan Silalahi, 2001. Demikian juga menurut Sievanen 2003, terdapat hubungan yang erat antara potensi keanekaragaman hayati, konservasi dan aktivitas pariwisata bahari di TN Bunaken. Pengembangan kawasan konservasi laut dengan skala besar nasional seperti TN Bunaken maupun sekala kecil daerah seperti DPL Blongko, diharapkan dapat membangun jaringan KKL yang mendukung pemanfaatan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan peran dan fungsi kawasan konservasi laut sebagai penyedia produksi telur, larva, benih dan induk ikan, yang secara ekologis menyediakan habitat yang tidak terganggu untuk pemijahan, tempat berkembang biak dan membesarkan larva ikan yang kemudian 84 berpindah spill over ke areal sekitarnya. Masyarakat dapat menangkap ikan diluar zona inti TN Bunaken dan di sekitar DPL Blongko dengan menggunakan alat penangkapan yang selektif seperti pancing, set net dan sejenisnya. Oleh karena itu menjadi penting agar kawasan konservasi laut di rancang dalam kerangka pengelolaan sumberdaya perikanan yang berkelanjutan.

6.2 Definisi dan Pengertian Kawasan Konservasi Laut