Ikan Gurami Osphronemus gouramy Lac.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ikan Gurami Osphronemus gouramy Lac.

Ikan gurami adalah ikan kultur air tawar yang dapat berkembang biak secara alami, bersifat omnivora, hidup di air tergenang dan harganya relatif mahal. Menurut Anonimous 2007, pada tahun 2007 harga ikan ini ukuran konsumsi sekitar 500 gekor berkisar antara Rp 20.000-25.000kg. Menurut Saanin 1984, ikan gurami memiliki klasifikasi dan tatanama sebagai berikut : Filum : Chordata Kelas : Pisces Ordo : Labyrinthici Subordo : Anabantoide Family : Anabantidae Genus : Oshpronemus Spesies : Oshpronemus gouramy Lac. Secara morfologi, ikan gurami memiliki bentuk badan pipih, agak panjang dan lebar yang tertutup sisik yang kuat dengan tepi agak kasar, mulut kecil dan dapat disembulkan serta memiliki alat pernafasan tambahan labirin berupa selaput berbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama yang berfungsi untuk mengambil oksigen di udara. Dari kelebihan ini, ikan gurami mampu hidup di perairan yang oksigen terlarutnya rendah. Pada ukuran dewasa 5-10 tahun, seekor induk gurami dapat menghasilkan telur sebanyak 6.000 butir Jangkaru, 1999. Ikan gurami bersifat omnivora. Jenis makanan ikan gurami dibedakan berdasarkan stadia umur. Makanan larva atau benih ikan gurami biasanya diberikan berbagai jenis fitoplankton dan zooplankton antara lain Rotifera, Chlorella , Infusoria, Artemia dan Daphnia, sedangkan yang dewasa berupa daun tumbuhan yang lunak dan pakan buatan Jangkaru, 1999. Berdasarkan umur dan ukuran ikan, Syahlendra 1992 menguraikan bahwa benih ikan gurami sampai dengan umur 10 hari 0,5 cm hanya makan cadangan makanannya, umur 10 hari- 1,5 bulan 1,5 cm dapat diberi makanan hewani seperti rayap dan ulat dedak halus, umur 1,5-3,5 bulan 2-3 cm mampu makan makanan hewani dan tumbuh- tumbuhan halus seperti paku air Azolla pinata. Penyakit yang menyerang gurami pada umumnya adalah jamur Saprolegnia dan bakteria, Aeromonas hydrophila, Pseudomonas spp. dan Enterobacter Taufik et al, 1993. Secara umum, terdapat beberapa strain ikan gurami seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Berbagai strain ikan gurami Osphronemus goramy Lac.. Strain Ikan Gurami Karakteristik Produksi Telur Jepun Ukuran tubuh lebih kecil, panjang 40-45 cm dengan bobot 3,5-4 kg, warna tubuh hitam dengan sisik kecil-kecil 2.000-3.000 butirperiode bertelur Soang Panjang tubuh mencapai 65 cm dengan bobot 8 kg, pertumbuhan relatif lebih cepat, warna tubuh putih keperakan dengan kombinasi hitam dan merah 3.000-5.000 butirperiode bertelur Bastar Sisik besar, warna tubuh agak kehitaman dengan kepala putih, pertumbuhan tergolong cepat 2.000-3.000 butirperiode bertelur Bluesafir Warna tubuh merah muda cerah, berat maksimum hanya 2 kgekor 6.000 butirperiode bertelur Paris Warna tubuh merah muda cerah, terdapat bintik hitam di sekujur tubuhnya, bobot maksimum hanya 1,5 kgekor 5.000 butirperiode bertelur Porselen Warna tubuh merah muda cerah dengan bagian bawah tubuh putih, ukuran kepala relatif kecil 10.000 butirperiode bertelur Kapas Warna tubuh putih keperakan seperti kapas, sisiknya kasar dan besar, bobotnya hanya mencapai 1,5 kgekor 3.000 butirperiode bertelur Batu Warna tubuh hitam merata dan sisiknya kasar, pertumbuhannya tergolong lambat 2.000-3.000 butirperiode bertelur Sumber : Anonimous 2007 Di habitat alami, ikan gurami memijah selama musim kemarau tetapi dapat memijah sepanjang tahun bila dipelihara di kolam. Jumlah telur relatif sedikit, yaitu berkisar antara 1500-3000 butir dalam satu kali pemijahan dengan derajat tetas antara 75-90 dan kelangsungan hidup benihlarva juga berkisar antara 75- 90 Praseno et al., 1996. Telur gurami menetas setelah 25 jam pada suhu 29+1 o C. Setelah 8 hari larva sudah dapat menerima pakan dari luar seperti Artemia atau Moina dan pada hari ke 10 kuning telur telah terserap semua Geisler et al ., 1990. Hasil penelitian yang dilakukan Wahyudi dan Lim 1986 menunjukkan saat terbaik awal pemberian pakan pada benih gurami adalah dimulai pada hari ke 10. Hal ini dilakukan agar benih gurami tetap mendapatkan suplai makanan ketika kuning telurnya sudah habis. Penyebaran ikan ini meliputi Indonesia, Thailand, Malaysia, Kamboja, Vietnam, India, Pakistan, Srilangka, Filipina dan sekitar Indo Pasifik. Di Indonesia, Osphronemus gouramy Lac. disebut juga guramih, kalau, kalui, kala, atau kalowo. Khusus di Pulau Jawa, budidaya ikan gurami telah dikembangkan dan produknya telah diekspor ke beberapa negara seperti India, Filipina dan Srilangka. Ikan gurami tahan terhadap konsentrasi oksigen rendah, karena mempunyai alat pernapasan tambahan labirin. Di daerah tropik, ikan gurami dapat dibudidayakan hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pertumbuhan terbaik ikan gurami diperoleh pada suhu air antara 24-28 C, sedangkan suhu air 15 C akan membatasi pertumbuhan dan reproduksi ikan gurami Anonimous, 1995. Usaha budidaya ikan gurami terdiri dari pembenihan, pendederan dan pembesaran. Usaha pembenihan meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur, dan perawatan larva hingga ukuran 0,5-1 cm. Kegiatan pendederan meliputi pemeliharaan benih 0,5-1 cm hingga ukuran 15 cm, sedangkan kegiatan pembesaran merupakan lanjutan dari pendederan. Benih dari pendederan akan dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan bobot rata-rata 500 gekor. Namun, penentuan ukuran panen pembesaran gurami juga disesuaikan dengan permintaan konsumen karena ada juga konsumen yang meminta ikan gurami berukuran di atas 1 kgekor Anonimous, 2007 .

2.2 Pengaruh Padat Penebaran Ikan terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan