Derajat Kelangsungan Hidup Pertumbuhan Panjang Mutlak Laju Pertumbuhan Bobot Harian Koefisien Keragaman Panjang Efisiensi Pakan

sebagai contoh sebanyak 30 ekorakuarium. Tingkat kelangsungan hidup dihitung dari jumlah ikan yang mati setiap hari selama masa pemeliharaan berlangsung. Parameter kualitas air yang diamati adalah oksigen terlarut, pH, amonia dan suhu. Untuk menjaga agar kualitas air tetap baik, setiap hari dilakukan penyiponan dan pergantian air.

3.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data

Dalam penelitian ini dikumpulkan data parameter produksi dan kualitas air. Data yang terkait dengan parameter produksi ikan meliputi bobot, panjang, jumlah ikan dan jumlah pakan. Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung parameter kerja yang meliputi derajat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang mutlak, laju pertumbuhan bobot harian, koefisien keragaman panjang dan efisiensi pakan.

3.4.1 Derajat Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup survival rate adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan. Untuk menghitung kelangsungan hidup survival rate digunakan rumus dari Goddard 1996 : 100 x N N SR t ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ = Keterangan : = Kelangsungan hidup SR = Jumlah benih di akhir pemeliharaan ekor t N = Jumlah benih di awal pemeliharaan ekor N

3.4.2 Pertumbuhan Panjang Mutlak

Pertumbuhan panjang mutlak adalah gambaran perubahan panjang rata- rata individu pada tiap perlakuan dari awal hingga akhir pemeliharaan. Pertumbuhan panjang mutlak cm ditentukan berdasarkan selisih panjang akhir dengan panjang awal pemeliharaan dengan rumus dari Effendi 1979 : t L _ L _ _ L L t P m − = Keterangan : m P = Pertumbuhan panjang mutlak cm = Panjang rata-rata akhir cm t L _ = Panjang rata-rata awal cm L

3.4.3 Laju Pertumbuhan Bobot Harian

Laju pertumbuhan bobot harian ditentukan berdasarkan selisih bobot rata-rata akhir t ϖ dengan bobot rata-rata awal o ϖ pemeliharaan dan dibandingkan dengan waktu pemeliharaan dengan rumus dari Huisman 1987 : α = 100 1 × ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ − t o t ϖ ϖ Keterangan : α = Laju pertumbuhan bobot harian t ϖ = Bobot rata-rata akhir percobaan g o ϖ = Bobot rata-rata awal percobaan g t = Waktu pemeliharaan hari

3.4.4 Koefisien Keragaman Panjang

Variasi ukuran dalam penelitian ini berupa variasi panjang ikan, yang dinyatakan dalam koefisien keragaman. Keragaman nilai ini merupakan persentase dari simpangan baku panjang ikan contoh terhadap nilai tengahnya dengan rumus menurut Steel dan Torrie 1991 : = kk 100 × γ S Keterangan : kk = Koefisien keragaman panjang S = Akar ragam contoh γ = Rata-rata contoh

3.4.5 Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan ditentukan berdasarkan selisih biomassa ikan pada akhir pemeliharaan dan biomassa ikan yang mati selama pemeliharaan t W d W dengan biomassa awal dan dibandingkan dengan jumlah pakan yang telah dimakan sampai akhir pemeliharaan. Jumlah pakan yang dimakan dihitung berdasarkan selisih bobot pakan sebelum diberikan dengan bobot sisa pakan pada media pemeliharaan setelah 1 jam pemberian pakan. Untuk menghitung efisiensi pakan digunakan rumus menurut Zonneveld et al. 1991 : W F 100 x F W W W EP d t ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − + = Keterangan : EP = Efisiensi pakan = Biomassa akhir g t W = Biomassa total ikan mati g d W = Biomassa total awal g W F = Jumlah total pakan selama pemeliharaan g

3.4.6 Keuntungan Usaha