Keuntungan Usaha Analisis Data

dengan biomassa awal dan dibandingkan dengan jumlah pakan yang telah dimakan sampai akhir pemeliharaan. Jumlah pakan yang dimakan dihitung berdasarkan selisih bobot pakan sebelum diberikan dengan bobot sisa pakan pada media pemeliharaan setelah 1 jam pemberian pakan. Untuk menghitung efisiensi pakan digunakan rumus menurut Zonneveld et al. 1991 : W F 100 x F W W W EP d t ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − + = Keterangan : EP = Efisiensi pakan = Biomassa akhir g t W = Biomassa total ikan mati g d W = Biomassa total awal g W F = Jumlah total pakan selama pemeliharaan g

3.4.6 Keuntungan Usaha

Keuntungan usaha dihitung berdasarkan selisih antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya usaha yang dikeluarkan pada setiap padat penebaran benih ikan gurami yang digunakan. Padat penebaran yang paling optimal diperoleh berdasarkan kepada keuntungan yang paling tinggi. Penerimaan bergantung pada jumlah ikan yang dijual dan harga. Harga ikan ditentukan oleh ukuran dan mutu atau varietas. Penerimaan dapat dihitung dengan rumus: P = N x H Keterangan : P = Penerimaan N = Jumlah ikan yang dijual H = Harga Biaya adalah total biaya yang dikeluarkan baik dari persiapan alat dan bahan hingga pemanenan. Biaya dihitung dengan menjumlah seluruh biaya yang dikeluarkan selama pemeliharaan. Keuntungan diperoleh berdasarkan selisih pendapatan dengan biaya. Keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: U = P – B Keterangan : U = Keuntungan P = Penerimaan B = Biaya

3.4.7 Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis menggunakan program Ms. Excel, Ms. Office 2003 dan SPSS 13, yaitu meliputi : 1. Analisis ragam ANOVA dengan uji F pada selang kepercayaan 95, yang digunakan untuk menentukan apakah perlakuan berpengaruh terhadap derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan bobot harian, pertumbuhan panjang mutlak, efisiensi pakan, dan koefisien keragaman panjang. Apabila perlakuan diputuskan berbeda nyata F-hitung F-tabel maka untuk melihat perbedaan antar perlakuan akan diuji lanjut dengan menggunakan uji Tukey pada selang kepercayaan 95. 2. Analisis deskripsi, digunakan untuk menjelaskan kelayakan media pemeliharaan bagi kehidupan benih ikan bawal selama penelitian, yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pengambilan contoh dilakukan setiap minggu menghasilkan data bobot rata-rata, panjang rata-rata, jumlah ikan yang mati, jumlah pakan dan kualitas air. Dari pengolahan data didapatkan parameter-parameter yang dijadikan bahan pembahasan, yaitu kelangsungan hidup, pertumbuhan ikan, efisiensi pakan, serta kelayakan kualitas air.

4.1.1 Derajat Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup benih ikan gurami selama 28 hari pemeliharaan pada masing-masing perlakuan berkisar antara 86,72 hingga 91,26 Gambar 2. Dari hasil analisis ragam didapatkan bahwa perlakuan padat tebar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap derajat kelangsungan hidup p0,05 Lampiran 3. 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 100 7 14 21 28 Hari ke- D e ra ja t K e la ng s unga n H idup 10 eL 15 eL 20 eL Gambar 1. Derajat kelangsungan hidup benih ikan gurami Osphronemus gouramy Lac. yang dipelihara dengan padat penebaran 10, 15 dan 20 ekorL selama 28 hari.