Pakan Uji Pengaruh Pemberian Kayu Manis terhadap Kinerja Pertumbuhan dan Kualitas Daging Ikan Mas

5

2.3 Pemeliharaan Ikan

Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan mas yang berasal dari Sukabumi kemudian dilakukan aklimatisasi pada akuarium selama 15-20 menit, dan dipindahkan ke dalam bak fiber bervolume 2000 liter secara perlahan sebagai wadah pemeliharaan sementara. Setelah 2 hari, ikan mulai diberi pakan pelet sebagai bentuk adaptasi terhadap pelet yang diberikan secara at satiation sebanyak 3 kali sehari. Setelah ikan mulai dapat membiasakan diri terhadap pelet dalam waktu 4 hari, sampling ikan mas mulai dilakukan. Ukuran ikan yang digunakan untuk percobaan yaitu 7,88±1,41 g. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan ikan uji yaitu akuarium berdimensi 50x40x35 cm berjumlah 15 unit serta satu buah bak fiber. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 37 hari dengan sistem resirkulasi dan diaerasi 24 jam. Dinding luar akuarium pemeliharaan ikan uji ditutupi plastik hitam untuk meminimalkan stres pada ikan. Pemanas air masing-masing diletakkan dalam akuarium yang bertujuan untuk menjaga kestabilan suhu. Ikan ditebar ke dalam masing masing akuarium sebanyak sepuluh ekor per akuarium dan dipuasakan selama 24 jam sebelum perlakuan pakan. Penimbangan bobot ikan uji dilakukan pada awal dan akhir pemeliharaan. Selama masa pemeliharaan dilakukan uji kualitas air setiap 10 hari. Suhu selama masa pemeliharaan berkisar antara 28-30 C, pH 6,86-7, DO 6,0- 6,89, alkalinitas 48-96 ppm dan TAN 0,064-0,156 ppm. Ikan yang mati selama wadah pemeliharaan segera diangkat dan ditimbang. Pakan diberikan sebanyak tiga kali sehari yaitu pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB secara at satiation. Sisa pakan yang tidak termakan dikumpulkan untuk dihitung jumlah konsumsi pakannya. Satu hari sebelum panen dilakukan penimbangan bobot ikan akhir. Pada hari ke 37 ikan dipanen dengan jumlah tertentu dan dipilih sesuai keperluan uji, yakni uji organoleptik dan uji kimia. 6

2.4. Parameter yang Diukur

2.4.1 Jumlah Konsumsi Pakan

Jumlah konsumsi pakan = jumlah pakan awal – jumlah pakan akhir

2.4.2 Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup atau Survival Rate SR dihitung berdasarkan persamaan berikut: SR = x 100

2.4.3 Efisiensi Pakan

Nilai efisiensi pakan dapat dihitung dengan persamaan berikut: EP = [ ] x 100 Keterangan : Wt = bobot rata-rata individu pada waktu t g D = bobot total ikan yang mati selama pemeliharaan g Wo = bobot rata-rata individu pada waktu t g F = jumlah pakan yang diberikan

2.4.4 Laju Pertumbuhan Harian

Laju Pertumbuhan dapat dihitung dengan rumus berikut Takeuchi 1988: Wt = Wo 1 + 0,01α t Keterangan : Wt = bobot rata-rata ikan pada waktu t g Wo = bobot rata-rata ikan pada waktu awal g α = laju pertumbuhan harian t = waktu pemeliharaan hari

2.4.5 Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik yang dilakukan adalah uji organoleptik terhadap rasa dan tekstur daging ikan mas. Uji organoleptik ini dilakukan kepada 16 orang yang dipilih secara secara acak dan dilakukan sesuai dengan SNI01-2346-2006. Pengujian organoleptik dilakukan dengan ikan dimatikan terlebih dahulu