c. Hubungan Non Performing Financing NPF Terhadap Pembiayaan Non Performing Financing NPF pada perbankan syariah yang
tinggi dapat mengakibatkan tidak bekerjanya fungsi intermediasi bank secara optimal karena mengurangi atau menurunkan perputaran dana
bank, sehingga memperkecil kesempatan bank memperoleh pendapatan. Apabila dana di bank berkurang maka akan mengurangi pembiayaan
yang diberikan oleh bank kepada masyarakat.
7. Capital Adequacy Ratio CAR
a. Pengertian Capital Adequacy Ratio CAR Capital Adequacy Ratio CAR adalah rasio kecukupan modal
yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank
tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu
membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 1512PBI2013, bank wajibmenyediakan modal minimum sebesar 8 dari Aktiva Tertimbang
Menurut Risiko ATMR yang dinyatakan dalam rasio Capital Adequacy Ratio CAR. Rasio ini bertujuanuntuk memastikan bahwa jika dalam
aktivitasnya bank mengalami kerugian, maka ketersediaan modal yang dimiliki oleh bank mampu mengcover kerugian tersebut.
Rasio kecukupan modal tersebut dihitung dengan:
b. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR terhadap pembiayaan Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio dari kecukupan
modal.Dengan modal yang dimiliki, bank dapat menggunakannya untuk kegiatanoperasional. Salah satunya adalah menyalurkan pembiayaan.
Ketika persediaan dana untuk menyalurkan pembiayaan mengalami kekurangan, maka dapat dibantu dengan modal. Begitupun ketika terjadi
risiko pembiayaan bermasalah Non Performing Financing, dapat diatasi dengan modal tersebut.
Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumberdaya finansial yang dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha
danmengantisipasi potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran pembiayaan.
8. Biaya Promosi
a. Pengertian Biaya Promosi Setiap perusahaan terutama bank terdapat kegiatan memasarkan
produk dan jasanya, dalam kegiatan pemasaran ini akan ditemukan biaya promosi. Biaya promosi adalah seluruh biaya yang dihasilkan untuk
mempromosikan produk atau jasa yang dimiliki oleh bank. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan secara langsung menghubungi calon
nasabah ataumelalui media komunikasi massa seperti koran, majalah, televisis, radio, bioskop, papan reklame, layar, dan gambar tempel.
Selain itu kegiatan promosi penjualan ini juga dapat dilakukan dengan
mengadakan atau mengikuti pameran. Promosi bank bertujuan untuk menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk,
promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.
14
b. Hubungan Biaya Promosi Terhadap Pembiayaan Semakin maksimal bank melakukan promosi maka semakin luas
nasabah yang akan mengetahui produk atau jasa bank tersebut. Dengan banyaknya DPK yang terkumpul maka akan mempengaruhi total
pembiayaan yang akan disalurkan oleh bank tersebut. Oleh karena itu biaya promosi berpengaruh positif terhadap pembiayan.
9. Inflasi