Statistika Deskriptif Analisis Regresi Linier Berganda Koefisien Determinasi R

X 6 = Equivalent Rate

F. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan persamaan kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square OLS. Analisis data dilakukan dengan bantuan aplikasi komputer, program Eviews 8.

1. Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif memberikan informasi mengenai karakteristik variabel dan data penelitian. Statistik deskriptif pada penelitian ini akan menganalisis nilai rata-rata tertinggi, nilai terendah, serta standar deviasi dari masing-masing variabel yang diteliti. 30

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi diartikan sebagai suatu analisis tentang ketergantungan suatu variabel kepada variabel lain yaitu variabel bebas dalam rangka membuat estimasi katau prediksi dari nilai rata-rata variabel tergantung dengan diketahuinya nilai variabel bebas. 31 Analisis regresi linier berganda adalah suatu model linier regresi yang variable terikatnya merupakan fungsi linier dari beberapa variabel bebas. Metode ini digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keakuratan hubungan antara 30 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005, h. 9 31 Alfian Lains, Ekonometrika Teori dan Aplikasi Jilid I, Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia, 2003, h.19 penyaluran pembiayaan variable dependen dengan DPK, NPF, CAR, biaya promosi, inflasi, equivalent rate variabel independen. Persamaan regresi yang dibentuk adalah sebagai berikut: Keterangan: Y = Penyaluran Pembiayaan a = Konstanta β 1 – β 6 = Koefisien regresi masing – masing variabel independen X 1 = DPK Dana Pihak Ketiga X 2 = NPF Non Performing Funancing X 3 = Capital Adequacy RatioCAR X 4 = Biaya Promosi X 5 = Inflasi X 6 = Equivalent Rate e = Variabel Gangguan residual

3. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa autokorelasi, multikolinieritas, dan heterokedastisitas tidak terdapat dalam penelitian ini dan data yang dihasilkan berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah model regresi linier dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik atau tidak, maka harus memenuhi semua uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik terdiri dari:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan Uji Jarque-Bera. Rumus Jarque-Bera adalah sebagai berikut: 32 JB = [ ] Dimana, n merupakan ukuran sampel, S menyatakan kemencengan, dan K menyatakan peruncingan. Uji normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai Jarque- Bera dengan nilai Chi square tabel. Jika nilai Jarque-Bera dari nilai Chi square tabel pada α = 5, maka data berdistribusi normal. Hipotesis yang digunakan adalah: H : Residual berdistribusi tidak normal H 1 : Residual berdistribusi normal

b. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dalam konsep regresi linier berarti komponen error berkorelasi berdasarkan urutan waktu pada data berkala. Apabila terjadi keterkaitan antara pengamatan yang satu dengan yang lain, atau 32 Damodar N.Gujarati, Dasar-Dasar Ekonometrika Edisi Ketiga, Jakarta: PT Gelora Akasara Pratama, 2006, h. 165 dengan kata lain terjadi ketergantungan antara error ke-i dengan error ke-j, maka autokorelasi akan terjadi. 33 Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan dengan periode t-1 sebelumnya. Konsekuensi dari adanya autokolerasi adalah penaksiran menjadi tidak efisien dan Uji t serta Uji F yang biasa tidak valid walaupun hasil estimasi tidak bias. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji Lagrange Multiplier LM atau yang biasa dikenal dengan The Breusch-Godfrey BG Test. Uji BG dilakukan dengan melihat nilai probability atau p- value pada ObsR-squared dengan tingkat signifikan α = 0,05 5. Apabila nilai probability 5 maka model tidak mengandung masalah autokorelasi. Hipotesis yang digunakan adalah: H : Tidak terdapat masalah autokorelasi H 1 : Terdapat masalah autokorelasi

c. Uji Multikoliniearitas

Multikolinieritas adalah hubungan linier antar variabel bebas. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Dalam membuat regresi berganda, variabel bebas yang baik adalah variabel 33 Setiawan dan Dwi Endah Kusrini, Ekonometrika, Yogyakarta: C.V ANDI, 2010, h. 136 bebas yang mempunyai hubungan dengan variabel terikat, tetapi tidak mempunyai hubungan dengan variabel bebas lainnya. Ada atau tidaknya multikolinieritas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variable bebas. Jika koefisien korelasi di antara masing-masing variable bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi multikolinieritas. Hipotesis yang digunakan adalah: H : Tidak terjadi multikolinieritas H 1 : Terjadi multikolinieritas

d. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar taksiran parameter dalam model bersifat BLUE adalah semua residual atau error mempunyai varian yang sama dan bersifat konstan atau disebut dengan homoskedastisitas. Sedangkan bila varian error-nya Y tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastisitas. Heteroskedasitas muncul apabila nilai varian dari variabel teikat Yi meningkat sebagai meningkatnya varian dari variabel bebas Xi, maka varian dari Yi adalah tidak sama.Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.Data yang baik adalah data yang bersifat homoskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji White White’s General Heteroscedasticity Test. Uji ini mengasumsikan bahwa varian error merupakan fungsi yang mempunyai hubungan dengan variabel bebas, dan interaksi antar variabel bebas. 34 Apabila nilai probabilitas Chi-Square pada ObsR-squared lebih besar dari α= 0,05 5 dapat diputuskan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas. Hipotesis yang digunakan adalah: H : Tidak ada heteroskedastisitas H 1 : Ada heteroskedastisitas

4. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi Goodness of Fit, yang dinotasikan dengan R 2 ataupun Adjusted R 2 adalah uji kecocokan model regresi yang dibentuk. Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui berapa besar peran atau kontribusi dari beberapa variabel bebas independen yang terdapat dalam persamaan regresi tersebut dalam menjelaskan nilai variabel terikat dependen. Semakin besar nilai R 2 , semakin bagus atau semakin tepat atau cocok suatu garis regresi. Sebaliknya, semakin kecil maka semakin tidak tepat garis regresi tersebut untuk mewakili data hasil observasi. Nilai R 2 terletak antara 0 dan 1 0 ≤ R 2 ≤ 1. 35

5. Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NASABAH DALAM PENGAJUAN PEMBIAYAAN PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) “ASRI” DI KABUPATEN JEMBER

1 8 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 4 89

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012.05-2015.04.

0 3 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012.05-2015.04.

0 3 19

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Margin pada Bank Umum Syariah di Indonesia IMG 20151104 0001

0 0 1

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Repository UIN Sumatera Utara

0 1 3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 15

Pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap penyaluran pembiayaan bank syariah di indonesia - Repository Sekolah Bisnis IPB

0 0 7