Bobot kering akar HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

38 Tabel 16. Hasil sidik ragam pengaruh bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap bobot kering pucuk Sumber variasi Db JK JKT F hitung PrF Ulangan 2 0.0358 0.0179 0.8207 0.4602 Bahan 1 10.2398 10.2398 469.7225 3.609e-12 ZPT 3 0.0942 0.0314 1.4411 0.273 Bahan x ZPT 3 0.0942 0.0314 1.4411 0.273 galat 14 0.3052 0.0218 Keterangan : berbeda sangat nyata pada uji F taraf 0.01 Pada sidik ragam Tabel 16 diketahui bahwa bahan stek berpengaruh sangat nyata terhadap pembentukan bobot kering pucuk. Untuk mengetahui pengaruh bahan stek terhadap pembentukan biomassa pucuk maka dilakukan uji lanjut fishers LSD Tabel 17 Tabel 17. Hasil uji lanjut fishers LSD pengaruh bahan stek terhadap bobot kering pucuk Bahan Rata - rata Pucuk 1.31 a Batang b Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0.01 Dari uji lanjut Tabel 17 dapat dilihat bahwa bobot kering pucuk pada stek yang berasal dari stek pucuk memiliki berat kering pucuk yang lebih baik daripada berat kering pucuk pada stek batang. Hal ini berarti stek pucuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena primordial pucuk tinggal melanjutkan pembelahan sel meristematik untuk menjadi jaringan dan organ- organ pertumbuhan seperti daun dan batang.

g. Bobot kering akar

Besarnya total biomassa yang terbentuk pada akar dipengaruhi oleh jumlah akar dan panjang akar yang terbentuk selama masa pertumbuhan stek. Pada stek pucuk diperoleh bobot kering akar terbesar terdapat pada konsentrasi ZPT 1000 ppm sebesar 0.0405 gr, sedangkan bobot terkecil terdapat pada konsentrasi ZPT 1500 ppm dengan bobot 0.0265 gr Tabel 18. 39 Pada stek batang pengukuran parameter panjang akar tidak dapat dilakukan karena hingga akhir masa pengukuran tidak terdapat stek batang yang mampu berakar karena tidak ada stek batang yang mampu bertahan hidup. Tabel 18. Rekapitulasi data pengaruh bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap bobot kering akar Bahan Stek Ulangan Konsentrasi ZPT ppm 0 gr 500 gr 1000 gr 1500 gr Total Rata – rata Pucuk 1 0.02776 0.03377 0.04913 0.03125 0.14 0.04 2 0.03273 0.02666 0.04527 0.0268 0.13 0.03 3 0.04026 0.02481 0.02715 0.02134 0.11 0.03 Sub total 0.10 0.09 0.12 0.08 0.39 0.10 Rata – rata 0.0336 0.0284 0.0405 0.0265 0.13 0.03 Batang 1 0.00 2 0.00 3 0.00 Sub total 0.00 Rata – rata 0.00 Total 0.10 0.09 0.12 0.08 0.39 20.53 Rata – rata 0.05 0.04 0.06 0.04 0.19 3.42 Tabel 19. Hasil sidik ragam pengaruh bahan dan konsentrasi ZPT terhadap bobot kering akar Sumber variasi Db JK JKT F hitung PrF Ulangan 2 0.0000514 0.0000257 0.9054 0.4268 Bahan 1 0.0062381 0.0062381 219.8146 5.94E-010 ZPT 3 0.0001775 0.0000592 2.0847 0.1483 Bahan:ZPT 3 0.0001775 0.0000592 2.0847 0.1483 galat 14 0.0003973 0.0000284 Keterangan : berbeda sangat nyata pada uji F taraf 0.01 Pada sidik ragam Tabel 19 diketahui bahwa bahan stek berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering akar. Untuk mengetahui bahan stek yang terbaik maka dilakukan uji fishers LSD Tabel 20 40 Tabel 20. Hasil uji lanjut fishers LSD pengaruh bahan stek terhadap parameter bobot kering akar Bahan Rata - rata Pucuk 0.0322 a Batang b Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0.01 Dari uji lanjut Tabel 20 dapat dilihat bahwa nilai bobot kering akar pada stek pucuk berbeda nyata terhadap bobot kering stek batang, hal ini berarti bobot kering akar pada stek pucuk berkembang lebih baik daripada stek batang.

h. Nisbah Pucuk Akar NPA