12
6 Kehadiran virus penyakit
Kehadiran virus penyakit mampu menghambat dan mengurangi persentase berakar dan jumlah akar yang dibentuk Kramer dan Kozlowski, 1960. Pada saat
pengambilan bahan stek, pohon induk harus dalam keadaan sehat dan tidak sedang bertunas agar pertumbuhan stek menjadi tidak terhambat mati atau
merana. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang batang adalah penyakit
defisiensi nitrogen. Tanda-tanda penyakit ini adalah warna daun agak kekuningan. Kandungan nitrogen yang sangat kurang akan menyulitkan akar untuk terbentuk
dan tunas-tunas yang tumbuh biasanya sangat lemah, berwarna hijau kekuningan. Oleh karena itu, cabang yang dipilih sebaiknya berwarna kehijauan. Cara melihat
warna cabang tersebut adalah dengan mengelupas kulit ari cabang Wudianto, 1996.
2.4.2 Faktor eksternal 1 Suhu
Menurut Kramer dan Kozlowski, 1960 menyatakan bahwa, suhu udara yang tepat untuk merangsang pembentukan akar primordial untuk setiap jenis
tanaman berbeda- beda. Kisaran suhu lingkungan yang baik untuk merangsang pembentukan akar adalah 21 - 27° C 70 – 80 °F. Pada umumnya suhu yang
optimum digunakan adalah 29°C, sedangkan suhu media sekitar 24°C, karena pada kisaran suhu tersebut terjadi pembagian sel dalam daerah perakaran yang
distimulir. Suhu rendah mampu membantu terbentuknya jaringan kalus dan suhu yang tinggi dapat membantu pertumbuhan akar Rochiman dan Harjadi, 1973.
2 Kelembaban udara
Kelembaban udara yang tinggi akan menghambat laju evapotranspirasi stek, mencegah stek dari kekeringan dan kematian sebelum stek mampu
membentuk akar Rochiman dan Harjadi, 1973. Kelembaban di dalam media stek harus tinggi dan dipertahankan mendekati 90 , agar tidak terjadi transpirasi yang
besar pada stek Irwanto, 2003. Menurut Yasman dan Smits 1986, kelembaban
13 pada stek harus diusahakan konstan di atas 90, terutama sebelum stek berakar.
3 Intensitas cahaya
Cahaya berfungsi untuk pembentukan auksin dan karbohidrat proses fotosintesis. Namun, cahaya yang diperlukan untuk proses sintesis stek dapat
meningkatkan perbedaan tekanan uap air dan udara. Apabila kebutuhan cahaya telah mencukupi, cahaya dapat berpengaruh menghambat pembentukan akar. Pada
stek yang diberi perlindungan akan berakar lebih banyak daripada stek yang menerima cahaya matahari langsung Subiakto et al., 2005.
Pengaturan intensitas cahaya dapat dilakukan melalui pengaturan intensitas naungan Kramer dan Kozlowski, 1960. Ruangan untuk penyetekan
diusahakan memiliki intensitas cahaya sekitar 5 – 12 Moko, 2004. Sungkup plastik umum digunakan untuk meningkatkan kelembaban sehingga
meminimumkan perbedaan tekanan uap daun dan udara Subiakto et al., 2005.
4 Media perakaran
Menurut Kramer dan Kozlowski 1960, lingkungan perakaran atau media tumbuh ideal adalah media yang dapat memberikan porositas yang cukup dengan
kemampuan drainase yang baik, serta bebas dari hama penyakit, sedangkan pH yang baik adalah berkisar antara pH 7 netral.
Rochiman dan Harjadi 1973 menyatakan bahwa media perakaran diusahakan menggunakan bahan yang dapat mengikat air dalam waktu lama agar
kelembaban media tetap terjaga. Media dengan aerasi baik penting untuk pembentukan akar. Sedangkan pembentukan suberin gabus dan kambium
memerlukan oksigen yang banyak. Menurut Prastowo et al., 2006, syarat media tumbuh yang baik adalah ringan, murah, mudah didapat, porus gembur dan
subur kaya unsur hara. Media yang yang digunakan untuk penyetekan diusahakan lembut, beraerasi baik dan steril. Media yang baik tersebut antara lain
vermikulit, perlit, gambut dan pasir. Selain itu, media yang berasal dari sabut kelapa dan sekam padi sangat cocok untuk pertumbuhan stek Moko, 2004.
14 Wiguna 2007 mengungkapkan, cocopeat mempunyai kemampuan
menahan air cukup tinggi sampai 73 . Pemberian air yang berlebih akan menyebabkan media terlalu lembab sehingga dapat menyebabkan busuk akar.
Oleh sebab itu, dalam penggunaan media cocopeat biasanya dicampur dengan media tanam lain yang daya ikat airnya tidak terlalu tinggi. Cocopeat mempunyai
banyak kandungan hara essensial seperti Kalsium, Magnesium, Kalium, Natrium dan Fosfor .
5 Teknik penyiapan stek
Dalam penyiapan bahan pada pembiakan vegetatif stek beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah perlakuan sebelum pengambilan stek, waktu
pengambilan stek, pemotongan stek dan pelukaan, penggunaan dan pemberian zat pengatur tumbuh, serta kebersihan dan pemeliharaan Rochiman dan Harjadi,
1973. Hal ini terkait pada keberhasilan pertumbuhan akar stek dengan faktor mekanis Kramer dan Kozlowski, 1960.
2.5 Zat Pengatur Tumbuh