40 Tabel 20.  Hasil uji lanjut fishers LSD pengaruh bahan stek terhadap parameter
bobot kering akar
Bahan Rata - rata
Pucuk 0.0322
a
Batang
b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0.01
Dari uji lanjut Tabel 20 dapat dilihat bahwa nilai bobot kering akar pada stek pucuk berbeda  nyata terhadap bobot kering stek batang, hal ini berarti bobot
kering akar  pada stek pucuk berkembang lebih baik daripada stek batang.
h.  Nisbah Pucuk Akar NPA
Nisbah   Pucuk  Akar   NPA   merupakan   perbandingan   dari   bobot   kering pucuk dan akar stek yang hidup. Nisbah pucuk akar menunjukkan keseimbangan
pertumbuhan   antara   akar   dengan   bagian   pucuk   bibit   yang   terbentuk   pada   stek selama kurun waktu pengamatan 8 MST. NPA juga digunakan sebagai indikator
kemampuan bibit untuk beradaptasi terhadap lingkungan jika ditanam di lapangan umumnya bibit yang memiliki perkembangan akar yang  bagus maka kemampuan
serap terhadap air dan nutrisi juga akan lebih baik dibandingkan dengan bibit yang memiliki perakaran yang sederhana.
Tabel   21   menunjukkan   bahwa   nilai   NPA  antara   kontrol   dan   perlakuan berkisar antara 1 sampai dengan 2 hal ini berarti pertumbuhan pucuk diimbangi
dengan pertumbuhan akar. Perlakuan pemberian ZPT 1500 ppm pada stek pucuk, menunjukkan rata-
rata  nilai  nisbah  pucuk  akar   tertinggi sebesar   2.25,  dan  nilai rata-rata  terendah nisbah pucuk akar ditunjukkan pada kontrol dan perlakuan pemberian ZPT 500
ppm sebesar 1.71. Hal ini berarti pertumbuhan biomassa yang terjadi pada kontrol dan pada perlakuan pemberian ZPT 500 ppm terjadi lebih seimbang dibandingkan
dengan perlakuan pemberian ZPT 1500 ppm Tabel 21.
41 Tabel 21. Rekapitulasi data pengaruh bahan dan konsentrasi ZPT terhadap
Nisbah Pucuk Akar NPA
Bahan Stek
Ulangan Konsentrasi ZPT ppm
Total Rata – rata
500 1000
1500
Pucuk 1
1.75 1.38
1.69 2.01
6.84 1.71
2 2.13
1.68 1.35
2.52 7.68
1.92 3
1.25 2.07
2.26 2.23
7.80 1.95
Total 5.14
5.13 5.30
6.76 22.33
5.58 Rata – rata
1.71 1.71
1.77 2.25
7.44 1.86
Batang 1
0.00 2
0.00 3
0.00 Total
0.00 Rata – rata
0.00 Total
5.14 5.13
5.30 6.76
22.33 5.58
Rata – rata 0.86
0.86 0.88
1.13 3.72
0.93
Pada   stek   batang   parameter   nisbah   pucuk   akar   tidak   dapat   dilakukan pengukuran   karena   tidak   terdapat   stek   batang   yang   menunjukkan   pertumbuhan
hingga   akhir   waktu   pengamatan   karena   tidak   ada   yang   dapat   mampu   bertahan hidup sehingga rata-rata nisbah pucuk akar adalah 0.
Tabel 22. Hasil sidik ragam pengaruh bahan stek dan konsentrasi ZPT terhadap Nisbah Pucuk Akar NPA
Sumber variasi Db
JK JKT
F hitung PrF
ulangan 2
0.000245 0.000123
1.0805 0.36612
Bahan 1
0.05343 0.05343
471.2064 3.533e-12
ZPT 3
0.001321 0.00044
3.8846 0.03269
Bahan x ZPT 3
0.001321 0.00044
3.8846 0.03269
galat 14
0.001587 0.000113
Keterangan :   berbeda sangat nyata pada uji F taraf 0.01
Perbedaan pertumbuhan stek pucuk dan stek batang ditunjukkan pada hasil sidik ragam nisbah pucuk akar Tabel 22 yang memperlihatkan adanya pengaruh
yang nyata akibat perbedaan bahan stek yaitu antara stek pucuk dan stek batang. Untuk   mengetahui   beda   nilai   terkecil   pada   stek   pucuk   dan   stek   batang   maka
dilakukan uji lanjut fishers LSD Tabel 23.
42 Tabel 23. hasil uji lanjut fisehrs LSD bahan stek pada parameter Nisbah Pucuk
akar NPA
Bahan Rata - rata
Pucuk 0.09
a
Batang
b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 0.01
Hasil uji lanjut Tabel 23 menunjukkan bahwa   nilai rata – rata nisbah pucuk akar pada stek pucuk  berbeda  nyata dengan nilai nisbah pucuk akar pada
stek batang. Dengan kata lain   stek pucuk   berkembang lebih baik daripada stek batang.
4.2 Pembahasan