Latar Belakang Perumusan Masalah

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perairan Pantai Mayangan terletak di Desa Mayangan, Kecamatan Legon Kulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Perairan tersebut sebagian terdiri atas kawasan hutan mangrove Diskominfo Kabupaten Subang 2010. Hutan mangrove merupakan ekosistem alamiah yang unik dan memiliki nilai ekologis serta ekonomis yang tinggi. Ekosistem hutan mangrove dengan sifatnya yang khas merupakan habitat yang baik bagi biota-biota yang terdapat di dalamnya, salah satu biota tersebut adalah tiram. Tiram merupakan jenis bivalvia yang hidup menempel pada akar mangrove Widiastuti 1998. Ekosistem hutan mangrove yang terdapat di perairan Pantai Mayangan terletak di kawasan sistem non muara sungai dan sistem muara sungai. Perbedaan letak tersebut akan berpengaruh terhadap kepadatan tiram yang hidup pada akar mangrove. Selain itu, faktor lingkungan seperti pasang surut air laut juga menyebabkan perlakuan yang berbeda terhadap sistem mangrove. Keberadaan tiram dipengaruhi oleh kualitas air pada kawasan hutan mangrove. Aktivitas masyarakat dalam kawasan perairan akan berpengaruh pada penurunan kualitas air secara fisika, kimia, dan biologi. Hal ini dapat menimbulkan tingkat frekuensi kehadiran tiram yang berbeda-beda. Tiram memiliki nilai ekonomis karena masyarakat sekitar perairan Pantai Mayangan memanfaatkan tiram untuk dijual maupun dikonsumsi pribadi. Pemanfaatan tiram yang berlebih dapat diduga menyebabkan degradasi populasi dan perubahan ukuran tubuh pada tiram. Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai kepadatan tiram pada habitat mangrove yang dipengaruhi oleh sistem non muara sungai dan sistem muara sungai di perairan Pantai Mayangan, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait dengan hal tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Keberadaan habitat mangrove yang terdiri atas dua sistem, yaitu sistem non muara sungai dan sistem muara sungai dapat mempengaruhi frekuensi kehadiran tiram. Kemudian, aktivitas masyarakat sekitar perairan berpengaruh terhadap komponen kualitas air. Komponen kualitas air akan mengalami penurunan jika perairan tersebut mengalami pencemaran. Kondisi lingkungan perairan akan memiliki pengaruh pada habitat tiram. Selain itu, masyarakat memanfaatkan tiram untuk dijual maupun dikonsumsi pribadi. Pemanfaatan yang melebihi ambang batas akan mengurangi jumlah populasi tiram. Skema perumusan masalah sumberdaya tiram pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Skema perumusan masalah sumberdaya tiram

1.3. Tujuan