MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
277
Permenkes Nomor : 46 Tahun 2015
5. Anestesi lokal dan sedasi, tehnik anestesi lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis pasien
Kriteria
2.6.2. Pelayanan bedah di Praktik Mandiri direncanakan dan dilaksanakan memenuhi prosedur, standar, dan peraturan perundangan yang berlaku.
Pokok Pikiran:
• Dalam pelayanan medis di Praktik Mandiri kadang-kadang
memerlukan tindakan bedah minor yang membutuhkan anestesi. Pelaksanaan bedah minor tersebut harus memenuhi standar dan
peraturan yang berlaku, serta kebijakan dan prosedur yang berlaku.
Elemen Penilaian:
1. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor melakukan kajian sebelum melaksanakan pembedahan
2. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor merencanakan asuhan pembedahan berdasar hasil kajian.
3. Dokter atau dokter gigi yang akan melakukan pembedahan minor menjelaskan risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan alternatif
kepada pasienkeluarga pasien 4. Sebelum melakukan tindakan harus mendapatkan persetujuan dari
pasienkeluarga pasien 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan prosedur yang ditetapkan
6. Laporancatatan operasi dituliskan dalam rekam medis 7. Status fi siologi pasien dimonitor terus menerus selama dan segera
setelah pembedahan dan dituliskan dalam rekam medis.
Pelayanan obat Standar
2.7. Obat dikelola secara efi sien untuk memenuhi kebutuhan pasien. Kriteria
2.7.1. Berbagai jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan tersedia dalam jumlah yang memadai
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
278
Permenkes Nomor : 46 Tahun 2015
Pokok Pikiran:
• Dokter Praktik Mandiri harus menetapkan obat mana yang harus tersedia sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang disediakan yang
disusun dalam daftar obat yang harus tersedia.
Elemen Penilaian:
1. Terdapat daftar obat yang harus tersedia dalam pelayanan 2. Terdapat pencatatan pengelolaan obat yang digunakan
3. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaan obat
Kriteria
2.7.2. Dalam pemberian resep obat, dokter wajib menjelaskan jenis dan informasi penggunaan obat
Pokok Pikiran:
• Untuk menjamin efektivitas penggunaan obat dan keselamatan pasien, dokter wajib memberikan penjelasan tentang jenis, indikasi,
efek samping dan cara penggunaan obat kepada pasienkeluarga pasien.
Elemen Penilaian:
1. Tersedia prosedur peresepan dan pemberian informasi obat yang diresepkan kepada pasien
2. Dokter memastikan identitas pasien 3. Dokter memastikan pemberian dosis sesuai dengan indikasi dan
umurberat badan pasien 4. Dokter menuliskan resep sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku 5. Dokter memberikan penjelasan tentang jenis, indikasi, efek samping
dan cara penggunaan obat kepada pasienkeluarga pasien
Kriteria
2.7.3. Ada jaminan kebersihan dan keamanan dalam penyimpanan,
penyiapan, dan pemberian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsarusak
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
279
Permenkes Nomor : 46 Tahun 2015
Pokok Pikiran:
• Agar obat layak diberikan kepada pasien, maka kebersihan dan keamanan terhadap obat yang tersedia harus dilakukan mulai dari
proses pengadaan, penyimpanan, dan pemberian obat kepada pasien serta penatalaksanaan obat kedaluwarsarusak.
• Dalam penyimpanan obat, perlu diperhatikan peletakan obat-obat LASA look alike sound alike agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengambilan dan pemberian obat.
Elemen Penilaian:
1. Terdapat prosedur penyimpanan obat, termasuk persyaratan
penyimpanan obat LASA. 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan persyaratan.
3. Pemberian obat disertai dengan tata cara dan informasi penggunaan 4. Dokter memberikan penjelasan tentang kemungkinan terjadi efek
samping obat atau efek yang tidak diharapkan 5. Petugas menjelaskan petunjuk tentang penyimpanan obat di rumah
6. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan obat yang kedaluwarsa rusak
7. Obat kedaluwarsarusak dikelola sesuai kebijakan dan prosedur.
Kriteria
2.7.4. Efek samping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang diresepkan atau riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu harus
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
Pokok Pikiran:
• Ketika mengkonsumsi obat, dapat terjadi efek samping ataupun reaksi alergi pada pasien. Dokter perlu melakukan pemantauan
terhadap timbulnya efek samping ataupun reaksi alergi. •
Pemantauan dimaksudkan untuk mengidentifi kasi respons terapetik yang diantisipasi maupun reaksi alergi, interaksi obat yang tidak
diantisipasi, untuk mencegah risiko bagi pasien. Memantau efek obat termasuk mengobservasi dan mendokumentasikan setiap KTD.
• Dokter Praktik Mandiri mempunyai prosedur untuk mencatat semua
Kejadian Tidak Diharapkan KTD yang terjadi, misalnya sindroma Stephen Johnson, KIPI dan lainnya.