Tersedia pelayanan anestesi sederhana dan pembedahan minor untuk memenuhi kebutuhan pasien

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 284 Permenkes Nomor : 46 Tahun 2015 Elemen Penilaian: 1. Ditetapkan kriteria pemilihan fasilitas pelayanan radiodiagnostik 2. Dilakukan pemilihan fasilitas pelayanan radiodiagnostik berdasarkan kriteria yang ditetapkan 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas pelayanan radiodiagnostik 4. Dilakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan radiodiagnostik. Kriteria 2.9.3. Terdapat kerjasama dengan apotik untuk pelayanan obat Pokok Pikiran: • Untuk memastikan tersedianya obat yang diresepkan diperlukan kerjasama antara Dokter Praktik Mandiri dengan apotik. • Kerjasama tersebut perlu dituangkan dalam perjanjiankontrak kerjasama untuk menjamin kesinambungan pelayanan. Elemen Penilaian: 1. Ditetapkan kriteria pemilihan apotik yang akan diajak bekerja sama 2. Dilakukan pemilihan fasilitas apotik berdasarkan kriteria yang ditetapkan 3. Dilakukan kerjasama dengan apotik yang memenuhi kriteria 4. Dilakukan evaluasi terhadap kinerja pelayanan apotik dalam memberikan pelayanan resep pada pasien Pengelolaan Rekam Medis. Standar

2.10. Pelayanan pasien dicatat dalam rekam medis Kriteria

2.10.1. Ada pembakuan kode klasifi kasi diagnosis, kode prosedur, simbol, dan istilah yang dipakai Pokok Pikiran: • Standarisasi terminologi, defi nisi, kosa kata dan penamaan perlu dilakukan untuk kebutuhan pelayanan Keseragaman penggunaan MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 285 Permenkes Nomor : 46 Tahun 2015 kode diagnosa dan kode prosedurtindakan mendukung proses pengumpulan dan analisis data. • Singkatan dan simbol juga distandarisasi dan termasuk daftar “yang tidak boleh digunakan“. Standarisasi tersebut konsisten dengan standar lokal dan nasional yang berlaku. Elemen Penilaian: 1. Praktik Mandiri mempunyai rekam medis bagi setiap pasien dengan metoda identifi kasi yang baku untuk mencegah terjadinya salah identifi kasi Terdapat standardisasi kode klasifi kasi diagnosis dan terminologi lain yang konsisten dan sistematis 2. Terdapat standarisasi kode klasifi kasi diagnosis dan terminology yang disusun dan digunakan 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan yang digunakan dalam pelayanan sesuai dengan standar local danatau nasional. 4. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan dokumentasi memudahkan dokter dan petugas yang membantu untuk menemukan rekam medis pasien tepat waktu maupun untuk mencatat pelayanan yang diberikan kepada pasien 5. Dilakukan pengaturan penyimpanan berkas rekam medis dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Kriteria 2.10.2. Dokter memiliki akses informasi sesuai dengan kebutuhan dan tanggungjawab pekerjaan Pokok Pikiran: • Berkas rekam medis pasien adalah suatu sumber informasi utama mengenai proses asuhan dan perkembangan pasien, sehingga merupakan alat komunikasi yang penting. Agar informasi ini berguna dan mendukung asuhan pasien keberlajutan, maka perlu tersedia selama pelaksanaan asuhan pasien dan setiap saat dibutuhkan, serta dijaga selalu diperbaharui up to date. • Catatan medis dan catatan pelayanan pasien lainnya tersedia dan terjamin kerahasiaan nya.