Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Defenisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik, dengan studi potong lintang.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Departemen THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2013 sampai Februari 2014. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan di Departemen Patologi Anatomi Rumah sakit H. Adam Malik Medan 3.3 Populasi, Sampel dan Besar Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah seluruh penderita dengan diagnosis OMSK Tipe bahaya yang ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan telinga, foto Rontgen mastoid CT-Scan mastoid yang berobat ke Sub- Departemen Otologi THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan selama kurun waktu Mei 2013 – Desember 2013.

3.3.1.1 Kriteria populasi

1. Penderita yang didiagnosis OMSK tipe bahaya, baik laki-laki maupun perempuan. 2. Bersedia diikutsertakan dengan menandatangani informed consent

3.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah kolesteatoma penderita OMSK tipe bahaya yang diambil dari tindakan operasi mastoidektomi di sub bagian Otologi-Bedah Kepala Leher THT-KL FK USURSUP H. Adam Malik Medan selama kurun waktu Juni 2013 – Desember 2013. Universitas Sumatera Utara Kriteria Inklusi : Kolesteatoma penderita OMSK tipe bahaya yang diambil dari tindakan operasi mastoidektomi. Kriteria Ekslusi :Kolesteatoma yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan histopatologi atau imunohistokimia karena tidak representatif atau rusak

3.3.3 Besar sampel

Penentuan besar sampel didapatkan berdasarkan rumus: n1 = Zα√po.qo + Zβ√pa.qa pa-po Keterangan: Po= proporsi kolesteatoma Po= 0,26 Qo= 0,73 Pa – Po = 0,25 Pa-0,26= 0,25 Pa= 0,51 Qa= 0,49 N= 1,96 √ 0,26 . 0,73 + 0,842 √ 0,51 . 0,49 0,25 = 0,25 0,8538 + 0,42 = 25,36 Besar sampel yang didapat minimal 26 sampel. Universitas Sumatera Utara

3.3.4 Teknik pengambilan sampel

Pengambilan sampel penelitian adalah dengan secara non probability concesutive sampling. 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel independent : ekspresi Ki-67, usia, jenis kelamin,gejala klinis dan lama keluhan 3.4.2 Variabel dependent : derajat destruksi tulang dan komplikasi

3.5 Defenisi Operasional

3.5.1. OMSK tipe bahaya Definisi: radang kronis telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan riwayat keluarnya sekret purulen dari telinga tersebut lebih dari tiga bulan, yang disertai proses erosi tulang Chole Nason 2009. Cara ukur: diagnosis OMSK Alat ukur: pemeriksaan Foto Mastoid dan CT Scan Mastoid. berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan fisik dan otologi. Hasil ukur: dari anamnesis terdapat hasil yang sesuai dengan penyakit OMSK tipe bahaya, dari Foto Mastoid dan CT Scan Mastoid tampak gambaran kolesteatoma. 3.5.2. Kolesteatoma Definisi: suatu kista epitelial yang dilapisi oleh stratified squamosa epithelium yang berisi deskuamasi epitel keratin yang terperangkap dalam rongga timpanomastoid atau di bagian manapun dari tulang temporal yang berpneumatisasi, yang dipastikan dengan pemeriksaan histopatologi Meyer, Strunk Lambert 2006. Cara ukur: pemeriksaan histopatologi jaringan kolesteatoma Universitas Sumatera Utara Alat ukur: dengan pewarnaan hematoksilin eosin menggunakan mikroskop merk Olympus BX 51 pembesaran 400x. Hasil ukur: adanya kombinasi dari material keratin dan stratified squamous epithelium pada sediaan jaringan. 3.5.3. Ki-67 Definisi : protein inti dan tidak hanya dihubungkan dengan proliferasi sel somatik tapi juga diintegrasikan dengan jaringan regulasi protein yang menjalankan siklus pembagian sel. Cara ukur : ekspresi Ki-67 ditentukan dengan pewarnaan immunohistokimia. Alat ukur: dengan melihat reaksi imunologi yaitu reaksi antara antigen dengan antibodi menggunakan mouse antihuman poliklonal antibodies pAbs Ki-67 menggunakan mikroskop Olympus BX 51 pembesaran 400x. Hasil ukur : hasil pulasan imunohistokimia Ki-67 adalah tampilan pulasan warna coklat pada inti sel epitel yang dinyatakan dengan: • Negatif, bila tidak berhasil menampilkan warna coklat, dimana saat proses yang sama kontrol + menampilkan warna coklat dengan pewarnaan kromogen DAB. • Positif, bila terlihat tampilan pulasan warna coklat pada inti sel epitel dengan menggunakan mikroskop cahaya pembesaran 400x pada 5 lokasi lapangan pandang dan pada saat yang sama kontrol + juga menampilkan warna yang sama. Penilaian pada jaringan berdasarkan Ki-67 labelling index indeks pelabelan Ki-67 yaitu Jonat, 2011 : Universitas Sumatera Utara • Low : ≤ 15 sel terekspresi Ki-67 • Intermediate : 16 - 30 sel terekspresi Ki-67 • High : 30 sel terekspresi Ki-67 3.5.4 Usia Definisi: umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Cara ukur: usia dihitung dalam tahun menurut ulang tahun terakhir. Alat ukur: perhitungan usia berdasarkan kalender Masehi. Hasil ukur: usia dibagi atas: a. 6-10-tahun b. 11-15 tahun c. 16-20 tahun d. 21-25 tahun e. 26-30 tahun f. 31-35 tahun Universitas Sumatera Utara g. 36-40 tahun h. 40 tahun 3.5.5. Gejala klinis Definisi: gejala klinis adalah keadaan atau kondisi yang dirasakan atau dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya. Cara ukur: berdasarkan keluhan pasien dan dicatat dalam rekam medis. Alat ukur: anamnesis dalam rekam medis. Hasil ukur: terdapat beberapa gejala klinis, yaitu: a. Gangguan pendengaran b. Telinga berair c. Hoyong d. Sakit kepala e. Bengkak di belakang telinga f. Lubang di belakang telinga g. Mulut mencong 3.5.6. Lama keluhan Definisi: lama keluhan adalah waktu sejak pertama kali dirasakannya keluhan sampai penderita datang untuk berobat. Cara ukur: lama keluhan diukur berdasarkan berapa lama durasi penderita merasakan gejala klinis yang dialaminya. Alat ukur: perhitungan lama keluhan berdasarkan kalender Masehi Hasil ukur: lama keluhan dibagi atas: a 0-5 tahun b 6-10 tahun c 10 tahun 3.5.7. Komplikasi OMSK tipe bahaya Definisi: penyakit yang timbul sebagai akibat dari destruksi tulang oleh kolesteatoma pada OMSK tipe bahaya. Universitas Sumatera Utara Cara ukur: berdasarkan gejala dan tanda klinis penderita OMSK tipe bahaya Alat ukur: pemeriksaan CT Scan Mastoid, Head CT Scan dan durante operasi. Hasil ukur: terdapat komplikasi intratemporal dan intrakranial, yaitu: a. Abses retroaurikukar b. Mastoiditis c. Petrositis d. Paralisis nervus fasialis e. Labirinitis f. Abses ekstradural g. Abses subdural h. Meningitis i. Abses otak j. Tromboflebitis sinus lateralis k. Hidrosefalus otikus 3.5.8 Derajat destruksi tulang akibat kolesteatoma. Definisi: luasnya kerusakan jaringan tulang yang diakibatkan oleh kolesteatoma. Cara ukur: berdasarkan derajat destruksi tulang yang diajukan oleh Kuczkowski et al. 2011 Alat ukur: CT Scan Mastoid dan durante mastoidektomi. Hasil ukur: a. Derajat ringan: erosi skutum dan osikel. b. Derajat sedang: destruksi tegmen dan seluruh osikel. c. Derajat berat: destruksi seluruh osikel, tulang labirin, kanalis fasialis dan liang telinga luar. Universitas Sumatera Utara 3.6 Alat dan Bahan Penelitian 3.6.1. Alat