Ekuitas Akhir PENJELASAN KOMPONEN – KOMPONEN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

______________________________________________________________________________________ Pemerintah Kota Surabaya Catatan atas Laporan Keuangan 175 12. RK PPKD – ASET sebesar Rp168.564.358,80 merupakan mutasi transfer keluar dan mutasi transfer masuk aset tetap antar SKPD. 13. Koreksi Penyisihan Piutang karena Dampak Komulatif Perubahan Kebijakan sebesar Rp15.405.450,00 merupakan penyisihan piutang retribusi gelora 10 Nopember tahun 2014 karena perubahan persentase penyisihan pada Dinas Pemuda dan Olah Raga.

4. Ekuitas Akhir

Saldo akhir ekuitas dalam Laporan Perubahan Ekuitas Pemerintah Kota Surabaya per 31 Desember 2015 sebesar Rp37.850.011.942.479,20 sesuai dengan yang tercatat dalam Laporan Neraca Pemerintah Kota Surabaya per 31 Desember 2015. 5.6 PENJELASAN KOMPONEN – KOMPONEN ARUS KAS A. INFORMASI UMUM Pengelolaan pemerintahan yang baik mensyaratkan adanya akuntabilitas dan transparansi dari instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya kepada masyarakat. Dengan akuntabilitas dapat ditentukan, bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara. Salah satu media untuk memenuhi hal tersebut adalah dengan penyajian laporan keuangan yang handal, tepat waktu dan dipublikasikan kepada masyarakat. Dengan diberlakukan Otonomi Daerah, Pemerintah Kota Surabaya harus menyiapkan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan kepada DPRD. Untuk hal tersebut Pemerintah Kota Surabaya berinisiatif menyusun laporan keuangan dalam rangka memenuhi persyaratan pertanggungjawaban dan transparansi kepada DPRD serta masyarakat. Pada Tahun Anggaran 2012 Pemerintah Kota Surabaya telah meng-implementasikan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja SABK dan Sistem Administrasi Penatausahaan Anggaran SAPA menghasilkan antara lain laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Laporan Arus Kas dan Neracasesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

B. KEBIJAKAN AKUNTANSI

Kebijakan akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2011 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun ______________________________________________________________________________________ Pemerintah Kota Surabaya Catatan atas Laporan Keuangan 176 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Tambahan Lembaran Negara Nomor 5165, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 sebagaimana telah diubah dengan kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 dan Peraturan Walikota Nomor 13 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 58 tahun 2011 tentangKebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Surabaya.  Penyajian Laporan Keuangan - Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan Pemerintah Daerah dan sumber daya ekonomis yang dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. - Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep harga perolehan kecuali terhadap aktiva tetap apabila tidak diperoleh harga perolehan digunakan harga perolehan yang diestimasikan - Transaksi dan kejadian diakui atas dasar kas modifikasian yaitu merupakan kombinasi dasar kas dengan dasar akrual - Periode akuntansi adalah sama dengan periode anggaran.  LaporanArus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode akuntansi, serta saldo kas pada awal dan pada akhir periode akuntansi. Arus kas disajikan ke dalam kelompok aktivitas operasi, aktivitas investasi non keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non anggaran Perhitungan Fihak Ketiga. 1.Arus Kas dari Aktivitas Operasi Aktivitas operasi adalah penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional dalam suatu periode akuntansi. Arus bersih kas dari aktivitas operasi mencerminkan kemampuan dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional. Arus masuk kas dari aktivitas operasi terdiri dari penerimaan: a. Penerimaan Pajak Daerah b. Penerimaan Retribusi Daerah c. Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang dipisahkan d. Penerimaan dari Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah e. Penerimaan dari Dana Bagi Hasil Pajak f. Penerimaan dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam g. Penerimaan dari Dana Alokasi Umum h. Penerimaan dari Dana Alokasi Khusus i. Penerimaan Dana Penyesuaian j. Penerimaan dari Dana Penyesuaian ______________________________________________________________________________________ Pemerintah Kota Surabaya Catatan atas Laporan Keuangan 177 k. Penerimaan dari Bagi Hasil Pajak Propinsi l. Penerimaan Bagi Hasil Lainnya Propinsi m. Penerimaan Bantuan Keuangan dari Propinsi n. Penerimaan Hibah o. Penerimaan Dana Darurat p. Penerimaan Lainnya q. Penerimaandari Pendapatan Luar Biasa Arus keluar kas dari aktivitas operasi terdiri dari: a. Pembayaran Pegawai b. Pembayaran Barang dan Jasa c. Pembayaran Bunga d. Pembayaran Subsudi e. Pembayaran Hibah f. Pembayaran Bantuan Sosial g. Pembayaran Tak Terduga h. Pembayaran Bagi Hasil Pajak i. Pembayaran Bagi Hasil Retribusi j. Pembayaran Bagi Hasil Lainnya k. Pembayaran Bantuan Keuangan l. PembayaranKejadian Luar Biasa

2. Arus Kas dari Aktivitas Investasi