Manfaat Pengadaan Mobile Coolbox

Total 293,320,600 Sumber :Lampiran 4

5.2.1.2 Biaya Operasional dan Pemeliharaan

Biaya Operasional dan Pemeliharaan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk proses pengoperasian maupun pemeliharaan mobile itu sendiri, baik biaya pergantian peralatan maupun perbaikan bagian-bagian dari mobile yang mengalami depresiasi fungsi sehingga dapat beroperasi selama umur fungsional mobile. Biaya ini diasumsikan setiap lima tahun sekali nilainya meningkat sebesar 5 persen. Rincian biaya operasional selama 10 tahun dapat dilihat pada Lampiran 5.

5.2.1.3. Total Biaya

Total biaya adalah penjumlahan biaya investasi, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. Data tersebut bisa dilihat pada Lampiran 5. Dari Lampiran 5 dapat dilihat total biaya untuk pengadaan mobile coolbox sebesar Rp 863.732.200.

5.2.2 Manfaat Pengadaan Mobile Coolbox

5.2.2.1 Manfaat Langsung

Manfaat langsung yang diperoleh dengan adanya pengadaan mobile coolbox ini adalah manfaat hasil pertaniannya, yaitu peningkatan penjualan produk hortikultura dalaam penelitian ini dikhususkan untuk komoditi kubis serta meningkatnya harga jual produk.

5.2.2.1.1. Manfaat Hasil Pertanian

Manfaat berdasarkan hasil pertanian yaitu meningkatnya volume penjualan diikuti peningkatan harga jual, hal ini disebabkan terjaganya kualitas produk karena adanya perlakuan pada pascapanen yang disebabkan di Mobile Coolbox. Manfaat ini dihitung dengan pengurangan antara manfaat yang diharapkan dengan adanya proyek dengan manfaat tanpa adanya proyek pengadaan Mobile Coolbox. Manfaat pertanian tanpa adanya proyek pengadaan Mobile Coolbox dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. Pendapatan Pertanian Tanpa Adanya Proyek Pengadaan Mobile Coolbox. Volume 7.000 Presentase Kerusakan 10 0.10 Jumlah Kerusakan 700 Total Produk Bagus 6.300 Harga Jual Rp 1.100 Volume pengiriman produk bagus dalam 1 tahun 655.200 Penerimaan dalam 1 tahun Rp 720.720.000 Total Biaya Rp 660.354.000 Pendapatan Rp 60.366.000 Sumber : Lampiran 7 Berdasarkan Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa pendapatan sebelum proyek pengadaan mobile coolbox adalah sebesar Rp 60.366.000. Dengan adanya proyek pengadaan mobile coolbox diharapkan volume penjualan kubis dapat meningkat dan diikuti peningkatan harga jual produk. Pendapatan pertanian yang diestimasikan setelah adanya proyek ditunjukkan pada Tabel 5.5. Tabel 5.5. Pendapatan Pertanian dengan Adanya Proyek Pengadaan Mobile Coolbox. Volume 7.000 Presentase Kerusakan 1 0.10 Jumlah Kerusakan 70 Total Produk Bagus 6.930 Harga Jual Rp 2.110,46 Volume pengiriman produk bagus dalam 1 tahun 720.720 Penerimaan dalam 1 tahun Rp 1.521.052.949 Total Biaya Rp 863.732.200 Pendapatan Rp 657.320.749 Sumber : Lampiran 7 Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa pendapatan pertanian dengan adanya proyek dari pengadaan mobile coolbox adalah sebesar Rp 657.320.749. Tabel 5.5 diatas juga menunjukkan total biaya adalah Rp 863.732.200, yang diperoleh dari penjumlahan total biaya investasi dengan total biaya operasional dan pemeliharaan . Maka total benefit dengan adanya proyek adalah Rp 596.954.749, dimana angka ini diperoleh dari pengurangan pendapatan setelah adanya proyek dikurangi dengan pendapatan sebelum adanya proyek.

5.2.2.2. Manfaat Tidak Langsung

Manfaat tidak langsung adalah suatu manfaat yang tidak langsung dinikmati atau masih diperlukan adanya investasi baru untuk dapat memperoleh manfaat yang dimaksud. Dalam hal ini manfaat tidak langsung terdiri dari peluang adanya peningkatan pendapatan. Dengan adanya pengadaan mobile coolbox tersebut, direncanakan untuk pengelolaan diserahkan kepada Gapoktan Dolok Mariah. Dengan demikian semua yang mengelola adalah dari kelompok tani yang termasuk dalam Gapoktan Dolok Mariah. Ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang nantinya dapat memberikan pemasukan tambahan atau peningkatan pendapatan bagi masyarakat di daerah Seribudolok. Peningkatan pendapatan ini diharapkan tidak hanya dialami oleh anggota kelompok tani yang bergabung di Gapoktan Dolok Mariah, tetapi diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh petani melalui efek multiflier.

5.2.3 Analisis Kelayakan

Dokumen yang terkait

Peran Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Terhadap Masyarakat Dikecamatan Sidamanik Dalam Rangka Pendaftaran Tanah Serta Pelaksanaannya Berdasarkan Uu Pa Dan Peraturan Pemerintah Nomor24 Tahun 1997

2 111 115

Analisis Tataniaga Sayuran Kubis Ekspor di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

4 97 76

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

2 4 109

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 11

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 7

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 10

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Analisis Biaya Pengelolaan Pascapanen Sayuran Kubis Ekspor (Kasus : Gapoktan Dolok Mariah di Desa Seribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun)

0 0 34

Analisis Tataniaga Sayuran Kubis Ekspor di Desa Saribudolok Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun.

0 3 11