g. Waktu dalam perjalanan untuk mencapai tujuan melalui udara, darat, atau transportasi laut.
Untuk skala pengangkutan yang tidak terlalu besar dan hanya menggunakan jalur darat untuk tujuan antar provinsi atau antar daerah biasanya digunakan mobile
box pendingin. Mobile box pendingin adalah salah satu jenis alat transportasi yang dilengkapi refrigeration unit dengan sistem pendingin tertutup. Secara bahasa
sarana anggkutan berpendingin ini adalah kontainer yang dilengkapi dengan sistem refrigeration untuk mengawetkan atau menjaga temperature komoditi yang ada di
dalamnya. Komoditi yang disimpan dalam kontainer seperti ini adalah komoditi untuk tujuan eksporimpor. Untuk dapat beroperasi pada saat transportasi reefer
menggunakan power supply diesel atau genset Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, 2011.
2.1.3. Studi Kelayakan
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan Umar, 2001.
Studi kelayakan sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak
dari suatu gagasan usahaproyek yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan usahaproyek yang akan
dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan usahaproyek dalam arti
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial benefit, hal
ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan Ibrahim, 2009. Modal dapat diartikan secara fisik dan bukan fisik. Dalam artian fisik modal
diartikan sebagai segala hal yang melekat pada faktor produksi yang dimaksud, seperti mesin-mesin dan peralatan-peralatan produksi, kendaraan serta bangunan.
Modal juga dapat berupa dana untuk membeli segala input variabel untuk digunakan dalam proses produksi guna menghasilkan output produksi Teguh,
2010. Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek teknis produksi, aspek manajemen, aspek lingkungan, dam aspek keuangan. Dengan
demikian apabila gagasan usahaproyek yang telah dinyatakan layak dari segi ekonomi, dalam pelaksanaan jarang mengalami kegagalan kecuali disebabkan oleh
faktor-faktor uncontrolable seperti banjir, terbakar, dan bencana alam lainnya yang diluar jangkuan manusia.
Studi kelayakan yang disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya, cara produksi, cara melaksanakan
pemasaran dari hasil produksi, dan cara dalam menentukan jumlah tenaga kerja beserta jumlah pemimpin yang diperlukan. Layaknya gagasan usahaproyek dalam
sebuah studi kelayakan, apabila kegiatan usaha yang dijalankan berdasarkan kegiatan yang telah diatur dalam studi kelayakan. Dilihat dari evaluasi proyek
sebenarnya tidak jauh berbeda dengan studi kelayakan, bila studi kelayakan menilai kegiatan usaha yang akan dikerjakan, sedangkan evaluasi proyek adalah salah satu
kegiatan yang menilai dan memilih dari bermacam-macam investasi yang mungkin
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk dikembangkan sesuai dengan kemampuan dari investasi yang dimiliki Ibrahim, 2009.
Berdasarkan pada uraian ini, baik studi kelayakan maupun evaluasi proyek sama-sama bertujuan untuk menilai kelayakan suatu gagasan usahaproyek dan
hasil dari penilaian kelayakan ini merupakan suatu pertimbangan apakah usahaproyek tersebut diterima atau ditolak dan sebagai perbedaan diantara kedua
analisis ini dapat dilihat dari segi ruang lingkup pembahasan serta metode penilaian yang dilakukan Ibrahim, 2009.
2.2. Landasan Teori 2.2.1 Biaya Produksi