selama umur ekonomis proyek in the future nilainya saat ini at present = t0 diukur dengan nilai uang sekarang present value
Soetriono, 2006.
2.2.3 Kriteria Investasi
Kriteria investasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana gagasan usaha proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat benefit, baik dilihat dari
financial benefit maupun social benefit. Hasil perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan, yaitu perbandingan antara
total benefit yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam bentuk present value
selama umur ekonomis proyek Ibrahim, 2009.
Menurut Ibrahim 2009, ada beberapa kriteria investasi yang dapat digunakan, yaitu :
a. Net Preset Value NPV
Net present value adalah kriteria investasi yang digunakan dalam mengukur
apakah suatu proyek feasible atau tidak. Secara singkat, formula untuk menghitung NPV yaitu:
Dimana: Bt
= Penerimaan total Ct
= Biaya total i
= Interest rate Dengan kriteria:
Bila NPV ≥ 0, maka usaha tersebut layak dilaksanakan
Bila NPV 0, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Ekonomi Internal Rate of Return EIRR
Ekonomi Internal rate of return adalah suatu tingkat discount rate yang
menghasilkan net present value sama dengan nol. Dengan demikian apabila hasil perhitungan EIRR lebih besar dari Opportunity Cost of Capital OCC dikatakan
proyekusaha tersebut feasible, bila sama dengan OCC berarti pulang pokok dan bila di bawah OCC proyekusaha tersebut tidak layak. Secara singkat, formula
untuk menghitung EIRR yaitu:
2 1
2 1
1 1
i i
NPV NPV
NPV i
EIRR −
− +
=
Dengan kriteria: Bila EIRR tingkat suku bunga berlaku, maka usaha tersebut layak
dilaksanakan. Bila EIRR tingkat suku bunga berlaku, maka usaha tersebut tidak layak
dilaksanakan.
c. Net Benefit Cost Ratio BC
Net benefit cost ratio merupakan perbandingan antara net benefit yang telah
didiscount positif + dengan net benefit yang telah didiscount negatif -. Secara
singkat, formula untuk menghitung BC yaitu:
Dimana: NB = Net benefit Dengan kriteria:
Bila Net BC 1, maka usaha tersebut layak dilaksanakan. Bila Net BC 1, maka usaha tersebut tidak layak dilaksanakan.
d. Analisa Sensitifitas
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Gitingger dan Hans 1993, analisa sensitifitas adalah menganalisa kembali suatu proyek untuk melihat apa yang akan terjadi pada proyek tersebut bila
ada sesuatu yang tidak sejalan dengan rencana. Hal ini dibutuhkan dalam analisis proyek, biasanya didasarkan pada proyeksi yang mengandung banyak
ketidakpastian dan perubahan yang akan terjadi dimasa yang akan dating, proyek dapat berubah-ubah sebagai akibat empat permasalahan utama yaitu:
a. Perubahan harga jual produk b. Keterlambatan pelaksanaan proyek
c. Kenaikan biaya. d. Perubahan Volume Produksi.
2.3. Kerangka Pemikiran