Peta Kompetensi Cara Penggunaan Modul

4 6. Ikuti semua instruksi yang terdapat dalam aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja LK di setiap kegiatan pembelajaran. 7. LK yang terdapat dalam modul merupakan contoh, Saudara dapat mengerjakannya di tempat lain baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy 8. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing- masing kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya. 9. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan. 10. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul ini dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi. Pedoman Pengawasan 5 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENGANTAR PENYUSUNAN PEDOMAN PENGAWASAN WAKTU 6 JP

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan Saudara mengkuti kegiatan pembelajaran 1, Saudara dapat 1. merumuskan pengertian pedoman pengawasan. 2. menyebutkan prinsip-prinsip pedoman pengawasan. 3. menjelaskan implikasi dari prinsip pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan. 4. menjelaskan tujuan penyusunan pedoman pengawasan. 5. menyebutkan ruang lingkup pedoman pengawasan untuk jabatan pengawas muda

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Merumuskan pengertian pedoman pengawasan. 2. Menyebutkan prinsip pedoman pengawasan. 3. Menjelaskan implikasi dari prinsip pedoman pengawasan terhadap penulisan pedoman pengawasan. 4. Menjelaskan tujuan penyusunan pedoman pengawasan. 6. Menyebutkan ruang lingkup pedoman pengawasan untuk jabatan pengawas muda

C. Uraian Materi

Saudara menggunakan modul ini antara lain untuk meningkatkan kompetensi penyusunan pedoman pengawasan yang berguna sebagai acuan pelaksanaan tugas. Untuk Saudara ketahui bahwa pedoman pengawasan termasuk jenis karya inovatif pengawas sekolah. Karena itu, penyusunan pedoman pengawasan termasuk kelompok pengembangan profesi yang bernilai angka kredit karena pedoman pengawasan dikelompokkan sebagai karya inovatif. Kajilah uraian materi berikut ini

1. Pengertian Pedoman Pengawasan

Pengertian pedoman pengawasan adalah pegangan atau petunjuk untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang lebih operasional dan rinci agar pelaksanaan kegiatan pengawasan lebih efektif dan efisien . Berdasarkan pengertian ini, maka pedoman pengawasan berisi informasi yang menuntun pengawas sekolah mengikuti prosedur atau langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan pengawasan di sekolah agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Karena itu, sebelum melaksanakan pengawasan Saudara perlu memahami tugas pokok dan fungsi, jenis kegiatan, prinsip-prinsip pelaksanaan tugas, tujuan, strategi untuk mencapai tujuan, serta melaksanaan pengendalian agar proses mengarah pada pemenuhan standar. Di samping itu, Saudara juga perlu terampil menentukan penulisan pedoman sesuai dengan kriteria penulisan karya tulis. 6

2. Prinsip-prinsip Pedoman Pengawasan

Penyusunan pedoman pengawasan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip berikut : a. Pedoman pengawasan mengandung informasi yang jelas dan sistematis yang menghasilkan peningkatan kinerja pengawas sekolah.Sistematis artinya harus terstruktur yang meliputi input, proses dan output b. Pedoman pengawasan merupakan komponen pendukung pencapai tujuan pelaksanaan tugas pengawas sekolah. Untuk itu, penulisan pedoman pengawasan perlu berbasis pengalaman pengawas sekolah melaksanakan tugas sebelumnya atau mengacu pada umpan balik pelaksanaan tugas sebelumnya. c. Pedoman pengawasan harus sesuai dengan kebutuhan pengawas sekolah sehingga memudahkan pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya Tersusunnya pedoman kegiatan pengawasan merupakan salah satu model hasil karya inovatif pengawas sekolah oleh karena itu dalam penyusunannya perlu memperhatikan hal berikut : a. Rancang strategi untuk menarik perhatian sehingga mempermudah pengawas sekolah dalam melaksanakan tugasnya. b. Pedoman mempermudah pengawas sekolah memahami tujuan dan mempermudah dalam menentukan strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkannya. c. Pedoman pengawasan hendaknya menjadi sumber inspirasi, misalnya memuat informasi terbaru, sehingga pengawas dapat melaksanakan tugasnya lebih kreatif dan inovatif. d. Penyajian pedoman pengawasan dibuat secara praktis dan mendorong tumbuhnya daya kreasi sehingga pencapaian tugas menjadi lebih optimal. Setelah mengkaji berbagai prinsip dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pedoman pengawasan, selanjutnya kita perlu memahami tujuan penyusunan pedoman pengawasan.

3. Tujuan Penyusunan Pedoman Pengawasan

Tujuan utama penyusunan pedoman pengawasan adalah; a. memfaslitasi pengawas sekolah dalam mengenali masalah dan tujuan pelaksanaan bidang tugasnya, b. membantu pengawas sekolah mengidentifikasi langkah pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang diharapkan, c. membantu memilih pendekatan, metode dan teknik yang cocok untuk melaksanakan kegiatan pengawasan, d. membantu merumuskan cara menentukan ketercapaian tujuan penggunaan pedoman pengawasan. Pedoman Pengawasan 7

4. Manfaat Pedoman Pengawasan

Pedoman pengawasan dapat memberikan kemudahan kepada pengawas sekolah dalam merumuskan acuan untuk melaksanakan kegiatan pengawasan yang sesuai agar mengarah pada pencapaian standar.

5. Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan

Dalam menyusun pedoman pengawasan, Saudara perlu mengacu pada ruang lingkup pedoman pengawasan. Ruang Lingkup Pedoman Pengawasan sesuai jabatan pengawas sekolah yaitu sebagai berikut : a. Pengawas Muda 1 menyusun program pengawasan; 2 melaksanakan pembinaan Guru; 3 memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar penilaian; 4 melaksanakan penilaian kinerja Guru; 5 melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan; 6 menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru di Kelompok Kerja Guru KKGMusyawarah Guru Mata Pelajaran MGMPMusyawarah Guru Pelajaran MGP dan sejenisnya; 7 melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru; dan 8 mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru. b. Pengawas Madya 1 menyusun program pengawasan; 2 melaksanakan pembinaan Guru danatau kepala sekolah; 3 memantau pelaksanaan standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan; 4 melaksanakan penilaian kinerja Guru danatau kepala sekolah; 5 melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan pada sekolah binaan; 6 menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional Guru danatau kepala sekolah di KKGMGMPMGP danatau Kelompok Kerja Kepala Sekolah KKKSMusyawarah Kerja Kepala Sekolah MKKS dan sejenisnya; 7 melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional Guru danatau kepala sekolah; 8 melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen; 9 mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional Guru danatau kepala sekolah; dan 10 membimbing pengawas sekolah muda dalam melaksanakan tugas pokok.