M05 PSP PELAKSANAAN SUPERMEN 07092016

(1)

(2)

MODUL

PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

KELOMPOK KOMPETENSI E

PELAKSANAAN

SUPERVISI MANAJERIAL

Penanggung Jawab Dra. Garti Sri Utami, M. Ed. Penyusun

1. Dr. Tatang Sunendar, M.Si.; 08122125812; tasundar_is@yahoo.com 2. Drs. Soelthon Hakim, M.Si.; 081330059210; sulton.konselor@yahoo.com 3. Dra. Yeyeh Rodiah, M,Pd.; 08122006332; yeyehrodiah@yahoo.com Penelaah

Dr. Mahnuri M.Si.; 08128420364; mahnuri_mufti@yahoo.com Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Copyright @ 2016

Edisi ke-1: Agustus 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan individu maupun komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(3)

(4)

(5)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... ix

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Target Kompetensi ... 2

C. Tujuan Pembelajaran ... 2

D. Peta Kompetensi ... 3

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran ... 4

F. Cara Penggunaan Modul ... 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 MELAKSANAKAN PEMBINAAN DALAM PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN SESUAI 8 SNP ... 6

A. Tujuan Pembelajaran ... 6

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 6

C. Uraian Materi ... 6

1. Pembinaan Penyusunan Perencanan Sekolah ... 6

2. Pembentukkan Budaya dan Iklim Sekolah yang Kondusif dan Inovatif ... 9

3. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ... 10

4. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah ... 11

5. Pengelolaan Peserta Didik ... 12

6. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah dalam Mendukung Pencapaian Tujuan Sekolah ... 12

D. Aktivitas Pembelajaran ... 13

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 19

F. Rangkuman ... 20

G. Umpan Balik ... 21

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 21

I. Kunci Jawaban ... 22

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PELAKSANAAN PEMBINAAN DALAM PENYUSUNAN ADMINISTRASI SEKOLAH ... 23

A. Tujuan Pembelajaran ... 23

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 23

C. Uraian Materi ... 23

1. Administrasi Persuratan ... 23

2. Administrasi Kepegawaian ... 24

3. Administrasi Sarana Prasarana ... 25

4. Administrasi Keuangan ... 26

5. Supervisi Sekolah ... 26


(6)

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 32

F. Rangkuman ... 33

G. Umpan Balik ... 33

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 34

I. Kunci Jawaban ... 34

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 MENGARAHKAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM MENGANALISIS PERMASALAHAN LAYANAN BK DI SEKOLAH ... 35

A. Tujuan Pembelajaran :... 35

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 35

C. Uraian Materi ... 35

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 35

2. Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling ... 35

3. Fungsi Layanan Bimbingan dan Konseling ... 36

4. Komponen/Jenis Layanan BK di Sekolah ... 36

5. Masalah Layanan BK di Sekolah ... 37

6. Administrasi Layanan BK ... 37

D. Aktivitas Pembelajaran ... 38

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 41

F. Rangkuman ... 42

G. Umpan Balik ... 42

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 43

I. Kunci Jawaban ... 43

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 MENGARAHKAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH ... 44

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran : ... 44

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 44

C. Uraian Materi ... 44

1. Program BK di Sekolah ... 44

2. Mekanisme Layanan dan Strategi Layanan BK... 44

3. Mekanisme Organisasi Pengelolaan Bimbingan dan Konseling ... 46

4. Perbandingan Peranan Kepala Sekolah dalam Pengorganisasian Bimbingan dan Konseling ... 47

5. Mengatasi Permasalahan Siswa dalam Pelaksanaan BK di Sekolah ... 48

D. Aktivitas Pembelajaran ... 48

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 50

F. Rangkuman ... 51

G. Umpan Balik ... 52

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 52

I. Kunci Jawaban ... 53

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 MEMOTIVASI GURU MEREFLEKSIKAN HASIL-HASIL YANG DICAPAINYA UNTUK MENEMUKAN KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOKNYA DI SEKOLAH ... 54

A. Tujuan Pembelajaran ... 54

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 54

C. Uraian Materi ... 54

1. Pengantar ... 54


(7)

3. Mengelola Proses Pembelajaran ... 55

4. Mengelola Program Penilaian ... 56

D. Aktivitas Pembelajaran ... 60

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 69

F. Rangkuman ... 70

G. Umpan Balik ... 70

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 71

I. Kunci Jawaban ... 72

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 MEMOTIVASI KEPALA SEKOLAH MEREFLEKSIKAN HASIL-HASIL YANG DICAPAINYA UNTUK MENEMUKAN KELEMAHAN DAN KEKUATAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS POKOKNYA DI SEKOLAH ... 73

A. Tujuan Pembelajaran ... 73

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 73

C. Uraian Materi ... 73

D. Aktivitas Pembelajaran ... 73

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 80

F. Rangkuman ... 83

G. Umpan Balik ... 83

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 84

I. Kunci Jawaban ... 84

EVALUASI ... 85

PENUTUP ... 95

DAFTAR ISTILAH ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul ... ix

Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pelaksanaan Supervisi Manajerial ...3

Gambar 3. Proses Perencanaan Pengembangan Sekolah ...7

Gambar 4. Mekanisme Layanan BK ... 48

Gambar 5. Teknik Penilaian Sikap ... 58

Gambar 6. Tehnik Penilaian Pengetahuan ... 59


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Organisasi Pembelajaran ... 4

Tabel 2. Strategi Pembelajaran ... 4

Tabel 3 . Analisis Hasil Pemantauan ... 14

Tabel 4. Contoh Penyusunan Materi Pelatihan untuk Kepala Sekolah ... 15

Tabel 5. Hasil Pemantauan Sekolah Binaan ... 28


(10)

DAFTAR LAMPIRAN


(11)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

MODUL I

Pengembangan Profesi

MODUL H

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan

MODUL G

Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran

MODUL F

Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

MODUL D

Laporan Hasil Pengawasan

MODUL C

Program Pengawasan Supervisi Manajerial

MODUL B

Konsep Supervisi Manajerial

EVALUASI

PENDIDIKAN

MODUL J Pedoman Pengawasan

SUPERVISI

MANAJERIAL

SUPERVISI AKADEMIK MODUL A Supervisi Akademik MODUL E

Pelaksanaan Supervisi Manajerial D I M E N S I K O M P E T E N S I

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar terdiri dari 10 modul. Dari modul A sampai dengan modul J. Saat ini Saudara sedang membahas dan mempelajari modul E, Pelaksanaan Supervisi Manajerial.


(12)

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar merupakan salah satu upaya memfasilitasi seluruh pengawas sekolah untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan supervisi manajerial bagi sekolah binaannya. Kualitas pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah kualitas pengelolaan proses pembelajaran. Pendidik merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran peserta didik, dalam pengelolaan sekolah peningkatan mutu pendidikan, pengawas sekolah perlu memiliki kompetensi dalam melakukan supervisi manajerial. Esensi supervisi manajerial adalah pemantauan, pembinaan terhadap pengelolaan dan administrasi sekolah. Dengan demikian fokus supervisi ini dititikberatkan pada pelaksanaan manajemen sekolah, yang meliputi: (a) manajemen kurikulum dan pembelajaran, (b) kesiswaan, (c) sarana dan prasarana, (d) ketenagaan, (e) keuangan, (f) hubungan sekolah dengan masyarakat, dan (g) layanan khusus.

Selain melakukan supervisi terhadap hal-hal di atas, pengawas sekolah dituntut pula melakukan pematauan terhadap pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan yang meliputi : (a) Standar isi, (b) Standar kompetensi lulusan, (c) Standar proses, (d) Standar pendidik dan tenaga kependidikan, (e) Standar sarana dan prasarana, (f) Standar pengelolaan, (g) Standar pembiayaan, (h) Standar penilaian. Tujuan supervisi adalah agar sekolah terakreditasi dengan amat baik sehingga dapat memenuhi dan melebihi Standar Nasional Pendidikan. Tugas supervisi manajerial oleh pengawas sekolah,lainnya harus dilakukan berkaitan dengan pengelolaan atau manajemen sekolah.

Pengawas sekolah melalui supervisi manajerial dapat melihat kondisi sekolah yang dikelola oleh kepala sekolah. Pengawas sekolah sebagai supervisor dapat memberikan motivasi dan memberikan pelayanan supervisi manajerial secara optimal kepada para guru dan kepala sekolah. melalui supervisi manajerial diharapkan terjadi perubahan kinerja guru dan kepala sekolah ke arah yang lebih berkualitas dan menumbuh kembangkan perilaku belajar peserta didik yang lebih baik. Proses pengelolaan sekolah yang berkualitas dan hasil belajar peserta didik yang optimal merupakan satu indikator keberhasilan pengawas dalam melakukan pembinaan. Untuk itu, pengawas sekolah perlu membuat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta tindak lanjut supervisi manajerial

Pengawas sekolah profesional, mampu membawa kepala sekolah dan warga sekolah untuk berubah ke arah yang lebih baik. Pengawas sekolah sebagai agen perubahan bertanggung jawab membawa sekolah menuju sekolah yang bermutu. Mengingat bahwa perubahan itu penting, pengawas sekolah dalam supervisi manajerial perlu memikirkan bagaimana memulai perubahan . Perubahan-perubahan itu harus diterima oleh seluruh warga sekolah (internal stakeholders) dan pihak terkait di luar sekolah (external

stakeholders) yang selanjutnya digunakan untuk memotivasi kepala sekolah melakukan


(14)

Kegiatan pada modul ini meliputi tatap muka selama 30 jam pembelajaran. Untuk memudahkan pelaksanaan modul ini, Pengawas sekolah harus melaksanakan kegiatan tatap muka, pelaksanaan supervisi manajerial dengan kegiatan sebagai berikut 1) Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah 2). Membina kepala seko!ah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah, 3) Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.

Dalam rangka meningkatkan kemampuan, pengawas melaksanakan kegiatan tatap muka secara mandiri atau melalui diskusi fokus/Focus Group Discussion (FGD), diskusi kelas/whole group, diskusi kelompok, pendampingan, kerjasama/kolaboratif dengan para pengawas sekolah lain.Selanjutnya pada bagian akhir dari modul ini Saudara akan diberi latihan soal sebagai penguatan dan umpan balik tentang modul keberhasilan pelaksanaan supervisi manajerial.

B. Target Kompetensi

1. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

2. Membina kepala sekolah dan guru BK dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah.

3. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanankan tugas pokoknya di sekolah.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul Pengawas Sekolah Pembelajar (PSP) , Pengawas diharapkan mampu:

1. melaksanakan pembinaan pengelolaan satuan pendidikan sesuai 8 SNP. 2. melaksanakan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah;

3. meningkatkan motivasi mengarahkan kepala sekolah dan guru dalam menganalisis permasalahan layanan BK/Konselor di sekolah;

4. mengarahkan kepala sekolah dan guru BK/Konselor dalam melaksanakan bimbingan dan konseling;

5. mendorong guru merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya;

6. mendorong kepala sekolah merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya.


(15)

D. Peta Kompetensi

Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pelaksanaan Supervisi Manajerial

PERMENDIKNAS NO 12 TAHUN 2007

TENTANG STANDAR PENGAWAS

SEKOLAH/MADRASAH

DIMENSI SUPERVISI MANAJERIAL

2.5

Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah

PELAKSANAAN SUPERVISI MANAJERIAL KOMPETENSI

2.7

Mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanankan tugas pokoknya di sekolah

2.6 Membina kepala sekolah dan guru BK dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah

2.5.1 Melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan satuan pendidikan sesuai 8 SNP.

2.5.2 Melaksanakan pembinaan dalam penyusunan

administrasi sekolah

2.6.1

Meningkatkan motivasi mengarahkan kepala sekolah dan guru dalam menganalisis permasalahan layanan BK di sekolah

2.6.2

Mengarahkan kepala sekolah dan guru BK dalam melaksanakan bimbingan konseling

2.7.1

Mendorong guru merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan

kekurangan dalam

melaksanakan tugas pokoknya di sekolah

2.7.2

Mendorong kepala sekolah merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah


(16)

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran dalam modul ini meliputi; pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi satuan pendidikan berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di sekolah, pembinaan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah serta mendorong guru dan kepala sekolah dalam merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanankan tugas pokoknya di sekolah.

2. Pengorganisasian Pembelajaran

a. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu

Kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu terinci pada tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1 Melaksanakan pembinaan pengelolaan satuan pendidikan sesuai dengan delapan (8) Standar nasional pendidikan

4 JP 2 Melaksanakan pembinaan dalam menyusun adminsitrasi sekolah 6 JP 3 Meningkatkan motivasi dalam mengarahkan kepala sekolah dan

guru dalam menganalisis permasalahan layanan Bimbingan Konseling di sekolah

5 JP

4 Mengarahkan kepala sekolah dan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling

5 JP 5 Mendorong guru merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk

menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah

4 JP

6 Mendorong kepala sekolah merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk menemukan kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah

6 JP

Jumlah 30 JP

Melalui modul ini, Saudara akan melakukan kegiatan pembelajaran pelaksanaan supervisi manajerial yang diawali dengan kegiatan mempelajari pendahuluan pelaksanaan supervisi manajerial melalui beberapa kegiatan antara lain diskusi, studi kasus, bermain peran, dan simulasi kemudian diakhiri dengan tes.

Kegiatan tatap muka dilaksanakan selama 30 jam pembelajaran dengan struktur pembelajaran seperti pada tabel 1.

b. Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam modul Pengawas Sekolah Pembelajar ini tertera pada tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Strategi Pembelajaran

No Strategi


(17)

2 Presentasi/ simulasi 3 Studi kasus

4 Permainan/Ice Breaker 5 Bermain peran

6 Curah pendapat

F. Cara Penggunaan Modul

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar dirancang dengan moda tatap muka dengan pola 30 JP. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengawas sekolah pembelajar dalam mempelajari Modul adalah sebagai berikut :

1. Lakukan pengecekan terhadap kelengkapan modul , seperti kelengkapan halaman, kejelasan hasil cetakan, serta kondisi modul secara keseluruhan.

2. Bacalah struktur dan petunjuk penggunaan modul serta bagian pendahuluan yang meliputi: target kompetensi, tujuan pembelajaran, peta kompetensi, ruang lingkup, sebelum masuk pada pembahasan materi pokok.

3. Pelajarilah setiap kegiatan pembelajaran sampai tuntas,

4. Pelajari semua isi modul mulai dari materi pembelajaran, aktivitas pembelajaran, latihan soal dalam modul dengan seksama.

5. Buatlah catatan-catatan kecil jika ditemukan hal-hal yang perlu pengkajian lebih lanjut dan disampaikan pada fasilitator

6. Ikuti semua instruksi yang terdapat aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja (LK) di setiap kegiatan pembelajaran.

7. LK yang terdapat dalam modul hanya sebagai contoh, Saudara dapat

mengerjakannya di tempat lain baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy 8. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing

masing kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya.

9. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan.

10. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi.


(18)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

MELAKSANAKAN PEMBINAAN DALAM PENGELOLAAN

SATUAN PENDIDIKAN SESUAI 8 SNP

(WAKTU 4 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah Saudara selesai mempelajari kegiatan pembelajaran melalui berbagai strategi, Saudara diharapkan mampu melaksanakan pembinaan dalam pengelolaan satuan pendidikan sesuai 8 SNP secara efektif dan efisien.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Menyusun perencanaan sekolah

2. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif 3. Mengelola tenaga pendidik dan kependidikan

4. Mengelola sarana prasarana sekolah 5. Mengelola peserta didik

6. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah

C. Uraian Materi

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, pasal 15 ayat 4 point (d) bahwa pengawas bertugas sebagai pendidik yang melaksanakan tugas pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan tugas pengawasan, begitu juga tugas pengawasan dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, tercantum bahwa tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanan Standar Nasional Pendidikan (SNP), penilaian, pembimbingan dan pelatihan profesional guru, evaluasi hasil program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah khusus. oleh karena itu dalam melaksanakan pembinaan kepala sekolah dan guru, Saudara diharapkan untuk selalu mempersiapkan terlebih dahulu menyusun rencana pengawasan akademik/manajerial (RPA/RPM) memuat: aspek/masalah, tujuan, indikator, waktu pelaksanaan pembinaan, tempat, metode kerja/strategi, skenario kegiatan sumberdaya yang digunakan, penilaian, instrumen dan rencana tindak lanjut.

Dalam pembahasan ini, Saudara mempelajari materi yang berkaitan dengan tugas pokok saudara sebagai pengawas:

1. Pembinaan Penyusunan Perencanan Sekolah

Sebagai pengawas profesional Saudara telah melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah tentang penyusunan perencanaan sekolah, perencanaan merupakan inti dalam pengelolaan sebuah institusi. langkah pertama dari keseluruhan proses


(19)

manajemen. Perencanaan dapat dikatakan sebagai fungsi terpenting diantara fungsi-fungsi manajemen lainnya.

Untuk mengingat kembali materi pembinaan, maka Saudara diminta untuk membaca materi berikut:

Perencanaan yang baik paling sedikit memuat visi, misi, tujuan, serta rencana kerja sekolah. Proses perencanaan pengembangan sekolah yang sekurang-kurangnya mencakup lanngkah-langkah yang ditunjukkan dalam gambar berikut.

Gambar 3. Proses Perencanaan Pengembangan Sekolah 1.1. Visi Sekolah

a. Sekolah merumuskan dan menetapkan visi serta mengembangkannya. b. Visi sekolah harus:

1) dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah dan segenap pemangku kepentingan pada masa yang akan datang;

2) mampu memberikan inspirasi, motivasi, kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

3) dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah dan pihak-pihak pemangku kepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta visi pendidikan nasional;

4) diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan memperhatikan masukan Komite sekolah;

5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan; dan

Menyusun Rencana Kegiatan dan

Anggaran Sekolah Merumuskan: Visi, Misi,Tujuan

Telaah Diri (Self Review)

Memilih Prioritas dan Strategi

Pengembangan

Menyusun: Program Pengembangan

Menyusun


(20)

6) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

1.2. Misi Sekolah

a. Sekolah merumuskan dan menetapkan misi serta mengembangkannya. b. Misi sekolah:

1) memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah sesuai dengan tujuan pendidikan nasional;

2) merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu; 3) menjadi dasar program pokok sekolah;

4) menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang diharapkan oleh sekolah;

5) memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program sekolah;

6) memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-satuan unit sekolah yang terlibat;

7) dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;

8) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan;

9) ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan dan tantangan di masyarakat.

1.3. Tujuan Sekolah

a. Sekolah merumuskan dan menetapkan tujuan serta mengembangkannya. b. Tujuan sekolah:

1) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan);

2) mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat;

3) mengacu pada Standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan Pemerintah;

4) mengakomodasi masukan dari berbagai pihak yang berkepentingan termasuk komite sekolah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah;

5) disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan.

1.4. Rencana Kerja Sekolah a. Sekolah membuat:

1) rencana kerja jangka menengah yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan;

2) rencana kerja tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana jangka


(21)

menengah. Rencana keria tahunan ini diharapkan disusun berdasarkan evalausi diri skolah dulu (EDS)

b. Rencana kerja jangka menengah dan tahunan sekolah:

1) disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Pada sekolah swasta rencana kerja ini disahkan berlakunya oleh penyelenggara sekolah; dan

2) dituangkan dalam dokumen yang mudah dibaca oleh pihak-pihak yangterkait.

c. Rencana kerja empat tahun dan tahunan disesuaikan dengan persetujuan rapat dewan guru dan pertimbangan komite sekolah.

d. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas. e. Rencana kerja tahunan memuat ketentuan yang jelas mengenai:

1) kesiswaan;

2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran;

3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya; 4) sarana dan prasarana;

5) keuangan dan pembiayaan; 6) budaya dan lingkungan sekolah; 7) peranserta masyarakat dan kemitraan;

8) rencana-rencana kerja lain yang mengarah ke-pada peningkatan dan pengembangan mutu.

2. Pembentukkan Budaya dan Iklim Sekolah yang Kondusif dan Inovatif

a. Pengertian Budaya Sekolah

Budaya sekolah adalah nilai-nilai dominan yang didukung oleh sekolah atau falsafah yang menuntun kebijakan sekolah terhadap semua unsur dan komponen sekolah termasuk stakeholders pendidikan, seperti cara melaksanakan pekerjaan di sekolah serta asumsi atau kepercayaan dasar yang dianut oleh personil sekolah. Budaya sekolah merujuk pada suatu sistem nilai, kepercayaan dan norma-norma yang diterima secara bersama, serta dilaksanakan dengan penuh kesadaran sebagai perilaku alami, yang dibentuk oleh lingkungan yang menciptakan pemahaman yang sama diantara seluruh unsur dan personil sekolah baik itu kepala sekolah, guru, staf, siswa dan jika perlu membentuk opini masyarakat yang sama dengan sekolah

b. Manfaat Pengembangan Budaya Sekolah

Beberapa manfaat yang bisa diambil dari upaya pengembangan budaya sekolah antara lain: (1) menjamin kualitas kerja yang lebih baik; (2) membuka seluruh jaringan komunikasi dari segala jenis dan level baik komunikasi vertikal maupun horisontal; (3) lebih terbuka dan transparan; (4) menciptakan kebersamaan dan rasa saling memiliki yang tinggi; (4) meningkatkan solidaritas dan rasa kekeluargaan; (5) jika menemukan kesalahan akan segera dapat diperbaiki; dan (6) dapat beradaptasi dengan baik terhadap perkembangan IPTEK. Selain beberapa manfaat di atas, manfaat lain bagi individu (pribadi) dan kelompok adalah: (1) meningkatkan kepuasan kerja; (2) pergaulan lebih akrab; (3) disiplin


(22)

meningkat; (4) pengawasan fungsional bisa lebih ringan; (5) muncul keinginan untuk selalu ingin berbuat proaktif; (6) belajar dan berprestasi turut serta; dan (7) selalu ingin memberikan yang terbaik bagi sekolah, keluarga, orang lain dan diri sendiri.

c. Prinsip Pengembangan Budaya Sekolah

Upaya pengembangan budaya sekolah seyogyanya mengacu pada beberapa prinsip yang terdiri dari: (1) Berfokus pada visi, misi dan tujuan sekolah; (2) penciptaan komunikasi formal dan informal; (3) memiliki strategi yang jelas; (4) berorientasi kinerja; (5) sistem evaluasi yang jelas, (6) memiliki komitmen yang kuat; (7) keputusan berdasarkan konsensus; (8) sistem imbalan yang jelas; (9) evaluasi diri.

d. Asas Pengembangan Budaya Sekolah

Upaya pengembangan budaya sekolah juga seyogyanya berpegang pada asas-asas yang terdiri dari: (1) kerjasama tim (team work); (2) kemampuan mengerjakan tugas; (3) keinginan melakukan tugas; (4) kegembiraan (happiness); (5) hormat (respect); (5) jujur (honesty); (6) disiplin (discipline); (7) empati (empathy); (8) pengetahuan dan kesopanan.

3. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

Dalam Pengelolaan bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan sekolah harus: a. Menyusun program pendayagunaan PTK.

b. Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan harus: (1) Disusun dengan memperhatikan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan; (2) Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka.

c. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara sekolah.

d. Sekolah perlu mendukung upaya: (1) promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan, kepatutan,dan profesionalisme; (2) pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan sekolah; 3) penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah maupun kualifikasinya

e. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh sekolah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang berdasarkan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

f. Sekolah mendayagunakan: (1) Kepala sekolah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pimpinan pengelolaan sekolah (2) Wakil kepala SMP melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah; (3) Wakil kepala SMA/SMK bidang kurikulum melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola bidang kurikulum; (4) Wakil kepala SMA/SMK, bidang sarana prasarana melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola sarana prasarana; (5) Wakil kepala SMA/SMK bidang kesiswaan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pembantu kepala sekolah


(23)

dalam mengelola peserta didik; (6) Wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah dalam mengelola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri dengan menetapkan prioritas; tanggungjawabnya sebagai agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara optimum; (7) Guru dan konselor melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik; (8) Pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan; (9) Tenaga perpustakaan melaksanakan tugasdan tanggung jawabnya melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan; (10) Tenaga laboratorium melaksanakan tugas dant anggung jawabnya membantu guru mengelola kegiatan praktikum di laboratorium; (11) Teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran; (12) Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam menyelenggarakan pelayanan administratif; (13) Tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan layanan kebersihan lingkungan. Pendidik dan tenaga kependidikan dapat diangkat disesuaikan dengan kondisi masing masing sekolah.

4. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah

Dalam mengelola sarana dan prasarana sekolah harus melakukan beberapa hal sebagai berikut :

a. Menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai pengelolaan sarana dan prasarana.

b. Program pengelolaan sarana dan prasarana mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana dalam hal: (1) Merencanakan, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan prasarana pendidikan; (2) Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana agar tetap berfungsi mendukung proses pendidikan; (3) Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di sekolah; (4) Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat; (5) Pemeliharaan semua fasilitas fisik dan pera-latan dengan memperhatikan kesehatan dan keamanan lingkungan.

c. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan disosialisasikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.

d. Pengelolaan sarana prasarana sekolah: (1) Direncanakan secara sistematis agar selaras dengan pertumbuhan kegiatan akademik dengan mengacu Standar Sarana dan Prasarana; (2) Dituangkan dalam rencana pokok (masterplan) yang meliputi gedung dan laboratorium serta pengembangannya.

e. Pengelolaan perpustakaan sekolah perlu: (1) Menyediakan petunjuk pelaksanaan operasional peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya; (2) Merencanakan fasilitas peminjaman buku dan bahan pustaka lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan pendidik; (3) Membuka pelayanan minimal enam jam sehari pada hari kerja; (4) Melengkapi fasilitas peminjaman antar perpustakaan, baik internal maupun eksternal; (5) Menyediakan pelayanan peminjaman dengan perpustakaan dari sekolah lain baik negeri maupun swasta.


(24)

f. Pengelolaan laboratorium dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta dilengkapi dengan manual yang jelas sehingga tidak terjadi kekeliruan yang dapat menimbulkan kerusakan.

g. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler disesuaikan dengan perkembangan kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dan mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana.

5. Pengelolaan Peserta Didik

Saudara sebagai pengawas sekolah mendorong kepala sekolah supaya mengelola bidang peserta didik sebagai berikut :

a. Menyusun dan menetapkan petunjuk pelaksanaan Pedoman Operasional Standar (POS) mengenai proses penerimaan peserta didik baru yang meliputi: (1) Kriteria calon peserta didik; (2) Tanpa diskriminasi; (3) Berdasarkan kriteria hasil ujian nasional bagi sekolah; (4) Sesuai dengan daya tampung sekolah; (5) Orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

b. memfasilitasi terhadap peserta didiknya dalam hal: (1) Memberikan layanan konseling kepada peserta didik; (2) Melaksanakan kegiatan ekstra dan intra kurikuler untuk para peserta didik; (3) Melakukan pembinaan prestasi unggulan; (4) Melakukan pelacakan terhadap alumni.

6. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah dalam Mendukung Pencapaian

Tujuan Sekolah

Sebagai pengawas sekolah yang profesional, Saudara perlu membina kepala sekolah dalam mengelola ketatausahaan, karena dalam menjalankan tugasnya Kepala Sekolah banyak memerlukan data untuk berbagai kepentingan, membuat perencanaan sekolah, mengevaluasi kegiatan sekolah, membina profesi guru, menyusun kalender sekolah, mengatur beban mengajar, mengatur keuangan sekolah, membantu mengatasi kesulitan belajar siswa, menjawab pertanyaan orang tua peserta didik, menyusun kegiatan ekstra kurikuler, mengambil keputusan.

Bantuan tata usaha dalam mencari, menyimpan, memelihara dan menyajikan kembali data dan keterangan secara lengkap dan akurat sangat dibutuhkan oleh kepala sekolah.

Data dan keterangan yang dapat diberikan oleh tata usaha berupa: data personal yang menyangkut kepegawaian, data kesiswaan, data keuangan, data perlengkapan dan inventaris sekolah, data tentang kurikulum dan evaluasi belajar, data tentang kegiatan ekstra kurikuler, data tentang hubungan sekolah dengan masyarakat. Selain membantu kepala sekolah tata usaha pun harus membantu guru dalam hal: data tentang peserta didik dan latar belakangnya, data kemajuan belajar, data kehadiran, data kelas, dan melayani kepentingan peserta didik dan guru dalam kelangsungan proses belajar mengajar.

Tenaga administrasi bertanggung jawab untuk memelihara semua barang milik sekolah. Barang-barang yang tersimpan harus diperhatikan selain kegunaan dan keamanannya juga harus diperhatikan seni menata dan meletakkannya agar harmonis secara keseluruhan serta dapat digunakan secara efektif dan efesien.


(25)

Kegiatan Tata Usaha Sekolah

Kegiatan tata usaha/tenaga administrasi sekolah setiap lembaga pendidikan meliputi: (1) Penerimaan dan Pencatatan Peserta didik; (2) buku induk peserta didik, guru dan pegawai; (3) buku mutasi peserta didik, guru dan pegawai; (4) buku klaper peserta didik; (5) daftar hadir/presensi; (6) dokumentasi kelas/sekolah dan laporan; (7) pengaturan proses pembelajaran secara tidak langsung; (8) agenda, arsip, dan ekspedisi dll. baik secara manual ataupun secara elektronik; (9) keuangan sekolah dan kegiatan lainnya

D. Aktivitas Pembelajaran

K

egiatan 1.1 Berpikir Reflektif tentang Pelaksanaan Pembinaan Pengelolaan Satuan Pendidikan sesuai 8 SNP ( 15 Menit)

Saudara sebagai pengawas sekolah tentunya sudah sering melaksanakan pembinaan pengelolaan satuan pendidikan di sekolah binaan yang difokuskan pada penyusunan perencanaan sekolah, budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana sekolah, peserta didik, ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah. Untuk mengingat kegiatan pembinaan tersebut silahkan Saudara jawab pertanyaan pada LK 1.1 berikut:

LK 1.1 Berpikir Reflektif

1. Langkah-langkah apa saja yang Saudara lakukan sebelum melakukan pembinaan?

2. Bagaimana langkah Saudara menyiapkan Rercana Pengawasan Manajerial (RPM)?

Kegiatan 1.2 Penyusunan Perencanaan Sekolah (30 Menit) Kasus 1

Berikut adalah analisis hasil pemantauan pelaksanaan pembinaan sekolah binaan dalam penyusunan program sekolah dari 10 sekolah binaan, silahkan Saudara cermati dan jadikan hasil tersebut sebagai dasar untuk materi pembinaan dalam perencanaan pembinaan penyusunan program sekolah untuk seluruh sekolah binaan.


(26)

Tabel 3 . Analisa Hasil Pemantauan

NO Indikator Pemenuhan Standar

Kondisi Program

( 10 Sekolah ) Keterangan A B

1 Program Sekolah memuat:

1. Visi 5 5 A = sesuai

dengan kriteria B = Tidak sesuai dengan criteria

2. Misi Sekolah 5 5

3. Tujuan 2 8

4. Indikator Pencapaian Tujuan 2 8

5. Strategi Pelaksanaan 2 8

2 Mengembangkan target pencapai Standar pendukung efektivitas pembelajaran berpedoman pada

1. panduan pengelolaan sekolah 2 8

2. panduan pendidik 8 2

3. panduan tenaga kependidikan 5 5

4. panduan sarana prasarana 5 5

5. panduan pembiayaan (RKAS ) 2 8

3 Rencana kerja sekolah memuat ketentuan yang jelas mengenai

1. Kesiswaan dan program pengembangan 3 7 2. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran 5 5 3. Pentendik dan pengembangannya 5 5

4. sarana dan prasarana 4 6

5. Keuangan dan pembiayaan 1 9

6. Budaya dan Lingkungan sekolah 4 6 7. Peran serta masyarakat dan kemitraan 2 8 8. rencana-rencana kerja lain yang mengarah

kepada peningkatan dan pengembangan mutu

3 7

LK 1.2 Menyusun Perencanaan Sekolah

1. Program apa saja yang akan Saudara latihkan terhadap sekolah binaan?

2. Komponen apa saja yang dapat dimuat dalam sebuah perencanaan sekolah ( Baca Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan dan Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 tentang Penunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya)

3. Pilihlah salah satu materi yang paling urgen yang berhubungan dengan Perencanaan Sekolah untuk dijadikan materi pembinaan kepala sekolah di sekolah binaan/KKKS/MKKS (lihat contoh pada tabel 3). Saudara dapat menggunakan format berikut:


(27)

Rencana Pengawasan Manajerial (RPM) A. Aspek/Masalah

B. Tujuan

C. Indikator

D. Waktu Pelaksanaan Pembinaan

E. Tempat

F. Strategi/Metode kerja /Teknik Supervisi

G. Skenario Kegiatan

1. Pertemuan Awal 2. Pertemuan Inti

3. Pertemuan Akhir H. Sumber daya yang digunakan I. Penilaian dan Instrumen

J. Rencana Tindak lanjut

…………,………..20… Mengetahui

Kepala Dinas Pendidikan ……… Pengawas Pembina, _______________________ _____________________

NIP. NIP.

Tabel 4 Contoh Penyusunan Materi Pelatihan untuk Kepala Sekolah No Judul Latar

Belakang Pembahasan

Lembar Kerja

(LK) Kesimpulan

Daftar Pustaka 1 Misalnya

Teknik Menyu sun RKAS Ditulis yang menjadi alasan mengapa kegiatan itu dilaksa nakan ? Ditulis isi materi dengan urutan pe- nyajian yang sistematis dan mudah dipa- hami peserta IHT Diisi dengan format LK sesuai materi yang akan dilatih kan

Diisi dengan Inti materi yang harus dipahami dan bisa dikerjakan peserta IHT di tempat tugas masing-masing ...dst Contoh: Sumber Materi yang dipakai

Kegiatan 1.3 Pembinaan Sekolah dalam Menciptakan Budaya dan Iklim Sekolah yang Kondusif dan Inovatif (30 Menit )

Pada kegiatan 1.3 Saudara akan membaca kasus pada sebuah sekolah yang bernama Sekolah Unggul, silahkan Saudara cermati dan kerjakan LK 1.3.


(28)

Kasus:

Sekolah Unggul berada di sebuah desa yang rindang, nyaman, dan asri padahal sekolah tersebut berada berdampingan dengan pasar yang sangat ramai dan kumuh. Kondisi sekolah tersebut sangat kondusif, output dari sekolah tersebut dapat dikategorikan sangat baik, baik dalam sikap, pengetahuan ataupun keterampilan, hal ini dapat dilihat dari alumni sekolah itu yang sangat santun, siswa yang diterima di perguruan tingi negeri hampir 90%, yang menjadi pekerja pun dapat di andalkan karena mereka kompeten dalam melakukan pekerjaanya. Setelah diteliti ternyata sekolah tersebut selalu membudayakan prinsip (1) selalu berfokus pada Visi, Misi dan Tujuan Sekolah; (2) selalu menciptakan Komunikasi Formal dan Informal supaya tetap berjalan baik; (3) memiliki strategi yang jelas; (4) bersedia mengambil resiko; (5) berorientasi kinerja; (6) sistem evaluasi jelas; (7) memiliki komitmen yang kuat; (8) mengambil keputusan berdasarkan consensus; (9) sistem imbalan yang jelas; (10) selalu melakukan evaluasi diri. Selain konsisten pada prinsip, sekolah tersebut sangat konsisten juga terhadap azas pengembangan budaya sekolah diantaranya: (1) kerjasama tim (team work); (2) kemampuan; (3) keinginan; (4) kegembiraan (happiness); (5) hormat (respect); (6) jujur (honesty); (7) disiplin (discipline); (8) empati (empathy); (9) pengetahuan dan kesopanan.

LK 1.3 Membina Sekolah dalam Menciptakan Budaya dan Iklim Sekolah

Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa sekolah yang baik adalah sekolah yang memiliki budaya yang menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif dengan berprinsip dan berazas.

1. Tuliskan prinsip pengembangan budaya sekolah dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif!

2. Tuliskan asas-asas yang baik yang perlu diterapkan dalam pengembangan budaya sekolah dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif!

Kegiatan 1.4 Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) ( 15 Menit) Dalam kegiatan 1.4. ini, Saudara akan mendiskusikan tentang pembinaan Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), untuk mengawalinya Saudara dipersilahkan untuk mencermati kembali Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah, Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah, Permendikbud Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor serta Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah. Berdasarkan


(29)

peraturan-peraturan tersebut, sebagai pengawas sekolah, Saudara diminta dapat mengarahkan Kepala sekolah untuk mengelola PTK disesuaikan dengan Standar, untuk itu Saudara perlu mengingat kembali tentang personal dan uraian tugasnya dengan mengisi LK 1.4 berikut

LK 1.4 Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)

No Personal Uraian tugas

1 Wakil kepala sekolah 2 Kepala perpustakaan

3 Kepala Laboratorium/Bengkel

Catatan : untuk jenjang SD sesuai dengan Permendikbud yang berlaku Kegiatan 1.5 Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah (30 Menit)

Dalam kegiatan 1.5 Saudara akan berdiskusi tentang pengelolaan sarana prasarana sekolah, dengan terlebih dahulu mencermati Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah, dan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), tentunya kepala sekolah harus diingatkan untuk menetapkan kebijakan secara tertulis atau berbentuk pedoman. Berikut adalah hal-hal yang harus Saudara sampaikan kepada kepala sekolah binaan, dan silahkan Saudara kerjakan kegiatan pada LK 1.5, berikut

LK 1.5 Mengelola Sarana Prasarana Sekolah

1. Apa saja yang harus dimuat dalam program/pedoman pengelolaan sarana prasarana

2. Bagaimana cara mengevaluasi dan melakuan pemeliharaan sarana prasarana

Kegiatan 1.6 Pengelolaan Peserta Didik (30 Menit)

Dalam kegiatan 1.6, Saudara akan berdiskusi tentang pengelolaan peserta didik , Saudara dapat mencermati Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah dan Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah, tentunya kepala sekolah harus diingatkan untuk menetapkan kebijakan secara tertulis atau berbentuk program. Saudara diharuskan membina kepala sekolah dalam penyusunan, pengelolaan peserta didik, program pengelolaan peserta didik minimal harus memuat; kriteria calon peserta didik, prinsip penerimaan peserta didik baru (PPDB) dan peminatan; pedoman layanan terhadap peserta didik, baik akademik


(30)

ataupun non akademik. Silahkan Saudara uraikan 2 program tersebut pada LK 1.6 berikut ini:

LK 1.6 Pengelolaan Peserta Didik

1. Komponen apa saja yang harus dimuat dalam penyusunan pedoman PPDB?

2. Pedoman pelayanan memuat:

Kegiatan 1.7 Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah dalam Mendukung Pencapaian Tujuan Sekolah (30 Menit)

Dalam kegiatan 1.7 ini, Saudara akan bediskusi tentang pengeloalaan ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah. Materi yang akan didiskusikan diantaranya tentang fungsi tata usaha sekolah yang menunjang kegiatan sekolah dalam membantu/melayani kepala sekolah, guru dan siswa. Untuk memperlancar dan mempermudah melaksanakan tugas dan fungsinya sebaiknya tata usaha memahami dan terampil menggunakan IT. Coba Saudara diskusikan secara kelompok tentang hal-hal berikut:

LK 1.7 Mengelola Ketatausahaan Sekolah

1. Dalam hal apa saja tatausaha membantu/ melayani kepala sekolah, guru dan siswa? Jelaskan!


(31)

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D

1. Berikut adalah cuplikan hasil pembinaan dari 10 sekolah binaan

Indikator Pencapaian Keberadaan

Rencana kerja sekolah memuat ketentuan yang jelas mengenai Ya Tidak

1. Kesiswaan dan program pengembangan 4 6

2. Kurikulum dan kegiatan pembelajaran 5 5

3. Pendidik dan tenaga kependidika berikut pengembangannya 2 8

4. sarana dan prasarana 4 6

5. Keuangan dan pembiayaan 8 2

6. Budaya dan Lingkungan sekolah 2 8

7. Peran serta masyarakat dan kemitraan 5 5

8. Rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

5 5

Dari data tadi Saudara akan segera melakukan pembinaan terhadap kepala sekolah tentang ketentuan nomor ….

A. 1 dan 2 B. 4 dan 5 C. 3 dan 5 D. 3 dan 6

2. Sebelum melaksanakan tugas supervisi manajerial, pengawas sekolah setelah menyusun program semester perlu terlebih dulu menyusun rencana pengawasan manajerial (RPM) yang di dalamnya memuat minimal komponen ....

A. Masalah , Tujuan, Skenario, Penilaian B. Masalah, Strategi, Visi, Misi

C. Visi, Misi, Tujuan, Skenario.

D. Strategi, Tujuan, RencanaTindak, Penilaian.

3. Berdasarkan hasil pengawasan di sebuah sekolah swasta menunjukkan bahwa (1) 80% peseta didik mendapakan hasil belajar rendah,(2) 40% guru belum mampu membuat karya tulis terutama Penelitian Tindakan Kelas(PTK) , (3) kepala sekolah jarang melakukan supervisi manajerial terhadap Tenaga program adminisstrasi sekolah ,(4) Laboran belum memiliki program mela, (5) lingkungan sekolah sangat kotor, (6) Sekolah belum memiliki Perpustakaan, (7) Rata-rata kehadiran guru baru 82%, . Mencermati hal tesebut , tindakan apa yang paling tepat yang harus dilakukan Saudara?

A. Membimbing guru melakukan PTK dalam rangka melaksanakan perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi yang ada .

B. Meningkatkan pembinaan dan bimbingan terhadap guru dan kepala sekolah dalam penyusunan program masing-masing komponen secara kuantitas dan kualitas serta memantau pelaksanaannya


(32)

C. Membimbing dan membina kepala sekolah dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan dengan menyesuiakan kondisi yang ada

D. Membimbing guru dan kepala sekolah untuk senantiasa peduli terhadap budaya lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman

4. Pelaksanaan akreditasi bagi sekolah merupakan penilaian kelayakan program sekolah. Peran Pengawas sekolah kaitannya dengan kegiatan tersebut sangat penting dalam memberikan pembinaan dan bimbingan kepada kepala sekolah dan guru terutama dalam menyiapkan bukti fisik sesuai dengan delapan Standar Nasional Pendidikan (8 SNP) yang akan diverfikasi dan divalidasi. Langkah konkrit yang dilakukan Saudara adalah ….

A. Membimbing kepala sekolah dan guru dalam menyiapkan bukti fisik melalui Tim Pengambang Sekolah (TPS)

B. Membina Kepala Sekolah dan guru dalam menyusun bukti fisik melalui Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

C. Membina dan membimbing Kepala sekolah dan guru melalui kegiatan evaluasi diri sekolah oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

D. Membina dan membimbing Kepala sekolah dan guru untuk menyusun administrasi sekolah melalui Tim Pengembang Kurikulum (TPK)

5. Setiap sekolah harus memiliki Rencana Kerja Tahunan, rencana tersebut harus memuat ketentuan yang jelas mengenai:1)kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6)budaya dan lingkungan sekolah, 7) peranserta masyarakat dan kemitraan, dan rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada ….

A. peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan. B. peningkatan mutu proses pembelajaran

C. kualitas output yang dapat diandalkan di masyarakat D. peningkatan pelayanan sekolah kepada masyarakat

F. Rangkuman

Pelaksanaan pembinaan kepala sekolah dalam pengelolaan sekolah sesuai 8 SNP sangatlah diperlukan. Penyusunan perencanaan sekolah yang berupa rencana pengembangan sekolah (RPS), rencana kerja menengah (RKJM), rencana kerja tahunan (RKT), serta rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) yang di dalamnya memuat program-program yang meliputi program meningkatkan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif, pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Sarana Prasarana, peserta didik, dan penglolaan ketatausahaan/ keadministrasian sekolah. Apapun yang dilakukan berikutnya dalam proses manajemen/ pengelolaan bermula dari perencanaan. Daft (1988:100) menyatakan: “When planning is done well,

the other management functions can be done well.” ( ketika perencanaan disusun

dengan baik, maka fungsi pengeloalan yang lain dapat dikerjakan dengan baik) dan dilanjutkan dengan pelaksanaan secara konsekwen.


(33)

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban materi ini yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap Kegiatan Pembelajaran 1.

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X

Jumlah Soal

100 %

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang

 60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 1, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah selesai mempelajari Kegiatan Pembelajaran 1 ini, maka Saudara refleksikan dengan mengisi format berikut:

No Deskripsi Indikator Tercapai Belum

Tercapai Keterangan

1 Menyusun perencanaan sekolah 2 Menciptakan budaya dan iklim sekolah

yang kondusif dan inovatif 3 Mengelola Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

4 Menegelola Sarana dan Prasarana 5 Mengelola peserta didik

6 Mengelola ketatausahaan sekolah Tindak lanjut:


(34)

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

1.

D

2.

A

3.

B

4.

C


(35)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

PELAKSANAAN PEMBINAAN DALAM PENYUSUNAN

ADMINISTRASI SEKOLAH

(WAKTU 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 ini, Saudara diharapkan mampu melaksanakan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah secara efektif dan efisien.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

Setelah Saudara selesai mempelajari modul ini melalui berbagai strategi, Saudara diharapkan mampu melaksanakan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah yang meliputi administrasi:

1. Persuratan; 2. Kepegawaian; 3. Prasarana; 4. Keuangan;

5. Supervisi sekolah.

C. Uraian Materi

Pengertian administrasi dalam modul ini adalah administrasi pendidikan yang merupakan suatu proses keseluruhan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasiaan, pengawasan, pembiyaan dan pelaporan dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, material maupun konseptual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efisien dan efektif.

1. Administrasi Persuratan

Pada umumnya kegiatan persuratan yang ditangani atau diproses di sekolah meliputi: menerima, mengumpulkan, mengelola, menyimpan, sampai menyalurkan.

Dalam menangani surat menyurat, kepala sekolah yang mendelegasikan kepada Tenaga Administrasi Sekolah perlu memperhatikan ;a) Pengertian surat; b) Fungsi surat; c) Bahasa surat; d) Persyaratan surat yang baik; e) Langkah-langkah, menyusun surat; f) Bagian-bagian surat dinas; g) Bentuk surat dinas; h) Wujud surat; i) Jenis surat; j) Sampul surat dinas; serta k) Cara Melipat surat dinas. Pengawas harus mengingatkan Kepala Sekolah dalam mengelola arsip sekolah supaya memperhatikan: a) sistem mengarsip surat; b) tanggung jawab pegawai terhadap pengarsipan; c) dapat membedakan arsip berdasarkan fungsi dan jenisnya.

Petugas menangani surat menyurat di sekolah ditangani oleh Kepala Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). TAS diharapkan mampu mengolah seluruh dokumen persuratan secara tepat dan akurat agar bisa ditindaklanjuti dalam waktu yang cepat .


(36)

Selai itu, arsip berfungsi sebagai pusat ingatan, sumber informasi, dan sumber penelitian, oleh karena itu arsip sekolah harus dikelola dengan baik melalui sistem: 1) masalah, 2) abjad, 3) tanggal, dan 4) wilayah. Hal ini dimaksudkan agar arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat, dan tepat

Mengingat fungsi surat sebagaimana dijelaskan diatas maka dalam menulis surat harus memperhatikan pemilihan bahasa yang digunakan, yaitu; 1) Mengunakan bahasa baku dan efektif, 2) Menggunakan kata-kata yang minim, 3) Kata dan kalimat yang digunakan harus sederhana, dan umum.

Prinsip-prinsip administrasi kearsipan: 1) Legalitas, 2) Efisiensi, 3) Pembakuan, 4) Pertanggungjawaban, 5) Keterkaitan, 6) Ketepatan, 7) Keamanan, 8) Ketelitian, 9) Kejelasan, dan 10) Asas gabungan (sentralisasi dan desentralisasi).

Untuk penyusunan dan penyimpanan/ pengarsipan surat yang baik, maka kepala sekolah harus menyusun dan mengarsipkan surat- surat tersebut secara manual dan elektriktonik.

2. Administrasi Kepegawaian

Kepegawaian Pendidikan yang disebut juga pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) adalah petugas yang membidangi edukatif dan non edukatif (ketata usahaan) Personel bidang edukatif ialah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru konselor dan guru konseling (BK), sedangkan yang termasuk di dalam kelompok personal bidang non edukatif, adalah petugas tenaga administrasi sekolah dan petugas layanan khusus.

Tenaga pendidik, berdasarkan UU Nomor 20 Tahun 2003 adalah tenaga yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang keahliannya dan ditugaskan untuk mengajar/sebagai guru ( baca juga Permendiknas Nomor 13 dan 16 Tahun 2007). Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga yang memiliki komptensi sesuai dengan bidang keahliannya yang ditugaskan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Tenaga kependidikan meliputi: (1) pustakawan (baca juga Permnendiknas Nomor 25 Tahun 2008), (2) tenaga administrasi ( baca juga permendiknas Nomor 24 Tahun 2007) , (3) laboran (baca juga Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 ), dan (4) tenaga khusus ( baca juga Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008). Tenaga pendidik dan kependidikan bertugas: menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.

Tujuan administrasi kepegawaian adalah: 1) untuk menghitung ketersediaan jumlah tenaga berdasarkan jumlah rombongan belajar pada tiap-tiap kelas, sehingga tidak terjadi overload jam pembelajaran, 2) untuk digunakan sebagai dasar perencanaan penambahan dan pengembangan tenaga.

Khusus untuk tenaga pendidik, administrasi juga mencatat: 1) distribusi tugas mengajar, dan 2) beban jam pembelajaran pada tiap semester.

Administrasi Kepegawaian antara lain meliputi: (1) inventarisasi pegawai; (2) pengusulan formasi pegawai; (3) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat,


(37)

kenaikan berkala, dan mutasi; (4) mengatur usaha kesejahteraan; (5) mengatur pembagian tugas. Adminsitrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi kegiatan pencatatan tentang:

a. Ketersedian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi:1) jumlah keseluruhan tenaga pendidik,dan (b) jumlah tenaga pendidik pada setiap tahun, dan (c) distribusi bidang keahliannnya.

b. Identitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi: (a) jenis kelamin, (b) umur (tempat tanggal lahir), (c) latar belakang pendidikan, (d) kepangkatan/golongan ruang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, (e) masa kerja tenaga pendidik dan kependidikan terhitung mulai TMT (terhitung mulai tanggal) berdasarkan Surat Keputusan.

c. Status tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi: status pegawai (tetap/honorer/diperbantukan).

3. Administrasi Sarana Prasarana

Sarana ada Prasarana adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses pembelajaran baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan dalam Administrasi Sarana dan Prasarana meliputi:

a. Perencanaan kebutuhan melalui: penyusunan daftar kebutuhan prasarana dan sarana didasarkan atas pertimbangan bahwa: kebutuhan sekolah semakin meningkat, pengganti barang-barang yang rusak, dihapuskan, atau hilang, untuk persediaan barang

b. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan meliputi; kegiatan untuk meghadirkan sarana dan prasarana pendidikan dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah. Pengadaan tersebut dapat dilaksanakan dengan cara: (1) pembelian, (2) buatan sendiri, (3) penerimaan hibah atau bantuan, (4) penyewaan, (5) pinjaman, (6) mendaur ulang.

c. Penyimpanan sarana dan prasarana pendidikan meliputi; penyimpanan adalah kegiatan pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan persediaan prasarana dan sarana di dalam ruang penyimpanan/gudang.

d. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi; Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang yang menjadi milik sekolah menengah kedalam daftar inventaris barang.

e. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan meiputi; pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut dalam kondisi baik dan siap pakai. Pemeliharaan berbeda dengan rehabilitasi. Rehabilitasi adalah perbaikan berskala besar dan dilakukan pada waktu tertentu saja.

f. Penghapusan sarana dan prasarana pendidikan meliputi; penghapusan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik negara/daerah dari daftar inventaris karena barang itu dianggap sudah tidak mempunyai nilai guna atau sudah tidak berfungsi sebagaimana diharapkan, atau biaya pemeliharaannya sudah terlalu mahal.


(38)

g. Pengawasan sarana dan prasarana meliputi; kegiatan pengamatan, pemerikasaan dan penilaian terhadap pelaksanaan administrasi sarana dan prasarana pendidikan di sekolah untuk menghindari penyimpangan, penggelapan atau penyalahgunaan.

4. Administrasi Keuangan

Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan tindakan keuangan meliputi pencatatan data, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan. Keuangan merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan. Hal ini sukar sekali dibayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa uang. Namun dibalik itu, mengadakan uang untuk melaksanakan kegiatan itupun tidak mudah. Oleh karena itu pengadministrasian keuangan sangat urgen untuk efektifitas dan efesiensi. Adapun tugas bagian keuangan meliputi :

a. Perencanaan RKAS yang mengakomodir 8 SNP

b. Pelaksanaan anggaran dan pertanggung jawaban keuangan yang dituangkan dalam buku kas umum, khusus, buku pembantu/ buku harian

c. Mengadministrasikan Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

5. Supervisi Sekolah

Supervisi sekolah yang dimaksud di sini difokuskan pada penyusunan administrasi kurikulum, program supervisi, EDS dalam ketercapaian 8 SNP (instrumen yang sudah berlaku), dan KTSP ( komponen KTSP terdapat dalam Permendikbud nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

a. Administrasi Kurikulum meliputi penyusunan program bidang kurikulum, dimulai dari pembentukan Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang melibatkan kepala sekolah perwakilan guru dari setiap mata pelajaran, guru BK, komite sekolah, nara sumber terkait, dan stakeholders yang lain yang peduli terhadap pendidikan dengan sasarannya adalah pelaksanaan EDS ( menggunakan instrument yang berlaku), kemudian penyusunan Tim Pengembang kurikulum (TPK) yang melibatkan kepala sekolah perwakilan guru dari setiap mata pelajaran, guru BK, komite sekolah, nara sumber terkait, dan stakeholders yang lain yang peduli terhadap pendidikan dengan sasarannya adalah penyusunan KTSP yang baik melalui tahapan review, revisi, finalisasi dan pengesahan oleh pejabat.

b. Program Supervisi yang meliputi: Perencanaan. Pelaksanaan, Evaluasi dan tindak lanjut

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah Saudara membaca dan mencermati materi tadi, silahkan Saudara melakukan kegiatan-kegiatan di bawah ini dengan berbagai metode yang digunakan seperti curah pendapat (brainstorming), FGD (Focus Group Discussion), studi kasus, praktik menyusun RPM untuk pembinaan kepala sekolah dalam penyusunan adminstrasi sekolah, dan lain-lain.


(39)

Kegiatan 2.1 Berpikir Reflektif Tentang Pembinaan Penyusunan Administrasi Sekolah (30 Menit)

Dalam kegiatan 2.1. ini Saudara akan merefleksikan kegiatan-kegiatan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah yang pernah Saudara lakukan, maka silahkan Saudara jawab pertanyaan pada LK 2.1. berikut ini.

LK 2.1 Berfikir reflektif Kegiatan-kegiatan Pembinaan dalam Penyusunan Administrasi Sekolah.

1. Secara berkelompok/ berpasangan, jawablah pertanyaan berikut; Coba diskusikan tentang administrasi persuratan mengenai: a. Macam-macam surat apa saja yang biasa dikelola di sekolah? b. Sebutkan persyaratan surat yang baik

2. Bagaimana cara mengelola arsip yang baik

3. Jelaskan administrasi yang seharusnya ada di sekolah berkenaan dengan PTK

4. Sebutkan administrasi sarana dan prasarana yang harus ada di sekolah?

5. Sebutkan administrasi keuangan apa saja yang harus di sekolah?

6. Jelaskan sdministrasi apa saja yang harus dimiliki kepala sekolah yang berkenaan dengan supervisi sekolah ( fokus pada EDS, administrasi kurikulum, KTSP)?


(40)

Kegiatan 2.2 Penyusunan Persuratan ( 60 Menit)

Dalam kegiatan 2.2. ini, Saudara diminta untuk mencermati kasus dan pertanyaannya untuk diskusikan jawabannya secara berpasangan atau kelompok.

LK 2.2 Menyusun Persuratan Perhatikan kasus berikut!

Pada hari yang sama sekolah X menerima berbagai macam surat yang datang dari; (1) kemendikbud berisi permintaan guru untuk menjadi peserta diklat, (2) disdikprov meminta guru untuk menjadi narasumber pada diklat, (3) Pemda meminta kesediaan kepala sekolah untuk menjadi peserta rakor, (4) Disdik Kab/Kota meminta beberapa siswa untuk menjadi peserta Paskibra, semua surat harus segera dibalas.

Berdasarkan kasus di atas, jika Saudara pengawas pembina di sekolah X, apa yang harus Saudara anjurkan kepada kepala sekolah?

Kegiatan 2.3 Administrasi Kepegawaian (PTK) (45 Menit)

Dalam kegiatan 2.3. ini Saudara diminta untuk mencermati hasil pemantauan administrasi kepegawaian dari 10 sekolah binaan, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaannya secara pasangan atau kelompok.

Tabel 5. Hasil Pemantauan Sekolah Binaan

No Indikator Pemenuhan Standar Nasional

Keberadaan

Keterangan Ada Tidak

1 Administrasi Kepegawaian meliputi;

1. Inventarisasi pegawai 8 2

2. Pengusulan formasi pegawai 7 3

3. Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi

7 3

4. Mengatur usaha kesejahteraan 8 2

5. Mengatur pembagian tugas 8 2

2 Kegiatan Pencatatan dalam Adminsitrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi

1. Ketersedian tenaga dan tenaga kependidikan, yang meliputi:

a) jumlah keseluruhan PTK

b) jumlah tenaga pendidikan setiap tahun c) distribusi bidang keahlian berikut pembagian tugas kerjanya.

d) jumlah tenaga khusus

10 8 5 9 9

2 5 1 1


(41)

2. Identitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi:

a) jenis kelamin

b) umur (tempat tanggal lahir)

c) latar belakang pendidikan tenaga pendidik dantenaga kependidikan

d) kepangkatan/golongan ruang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,.

10 10 10 10 10 3. Status tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan, yang meliputi: a) status pegawai (tetap/ honorer/

diperbantukan).

10 4. masakerja tenaga pendidik dan kependidikan

terhitung mulai TMT (tanggal mulai terbit) berdasarkan Surat Keputusan

5 5

3 Tujuan administrasi kepegawaian

a) untuk menghitung ketersedian jumlah tenaga berdasarkan jumlah rombongan belajar pada tiap-tiap kelas, sehingga tidak terjadi overload jam pembelajaran,

2 8

b) digunakan sebagai dasar perencanaan penambahan dan pengembangan tenaga.

2 8

c) mencatat distribusi tugas mengajar 2 8 d) mencatat beban jam pembelajaran pada tiap

semester

4 6

LK 2.3 Administrasi Kepegawaian

1. Materi yang harus segera dilaksanakan dalam pembinaan kepala sekolah dan atau tenaga administasi sekolah.

2. Komponen yang harus ada dalam program kerja kepegawaian

Kegiatan 2.4 Administrasi Sarana dan Prasarana (45 Menit)

Dalam kegiatan 2.4. ini Saudara diminta untuk mencermati sebagian instrumen pemantauan sarana dan prasarana, kemudian kerjakan tugasnya pada LK 2.4.

No. Indikator Pemenuhan Standar Keberadaan Ket.

Ya Tidak 1 Memetakan perbedaan antara keadaan nyata dan kriteria

Standar


(42)

2. Luas lahan 2170 m2 - 6260 m2

3. Lahan terhindar dari potensi bahaya kecelakaan 4. Luas bangunan gedung 650 m2 - 1870 m2

5. Bangunan gedung memenuhi Standar keselamatan 2 Ruang kelas

1. Jumlah ruang kelas sama dengan jumlah rombel 2. Rata2 luas ruang kelas 2 m2 persiswa

3. Keadaan kelas bersih, sehat dan nyaman digunakan 4. Sirkulasi udara dan pencahayaan baik

5. Jumlah siswa dalam kelas 32 - 40 siswa 6. Ventilasi ruang kelas baik

3 Kelengkapan sarana ruang kelas terhadap jumlah siswa dan guru

1. Jumlah kursi peserta didik setiap kelas sama dengan jumlah siswa

2. Jumlah meja peserta didik perbandingannya 1 : (1 - 2 ) jumlah siswa

3. Kursi dan meja guru 4. Lemari

5. Papan tulis

6. Kelengkapan lain (tempat sampah, cuci tangan, jam dinding, soket listrik

LK 2.4 Administrasi Sarana dan Prasarana

Dari format pemantauan tadi, Saudara dapat menyimpulkan komponen dan kriteria apa saja yang harus ada dalam penyusunan administrasi sarana dan prasana.

.

Kegiatan 2.5 Administrasi Keuangan (Pembiayaan) ( 45 Menit)

Pada kegiatan 2.5 ini Saudara akan berdiskusi tentang pembinaan penyusunan administrasi keuangan, sebelum Saudara mengadakan pembinaan, Saudara sebaiknya memahami dulu materi berikut ini dengan mengerjakan LK 2.5. berikut secara individu/ berpasangan/ berkelompok

LK 2.5 Administrasi Keuangan (Pembiayaan)

Sebagai contoh untuk kepala sekolah binaan, silahkan Saudara menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah sedikitnya memuat seperti format berikut ( format dapat menyesuaikan)


(43)

No Pemenuhan Standar

Kegiatan Rincian Kebutuhan

Sumber Dana Anggaran 1

2 3 4

Standar proses Dst...

Penyusunan RPP

ATK Handouts Konsumsi

Bos Rp...

Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah………., ... ... Kegiatan 2.6 Administrasi Supervisi Sekolah (45 Menit)

Dalam kegiatan 2.6 ini, silahkan Saudara amati instrumen di bawah ini (rekapitulasi hasil pemantauan dari 10 sekolah binaan), Saudara diminta menjawab pertanyaan pada LK 2.6.

Tabel 6. Contoh Hasil Pemantauan Keterlaksanaan Supervisi Sekolah

No Indikator Pemenuhan Standar Keberadaan Ket Ada Tidak

Keterlaksanaan supervisi Sekolah dibuktikan dengan adanya

1 Adminisrasi / Program kurikulum 7 3

2 Kelengkapan Perangkat Pembelajaran 8 2

3 Program supervisi ( Rencana, Pelaksanaan, Evaluasi, dan tndak lanjut

7 3

4 Dokumen Hasil RKAS 5 5

5 Dokumen KTSP( Buku 1) yang sudah divalidasi dan disyahkan

10

6 Dokumen Hasil SKP dan PPKP bagi PNS 4 6

7 Dokumen PKG dan PKKS 5 5

8 Adanya program evaluasi pelaksanaan program 3 7 9 Melaksanakan evaluasi dengan menggunakan instrumen 3 7

10 Terdapat data hasil evaluasi 3 7

11 Adanya program tindak lanjut 3 7

12 . Melaksanakan program tindak lanjut 3 7

LK 2.6 Administrasi Supervisi Sekolah

Berdasarkan tabel di atas, Saudara dapat menyimpulkan bahwa materi yang menjadi sasaran pembinaan. Silahkan Saudara menyusun RPM dan materinya (format RPM dapat menggunakan format RPM yang tercantum pada Kegiatan Pembelajaran 1)


(44)

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D

1. Mengingat fungsi surat sangat penting, maka dalam menulis surat harus memperhatikan pemilihan bahasa yang digunakan, hindarilah pengunaan bahasa berikut….

A. Mengunakan bahasa baku dan efektif, B. Menggunakan kata-kata yang minim,

C. Kata dan kalimat yang digunakan harus sederhana, dan umum.

D. Bahasa dapat menggunakan bahasa setempat supaya dapat cepat dimengerti

2. Adminsitrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi kegiatan pencatatan diantaranya tentang ….

A. Jumlah personal pendidikan yang meliputi: a) Guru, b) Kepala Sekolah dan c) Kepala Tenaga administrasi sekolah d )petugas khusus

B. Ketersedian pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi a) jumlah keseluruhan tenaga pendidik, b) jumlah tenaga pendidikan pada setiap tahun,c. distribusi dan d) kebutuhan pembiyaan

C. Identitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang meliputi: a) jenis kelamin, b) umur c) latar belakang pendidikan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, Sarana pendidikan

D. Status pendidik dan tenaga pendidikan yang melaputi a) status pegawai b) status perkawinan c) domisili tempat tinggal

3. Salah satu kegiatan-kegiatan dalam pengolahan administrasi sarana prasarana adalah….

A. Pengadaan Sarana dan prasarana Pendidikan tanpa mengutamakan skala prioritas untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugas sekolah

B. Perencanaan Kebutuhan termasuk Penyusunan daftar kebutuhan

C. Penyimpanan dan pemeliharaan Prasarana dan sarana Pendidikan dimana saja D. Inventarisasi dan penghapusan Prasarana dan Sarana Pendidikan tanpa

keacuali

4. Penyusunan Rencana Kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) yang baik adalah yang berdasarkan pada hasil….

A. Analisias SKL, KI dan KD

B. Analisis Kebutuhan Standar Proses C. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

D. Evaluasi pemantauan kebutuhan

5. Delapan sekolah dari 10 sekolah binaan masih belum memiliki Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) yang tidak berdasarkan analisis keadaan sekolahnya, maka pengawas pembina sekolah-sekolah tersebut mengadakan pembinaan melalui workshop. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan KTSP yang diarahkan oleh pengawas ....


(45)

(1) reviu (2) revisi (3) finalisasi

(4) pengesahan oleh penjabat yang berwenang

Susunan langkah terbaik adalah A. (2) (1) (3) (4)

B. (2)(1) (4) (3) C. (1) (2) (4) (3) D. (1)(2)(3)(4)

F. Rangkuman

Pelaksanaan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah meliputi administrasi persuratan; adminstrasi kepegawaian; administrasi sarana dan prasarana, administrasi keuangan, administrasi supervisi sekolah. Hal ini sangat perlu dilakukan oleh pengawas sekolah profesioanal dalam rangka pemenuhan 8 SNP dan pada ujungnya akan berkontribusi terhadap peningkatan mutu pendidikan.

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban materi ini yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap Kegiatan Pembelajaran 2.

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X

Jumlah Soal

100 %

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang

 60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 2, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.


(46)

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah selesai mempelajari Kegiatan Pembelajaran 2 ini, maka Saudara boleh merefleksikan diri dengan mengisi tabel di bawah ini

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum Tercapai

Keterangan

Melaksanakan pembinaan dalam penyusunan administrasi sekolah yang meliputi administrasi:

1 Persuratan 2 Kepegawaian 3 Prasarana; 4 Keuangan

5 Supervisi sekolah Tindak lanjut:

Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

1. D

2. A 3. B 4. C 5. D


(1)

DAFTAR ISTILAH

Analisis : Penelaahan dan pengolahan data hingga menghasilkan simpulan AUM : Alat ungkap masalah

Bermain peran : Bentuk permainan pendidkan yang digunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai dengan tujuan untukmenghayati sudut pSaudarang, cara berikir orang lain

Brainstorming : Curah pendapat,merupakan bentuk diskusi dalamrangka menghimpun gasan,pendpat, informasi, pengetahuan dan pengalaman semua peserta

Diskusi : Metode untukmenyelesaikan masalah dnegan proses berpikir secara berkelompok

Dokumen : Kumpulan naskah tertulis, rekaman suara,gambar, video dan sebagainya yang dapat dijadikan bukti keerangan`

DCM : Daftar chek masalah

Feedback : Umpan balik ,hasil atau akibat yang berbalik mengnai kita sebagai dorongan untuk bertindak lanjuta

Layanan dasar : Proses bantuan kepada seluruh konseling melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikalaatau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistimatis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai tugas tugas perkembangan.

Layanan konsultasi

: Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalammemperoleh wawasan pemahaman dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau maslah peserta didik Mediasi : Layanan yang membantu peserta didik menyelsikan permasalahan

dan memperbaiki hubungan antar mereka.

Motivasi : Proses yang menjelaskan intensitas . Arah dan ketekunan sorang individu untuk mencapai tujuannya.

RKJM : Rencana Kerja Jangka Menengah (Rencana kerja sekolah/ madrasah yang disusun untuk kurun waktu 4 tahun, biasanya dituangkan dalam bentuk dokumen

RKS : Rencana Kerja Sekolah. Gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah yang telah ditetapkan, biasanya dituangkan dalam bentuk dokumen RKAS : Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah. Gambaran kegiatan

sekolah yang terkait dengan pembiayaan (anggaran) sekolah Simulasi : Cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi

tiruan

Untuk memahami konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu Stakeholders : Pemangku kepentingan, suatu individu atau kelompok yang

dukungannya

Diperlukan demi pencapaian tujuan sekolah

Studi kasus : Teknik pengujian secara rinci terhadap satu latar, satu orang subyek, satu tempat penyimpanan dokumen atau suatu peristiwa tertentu.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S.. Pengelolaan Fasilitas. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional, 2004 ArismunSaudarar. 2007. Rencana Strategis Sekolah. Makalah disajikan pada Pendidikan

dan pelatihan Kemitaraan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat Tenaga Kependikan, Ditjen PMPTK, Depdiknas di Jakarta, Juli 2007.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2006). Panduan Penyusunan Proposal Program Hibah Kompetisi. Jakarta: Ditjen Dikti, Depdikas

Hanafi, Ivan. dkk. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Untuk Pelatihan Kepala Sekolah. Buku 7. Jakarta: Depdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 2001.

Lembaga Administrasi Negara.1981, Buku Pelajaran Administrasi Perkantoran, jilid III. Jakarta :LAN.

Martono,E. 1993.Mahir Surat Menyurat Dinas BI.Jakarta:Karya Utama.

Pedoman Pengelolaan Administrasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Jakarta: Dirjen Dikdasmen, 1993

Pusbangtendik BPSDMP dan PMP, 2015, Buku Pegangan Pengawas, ProDEP, SSQ-AUSAID

Pusbangtendik BPSDMP dan PMP, 2015, Modul Pelatihan Pengawas, ProDEP, SSQ-AUSAID

Pusbangtendik BPSDMP dan PMP, 2015, Bahan Pembelajaran Utama RKJM, ProDEP, SSQ-AUSAID

Pusbangtendik BPSDMP dan PMP, 2015, Bahan Pembelajaran Utama Sarana Prasarana, ProDEP, SSQ-AUSAID.

Pusbangtendik BPSDMP dan PMP, 2015, Bahan Pembelajaran Utama Kurikulum, ProDEP, SSQ-AUSAID.

Prayogo, Joko. 2007. Rencana Strategis. Makalah disajikan pada Pendidikan dan pelatihan Kemitaraan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh Direktorat Tenaga Kependikan, Ditjen PMPTK, Depdiknas di Jakarta, Juli 2007.

Prajudi Atmosudirdjo, 1982. Kesekretariatan dan Administarsi Perkantoran. Jakarta: Ghalia Indonesia.


(3)

Soedjito dan Solchan TW. 1993, Surat Menyurat Resmi BI Bandung : PT. Rosdakarya. Zulkifli Amsyah 1989. Manajemen Kearsipan. Jakarta :PT Gramedia.

A. Undang undang/Peraturan Pemerintah/Permen

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301), Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah dua kali diubah yang pertama denganPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670), Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah/Madrasah, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasa, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang

Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah.Kemendiknas, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.Kemendiknas, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/ Madrasah, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/ Madrasah, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta


(4)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Sekolah Dasar dan Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 tahun 2014 tentang Petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional Pengawas Sekolah dan angka kreditnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016

tentang Standar Proses, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.


(5)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kunci Jawaban Evaluasi

1. D 11. C 21. C

2. B 12. C 22. B

3. A 13. D 23. B

4. D 14. A 24. A

5. B 15. A 25. B

6. A 16. C 26. D

7. D 17. D 27. D

8. A 18. D 28. A

9. B 19. D 29. C


(6)