M06 PSP PEMENUHAN SNP 07092016

(1)

(2)

(3)

MODUL

PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR

KELOMPOK KOMPETENSI F

PEMANTAUAN

PELAKSANAAN PEMENUHAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Penanggung Jawab

Dra. Garti Sri Utami, M. Ed.

Penyusun

1. Dr. H. Darwis, M.Pd.;  081395031663; dws66551@gmail.com

2. Drs. Asep Syahrudin, M.Pd.;  081320477534; asep_syahrudin@rocketmail.com 3. Iden Rusdi, ST. M.Ed.;  08562200369; iden_rusdi@yahoo.com

Penelaah

Dr. Dinn Wahyudin, M.A.;  0818203764; dinn_wahyudin@yahoo.com Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright @ 2016

Edisi ke-1: Agustus 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan individu maupun komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


(4)

(5)

(6)

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

PETA KEDUDUKAN MODUL ... ix

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Target Kompetensi ... 2

C. Tujuan Pembelajaran ... 2

D. Peta Kompetensi ... 2

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran ... 3

F. Cara Penggunaan Modul... 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PENYUSUNAN INSTRUMEN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ... 5

A. Tujuan Pembelajaran ... 5

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 5

C. Uraian Materi ... 5

1. Pengertian Instrumen ... 5

2. Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ... 6

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 6

4. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ... 7

D. Aktivitas Pembelajaran ... 8

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 12

F. Rangkuman ... 14

G. Umpan Balik ... 14

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 15

I. Kunci Jawaban ... 16

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ... 17

A. Tujuan Pembelajaran ... 17

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 17

C. Uraian Materi ... 17

1. Pengertian Pemantauan Standar Nasional Pendidikan ... 17

2. Tujuan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ... 18

3. Karakteristik Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan18 4. Prinsip Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ... 18

5. Prosedur Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ... 19

D. Aktivitas Pembelajaran. ... 20


(7)

F. Rangkuman ... 27

G. Umpan Balik ... 28

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 28

I. Kunci Jawaban ... 29

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PENGOLAHAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL EVALUASI PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ... 30

A. Tujuan Pembelajaran ... 30

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 30

C. Uraian Materi ... 30

1. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan ... 30

2. Pengolahan Hasil Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ... 39

3. Penyusunan Laporan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ... 43

D. Aktivitas Pembelajaran ... 48

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 55

F. Rangkuman ... 57

G. Umpan Balik ... 57

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 58

I. Kunci Jawaban ... 58

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENYUSUNAN REKOMENDASI PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ... 59

A. Tujuan Pembelajaran ... 59

B. Indikator Pencapaian Tujuan ... 59

C. Uraian Materi ... 59

1. Penyusunan Kesimpulan ... 59

2. Penyusunan Rekomendasi ... 60

3. Prinsip Penyusunan Rekomendasi ... 61

4. Contoh Rekomendasi Hasil Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ... 62

D. Aktivitas Pembelajaran ... 63

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 66

F. Rangkuman ... 68

G. Umpan Balik ... 69

H. Refleksi dan Tindak Lanjut ... 69

I. Kunci Jawaban ... 70

EVALUASI ... 71

PENUTUP ... 82

DAFTAR ISTILAH ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul ... ix

Gambar 2. Peta Kompetensi ... 2

Gambar 3. Diagram Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ...19

Gambar 4. Grafik Pemenuhan SNP...46

Gambar 5. Grafik Pemenuhan Standar PTK ...47

Gambar 6. Grafik Pemenuhan Standar Pengelolaan ...47

Gambar 7. Grafik Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana ...48


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu ... 3

Tabel 2. Strategi Pembelajaran. ... 3

Tabel 3. Rambu – Rambu Pemilihan Instrumen. ... 8

Tabel 4. Kriteria penilaian Pemenuhan SNP ... 41

Tabel 5. Rambu-rambu Pengisian Laporan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ... 44

Tabel 6. Contoh Laporan Evaluasi Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP ... 45


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Kunci Jawaban Evaluasi ... 85 Lampiran 2: Rubrik Skor Instrumen Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ... 86 Lampiran 3: Rubrik Skor Instrumen Standar Sarana dan Prasarana ... 89


(11)

PETA KEDUDUKAN MODUL

Gambar 1. Peta Kedudukan Modul

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

MODUL I

Pengembangan Profesi

MODUL H

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan

Sekolah MODUL G

Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran

MODUL F

Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

MODUL D

Laporan Hasil Pengawasan

MODUL C

Program Pengawasan Supervisi Manajerial

MODUL B

Konsep Supervisi Manajerial

EVALUASI

PENDIDIKAN

MODUL J Pedoman Pengawasan

SUPERVISI

MANAJERIAL

SUPERVISI AKADEMIK

Modul A Supervisi Akademik

MODUL E

Pelaksanaan Supervisi Manajerial D

I M E N S I

K O M P E T E N S I

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar terdiri dari 10 modul. Dari modul A sampai dengan modul J. Saat ini Saudara sedang membahas dan mempelajari modul F,


(12)

(13)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus laksanakan secara berencana dan berkala. Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Dalam kaitan dengan tujuan kepengawasan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang jabatan fungional pengawas sekolah dan angka kreditnya menyatakan bahwa salah satu tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah adalah memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan.

Pengawas sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam membantu sekolah meningkatkan kualitas dan kuantitas pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Pengawas sekolah merupakan mitra kerja sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah binaannya oleh karena itu pengawas sekolah harus mempunyai wawasan dan pemahaman yang komprehensif tentang Standar Nasional Pendidikan. Hasil rerata Uji Kompetensi Pengawas Sekolah tahun 2015, dalam dimensi supervisi manajerial adalah 44,52, dimana pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan merupakan bagian dari dimensi tersebut. Hasil ini masih di bawah Kriteria Pencapaian Minimal (KCM) yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 5,5. Berdasarkan fakta yang ada maka dipandang perlu pemerintah menyediakan modul yang membahas tentang pemantauan 8 Standar Nasional Pendidkan untuk membantu para pengawas sekolah meningkatkan pengetahuan tentang pemantauan Standar Nasional Pendidikan tersebut. Pemahaman ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan dan langkah-langkah teknis dalam menyiapkan akreditasi sekolah tentu merupakan materi penting bagi seorang pengawas untuk dapat membina kepala sekolah.

Modul pengawas sekolah pembelajar kelompok kompetensi F tentang pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ini hanya membahas pemantauan 4 standar Nasional Pendidikan yaitu : (1) standar sarana dan prasarana; (2) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (3) standar pembiayaan; dan (4) standar pengelolaan. Materi ini dimaksudkan sebagai bekal bagi pengawas dalam memantau pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan. 4 Standar Nasional Pendidikan lainnya akan di bahas secara bertahap pada modul-modul berikutnya.


(14)

B. Target Kompetensi

Memantau pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan akreditasi sekolah.

C. Tujuan

Pembelajaran

Setelah mempelajari modul pengawas sekolah pembelajar ini, Saudara diharapkan mampu:

1. mengevaluasi pencapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah; 2. membuat rekomendasi hasil pemantauan untuk penyusunan program sekolah dalam

upaya pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan.

D. Peta

Kompetensi

Regulasi yang dijadikan rujukan dalam pemetaan kompetensi modul pengawas sekolah pembelajar ini yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 12 Tahun 2007 tentang Dimensi Kompetensi Pengawas Sekolah.

Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

PERMENDIKNAS NO 12 TAHUN 2007

TENTANG KOMPETENSI PENGAWAS

SEKOLAH

DIMENSI MANAJERIAL

2.8.1 mengevaluasi Pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan

2.8.2. Membuat rekomendasi hasil pemantauan untuk penyususan program sekolah dalam upaya pemenuhan 8 SNP

Memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk membantu kepala sekolah

dalam mempersiapkan akreditasi sekolah

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


(15)

E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Ruang Lingkup

Modul pengawas sekolah pembelajar membahas tentang penyusunan instrumen, pelaksanaan, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi hasil pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

2. Pengorganisasian Pembelajaran

a. Kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu.

Kegiatan pembelajaran dan alokasi waktu terinci seperti Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 Penyusunan Instrumen Pemantauan Pelaksanaan

Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

5 JP 2 Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan

9 JP 3 Pengolahan dan Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi

Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

9 JP

4 Penyusunan Rekomendasi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan

7 JP

Jumlah 30 JP

b. Strategi Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran modul pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP menggunakan berbagai strategi yang ditunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Strategi Pembelajaran.

No Strategi Pembelajaran 1 Refleksi

2 Brainstorming 3 Diskusi 4 Simulasi 5 Tugas Mandiri

F. Cara Penggunaan Modul

Modul Pengawas Sekolah Pembelajar kelompok kompetensi F ini dirancang dengan pola moda tatap muka. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengawas sekolah dalam mempelajari Modul ini sebagai berikut.

1. Bacalah modul dengan seksama. Modul ini dibagi dalam beberapa bagian meliputi penguasaan pengetahuan yang mendasari penguasaan kompetensi Saudara. Bacalah semua topik hingga Saudara merasa yakin telah menguasainya.

2. Diskusikan dengan teman sejawat narasumber/pelatih/fasilitator Saudara bagaimana cara paling efektif bagi Saudara untuk menguasai modul ini.


(16)

4. Isilah semua lembar kerja (LK) yang diminta pada setiap kegiatan belajar.

5. Mintalah bantuan narasumber/pelatih/fasilitator jika saudara menemukan kesulitan saat pelatihan.

6. Pastikan Saudara mengerjakan semua lembar kegiatan dan latihan serta tugas yang ditagihkan secara mandiri ataupun melalui diskusi, simulasi.

7. LK yang terdapat dalam modul merupakan contoh, Saudara dapat menggunakannya di tempat lain baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy.

8. Komunikasikan pengalaman-pengalaman belajar Saudara dengan teman sejawat narasumber/pelatih/fasilitator/mentor.

9. Kerjakan evaluasi dalam bentuk latihan soal/kasus/tugas pada setiap akhir kegiatan belajar untuk mengecek pemahaman Saudara.

10. Ikuti kegiatan evaluasi jika Saudara yakin telah menyelesaikan dan memahami seluruh isi Modul F.


(17)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

PENYUSUNAN INSTRUMEN PEMANTAUAN

PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

(WAKTU 5 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 1, Saudara diharapkan mampu mengevaluasi pencapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah.

B.

Indikator

Pencapaian Tujuan

1. Menjelaskan konsep instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

2. Menjelaskan uji validitas dan reliabilitas instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

3. Menjelaskan langkah-langkah penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

4. Mereviu instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

C. Uraian Materi

Pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan ditujukan untuk mengetahui keterlaksanakan Standar Nasional Pendidikan di sekolah. Dalam pemantauan Standar Nasional Pendidikan ini diperlukan instrumen yang valid dan reliabel. Pengawas sekolah dapat membuat sendiri instrumen pemantauan atau menyadur instrumen pemantauan yang sudah ada. Untuk menghasilkan instrumen pemantauan yang berkualitas terdapat beberapa tahapan-tahapan pembuatan yang harus dilaksanakan.

1. Pengertian Instrumen

Menurut Arikunto (1988: 51), instrumen adalah alat yang berfungsi untuk memudahkan pelaksanaan sesuatu. Ia pun menjelaskan bahwa instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data.

Pemantauan adalah prosedur penilaian secara deskriptif dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan atau mengukur pengaruh dari kegiatan yang sedang berjalan tanpa mempertanyakan hubungan kasualitas (Wollman dalam Kumorotomo ).

Berdasarkan pengertian tentang instrumen dan pemantauan di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen pemantauan adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, guna mengidentifikasi dan atau mengukur pengaruh dari kegiatan yang sedang berjalan.


(18)

2. Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

Instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi, dan atau mengukur pengaruh dari kegiatan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP sangat tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah pemantauan yang akan dilakukan. Semakin baik instrumen yang disusun maka akan semakin valid data pengawasan sekolah yang terkumpul. Sebaliknya bila instrumen pengumpulan data yang digunakan berkualitas rendah maka data yang terkumpul tidak akan menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Instrumen dapat diibaratkan sebagai alat pendiagnosa penyimpangan pelaksanaan. Melalui instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP akan terdeteksi di mana letak penyimpangan pelaksanaan kegiatan di sekolah.

3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat pengujian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas instrumen dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui apakah instrumen yang telah disusun tepat sebagai alat pengumpul data atau tidak. Margono (2004: 186) menyatakan bahwa dalam mengukur validitas perhatian ditujukan kepada isi dan kegunaan instrumen. Validitas instrumen setidaknya dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis seperti berikut.

a. Construct Validity.

Construct validity, menunjuk kepada asumsi bahwa alat ukur yang dipakai mengandung satu definisi operasional yang tepat, dari suatu konsep teoritis. b. Content Validity.

Content validity (validitas isi) menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap atau mengukur yang akan diukur.

c. Face Validity.

Face validity (validitas lahir atau validitas tampang) menunjuk dua arti berikut ini: 1) Menyangkut pengukuran atribut yang konkret.

2) Menyangkut penilaian dari para ahli maupun konsumen alat ukur tersebut. d. Predictive Validity.

Predictive validity menunjuk kepada instrumen peramalan. Meramal sudah menunjukkan bahwa kriteria penilaian berada pada saat yang akan datang, atau kemudian.

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji apakah instrumen tersebut cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan memerhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur (instrumen), yaitu (1) kemantapan; (2) ketepatan, dan (3) homogenitas. Suatu instrumen dikatakan mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, dengan syarat bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut memberikan hasil yang sama.


(19)

Di dalam pengertian mantap, reliabilitas mengandung makna juga ‘dapat diandalkan’ (Margono, 2004: 181). Ketepatan menunjuk kepada instrumen yang tepat atau benar mengukur dari sesuatu yang di ukur. Instrumen yang tepat adalah instrumen yang memiliki pernyataannya jelas, mudah dimengerti, dan rinci. Pertanyaan yang tepat, menjamin juga interpretasi tetap sama dari responden yang lain, dan dari waktu yang satu ke waktu yang lain sedangkan homogenitas menunjuk kepada instrumen yang mempunyai kaitan erat satu sama lain dalam unsur-unsur dasarnya.

4. Langkah-Langkah Penyusunan Instrumen Pemantauan Pelaksanaan

Pemenuhan SNP

Terdapat dua cara dalam mengembangkan instrumen pemantauan yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah yaitu: Mengembangkan sendiri dan mengadaptasi instrumen pemantauan yang sudah ada.

Tahapan langkah penyusunan instrumen sebagai berikut.

a. Menentukan masalah pemantauan (bidang yang akan dipantau). b. Menentukan variabel (yang dipantau).

c. Menentukan instrumen yang akan digunakan. d. Menjabarkan bangun setiap variabel.

e. Menyusun kisi-kisi.

f. Penulisan butir-butir insrtrumen.

g. Mengkaji ulang instrumen tersebut yang dilakukan oleh peneliti (pengawas) sendiri dan oleh ahli (melalui judgement).

h. Penyusunan perangkat instrumen sementara.

i. Melakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui: (a) apakah instrumen itu dapat diadministrasikan; (b) apakah setiap butir instrumen itu dapat dipahami oleh subjek penelitian (pemantauan); (c) mengetahui validitas; dan (d) mengetahui reliabilitas.

j. Perbaikan instrumen sesuai hasil uji coba.

k. Penataan kembali perangkat instrumen yang terpakai untuk memperoleh data yang akan digunakan.

Sedangkan bila pengawas sekolah ingin mengembangkan instrumen dengan prosedur adaptasi (menyadur), maka langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Penelaahan instrumen asli dengan mempelajari panduan umum (manual) instrumen dan butir-butir instrumen. Hal itu dilakukan untuk memahami (a) bangun variabel; (b) kisi-kisinya; (c) butir-butirnya; (d) cara penafsiran jawaban. b. Penerjemahan setiap butir instrumen ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemahan

dilakukan oleh dua orang secara terpisah.

c. Memadukan kedua hasil terjemahan oleh keduanya.

d. Penerjemahan kembali ke dalam bahasa aslinya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran penerjemahan tadi.

e. Perbaikan butir instrumen bila diperlukan.

f. Uji pemahaman subjek terhadap butir instrumen. g. Uji validitas instrumen.


(20)

Pemilihan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan harus didasarkan pada rambu-rambu yang tepat. Oleh sebab itu, jenis instrumen yang dipilih harus benar-benar sesuai untuk mengumpulkan data pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan secara tepat. Adapun rambu-rambu yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan instrumen pengumpulan data pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di sekolah dapat dilihat pada tabel di bawah ini (Arikunto, 1988). Tabel 3. Rambu – Rambu Pemilihan Instrumen.

No Metode Instrumen Data

1 Angket Angket a. Pendapat responden

b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus Skala sikap Sikap diri responden

2 Wawancara (interviu)

Pedoman wawancara

a. Pendapat responden

b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus 3 Pengamatan

(observasi)

Check list a. Keadaan (diam), banyak aspek, sudah diketahui jenis objeknya, tidak memerlukan penjelasan. b. Kejadian (berproses), banyak aspek sudah

diduga pemunculannya, tidak memerlukan penjelasan urutan.

Pedoman pengamatan

a. Keadaan atau kejadian yang baru diketahui kerangka garis besarnya.

b. Keadaan atau kejadian yang garis besar latarnya diketahui

4 Dokumentasi Check list Keadaan atau kejadian bagi hal-hal masa lalu 5 Tes Soal tes Prestasi belajar, minat, aspek-aspek keprbadian,

serta aspek-aspek psikologis yang lain, yang dikumpulkan dalam kondisi tertentu.

D. Aktivitas Pembelajaran

Kegiatan 1.1 Berpikir Reflektif tentang Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP(45 menit).

Saudara duduk berpasangan atau berkelompok. Setiap peserta dalam kelompok harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini pada LK 1.1 secara mandiri.

1. Tuliskan pemahaman Saudara berkenaan dengan instrumen pemantauan pelaksanaan Pemenuhan SNP.

2. Bagaimana pendapat Saudara tentang pentingnya instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP?

3. Apa saja model-model instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP yang Saudara ketahui?


(21)

4. Bagaimana pengalaman Saudara dalam menyusun dan menggunakan Instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP?

LK 1.1 Berpikir Reflektif tentang Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP.

Diskusikanlah hasil jawaban Saudara dengan anggota kelompok Saudara, setelah Saudara berdiskusi lanjutkan dengan kegiatan berikutnya.

Kegiatan 1.2 Diskusi tentang Konsep, Uji Validitas dan Reliabilitas, Langkah-langkah penyusunan Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP (90 menit).

Saudara masih duduk dalam kelompok yang sama, bersama anggota lainnya dalam kelompok Saudara, diskusikanlah pertanyaan dibawah ini. Tulislah jawaban hasil diskusi pada LK 1.2 dan salin pada kertas Flip Chart serta tempelkan di dalam Kelas. Lakukan windows shopping untuk melihat hasil kelompok lainnya.

1. Jelaskan konsep instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP!

2. Jelaskan perbedaan uji validitas dan reliabilitas dalam penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

3. Sebutkan langkah-langkah pokok dalam penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

1.

2.

3.


(22)

LK 1.2 Mendiskusikan tentang Konsep, Uji Validitas dan Reliabilitas, Langkah langkah penyusunan Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP.

Kegiatan 1.3 Mereview Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP (90 menit).

Berikut ini disajikan contoh penggalan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Pembiayaan. Analisalah instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP yang tersedia dan tuliskan kekurangan dari instumen tersebut! Kemudian tuliskanlah hasil analisis saudara dalam LK 1.3. Diskusikan hasil analisis Saudara dengan teman kelompok Saudara. Tulislah hasil diskusi pada kertas plano dan tempelkan di kelas. Contoh instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan standar pembiayaan.

INSTRUMEN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR PEMBIAYAAN

Nama Sekolah : ... Nama Kepala Sekolah : ... Alamat Sekolah : ...

1.

2.


(23)

No Aspek No Indikator Skor 0 1 2 3 4 1 Jenis

Pembiayaan

Sekolah mengalokasikan biaya pendidikan untuk biaya investasi: 1 Penyediaan saraana prasarana 2 Pengembangan SDM (PTK) 3 Modal kerja tetap

Sekolah mengalokasikan biaya operasional untuk:

4 Bahan atau peralatan habis pakai Biaya operasioanal tak langsung 5 Sekolah mengalokasikan biaya

operasional biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik. 6 Sekolah mengoptimalkan sumber –

sumber biaya pendidikan untuk memenuhi kebutuhan baiaya pendidikan secara mandiri. 2 Sumber

Pembiayaan

7 Sekolah menyusun rencana biaya operasional program kerja tahunan. 3 Program

Pembiayaan

8 Memiliki program dan upaya sekolah menggali dan mengelola serta memanfaatkan dana dari berbagai sumber

9 Memiliki program pebiayaan personal peserta didik agar dapat mengikuti pembelajaran secara teratur berkelanjutan

10 Membuat laporran

pertanggungjawaban keuangan secara akuntabel dan transparan. 11 Sekolah memiliki pedoman

pengelolaan biaya investasi dan operasional yang menacu pada SNP.

Pengawas Sekolah

... Keterangan:

� �� = � � � � � � �� �ℎ � � % Skor 4: Terealisasi 96% - 100%

Skor 3: Terealisasi 91% - 95% Skor 2: Terealisasi 86% - 90% Skor 1: Terealisasi 81% – 85% Skor 0: Terealisasi kurang dari 81%


(24)

LK 1.3 Hasil Review dan Revisi Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP.

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, atau

D di lembar jawaban.

1. Berikut beberapa langkah pokok penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan SNP:

(1) Menyusun kisi-kisi instrumen

(2) Menentukan jenis standar yang akan dipantau (3) Menyusunan perangkat instrumen sementara

(4) Menentukan variabel atau aspek yang akan dipantau

Urutkan langkah-langkah yang paling logis dalam penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP tersebut adalah....

A. (2)-(4)-(3)-(1) B. (2)-(3)-(1)-(4) C. (2)-(1)-(3)-(4) D. (3)-(2)-(1)-(4)

2. Seorang pengawas sekolah merasa tidak yakin terhadap kualitas instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP yang disusunnya. Apakah instrumen tersebut dapat diadministrasikan, dapat dipahami oleh subjek pemantauan, serta dapat diketahui validitas dan reliabilitasnya. Langkah yang paling tepat dilakukan pengawas sekolah untuk meyakinkan keempat hal tersebut melalui kegiatan... A. Menyusun soal yang sesuai dengan kisi-kisi.

B. Menyusun kisi-kisi instrumen yang akurat. C. Menata kembali perangkat instrumen. D. Melakukan uji coba instrumen.

3. Berikut ini adalah 5 tahapan langkah yang runtut yang harus dilakukan oleh penyusun instrumen sebelum pada tahap penulisan butir instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

A. Menentukan masalah bidang yang akan dipantau, menentukan variabel yang dipantau, menentukan instrumen yang akan digunakan, menjabarkan bangun variabel dan menyusun kisi-kisi.

B. Menentukan masalah bidang yang akan dipantau, menentukan variabel yang dipantau, menjabarkan bangun variabel, menentukan instrumen yang akan digunakan, dan menyusun kisi-kisi.


(25)

C. Menentukan masalah bidang yang akan dipantau, menentukan instrumen yang akan digunakan untuk menentukan variabel yang dipantau, menjabarkan bangun setiap variabel, dan menyusun kisi-kisi.

D. Menentukan instrumen yang akan digunakan, menentukan masalah bidang yang akan dipantau, menentukan variabel yang dipantau, menjabarkan bangun setiap variabel, dan menyusun kisi-kisi.

4. Pada instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan untuk standar pembiayaan yang terdiri dari aspek (1) jenis pembiayaan; (2) sumber pembiayaan; dan (3) program pembiayaan. Indikator atau sub indikator yang paling tepat untuk aspek program pembiayaan adalah....

A. Sekolah mengalokasikan biaya operasional biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik.

B. Sekolah memiliki pedoman pengelolaan biaya investasi dan operasional yang mengacu pada SNP.

C. Sekolah mengoptimalkan sumber-sumber biaya pendidikan untuk memenuhi kebutuhan baiaya pendidikan secara mandiri.

D. Sekolah menyusun rencana biaya operasional program kerja tahunan dan empat tahunan.

5. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas sekolah dalam melaksanakan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan adalah kompetensi memilih metode pemantauan dan jenis instrumen yang sesuai dengan jenis data yang ingin dikumpulkan. Berikut ini hubungan yang tidak tepat antara metode pemantauan, jenis instrumen dan jenis data yang ingin dikumpulkan adalah....

A. Metode Instrumen Data Tentang Angket Angket a. Pendapat responden

b. Keadaan diri sendiri atau keadaan luar diri c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus B. Metode Instrumen Data Tentang

Pengamatan (observasi)

Check list a. Keadaan (diam), banyak aspek, sudah diketahui jenis objeknya, tidak memerlukan penjelasan. b. Kejadian (berproses), banyak aspek sudah

diduga pemunculannya, tidak memerlukan penjelasan urutan.

C. Metode Instrumen Data Tentang Pengamatan

(observasi)

Pedoman pengamatan

a. Keadaan atau kejadian yang baru diketahui kerangka garis besarnya.

b. Keadaan atau kejadian yang garis besar latarnya diketahui


(26)

D. Metode Instrumen Data Tentang Dokumen

tasi

Skala sikap Angket

a. Sikap diri responden b. Pendapat responden

c. Kejadian yang sudah lampau atau terus menerus

F. Rangkuman

Instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pelaksanaan kegiatan, mengidentifikasi, dan atau mengukur pengaruh dari kegiatan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Instrumen yang digunakan harus melalui uji validitas dan reliabilitas sehingga dihasilkan instrumen yang dapat mengukur apa yang akan diukur serta output dari pengukuran tersebut akan bersifat konsisten dimanapun dan kapapun instrumen tersebut digunakan.

Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dalam menyusun instrumen sehingga dihasilkan sebuah instrumen yang baik dan berkualitas. Berikut tahapan atau langkah-langkah dalam menyusun instrumen.

1. Menentukan masalah pemantauan (bidang yang akan dipantau) 2. Menentukan variabel (yang dipantau)

3. Menentukan instrumen yang akan digunakan. 4. Menjabarkan bangun setiap variabel.

5. Menyusun kisi-kisi.

6. Menuliskan butir-butir instrumen.

7. Mengkaji ulang instrumen tersebut yang dilakukan oleh peneliti (pengawas) sendiri dan oleh ahli ahli (melalui judgement).

8. Menyusun perangkat instrumen sementara.

9. Melakukan uji coba dengan tujuan untuk mengetahui: (a) apakah instrumen itu dapat diadministrasikan; (b) apakah setiap butir instrumen itu dapat dan dipahami oleh subjek penelitian (pemantauan); (c) mengetahui validitas; dan (d) mengetahui reliabilitas.

10. Memperbaiki instrumen sesuai hasil uji coba.

Sebuah instrumen pemantauan yang baik tentunya sudah melalui uji validitas dan uji realibilitas. Uji validitas dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa instrumen tersebut memiliki ketepatan dan kecermatan untuk mengukur sesuai dengan fungsinya. Sedangkan uji reliabilitas adalah menunjukan keajegan sebuah instrumen.

Pengukuran dengan instrumen yang sudah melalui uji reliabilitas memungkinkan hasil yang tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Metode yang dapat digunakan dalam menyusun instrumen adalah angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi serta tes.

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban latihan kegiatan pembelajaran 1. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap kegaitan pembelajaran 1.


(27)

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup

60 – 69 = kurang

 60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi kegiatan pembelajaran 1, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran 1, silahkan isi format refleksi berikut ini untuk mengukur penguasaan materi Saudara.

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan 1 Memahami konsep instrumen pemantauan

pelaksanaan pemenuhan SNP. 2 Memahami uji validitas dan realibilitas

instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

3 Memahami langkah- langkah penyusunan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

4 Menyusun instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP. Tindak lanjut:

Kegiatan yang menurut saya belajar lebih efektif

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X

Jumlah Soal


(28)

I. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Pembelajaran 1 1. A.

2. D. 3. A. 4. B. 5. D.


(29)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

(WAKTU 9 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 2, Saudara diharapkan mampu mengevaluasi pencapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Menjelaskan karakteristik, tujuan, prinsip, dan prosedur pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

2. Merumuskan langkah langkah pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP. 3. Mensimulasikan pengisian instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

C. Uraian Materi

Pelaksanaan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilakukan oleh pengawas sekolah di sekolah binaanya yang mempunyai tujuan untuk mengetahui sejauh mana sekolah binaanya memenuhi aspek-aspek penyelenggaraan pendidikan. Pemantauan harus dilaksanakan secara terus menerus dan mengacu kepada instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan yang telah disusun. Dalam melaksanakan pemantauan, seorang pengawas sekolah harus mengacu kepada prinsip-prinsip pemantauan.

1. Pengertian Pemantauan Standar Nasional Pendidikan

Pemantauan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan suatu program, apakah sudah sesuai dengan rencana, program, dan/atau standar yang telah ditetapkan, serta menemukan hambatan-hambatan yang harus diatasi dalam pelaksanaan program. Pemantauan lebih berpusat pada pengontrolan selama program berjalan dan lebih bersifat klinis. Melalui pemantauan, dapat diperoleh umpan balik bagi lembaga atau pihak lain yang terkait untuk menyukseskan ketercapaian tujuan. Aspek-aspek yang dicermati dalam pemantauan adalah hal-hal yang dikembangkan dan dijalankan dalam program kerja.

Dalam konteks pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan, pemantauan dimaksudkan untuk mengetahui ketercapaian pemenuhan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan oleh sekolah. Tugas pengawas sekolah berkaitan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan adalah melakukan pemantauan pelaksanaannya pada sekolah yang dibinanya. Apabila ada aspek-aspek yang belum terpenuhi, pengawas sekolah tentunya dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan tugas pokok dan kapasitasnya untuk meningkatkan Standar nasioanl Pendidikan tersebut.


(30)

2. Tujuan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan

Tujuan kegiatan pemantauan menurut Janet Shapiro (1995) adalah to determine whether the resources you have available are sufficient and are being well used, whether the capacity you have is sufficient and appropriate, and whether you are doing what you planned to do‟. Jadi, melalui pemantauan diperoleh kepastian tentang kecukupan sumber daya, kapasitas sumber daya manusia, dan ketercapaian kegiatan yang sesuai dengan rencana. Dalam konteks pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan hasil yang diharapkan merupakan kepastian dalam pemenuhan delapan Standar Nasional Pendidikan.

3. Karakteristik Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan

a. Dilaksanakan secara terus menerus.

b. Merupakan bagian manajemen yang dilakukan secara regular. c. Berfokus pada keterlaksanaan program.

d. Dilakukan oleh petugas yang relevan

e. Data yang terkumpul dan kesimpulan yang diperoleh selama proses pemantauan menjadi masukan dan digunakan dalam proses evaluasi.

4. Prinsip

Pemantauan

Pelaksanaan

Pemenuhan

Standar Nasional Pendidikan

Pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan dengan berpedoman pada prinsip-prinsip berikut.

a. Komprehensif.

Pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan mencakup bidang sasaran dan aspek yang luas atau menyeluruh.

b. Kooperatif.

Pelaksanaan pemantauan dilakukan dengan cara bekerja sama dengan semua stakeholder.

c. Kontinyu.

Pemantauan hendaknya dilakukan secara terus menerus. d. Objektif.

Pemantauan mengungkap fakta sesuai dengan kenyataan yang ada. e. Berdasarkan Kriteria yang Valid.

Pemantauan menggunakan kriteria yang valid dan konsisten dengan tujuan yang telah ditentukan.

f. Fungsional.

Hasil pemantauan dapat digunakan untuk memperbaiki pemenuhan Standar Nasional Pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.

g. Diagnostik.

Pemantauan hendaknya mampu mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.


(31)

5. Prosedur Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan

Secara umum pemantauan terhadap pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilakukan melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Persiapan dilaksanakan dengan mengidentifikasi hal-hal yang akan dipantau, variabel apa yang akan dipantau serta menggunakan indikator yang sesuai.

Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melaksanakan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan adalah sebagai berikut.

1. Menyusun atau menyiapkan instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

2. Menyusun jadwal pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.

b. Pelaksanaan

Pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan merupakan salah satu program sekolah. Untuk melaksanakan pemantauan tersebut biasanya di laksanakan oleh pengawas sekolah. Sebelum melakukan pemantauan, pengawas sekolah diharuskan membuat panduan dan instrumen agar pelaksanaan sesuai dengan tujuan. Setelah pedoman dan instrumen dibuat maka seorang pengawas sekolah diharuskan melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan sekolah binaanya. Setelah adanya kesepakatan antara pengawas sekolah dengan warga sekolah binaanya baru dilaksanakan pengumpulan data yang selanjutnya data tersebut di analisis. Hasil analisis dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan laporan dan rekomendasi perbaikan program sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat digambarkan pada diagram berikut ini.

Gambar 3. Diagram Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

Program Kegiatan Sekolah

Penyusunan Pedoman & Instrumen pemenuhan SNP

Sosialisasi & Koordinasi

Pengumpulan Data

Analisis Data Pelaporan

Rekomendasi Perbaikan Program


(32)

c. Pelaporan

Setelah melaksanakan kegiatan pemantauan, pengawas sekolah harus menyusun laporan pemantauan. Laporan tersebut harus bisa memberikan informasi mutakhir yang akurat, mengidentifikasi kendala utama, dan mengusulkan arah ke masa depan. Laporan sebaiknya ringkas, dan berisi unsur dasar minimum untuk menilai hasil, masalah utama, dan tindakan ke depan.

D. Aktivitas Pembelajaran.

Kegiatan 2.1 Brainstorming Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP (90 menit).

Dalam kelompok masing-masing, Saudara diminta berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di sekolah dengan cara menjawab pertanyaan di bawah ini. Kerjakan pada LK 2.1. Presentasikanlah hasil jawaban Saudara di depan kelas dan kelompok lain memberikan tanggapan atau saran.

1. Mengapa implementasi Standar Nasional Pendidikan di sekolah masih perlu dipantau?

2. Apa upaya-upaya Saudara dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di sekolah binaan Saudara?

3. Apa hambatan dan tantangan yang sering Saudara alami dalam melaksanakan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP di tempat Saudara bertugas?

4. Sebutkan langkah-langkah kegiatan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP yang biasa Saudara lakukan?

LK 2.1 Brainstorming Kegiatan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP di sekolah.

1.

2.

3.


(33)

Kegiatan 2.2 Mendiskusikan Tujuan, Karakteristik, Prinsip dan Prosedur Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP

( 90 menit).

Saudara masih duduk dalam kelompok yang sama, jawablah pertanyaan dibawah ini secara mandiri dan tulislah jawaban hasil pada LK 2.2. Kemudian tukar jawaban yang sudah Saudara tulis dengan teman sekelompok dan berikan komentar pada hasil kerja teman Saudara. Diskusikanlah seluruh jawaban yang ada dan tulislah hasil diskusi untuk dikumpulkan. Fasilitator meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjaannya.

1. Sebutkan karakteristik pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan!

2. Jelaskan tujuan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan! 3. Tuliskan dan jelaskan prinsip pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan!

4. Sebutkan prosedur pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan!

LK 2.2 Mendiskusikan Tujuan, Karakteristik, Prinsip dan Prosedur Pelaksanaan Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP.

1.

2.

3.


(34)

Kegiatan 2.3 Simulasi Pengisian Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (112,5 menit).

Saudara bekerja secara individu untuk mensimulasikan pengisian instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP bedasarkan kasus yang disajikan berikut ini. Gunakan juknis akreditasi sekolah (Lampiran 2) sebagai acuan Saudara dalam pengisian instrumen. Kerjakan pada LK 2.3a kemudian berikan alasana mengapa Saudara memilih skor tersebut. Kerjakan pada LK 2.3b. Setelah menyelesaikan simulasi pengisian instrumen, 2 orang peserta diminta untuk memaparkan hasil kerjaannya di depan kelas dan peserta lain memberi tanggapan atau saran.

Contoh Kasus:

SMP KENANGA mempunyai tenaga pendidik sebanyak 42 orang. Dari jumlah tersebut, 35 orang lulusan S1 sisanya lulusan D3. Jumlah guru yang mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya sebanyak 25 orang. Rata rata kehadiran guru di atas 96%. Hanya 60% guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan study dokumen notulen rapat ditemukan bahwa setiap minggu pada hari sabtu siang selalu ada rapat antara guru dan kepala sekolah,dan 2 bulan sekali rapat dengan orang tua. Guru berkomunikasi secara efektif dan santun baik dengan siswa dengan guru dengan orang tua dengan kepala sekolah. Kepala sekolah berkualifikasi akademik S1 jurusan Administrasi Pendidikan. Semenjak diangkat menjadi kepala sekolah beliau tidak mengajar lagi, sampai saat ini, beliau belum bersertifikasi hanya memiliki SK kepala sekolah dari yayasan. Ketika diangkat menjadi kepala sekolah, beliau sudah mengajar selama 12 tahun. Walaupun tergolong masih belum berpengalaman dalam memimpin tetapi beliau mampu menunjukan kemampuan dalam mengelola kesiswaan, PTK, kurikulum, pembiayaan, tetapi masih kurang dalam mengelola sarana dan prasarana. Beliau memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi pengembangan sekolah, bekerja keras dan berinovasi tinggi tetapi kurang mandiri dan kurang mencari solusi. Tahun ini beliau mensupervisi dan memonitor 24 guru sudah ada kemajuan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 10 guru.

LK 2.3a Simulasi Pengisian Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

INSTRUMEN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Nama Sekolah : ... Nama Kepala Sekolah : ... Alamat Sekolah : ...

No Indikator Skor

0 1 2 3 4 1 Guru memiliki kualifikasi akademik minimum diploma empat

(D-IV) atau sarjana (S1). V

2 Guru mata pelajaran mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya


(35)

No Indikator Skor

0 1 2 3 4 menjalankan tugas utama guru

4 Guru merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran 5 Guru berkomunikasi secara efektif dan santun

dengan sesama guru, tenaga kependidikan, siswa, dan orangtua siswa.

6 Guru menguasai materi pelajaran yang diajarkan serta mengembangkannya secara ilmiah.

7 Kepala sekolah/madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana(S1) atau diploma empat (D-IV). 8 Kepala sekolah/madrasah memenuhi persyaratan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9 Kepala sekolah/madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurang- kurangnya 5 tahun pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah/madrasah

10 Kepala sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan kemajuan/keberhasilan dalam mengelola: (1) kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan masyarakat

11 Kepala Sekolah/Madrasah memiliki kemampuan

kewirausahaan yang ditunjukan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan

produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.

12 Kepala sekolah/madrasah melakukan supervisi dan monitoring setiap tahun.

LK 2.3b Alasan

No Pilihan

Skor Alasan

1 3 Hanya 83% guru berkualifikasi S1 (81-90) skor 3 sumber juknis akreditasi 2

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


(36)

Kegiatan 2.4 Simulasi Pengisian Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana (112,5 menit).

Saudara bekerja secara individu untuk mensimulasikan pengisian instrumen pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP bedasarkan kasus yang disajikan berikut ini. Gunakan juknis akreditasi sekolah (Lampiran 3) sebagai acuan Saudara dalam pengisian instrumen kerjakan pada LK 2.4a, kemudian berikan alasan mengapa Saudara memilih skor tersebut, kerjakan pada LK 2.4b. Setelah menyelesaikan simulasi pengisian instrumen, 2 orang peserta diminta untuk memaparkan hasil kerjaannya di depan kelas dan peserta lain memberi tanggapan atau saran.

Contoh Kasus:

Pada saat melakukan validasi akreditasi ke satu sekolah, ditemukan fakta sebagai berikut:

1. memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan sarana sesuai ketentuan;

2. mempunyai perpustakaan yang luasnya sesuai dengan ketentuan, pencahayaan cukup,terletak di lokasi yang mudah dijangkau, sarana ruang perpustakaan sangat kurang;

3. memiliki buku teks pelajaran yang ditetapkan permendiknas dengan ratio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 8 siswa;

4. tidak memiliki laboratorium IPA;

5. memiliki ruang Pimpinan dengan luas 16 M2 dengan lebar 4m, terdapat 1 buah kursi pimpinan, 1 meja pimpinan, 1 set kursi dan meja tamu, 1 buah lemari, 1 buah papan statistic, 1 buah tempat sampah, dan 1 buah jam dinding;

6. memiliki Ruang guru dengan luas 63 m2, dilengkapi dengan sarana: jumlah kursi dan meja sesuai dengan jumlah guru, 4 lemari untuk guru, 1 set kursi tamu, 1 papan statistik,1 buah tempat sampah, 1 buah tempat cuci tangan, 1 buah jam dinding; 7. memiliki 1 ruang tata usaha dengan luas 12m2, jumlah meja dan kursi sesuai

dengan jumlah TU, 2 buah computer, 1 buah printer, 1 buah papan statistic, tempat sampah, dan jam dinding;

8. memiliki tempat ibadah yang luasnya 6 m2, 2 sarung, 1 buah mukena (rukuh), dan 2 buah alquran;

9. tidak memiliki ruang konseling, ruang OSIS;

10. ruang UKS dengan luas 9 m2 yang sarananya tidak lengkap;

11. memiliki 4 buah jamban untuk 240 siswa, tiap jamban luasnya 2m2, dengan dinding tembok, beratap, keadaan bersih dan harum air befungsi, dilengkapi dengan 1 kloset jongkok, 1 gayung, gantungan pakaian, dan tempat sampah.

LK 2.4a Simulasi Pengisian Instrumen Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana.

INSTRUMEN PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Nama Sekolah : ... Nama Kepala Sekolah : ... Alamat Sekolah : ...


(37)

No Indikator Skor

0 1 2 3 4 1 Sekolah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran, dan

sarana sesuai ketentuan

2 Sekolah memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

3 Sekolah memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas

4 Sekolah memiliki ruang laboratorium IPA yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

5 Sekolah memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

6 Sekolah memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

7 Sekolah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai ketentuan.

8 Sekolah memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan

9 Sekolah memiliki ruang konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

10 Sekolah memiliki ruang UKS dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

11 Sekolah memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

12 Sekolah memiliki jamban dengan jumlah,ukuran,dan sarana sesuai ketentuan

LK 2.4b Alasan

No Pilihan Skor Alasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12


(38)

E. Latihan/Kasus/Tugas.

Pilihlah satu jawaban yang betul dengan memberi tanda silang pada huruf A, B, C, atau

D di lembar jawaban.

1. Berikut ini salah satu model diagram pelaksanaan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP yang masih belum lengkap tahapan kegiatannya. Lengkapilah bagian yang masih kosong dalam diagram berikut dengan kegiatan yang tepat secara berurut.

A. Rekomendasi  Analisis Data  Pengumpulan Data B. Pengumpulan Data  Analisis Data  Rekomendasi C. Analisis Data  Pengumpulan Data Rekomendasi D. Analisis Data  Rekomendasi  Pengumpulan Data

2. Seorang pengawas sekolah melakukan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP ke sekolah binaanya dengan tujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemenuhan standar pengelolaan sekolah dan sekaligus untuk mempersipakan pelaksanaan akreditasi. Kegiatan pemantatuan yang dilakukan pengawas sekolah tersebut sesuai dengan prinsip....

A. komprehensif B. kooperatif C. objektif D. fungsional

3. Bukti utama seorang pengawas sekolah telah melaksanakan pamantauan Standar Nasional Pendidikan untuk memberikan informasi mutakhir yang akurat, mengidentifikasi kendala utama, dan mengusulkan arah ke masa depan yang lebih baik ditunjukkan dengan....

A. Pemantauan hendaknya mampu mengidentifikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan pemenuhan SNP agar bisa ditindak lanjuti.

B. Pemantauan hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pemenuhan SNP

Program Kegiatan Sekolah

Penyusunan Pedoman & Instrumen pemenuhan SNP

Sosialisasi & Koordinasi

...(1) ...

... (2)... Pelaporan ... (3)

... Perbaikan


(39)

C. Pemantauan menggunakan kriteria yang valid dan konsisten dengan tujuan yang telah ditentukan.

D. Pelaksanaan pemantauan harus dilakukan dengan cara bekerja sama dengan semua stakeholder yang terlibat dalam upaya pemenuhan SNP.

4. Bukti utama seorang pengawas sekolah telah melaksanakan pamantauan Standar Nasional Pendidikan untuk memberikan informasi mutakhir yang akurat, mengidentifikasi kendala utama, dan mengusulkan arah ke masa depan yang lebih baik ditunjukkan dengan....

A. (1) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan SNP; (2) Daftar sekolah yang dipantau; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Tindak lanjut hasil pemantauan SNP.

B. (1) Instrumen yang telah diisi; (2) Hasil pengolahan pemantauan; (3) Kesimpulan temuan pemantauan; dan (3) Tindak lanjut hasil pemantauan SNP.

C. (1) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan SNP; (2) Daftar sekolah yang dipantau; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Tindak lanjut hasil pemantauan SNP.

D. (1) Daftar sekolah yang dipantau; (2) Hasil pengolahan pemantauan; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Kesimpulan temuan pemantauan.

5. Aspek utama yang harus mendapat perhatian seorang pengawas sekolah ketika melakukan kegiatan pemantauan SNP agar hasil pemantauan bermanfaat dalam meningkatkan derajat pemenuhan SNP maka....

A. Pelaksanaan pemantauan harus dilakukan dengan cara bekerja sama dengan semua stakeholder yang terlibat dalam upaya pemenuhan SNP.

B. Pemantauan hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pemenuhan SNP

C. Data yang terkumpul dan kesimpulan yang diperoleh selama proses pemantauan menjadi masukan dan digunakan dalam proses evaluasi.

D. Pemantauan menggunakan kriteria yang valid dan konsisten dengan tujuan yang telah ditentukan.

F. Rangkuman

Salah satu tugas pokok pengawas sekolah adalah melakukan tugas pengawasan manajerial yang salah satunya adalah melaksanaan pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di sekolah binaan. Pengawas sekolah harus dapat memastikan bahwa sekolah sebagai penyelenggara pendidikan memiliki usaha-usaha untuk melaksanakan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Tujuan daripada pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan adalah untuk mendapatkan data terkait dengan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan di sekolah. Pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilaksanakan secara terus menerus, merupakan tugas manajerial yang dilakukan secara reguler, fokus pada keterlaksanaan program, dilakukan oleh pengawas sekolah, dan data hasil pemantauan menjadi bahan rekomendasi bagi sekolah untuk melakukan kegiatan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Prosedur pemantauan pelaksanaan


(40)

pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan serta pelaporan. Perencanaan disusun oleh pengawas sekolah dengan menyiapkan berbagai instrumen yang diperlukan serta menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP dilaksanakan dengan mengisi instrumen dan memberikan skor penilaian berdasarkan kondisi nyata sesuai dengan indikator yang di pantau. Pelaporan menuliskan kesimpulan serta rekomendasi berdasarkan data yang diperoleh. Kerja sama yang harmonis dalam melaksanakan pemantauan antara pengawas sekolah dengan stakeholder di sekolah binaannya dapat menjadikan tujuan pemantauan akan tercapai dengan maksimal.

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban kegiatan pembelajaran 2. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi.

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup

60 – 69 = kurang

 60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

Setelah Saudara menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran 2, silahkan isi format refleksi berikut ini untuk mengukur penguasaan materi Saudara.

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan 1 Memahami pengertian, tujuan, karakteristik,

prinsip dan prosedur pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP.

2 Memahami langkah-langkah pemantuan pelaksanaan pemenuhan SNP.

3 Menilai pencapaian pemenuhan SNP

Tindak lanjut:

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X

Jumlah Soal


(41)

Kegiatan yang menurut saya belajar lebih efektif.

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan

I. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Latihan Pembelajaran 2: 1. B.

2. D. 3. A. 4. B. 5. C.


(42)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

PENGOLAHAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN HASIL

EVALUASI PEMANTAUAN PELAKSANAAN PEMENUHAN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

( WAKTU 9 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran 3, Saudara diharapkan mampu mengevaluasi pencapaian pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan di sekolah.

B. Indikator Pencapaian Tujuan

1. Mengolah hasil pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. 2. Mengevaluasi hasil pemantauan pelaksanaan pemenuhan Standar Nasional

Pendidikan.

C. Uraian Materi

Laporan evaluasi hasil pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP merupakan uraian tugas pokok pengawas sekolah sebagaimana tercantum dalam Permeneg PAN dan RB No. 21 Tahun 2010 dan Permendikbud No. 143 tahun 2014. Laporan pemantauan pelaksanaan pemenuhan SNP minimal dibuktikan dengan (1) surat keterangan pemantauan; (2) daftar sekolah yang dipantau; (3) instrumen yang telah diisi; (4) hasil pengolahan pemantauan; (5) kesimpulan temuan pemantauan. (6) tindak lanjut hasil pemantauan. Sedangkan, laporan evaluasi hasil pemantauan minimal mencakup (1) data hasil pemantauan; (2) hasil analisis; (3) kesimpulan; dan (4) tindak lanjut.

1. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan

Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 standar, dalam modul ini khusus dibahas hanya 4 standar saja.

a. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan (UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 13, dan PP 19 tahun 2005 Pasal 1, ayat 7). Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Sedangkan, tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1 ayat 5 dan ayat 6). Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan (UU No. 20 2003, Bab XI, Pasal 39, ayat 1).


(43)

Tenaga kependidikan meliputi pengelola satuan pendidikan, penilik, pamong belajar, pengawas, peneliti, pengembang, pustakawan, laboran, dan teknisi sumber belajar (UU no. 20, Tahun 2003, Penjelasan Pasal 39, ayat 1).

Lingkup Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan mencakup: kriteria pendidikan prajabatan, kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidikan prajabatan adalah pendidikan formal untuk mempersiapkan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang terakreditasi, sesuai dengan perundang-undangan. Kelayakan fisik dan mental pendidik dan tenaga kependidikan adalah kondisi fisik dan mental pendidik dan tenaga kependidikan yang tidak mengganggu pembelajaran dan pelayanan pendidikan. Adapun, Pendidikan dalam jabatan adalah pendidikan dan pelatihan yang diperoleh pendidik dan tenaga kependidikan selama menjalankan tugas untuk meningkatkan kualifikasi akademik dan/atau kompetensi akademiknya.

Di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rokhani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional melalui pendidikan profesi.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rokhani, serta memilki kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik dari perguruan tinggi terakreditasi yang dibuktikan dengan ijazah dan/ atau sertifikasi keahlian yang relevan dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh pendidik dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: (a) kompetensi pedagogik, (b) kompetensi kepribadian, (c) kompetensi profesional, dan (d) kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan, dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilkinya.Kompetensi kepribadianadalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik


(44)

memenuhi standar kopetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidiakan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

b. Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimum tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar sarana dan prasarana mencakup: (1) pengadaan satuan pendidikan, (2) kelengkapan prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan gedung, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan, dan (3) kelengkapan sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Standar sarana dan prasarana ini disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

Pasal 42 PP Nomor 19 Tahun 2005, Bab VII tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan, menyatakan: (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, dan (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Selanjutnya, dalam pasal 43, dijelaskan sebagai berikut.

1) Standar keragaman jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan alam (IPA), laboratorium bahasa, laboratorium komputer, dan peralatan pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang berisi jenis minimal peralatan yang harus tersedia.

2) Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan per peserta didik.

3) Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis buku di perpustakaan satuan pendidikan.


(45)

4) Standar jumlah buku teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di perpustakaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik.

5) Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

6) Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan pendidikan.

Penjelasan lebih lanjut mengenai lahan sekolah, dituangkan pada pasal 44.

1) Lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) untuk bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan untuk menjadikan satuan pendidikan suatu lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat.

2) Standar lahan satuan pendidikan dinyatakan dalam rasio luas lahan per peserta didik.

3) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan sejenis dan sejenjang, serta letak lahan satuan pendidikan di dalam klaster satuan pendidikan yang menjadi pengumpan masukan peserta didik.

4) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan tersebut.

5) Standar letak lahan satuan pendidikan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan

Dalam pasal 45, dijelaskan tentang rasio ruang kelas dengan jumlah siswa.

1) Standar rasio luas ruang kelas per peserta didik dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

2) Standar rasio luas bangunan per peserta didik dirumuskan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

3) Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan dasar dan menengah adalah kelas B.

4) Standar kualitas bangunan minimal pada satuan pendidikan tinggi adalah kelas A.

5) Pada daerah rawan gempa bumi atau tanahnya labil, bangunan satuan pendidikan harus memenuhi ketentuan standar bangunan tahan gempa. 6) Standar kualitas bangunan satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), (4), dan (5) mengacu pada ketetapan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

Satuan pendidikan juga harus menyediakan akses bagi peserta didik yang memerlukan layanan khusus, apabila mereka menerimanya sebagai peserta didik. Hal ini diuraikan dalam pasal 46, sebagai berikut.

1) Satuan pendidikan yang memiliki peserta didik, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan yang memerlukan layanan khusus wajib menyediakan akses ke sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan mereka.


(46)

2) Kriteria penyediaan akses sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Dalam monitoring pelaksanaan atau ketersediaan standar sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam peraturan pemerintah ini, pengawas hendaknya mengacu pada paraturan di bawahnya yang lebih operasional, baik yang disusun oleh Menteri maupun BSNP.

c. Standar Pengelolaan Pendidikan

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan meliputi:(1) Perencanaan program sekolah/madrasah; (2) Pelaksanaan rencana kerja sekolah; (3) Monitoring dan evaluasi; (4) Kepemimpinan sekolah/madrasah; dan (5) Sistem informasi manajemen. Sedangkan, standar pengelolaan pendidikan oleh pemerintah daerah meliputi: (1) Perencanaan program pemerintah daerah; (2) Pengelolaan program wajib belajar; (3) Pengelolaan program peningkatan angka partisipasi jenjang pendidikan menengah; (4) Pengelolaan program pendidikan keaksaraan; (5) Pengelolaan program penjaminan mutu satuan pendidikan; (6) Pengelolaan program peningkatan status guru sebagai profesi; (7) Pengelolaan program akreditasi pendidikan; (8) Pengelolaaan program peningkatan peningkatan relevansi pendidikan; dan (9) Pengelolaan program pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan.

Standar pengelolaan pendidikan oleh pemerintah meliputi: (1) Perencanaan program pemerintah; (2) Pengelolaan program wajib belajar; (3) Pengelolaan program peningkatan angka partisipasi jenjang pendidikan menengah dan tinggi; (4) Pengelolaan Program pendidikan keaksaraan; (5) Pengelolaan program penjaminan mutu satuan pendidikan; (6) Pengelolaan program peningkatan status guru sebagai profesi; (7) Pengelolaan program peningkatan mutu dosen; (8) Pengelolaan program standarisasi pendidikan; (9) Pengelolaan program akreditasi pendidikan; (10) Pengelolaan program peningkatan relevansi pendidikan; (11) Pengelolaan program pemenuhan standar pelayanan minimal bidang pendidikan, dan (12) Pengelolaan program penjaminan mutu pendidikan nasional.

Secara umum Standar Pengelolaan Pendidikan Nasional bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan minimal pengelolaan Pendidikan Nasional. Adapun, secara khusus Standar Pengelolaan Pendidikan bertujuan sebagai berikut:

1) Memberikan acuan bagi terwujudnya sistem perencanaan pendidikan pada tingkat nasional, regional/daerah, propinsi, kabupaten/kota, serta pada tingkat satuan pendidikan/sekolah secara terkoordinasi dan terpadu untuk mampu mengantisipasi aspirasi-aspirasi peningkatan mutu pendidikan.

2) Memberi kerangka acuan bagi pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan pengendalian pendidikan, sejalan dengan tuntutan peningkatan mutu dan


(1)

No Indikator Skor Keterangan norma agama, hukum,

sosial, serta peraturan dan ketentuan yang berlaku.

dilakukan pembinaan

2 Terdapat guru yang berperilaku tidak sesuai dengan norma-norma agama, hukum, dan sosial serta telah diberikan pembinaan dan sanksi

1 Terdapat guru yang berperilaku bertentangan dengan norma-norma agama, hukum, dan sosial serta telah diberikan sanksi

0 Terdapat guru yang melanggar norma-norma agama, hukum, dan sosial tetapi tidak diberikan tindakan 6 Guru berkomunikasi

secara efektif dan santun dengan sesama guru, tenaga kependidikan, siswa, dan orangtua siswa.

4 Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesame guru, kepala sekolah/madrasah, orang tua siswa, dan komite sekolah/madrasah

3 Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah/madrasah, dan orang tua siswa

2 Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa, sesama guru, dan kepala sekolah/madrasah

1 Guru berkomunikasi efektif dan santun dengan siswa dan sesama guru

0 Guru tidak mampu berkomunikasi efektif dan santun 7 Guru menguasai materi

pelajaran yang diampu serta

mengembangkannya secara ilmiah.

4 96%-100% guru memiliki kesesuaian sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti berbagai pertemuan ilmiah

3 91%-95% guru memiliki kesesuaian sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti berbagai pertemuan ilmiah

2 86%-90% guru memiliki sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti berbagai pertemuan ilmiah

1 81%-85% guru memiliki sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti berbagai pertemuan ilmiah

0 Kurang dari 81% guru memiliki sertifikat pendidik dengan mata pelajaran yang diampu, menghasilkan karya tulis, dan mengikuti berbagai pertemuan ilmiah

8 Kepala sekolah/ madrasah memiliki persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4 Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah/ madrasah, mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru, dan memiliki sertifikat pendidik 3 Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala

sekolah/ madrasah, mempunyai pengalaman minimal 5 tahun sebagai guru, tetapi tidak memiliki sertifikat pendidik 2 Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala

sekolah/ madrasah, mempunyai pengalaman antara 3 4 tahun sebagai guru

1 Berstatus sebagai guru, memiliki SK sebagai kepala sekolah/ madrasah, mempunyai pengalaman antara 1 2 tahun sebagai guru

0 Tidak berstatus sebagai guru tetap tetapi memiliki SK sebagai kepala sekolah/madrasah

9 Kepala sekolah/ madrasah memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S1) atau diploma empat

(D-4 Memiliki kualifikasi akademik minimum berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi

3 Memiliki kualifikasi akademik minimum berpendidikan S1 atau D-IV kependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi


(2)

No Indikator Skor Keterangan

IV). 2 Memiliki kualifikasi akademik minimum berpendidikan S1 atau D-IV nonkependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi terakreditasi

1 Memiliki kualifikasi akademik minimum berpendidikan S1 atau D-IV nonkependidikan dikeluarkan oleh perguruan tinggi tidak terakreditasi

0 Tidak memiliki kualifikasi akademik minimum yang dipersyaratkan

10 Kepala sekolah/ madrasah memiliki pengalaman mengajar sekurangkurangnya 5 tahun pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah/ madrasah.

4 Memiliki pengalaman mengajar 5 tahun atau lebih 3 Memiliki pengalaman mengajar 3-4 tahun

2 Memiliki pengalaman mengajar 2-3 tahun 1 Memiliki pengalaman mengajar 1-2 tahun

0 Memiliki pengalaman mengajar kurang dari 1 tahun 11 Kepala

sekolah/madrasah memiliki kemampuan manajerial yang ditunjukkan dengan kemajuan/keberhasian dalam mengelola: (1) kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan, (3) pengembangan

kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6) hubungan dengan masyarakat.

4 Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 6 aspek atau lebih

3 Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 4-5 aspek 2 Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 2-3 aspek 1 Menunjukkan pencapaian kemajuan pada 1 aspek 0 Tidak menunjukkan pencapaian kemajuan

12 Kepala sekolah/ madrasah memiliki kemampuan

kewirausahaan yang ditunjukkan antara lain dengan adanya naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sebagai sumber belajar siswa.

4 Memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras,

bermotivasi tinggi, mandiri, dan kreatif dalam mencari solusi 3 Memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi

pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras, bermotivasi tinggi, dan mandiri

2 Memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras, dan bermotivasi tinggi

1 Memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi pengembangan sekolah/madrasah, dan bekerja keras 0 Memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi

pengembangan sekolah/madrasah 13 Kepala sekolah/

madrasah melakukan supervisi setiap tahun.

4 91%-100% guru telah disupervisi 3 81%-90% guru telah disupervisi 2 71%-80% guru telah disupervisi 1 61%-70% guru telah disupervisi 0 Kurang dari 61% guru telah disupervisi


(3)

Lampiran 3: Rubrik Skor Instrumen Standar Sarana dan Prasarana

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

No Indikator Skor Keterangan

1 Sekolah/Madra sah memiliki ruang kelas dengan jumlah, ukuran dan sarana sesuai ketentuan

4 Memiliki ruanga kelas dengan jumlah, ukuran dan sarana sesuai ketentuan.

3 Memiliki ruang kelas dengan 2 unsur di atas sesuai dengan ketentuan

2 Memiliki ruang kelas dengan 1 unsur di atas sesuai dengan ketentuan

1 Memiliki ruang kelas dengan 3 unsur di atas tidak sesuai dengan ketentuan

0 Tidak memiliki ruang kelas 2 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

4 memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 memiliki ruang perpustakaan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan 2 Memiliki ruang perpustakaan dengan luas sesuai

ketentuan tetapi memiliki saran tidak sesuai ketentuan. 1 Memiliki ruang perpustakaan dengan luas dan sarana tidak

sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki ruang perpustakaan 3 Sekolah/Madrasah

memiliki buku teks pelajaran yang telah ditetapkan dengan Permendiknas

4 Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran/siswa

3 Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 2-5 siswa

2 Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran unutuk 6-10 siswa

1 Memiliki buku teks pelajaran dengan rasio 1 buku teks/mata pelajaran untuk 11 atau lebih siswa 0 Tidak memiliki buku teks

4 Sekolah/Madrasah memiliki ruang laboratorium IPA

yang dapat

menampung

minimum satu rombongan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

4 Memiliki laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 Memiliki laboratorium IPA, yang dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan 2 Memiliki ruang laboratorium IPA, yang dapat menampung

minimum satu rombongan belajar, dengan luas sesuai dengan ketentuan tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan

1 Memiliki laboratorium IPA yang tidak dapat menampung minimum satu rombongan belajar dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki ruang laboratorium 5 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai dengan ketentuan

4 Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 Memiliki ruang pimpinan dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan 2 Memiliki ruang pimpinan dengan luas sesuai ketentuan

tetapi memiliki sarana tidak sesuai ketentuan

1 Memiliki ruang pimpinan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan


(4)

No Indikator Skor Keterangan 0 Tidak memiliki ruang pimpinan 6 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang guru dengan luas san sarana sesuai dengan ketentuan

4 Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan

3 Memiliki ruang guru dengan luas tidak sesuai ketentuan tetapi memiliki sarana sesuai ketentuan

2 Memiliki ruang guru dengan luas sesuai dengan ketentuan dan sarana tidak sesuai ketentuan

1 Memiliki ruang guru dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki tuang guru 7 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan

4 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan

3 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas tidak sesuai kententuan dan sarana sesuai dengan ketentuan

2 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas sesuai ketentuan dan sarana tidak sesuai dengan

ketentuan

1 Sekolah/Madrasah memiliki ruang tata usaha dengan luas dan sarana tidak sesuai dengan ketentuan

0 Tidak memiliki ruang tata usaha 8 Sekolah/Madrasah

memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan

4 memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan perlengkapan sesuai ketentuan

3 memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas tidak sesuai dan perlengkapan sesuai ketentuan 2 memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan

luas dan perlengkapan tidak sesuai ketentuan

1 memiliki tempat beribadah bagi warga sekolah dengan luas dan perlengkapan tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki tempat beribadah4 9 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

4 memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 memiliki ruang UKS/M dengan luas tidak sesuai ketentuan dan sarana sesuai ketentuan

2 memiliki ruang UKS/M dengan luas sesuai ketentuan dan sarana tidak sesuai ketentuan

1 memiliki ruang UKS/M dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki ruang UKS/M 10 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang Konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

4 memiliki ruang Konseling dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 memiliki ruang Konseling dengan luas tidak sesuai ketentuan dan sarana sesuai ketentuan

2 memiliki ruang Konseling dengan luas sesuai ketentuan dan sarana tidak sesuai ketentuan

1 memiliki ruang Konseling dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki ruang konseling 11 Sekolah/Madrasah

memiliki ruang organisasi kesiswaan

4 memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana sesuai ketentuan

3 memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas tidak sesuai ketentuan dan sarana sesuai ketentuan


(5)

No Indikator Skor Keterangan dengan luas dan

sarana sesuai ketentuan

2 memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas sesuai ketentuan dan sarana tidak sesuai ketentuan

1 memiliki ruang organisasi kesiswaan dengan luas dan sarana tidak sesuai ketentuan

0 Tidak memiliki ruang organisasi kesiswaan 12 Sekolah/Madrasah

memiliki jamban dengan jumlah, ukuran dan sarana sesuai ketentuan

4 memiliki jamban dengan jumlah, ukuran dan sarana sesuai ketentuan

3 memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran tidak sesuai ketentuan dan sarana sesuai ketentuan

2 memiliki jamban dengan jumlah dan ukuran sesuai ketentuan dan sarana tidak sesuai ketentuan

1 memiliki jamban dengan jumlah, ukuran dan sarana tidak sesuai ketentuan


(6)