M09 PSP PENGEMBANGAN PROFESI 07092016
(2)
MODUL
PENGAWAS SEKOLAH PEMBELAJAR
KELOMPOK KOMPETENSI I
PENGEMBANGAN PROFESI
Penangung Jawab
Dra. Garti Sri Utami, M. Ed. Penyusun
1. Dr. Jenny Evelin Palunsu, MT.; 08114339990 ; [email protected] 2. Suwanti, S.Pd., MM.; 08158745029; [email protected]
3. Dr. C. Dyah Sulistyaningrum Indrawati, M.Pd.; 081329054995; [email protected]
4. Dra Shrie Laksmi Saraswati, M.Pd.; 081321309030; [email protected] Penelaah
Prof. Dr. Sugiyono, MPd.; 0811269374; [email protected] Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Copyright @ 2016 Edisi ke-1: Agustus 2016
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan individu maupun komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(3)
(4)
(5)
Pengembangan Profesi
iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... vii
PETA KEDUDUKAN MODUL ... viii
PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Target Kompetensi ... 2
C. Tujuan ... 2
D. Peta Kompetensi... 3
E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran ... 4
F. Cara Penggunaan Modul ... 4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 KONSEP DASAR PENELITIAN ... 6
1. Hakikat Penelitian dan Penelitian Pendidikan ... 6
2. Tahapan Penelitian ... 6
3. Tujuan Penelitian Pendidikan ... 6
4. Manfaat Penelitian ... 7
5. Pendekatan Penelitian ... 7
6. Klasifikasi atau Penggolongan Jenis Penelitian ... 9
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 IDENTIFIKASI, RUMUSAN MASALAH PENELITIAN, DAN LANDASAN TEORI ... 19
1. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Pendidikan ... 19
2. Tujuan Penelitian ... 24
3. Manfaat Penelitian ... 24
4. Landasan Teori ... 24
5. Kerangka Berpikir ... 25
6. Perumusan Hipotesis ... 25
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 METODOLOGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN... 31
1. Metodologi/Metode Penelitian ... 31
2. Instrumen Penelitian ... 39
3. Pengujian Instrumen Penelitian ... 42
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENGOLAHAN, ANALISIS, INTERPRETASI DATA, LAPORAN PENELITIAN, DAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH NON-PENELITIAN .... 49
1. Pengolahan Data Penelitian ... 49
2. Penyajian Data Penelitian ... 55
3. Pengecekan Kesesuaian Data ... 65
(6)
5. Intrepretasi Hasil Analisis ... 69
6. Sistematikan Laporan Penelitian ... 69
7. Tata Tulis Laporan Penelitian... 73
KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 PENYUSUNAN PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU ... 85
KEPALA SEKOLAH TENTANG PENELITIAN TINDAKAN ... 85
1. Penelitian Tindakan dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ... 85
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 88
EVALUASI ... 102
PENUTUP ... 108
DAFTAR ISTILAH ... 109
DAFTAR PUSTAKA ... 112
(7)
Pengembangan Profesi
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Kedudukan Modul ... viii
Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pengembangan Profesi ... 3
Gambar 3. Macam-macam Desain Penelitian Eksperimen ... 23
Gambar 4. Prosedur Penelitian Tindakan ... 35
Gambar 5. Contoh Tabel Distribusi Baris dan Kolom ... 55
Gambar 6. Contoh Tabel Distribusi Frekuensi Tunggal ... 55
Gambar 7. Contoh Tabel Distribusi Bergolong ... 56
Gambar 8. Contoh Tabel Frekuensi Kontingensi ... 56
Gambar 9. Contoh Diagram Batang Vertikal ... 57
Gambar 10. Contoh Diagram Batang Horizontal ... 57
Gambar 11. Contoh Diagram Baris (Histogram) ... 57
Gambar 12. Contoh Diagram Pie/Pastel (Lingkaran) ... 58
Gambar 13. Contoh Diagram Garis ... 58
Gambar 14. Contoh Diagram Pencar (Titik/Scatter) ... 59
Gambar 15. Tahapan Penyajian Data Kualitatif ... 59
Gambar 16. Tahapan Analisis Data Kualitatif ... 69
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu ... 4
Tabel 2. Strategi Pembelajaran ... 4
Tabel 3. Perbedaan Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif ... 7
Tabel 4. Rangkuman Klasifikasi Penelitian Menurut Sugiyono ... 16
Tabel 5. Rangkuman Klasifikasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto ... 16
Tabel 7. Matrik Metodologi/Metode Penelitian ... 33
Tabel 8. Jadwal Penelitian Evaluasi ... 36
Tabel 9. Jadwal Penelitian Eksperimen... 37
Tabel 10. Jadwal Penelitian Korelasi ... 38
(9)
Pengembangan Profesi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
(10)
PETA KEDUDUKAN MODUL
Gambar 1. Peta Kedudukan Modul PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
MODUL I
Pengembangan Profesi
MODUL H
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan
MODUL G
Penilaian dan Pemantauan Pembelajaran
MODUL F
Pemantauan Pelaksanaan Pemenuhan SNP
MODUL D
Laporan Hasil Pengawasan
MODUL C
Program Pengawasan Supervisi Manajerial
MODUL J Pedoman Pengawasan
EVALUASI
PENDIDIKAN
SUPERVISI
MANAJERIAL
Modul Pengawas Sekolah Pembelajar terdiri dari 10 modul. Dari modul A sampai dengan modul J. Saat ini Saudara sedang membahas dan mempelajari modul I, Pengembangan Profesi.
D I M E N S I K O M P E T E N S I
MODUL E
Pelaksanaan Supervisi Manajerial
MODUL B
Konsep Supervisi Manajerial
SUPERVISI
(11)
Pengembangan Profesi
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah menyatakan bahwa kompetensi pengawas sekolah mencakup 6 (enam) dimensi, yaitu: kompetensi kepribadian, supervisi manajerial, supervisi akademik, evaluasi pendidikan, penelitian pengembangan, dan sosial. Dimensi kompetensi penelitian pengembangan mencakup delapan kompetensi: (1) menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan; (2) menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas; (3) menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif; (4) melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya; (5) mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif; (6) menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan; (7) menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah; (8) memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah. Dengan demikian maka selain memahami konsep penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif, melaksanakan penelitian dan menulis KTI untuk dirinya, pengawas sekolah pun harus mampu memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas. Akibat tuntutan tersebut maka pengawas sekolah harus kompeten dalam penelitian pengembangan.
Namun demikian, hasil penelitian Analytical and Capacity Development Partnership
(ACDP, 2014) menyatakan bahwa kompetensi pengawas sekolah, khususnya kompetensi penelitian pengembangan berada pada posisi terendah dan diikuti oleh evaluasi pendidikan, supervisi manajerial, dan supervisi akademik. Demikian juga hasil UKPS tahun 2015 menyatakan hal yang sama. Oleh karena itu pengawas sekolah harus berusaha meningkatkan kompetensi diri, khususnya dalam kompetensi penelitian pengembangan.
Pengembangan profesi pengawas sekolah mencakup tiga kegiatan, yaitu: (1) Pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan (2) Penerjemahan/penyaduran buku dan atau karya ilmiah di bidang pendidikan formal /pengawasan, dan (3) Membuat karya inovatif.
Modul I Pengawas Sekolah Pembelajar dengan judul Pengembangan Profesi disusun untuk meningkatkan kompetensi pengawas sekolah dalam hal penelitian pengembangan, khususnya yang berkaitan dengan pembuatan karya tulis dan atau karya ilmiah di bidang pendidikan formal/pengawasan. Modul ini membahas (1) berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan; (2) penentuan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun
(12)
untuk pengembangan karirnya sebagai pengawas; (3) penyusunan proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif; (4) pelaksanaan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya; (5) pengolahan dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif; (6) penulisan karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan; (8) memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaannya di sekolah. Untuk meningkatkan penguasaan kompetensi (7) yakni menyusun pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasan di sekolah, akan Saudara pelajari secara terpisah pada saat mempelajari Modul J.
Dengan berbekal pemahaman isi modul I pengawas sekolah pembelajar diharapkan dapat menaingkatkan kompetensi penelitian pengembangan pengawas sekolah, sehingga lebih mampu melakukan penelitian dan menulis hasil penelitian serta membimbing kepala sekolah dan guru dalam melakukan penelitian tindakan.
B. Target Kompetensi
1. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan. 2. Menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas
kepengawasan maupun untuk pengembangan karir sebagai pengawas sekolah. 3. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun
penelitian kuantitatif.
4. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk memecahankan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya;
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
6. Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan.
7. Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan, pelaksanaan dan penulisan laporan hasil penelitian.
C. Tujuan
Setelah mempelajari Modul I Pengawas Sekolah Pembelajar ini, pengawas sekolah diharapkan mampu:
1. membandingkan karakteristik pendekatan kualitatif dan kuantitatif; 2. mengklasifikasi berbagai jenis penelitian;
3. melatih kepala sekolah mengidentifikasi masalah penelitian pendidikan; 4. merumuskan masalah penelitian pendidikan
5. mencerahkan tujuan penelitian; 6. menyusun landasan teori;
7. menentukan metodologi penelitian;
(13)
Pengembangan Profesi
3 11. menganalisis data penelitian;
12. menginterpretasi data hasil penelitian;
13. menyusun penulisan karya ilmiah (artikel) hasil penelitian; 14. menyusun penulisan karya ilmiah (artikel) non hasil penelitian;
15. mempublikasikan karya tulis ilmiahuntuk perbaikan mutu pendidikan;
16. mencerahkan guru dalam mengidentifikasi masalah penelitian tindakan kelas (PTK);
17. membimbing/melatih/ guru dalam merumuskan masalah PTK; 18. mengarahkan guru menentukan alternatif tindakan dalam PTK
19. mengarahkan guru dalam penyusunan kerangka teori yang berhubungan dengan topik penelitian;
20. mencerahkan guru tentang tahapan siklus dalam PTK.
D. Peta Kompetensi
Gambar 2. Peta Kompetensi Modul Pengembangan Profesi
Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
PENGEMBANGAN PROFESI
5.Penelitian Pengembangan
5.1 Menguasai berbagai pendekatan jenis dan metode penelitian dalam pendidikan 5.2 Menentukan masalah kepengawas an yang diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun karir 5.3 Menyusun proposal penelitian pendidiikan baik proposal penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif 5.4 Melaksanaka n penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok tanggung jawabnya. 5.5 Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif 5.6 Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan dan atau bidang kepengawas an dan memanfaatk annya untuk perbaikan mutu pendidikan 5.8 Memberikan bimbingan kepada guru tentang penelitian tindakan kelas, baik perencanaan maupun pelaksanaan nya di sekolah
(14)
E. Ruang Lingkup dan Pengorganisasian Pembelajaran
1. Ruang LingkupRuang Lingkup Modul I Pengawas Sekolah Pembelajar terdiri atas: a) konsep dasar penelitian; b) identifikasi, rumusan masalah penelitian, dan landasan teori; c) metodologi dan instrumen penelitian; d) pengolahan, analisis, interpretasi data, laporan penelitian, dan penulisan karya tulis ilmiah non-penelitian; dan e) penyusunan program pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan atau kepala sekolah.
2. Pengorganisasian Pembelajaran
a. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu
Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi waktu terinci seperti tabel 1 di bawah ini Tabel 1. Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Waktu
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Konsep Dasar Penelitian 4 JP
2 Identifikasi, Rumusan Masalah Penelitian, dan Landasan Teori;
6 JP
3 Metodologi dan Instrumen Penelitian 4 JP
4 Pengolahan, Analisis, Interpretasi Data, Laporan Penelitian, dan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Non-Penelitian
6 JP 5 Penyusunan Program Pembimbingan dan Pelatihan
Prfesional Guru dan atau Kepala Sekolah.
10 JP
Jumlah 30 JP
b. Strategi Pembelajaran
Strategii pembelajaran digunakan pada Modul I Pengawas Sekolah Pembelajar sebagaimana tercantum pada tabel 2.
Tabel 2. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Simulasi Diskusi Berpasangan/Kelompok
Kerja Individu Presentasi
Window Shopping Studi Kasus
Kerja Kelompok Curah Pendapat
Berfikir Reflektif
F. Cara Penggunaan Modul
Modul Pengawas Sekolah Pembelajar ini dirancang dengan moda tatap muka dengan pola 30 JP. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengawas sekolah pembelajar dalam mempelajari Modul ini adalah sebagai berikut :
(15)
Pengembangan Profesi
5 2. Bacalah struktur dan petunjuk penggunaan modul ini serta bagian pendahuluan yang meliputi: target kompetensi, tujuan pembelajaran, peta kompetensi, ruang lingkup, sebelum masuk pada pembahasan materi pokok.
3. Pelajarilah setiap kegiatan pembelajaran sampai tuntas,
4. Pelajari semua isi modul mulai dari materi pembelajaran, aktivitas pembelajaran, latihan soal dalam modul ini dengan seksama.
5. Buatlah catatan-catatan kecil jika ditemukan hal-hal yang perlu pengkajian lebih lanjut dan disampaikan pada fasilitator
6. Ikuti semua instruksi yang terdapat dalam aktivitas pembelajaran yang meliputi kegiatan dan pengisian lembar kerja (LK) di setiap kegiatan pembelajaran.
7. LK yang terdapat dalam modul merupakan contoh, Saudara dapat mengerjakannya di tempat lain baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy.
8. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang disajikan pada masing-masing kegiatan pembelajaran. Demikian pula dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya.
9. Disarankan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu agar evaluasi yang dilakukan dapat mengukur tingkat penguasaan peserta terhadap materi yang disajikan.
10. Pelajarilah keseluruhan materi modul ini secara intensif. Modul ini dirancang sebagai bahan belajar mandiri persiapan uji kompetensi.
(16)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP DASAR PENELITIAN
(WAKTU 4 JP)
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari konsep dasar penelitian, Saudara diharapkan mampu menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan
B.
Indikator Pencapaian Tujuan
1. Membandingkan karakteristik berbagai pendekatan dalam penelitian 2. Mengklasifikasi berbagai jenis penelitian
C.
Uraian Materi
1. Hakikat Penelitian dan Penelitian Pendidikan
Beberapa ahli menyatakan bahwa penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang sistematis untuk menemukan jawaban yang mendekati kebenaran mengenai permasalahan atas dasar penalaran yang rasional dan logis, serta adanya dukungan dari fakta empiris. Menurut Kerlinger (1986) dalam Sujarweni (2014:2) penelitian merupakan proses penemuan yang mempunyai karakteristik sistematis, terkontrol, empiris, dan mendasarkan pada teori dan hipotesis atau jawaban sementara. Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu. Penelitian pendidikan dilakukan untuk mengembangkan, menemukan dan menguji atas kebenaran dari suatu konsep, prinsip, pengetahuan dan mengenai pendidikan secara umum. Pada hakikatnya penelitian pendidikan merupakan cara untuk memperoleh informasi yang bisa dipertanggungjawabkan sebagai upaya untuk memahami proses kependidikan
2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian pada umumnya dilakukan seperti berikut. a. Pemilihan dan penetapan masalah penelitian.
b. Penentuan strategi pemecahan masalah, atau penentuan metodologi penelitian yang akan digunakan.
c. Pengumpulan data.
d. Pengolahan data, analisis data, dan interpretasi data. e. Penyusunan laporan penelitian.
3. Tujuan Penelitian Pendidikan
Tujuan penelitian pendidikan, yaitu untuk:
a. bahan masukan, meningkatkan mutu isi, proses serta hasil pembelajaran dan pendidikan di sekolah;
(17)
Pengembangan Profesi
7 c. profesionalisme bagi pendidik maupun tenaga kependidikan;
d. menumbuhkan dan mengembangkan budaya akademik dalam lingkungan sekolah, sehingga bisa melakukan perbaikan mutu pembelajaran dan pendidikan secara berkelanjutan;
e. meningkatkan keterampilan bagi tenaga pengajar khususnya saat melakukan pembelajaran;
f. meningkatkan kerja sama yang profesional di antara para pendidik maupun tenaga kependidikan.
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian, diantaranya:
a. Menghasilkan peta yang dapat mendeskripsikan keadaan pendidikan serta mendeskripsikan tentang kemampuan sumber daya pendidikan.
b. Sarana diagnosis ketika mencari penyebab suatu kegagalan dan masalah yang dihadapi pada saat pelaksanaan pendidikan agar bisa dicari penyelesaiannya. c. Bahan dasar untuk menyusun suatu kebijakan, termasuk strategi dalam
pengembangan pendidikan.
d. Bahan masukan yang dapat memberikan gambaran mengenai kemampuan dalam peralatan, pembiayaan, perbekalan dan tenaga kerja yang memiliki peran dalam keberhasilan pendidikan.
5. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dibagi menjadi dua, yakni: 1) pendekatan kuantitatif, dan 2) pendekatan kualitatif.
a. Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif biasanya bersifat spesifik, jelas, rinci serta bertujuan untuk menguji teori dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur serta menggunakan instrumen penelitian tes maupun angket.
b. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif biasanya bersifat umum. Pendekatan penelitian kualitatif berfokus pada penemuan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, dan untuk memperoleh pemahaman makna dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi serta peneliti sebagai instrumen.
Pada tabel 3 disajikan beberapa perbedaan karakteristik penelitian kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Tabel 3. Perbedaan Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
Aspek Kuantitatif Kualitatif
Desain Spesifik, jelas, terinci
Ditentukan secara mantap sejak awal
Menjadi pegangan langkah demi langkah
Umum
Fleksibel
Berkembang, tampil dalam proses penelitian
(18)
Aspek Kuantitatif Kualitatif variabel
Menguji teori
Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
(Jerman: verstehen)
Mengembangkan teori
Menggambarkan realitas yang kompleks
Teknik Penelitian
Eksperimen, survey, observasi berstruktur
Wawancara berstruktur
Observasi, participant observation
Wawancara terbuka
Instrumen Penelitian
Test, angket, wawancara, skala
Komputer, Kalkulator
Human Instrument Buku catatan
Recording Data Kuantitatif dalam bentuk angka
Hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
Deskriptif, dalam bentuk tulisan
Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan responden, dokumen, dll.
Sampel Besar
Representatif
Sedapat mungkin random
Kecil
Tidak representatif
Purposif Analisis Pada taraf akhir setelah
pengumpulan data selesai
Deduktif
Menggunakan statistik
Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
Induktif
Mencari pola, model, tema Hubungan
dengan responden
Berjarak, sering tanpa kontak langsung
Hubungan antara peneliti – subjek jangka pendek
Empati, akrab
Kedudukan sama, setara
Usulan desain
Luas dan terinci
Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah
Prosedur yang spesifik dan terinci langkah-langkahnya
Masalah diuraikan dan ditujukan kepada fokus tertentu
Hipotesis dirumuskan dengan jelas dan ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan
Singkat
Sedikit literatur
Pendekatan secara umum
Masalah yang diduga relevan
Tidak ada hipotesis
Fokus penelitian sering ditulis setelah ada data yang dikumpulkan dari lapangan
(19)
Pengembangan Profesi
9
6. Klasifikasi atau Penggolongan Jenis Penelitian
Klasifikasi atau penggolongan jenis penelitian merupakan cara sesuatu untuk mempermudah dalam mempelajari dan melakukan penelitian dengan cara-cara yang sistematis. Penelitian dapat diklasifikasikan terkait dengan sudut pandang peneliti.
a.
Klasifikasi Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2015)1) Berdasarkan Jenis dan Analisisnya
a) Penelitian Kuantitatif (Sugiyono, 2015:8)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada fenomena-fenomena yang obyektif dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel-sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Penelitian kuantitatif menekankan pada hasil atau produk.
b) Penelitian Kualitatif (Sugioyno, 2015:13)
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci, bersifat deskriptif yaitu data-data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar dan tidak menekankan pada angka serta menekankan pada proses bukan hasil atau produk.
2) Berdasarkan Fungsi dan Tujuan
Menurut Sugiyono (2015) bahwa penelitian didasarkan pada jenis dan tujuannya dapat diklasifikasi dalam:
a) Penelitian Dasar (Murni) adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
b) Penelitian Terapan adalah penelitian yang hasilnya dapat langsung digunakan untuk kepentingan masyarakat, karena sudah lulus dalam uji klinik. Misalnya penelitian untuk menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan atau penelitian untuk melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
3) Berdasarkan Jenis Metode
a) Peneltian Survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi. Penelitian survey umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Jika sampel yang diambil adalah representatif maka generalisasinya kuat.
b) Penelitian Korelasi atau Korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable.
c) Penelitian Ex Post Facto merupakan penelitian untuk mengungkap penyebab sebuah peristiwa yang sudah terjadi. Misalnya, penelitian tentang penyebab terjadinya kecelakaan pesawat Adam Air. Penelitian ini kemudian akan melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
(20)
menjadi penyebab kejadian tersebut. Misalnya penelitian penyebab terjadinya banyaknya siswa yang tidak lulus ujian
d) Penelitian Eksperimen adalah suatu metode penelitian untuk mengadakan kegiatan percobaan guna mendapatkan sesuatu hasil. Hasil tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat antar variabel. Tujuan eksperimen adalah untuk mengetahui sebab dan akibat dari objek yang diteliti. Penelitian eksperimen dapat dilaksanakan dengan dibagi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel tertentu, misalnya dengan menggunakan metode baru, sedangkan kelompok kontrol adalah suatu kelompok yang dipergunakan untuk menguji.
e) Penelitian Naturalistik disebut juga penelitian kualitatif. Artinya, penelitian dilakukan pada kondisi objek alamiah (lawan dari eksperimen yang diciptakan). Peneliti merupakan instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan (misalnya wawancara, observasi, angket, dokumantasi, dll), analisis data bersifat induktif, proses lebih penting dari pada hasil, dan lebih menekankan makna dibanding generalisasi. Misalnya penelitian tentang makna sebuah tarian tradisional di daerah tertentu
f) Penelitian Tindakan (Action Research) adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Tindakan ini di kalangan pendidikan dapat diterapkan pada sebuah kelas sehingga sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), atau bila yang melakukan tindakan adalah kepala sekolah atau pimpinan lain maka tetap saja disebut penelitian tindakan. Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain. Ciri penelitian tindakan kelas: (1) bersifat praktis, (2) ada unsur kolaborasi, (3) guru/kepsek/pengawas berperan ganda baik sebagai peneliti juga sebagai praktisi.
g) Penelitian Kebijakan (Policy Research) merupakan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan yang dimiliki umumnya oleh para administrator atau pembuat kebijakan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan diambil. Misalnya penelitian untuk membuat peraturan di sekolah binaan
h) Penelitian Evaluatif merupakan prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program (efektivitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan mengkaji pelaksanaan program yang dilakukan secara
(21)
Pengembangan Profesi
11 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga penilaian hasil evaluasi akan memperlihatkan di bawah standar, sesuai standar atau jauh di atas standar. Misalnya penelitian tentang efektivitas pelaksanaan kurikulum 13 di sekolah tertentu.
i) Penelitian Sejarah merupakan penelitian untuk mengungkap kejadian-kejadian di masa lalu. Misalnya penelitian tentang sejarah berdirinya kerajaan tertentu di daerah Jawa Tengah.
4) Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi
Menurut Sugiyono (2003:11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut.
a) Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. b) Penelitian Komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. c) Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
b.
Klasifikasi Jenis Penelitian Menurut Arikunto (2002:6-9) 1) Berdasarkan tujuana) Penelitian Eksploratif (Explorative Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menemukan sesuatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. Jadi merupakan sebuah penelitian penggalian, yaitu menggali untuk menemukan (konsep atau masalah). Jadi, karena bersifat menggali, maka sebenarnya tidak ada langkah yang baku. Jadi penelitian eksploratif menggali sesuatu yang benar-benar belum diketahui (rincian, detail sifat dan keadaannya). Bahkan “konsep”-nya saja belum jelas misalnya sekolah alam itu konsepnya belum jelas. Polanya “datang dan temukan.” Datang ke sekolah, misalnya, lakukan observasi partisipan. Siapa tahu menemukan sesuatu yang menarik: ada sesuatu yang berbeda dari yang lain di sekolah itu.
b) Penelitian Pengembangan (Development Research) bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam teori yang dimiliki oleh ilmu tertentu. Tujuan penelitian pengembangan ini bukan untuk memformulasi atau menguji hipotesis tetapi untuk mendapatkan produk baru atau proses baru. Contoh penelitian tentang kemungkinan mengembangkan produk X menjadi produk X plus.
c) Penelitian Verifikasi (Verificative Research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang memperkuat atau menggugurkan teori/hasil penelitian sebelumnya. Contoh, pada tahun 2011 diadakan penelitian tentang kejadian tertentu di sebuah sekolah dihasilkan suatu kesimpulan.
(22)
Dua tahun kemudian, peneliti lain mengadakan penelitian yang sama dengan tujuan mengecek kebenaran hasil penelitian sebelumnya
2) Berdasarkan pendekatan
a) Pendekatan Longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu.
b) Penelitian Cross-sectional ( Penelitian Lintas Bagian) adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit. Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu.
3) Penelitian ditinjau dari bidang ilmu
Berkenaan dengan jenis spesialisasi dan interes, maka tentu saja bidang ilmu yang diteliti banyak sekali ragamnya, maka dibagi menjadi: penelitian eksakta dan non eksakta.
4) Penelitian ditinjau dari tempatnya
Penelitian dapat dilakukan di berbagai tempat, yaitu di perpustakaan, lapangan, laboratorium atau gabungan dari tempat-tempat tersebut. Atas dasar tinjauan tersebut penelitian dibedakan menjadi: a) penelitian perpustakaan (library research), b) penelitian laboratorium (laboratory research), dan c) penelitian lapangan (field research).
5) Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel
Penelitian dapat dilakukan dimana peneliti melakukan intervensi atau perlakuan terhadap variable tertentu. Jika tindakan tersebut dilakukan maka penelitian semacam itu tergolong penelitian eksperimen. Sebaliknya jika tidak dilakukan intervensi terhadap variabel maka penelitian tersebut tergolong penelitian non eksperimen.
6) Penelitian kuantitatif dan kualitatif
a) Penelitian Kuantitatif bersifat spesifik, jelas, rinci dan bertujuan untuk menguji teori dengan menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner, observasi dan wawancara terstruktur serta menggunakan instrumen penelitian tes maupun angket.
b) Penelitian Kualitatif desainnya bersifat umum, dengan tujuan untuk menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, serta untuk memperoleh pemahaman makna dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi dan peneliti sebagai instrument
D.
Aktivitas Pembelajaran
(23)
Pengembangan Profesi
13 Untuk memperdalam pemahaman pendekatan dalam penelitian, Saudara dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran berikut.
1. Saudara diminta mengikuti penjelasan awal dari pelatih.
2. Selanjutnya Saudara diminta mencermati pengantar tentang pendekatan dalam peneliti.
3. Secara mandiri, masing-masing peserta membaca dengan cermat topik pendekatan dalam penelitian.
4. Secara berpasangan, Saudara mendiskusikan hasil bacaan masing-masing; 5. Selanjutnya kerjakan LK 1.1.
LK 1.1 Menjelaskan Hakikat, Pendekatan, dan Karakteristik Penelitian
Secara berpasangan atau mandiri, silahkan Saudara temukan jawaban dari 3 (tiga) pertanyaan di bawah ini!
1) Hakekat penelitian adalah …
2) Penelitian pendidikan adalah...
3) Jelaskan pendekatan penelitian dan karakteristiknya?
Kegiatan 1.2 Mengklasifikasi Berbagai Jenis Penelitian (90 menit)
Untuk memperdalam pemahaman dan penerapan tentang jenis penelitian Saudara dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran berikut.
1. Saudara diminta membaca dengan cermat topik jenis-jenis penelitian; 2. Saudara diskusikan hasil bacaan masing-masing;
3. Selanjutnya masing-masing mengerjakan LK 1.2.
LK 1.2 Menjelaskan Berbagai Jenis Penelitian (tindakan, evaluasi, eksperimen, dan korelasi)
Secara mandiri, silahkan Saudara baca kembali materi tentang jenis penelitian kemudian jawablah pertanyaan dibawah ini!
(24)
2. Apakah yang dimaksud denganpenelitian evaluatif?
3. A
pakah yang dimaksud dengan penelitian eksperimen?
4. Apakah yang dimaksud dengan penelitian korelasi?
E.
Latihan /Kasus/Tugas
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D
1. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mengkaji dan memecahkan suatu masalah menggunakan prosedur sistematis berlandaskan data empirik disebut… A. Penelitian
B. Metoda ilmiah C. Penelitian kualitatif D. Penelitian kuantitatif
2. Salah satu perbedaan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah…
A. Penelitian kualitatif sampelnya diambil secara random sedangkan penelitian kuantitatif secara khusus.
B. Penelitian kualitatif berorientasi pada proses sedangkan penelitian kuantitatif berorientasi pada hasil.
C. Penelitian kualitatif menunjukkan hubungan antar variable, sedangkan penelitian kuantitatif bersifat interaktif/timbal balik.
D. Penelitian kualitatif bersifat menguji teori sedangkan penelitian kuantitatif bersifat mengembangkan teori.
3. Penelitian yang bersifat praktis, ada unsur kolaborasi, dan peneliti juga berperan sebagai praktisi, merupakan ciri dari penelitian ....
A. Evaluasi B. Tindakan C. Korelasi D. Eksperimen
(25)
Pengembangan Profesi
15 C. Pengaruh kinerja dan perbedaan antar variable
D. Memperbaiki kinerja peneliti dan mengukur keberhasilan program
5. Perbedaan penelitian eksperimen dengan penelitian korelasi adalah … A. Pengendalian tindakan secara ketat dan tanpa tindakan
B. Dilaksanakan di wilayah kerja peneliti dan di wilayah lain C. Kualitatif dan kuantitatif
D. Ada kolaborator dan tanpa kolaborator 6. Perhatikan tahapan-tahapan penelitian berikut.
(1) definisikan masalah;
(2) rumuskan tujuan penelitian; (3) rumuskan hipotesis;
(4) kumpulkan data; (5) evaluasi data;
(6) interpretasi dan generalisasi; (7) laporan.
A. 1-3-2-4-5-7-6 B. 1-2-3-4-5-6-7 C. 2-3-1-4-5-6-7 D. 3-2-1-5-4-6-7
F.
Rangkuman
1. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.
2. Ada beberapa jenis klasifikasi jenis penelitian, tapi yang perlu diingat dalam modul ini adalah:
a. Penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan.
b. Penelitian evaluasi merupakan prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program (efektivitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan mengkaji pelaksanaan program yang dilakukan secara objektif.
c. Penelitian eksperimen adalah suatu metode penelitian untuk mengadakan kegiatan percobaan guna mendapatkan sesuatu hasil. Hasil tersebut menunjukkan hubungan sebab akibat antar variabel. Tujuan eksperimen adalah untuk mengetahui sebab dan akibat dari objek yang diteliti. Penelitian eksperimen dapat dilaksanakan dengan dibagi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah suatu kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh variabel tertentu, misalnya dengan menggunakan metode baru,
(26)
sedangkan kelompok kontrol adalah suatu kelompok yang dipergunakan untuk menguji.
d. Penelitian korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variable atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruh variable tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable. Analisis data untuk menguji hipotesis korelasi digunakan rumus koefisien korelasi
ProductMoment Pearson.
Dari berbagai literatur yang ada jenis penelitian sangat banyak. Pada tabel 4 merupakan rangkuman tentang klasifikasi penelitian menurut Sugiyono.
Tabel 4. Rangkuman Klasifikasi Penelitian Menurut Sugiyono
Jenis dan Analisis Data Tujuan Pendekatan Tingkat Eksplanasi 1. Kualitatif 1. Murni 1. Survey 1. Deskriptif
2. Kuantitatif 2.Terapan 2. Ex Post Facto 2. Komparatif 3. Gabungan keduanya 3. Eksperimen 3. Asosiatif
4. Naturalistik 5. Policy Research
(Kebijakan) 6. Evaluasi
7. Action Research 8. Evaluasi 9. Sejarah
Pada tabel 5 merupakan tabel rangkuman klasifikasi penelitian menurut Suharsimi Arikunto
Tabel 5. Rangkuman Klasifikasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto Tujuan Pendekatan Bidang
Ilmu Tempat Variabel
Kealamian Kuantitatif Kualitatif Penelitian Eksploratif Penelitian Longitudinal (pendekatan bujur) Penelitian Eksakta Penelitian Perpusta kaan
Deskriptif Penelitian Non Eksperimen Fenomen ologis Penelitian Develop mental Penelitian Cross-sectional (pendekatan silang) Penelitian Non Eksakta Penelitian Labora-torium Eksperi men Penelitian Eksperi- men Interaksi Simbolik Penelitian verifikatif Penelitian Lapang-an Kebudaya an Kebijakan (Policy Research) Antropolo gi
(27)
Pengembangan Profesi
17
G.
Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban kegiatan pembelajaran 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban benar yang Saudara miliki. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap kegiatan pembelajaran 1.
Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik
80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang
60 = sangat kurang
Apabila Saudara telah mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Mantap! Namun bila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara masih harus mengulangi kegiatan pembelajaran 1, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.
H.
Refleksi dan Tindak Lanjut
No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum
Tercapai Keterangan 1 Membandingkan karakteristik pendekatan
kualitatif dan kuantitatif
2 Mengklasifikasi berbagai jenis penelitian Tindak lanjut:
Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif
Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan
Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X Jumlah Soal
(28)
I.
Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 1 1. A
2. B 3. B 4. D 5. A 6. B
(29)
Pengembangan Profesi
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
IDENTIFIKASI, RUMUSAN MASALAH PENELITIAN, DAN
LANDASAN TEORI
(WAKTU 6 JP)
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 2 tentang identifikasi, rumusan masalah penelitian, dan landasan teori diharapkan Saudara mampu:
1. menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk pengembnagan karirnya sebagai pengawas 2. menyusun proposal penelitian pendidikan baik kualitatif maupun kuantitatif
B.
Indikator Pencapaian Tujuan
1. Melatih kepala sekolah dalam mengklasifikasi masalah penelitian pendidikan 2. Merumuskan masalah penelitian
3. Mencerahkan tujuan penelitian 4. Menyusun landasan teori
C.
Uraian Materi
1. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Pendidikan
a. Identifikasi Masalah Penelitian PendidikanSemua jenis penelitian berawal dari adanya masalah. Apakah masalah itu? Masalah adalah kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi nyata. Masalah penelitian pendidikan yang berkaitan dengan tugas pengawas sekolah berkisar pada supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik sasarannya adalah guru, sedangkan sasaran supervisi manajerial adalah kepala sekolah. Dengan demikian masalah penelitian pengawas sekolah ada di sekitar permasalahan guru dan kepala sekolah dalam menjalankan tugas mereka. Terdapat empat permasalahan yang berkaitan dengan supervisi akademik yaitu: 1) standar kompetensi lulusan (SKL), 2) standar isi, 3) standar proses, dan 4) standar penilaian.
Masalah SKL berkisar pada kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Masalah standar isi berkisar pada kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Masalah standar proses berkisar pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian hasil dan proses pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran. Masalah standar penilaian berkisar pada penilaian hasil belajar oleh pendidik; penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
(30)
Adapun permasalahan yang berkaitan dengan supervisi manajerial mencakup 1) standar pengelolaan, 2) standar pendidik dan tenaga kependidikan, 3) standar sarana prasaran, dan 4) standar pembiayaan. Masalah standar pengelolaan berkisar pada: 1) Perencanaan program mencakup perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah serta penyusunan rencana kerja sekolah (RKS); 2) Pelaksanaan rencana kerja sekolah yang mencakup penyusunan pedoman sekolah, penataan struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pelaksanaan kegiatan sekolah, pengelolaan kesiswaan, pengelolaan kurikulum dan pembelajaran, pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan sarana dan prasarana; 3) Pengawasan dan evaluasi mencakup program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi sekolah; 4) Kepemimpinan Sekolah; 5) Sistem Informasi Manajemen; 6) Penilaian Khusus.
Masalah standar pendidik dan tenaga kependidikan berkisar pada kualifikasi akademik dan kompetensi. Masalah standar sarana berkisar pada satuan pendidikan, lahan, bangunan, dan kelengkapan sarana dan prasarana. Masalah standar pembiayaan berkisar pada biaya operasi nonpersonalia meliputi: biaya alat tulis sekolah (ATS), biaya bahan dan alat habis pakai (BAHP), biaya pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya transportasi/perjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya asuransi, biaya pembinaan siswa/ekstra kurikuler, biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri, dan biaya pelaporan.
Contoh hasil identifikasi masalah
b. Perumusan Masalah Penelitian Pendidikan
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Masalah digali dari berbagai sumber empiris ataupun teoretis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan (pra-penelitian). Agar masalah ditemukan dengan baik diperlukan fakta-fakta empiris diiringi penguasaan teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Masalah yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan.
Rumusan masalah merupakan penentuan faktor-faktor atau aspek-aspek yang terkait dengan lingkup kajian penelitian. Metode penelitian harus selalu diawali dengan masalah, berupa pertanyaan penelitian yang dicari jawabannya menggunakan data dari lapangan. Ada empat jenis penelitian yang dibahas dalam modul ini yakni penelitian tindakan, penelitian evaluasi, penelitian eksperimen, dan penelitian korelasional.
1) Penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan (Kemdikbud, 2013). Penelitian tindakan Kemampuan kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi masih rendah 1) Kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS masih rendah
(31)
Pengembangan Profesi
21 diterapkan langsung serta dikaji hasilnya. Merumuskan masalah penelitian tindakan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut.
a) Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat Tanya. b) Rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan
dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain.
c) Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut (operasional).
Contoh rumusan masalah penelitian tindakan
2) Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005). Penelitian evaluatif dapat dirancang untuk menjawab pertanyaan, menguji, atau membuktikan hipotesis.
Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya berupa pelaksanaan dan rencana. Penelitian evaluatif bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi untuk mengetahui apakah implementasi program yang telah direncanakan sudah berjalan dengan benar dan sekaligus memberikan hasil sesuai dengan harapan. Jika belum bagian mana yang belum sesuai serta apa yang menjadi penyebabnya.
Penelitian evaluatif memiliki dua kegiatan utama yaitu pengukuran atau pengambilan data dan membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil perbandingan ini maka didapatkan kesimpulan bahwa suatu kegiatan yang dilakukan itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien dan efektif atau tidak. Atas dasar kegiatan tersebut, penelitian evaluatif dimaksudkan untuk membantu perencana dalam pelaksanaan program, penyempurnaan dan perubahan program, penentuan keputusan atas keberlanjutan atau penghentian program, menemukan fakta-fakta dukungan dan penolakan terhadap program, memberikan sumbangan dalam pemahaman suatu program serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Lingkup penelitian evaluatif dalam bidang pendidikan misalnya evaluasi kurikulum, program pendidikan, pembelajaran, pendidik, siswa, organisasi dan manajemen.
1) Apakah metode workshop dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS?
2) Bagaimana proses implementasi metode worshop dalam meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS?
(32)
Satu pengertian pokok yang terkandung dalam evaluasi adalah adanya standar, tolok ukur atau kriteria. Mengevaluasi adalah melaksanakan upaya untuk mengumpulkan data mengenai kondisi nyata sesuatu hal, kemudian dibandingkan dengan kriteria agar dapat diketahui kesenjangan antara kondisi nyata dengan kriteria (kondisi yang diharapkan). Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi pada umumnya. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologi secara benar sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Sejalan dengan makna tersebut, penelitian evaluatif harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Arikunto, 2006):
1) Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi penelitian ilmiah pada umumnya.
2) Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir secara sistemik yaitu memandang program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri dan beberapa komponen atau unsur yang saling berkaitan antara satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja dan objek yang dievaluasi. Penelitian evaluasi dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu.
Merumuskan masalah penelitian evaluatif
Dalam membuat rumusan masalah, peneliti perlu mencermati semua butir yang sudah dituliskan dalam identifikasi masalah, atau tujuan khusus penelitian. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat pertanyaan, menanyakan apakah setiap tujuan khusus dapat dicapai, dan kalau tidak di mana letak hambatannya. berapa tinggi atau seberapa efektif apa yang tertera dalam tujuan khusus kemudian menentukan masalah-masalah inti faktor-faktor pokok yang bersumber dari setiap komponen yang akan dievaluasi.
Contoh rumusan masalah penelitian evaluatif
3) Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat. Caranya adalah dengan membandingkan satu atau lebih kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak menerima perlakuan. Penelitian eksperimental semu yang bertujuan untuk mengkaji
a. Apakah tujuan atau sasaran yang ingin dicapai oleh program pendidikan? b. Apa Kegiatan-kegiatan utama yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? c. Apa strategi atau metode yang digunakan dalam program tersebut?
d. Bagaimana kondisi sumber daya pendidikan pendukung program tersebut? e. Bagaimana manajemen pelaksanaan program dan sumber daya pendukungnya? f. Seberapa tinggi program ...telah tercapai?
(33)
Pengembangan Profesi
23 pengendalian. Dalam penelitian eksperimen dikenal dengan beberapa desain eksperimen sebagai berikut.
Gambar 3. Macam-macam Desain Penelitian Eksperimen Contoh rumusan masalah penelitian ekperimen
4) Penelitian korelasional adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan, ketika kita ingin mengetahui tentang ada tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek atau subjek yang diteliti. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
Contoh rumusan masalah penelitian korelasional Macam-macam
Design Eksperimen
Pre-Experimental
True-Experimental
Factorial Experimental
Quasi Experimental
One-group Case Study One group Pretest-Postest Intec-Group Comparison
Postest Only Control Design Pretest-Control Grroup Design
Time-Series Design
Non equivalent Control Group Design
1) Apakah pemberian reward berpengaruh terhadap motivasi berprestasi kepala sekolah?
2) Apakah tinggi rendahnya reward berpengaruh terhadap motivasi berprestasi kepala sekolah?
3) Apakah ada interaksi pemberian reward dan tingkat motivasi berprestasi terhadap kinerja kepala sekolah?
1) Apakah ada hubungan antara pengalaman kerja dengan kinerja kepala sekolah? 2) Apakah ada hubungan antara pengalaman kerja dan teknik rekrutmen dengan kinerja
(34)
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian diungkapkan secara singkat sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diidentifikasi dan dirumuskan. Tujuan umum dan khusus dikemukakan secara jelas sehingga dapat diukur tingkat pencapaian keberhasilannya.
Contoh tujuan penelitian
3. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah untuk mengemukakan hal penting bersifat teoretis (kepentingan ilmiah) dan hal penting terkait sifat praktis (kepentingan terapan). Berkenaan dengan manfaat praktis, misalnya manfaat untuk siswa, guru, sekolah, dan manfaat untuk dinas pendidikan.
4. Landasan Teori
a. Memerinci Prosedur Penyusunan Landasan Teori pada Penelitian Kuantitatif Landasan teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang teori (tidak sekedar buku atau pendapat pakar) dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan bergantung luasnya permasalahan, dan bergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Oleh karena itu, makin banyak variabel yang diteliti, maka makin banyak teori yang perlu dikemukakan. Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian, uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti akan menjadi lebih jelas dan terarah. Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal maupun laporan penelitian dapat digunakan sebagai indikator apakah peneliti menguasai teori dan konteks yang diteliti atau tidak. Variabel-variabel penelitian yang tidak dapat dijelaskan dengan baik, baik dari segi pengertian maupun kedudukan dan hubungan antarvariabel yang diteliti, menunjukkan bahwa peneliti tidak menguasai teori dan konteks penelitian. Untuk menguasai teori maupun generalisasi-generalisasi dari hasil penelitian, peneliti harus rajin membaca.
b. Menelaah Landasan Teori untuk Penelitian Kualitatif
Kajian pustaka adalah bahan bacaan yang secara khusus berkaitan dengan objek penelitian yang diteliti. Peneliti, disamping mempertimbangkan keluasan bahan bacaan, juga melakukan analisis serta menilai literatur yang berkaitan langsung dengan objek yang diteliti. Kajian pustaka berguna untuk menghindari terjadinya peniruan, plagiasi, dan penipuan. Bahkan, melalui kajian pustaka yang disusun akan memberi gambaran bahwa penelitian yang dilakukan berbeda, serta menyampaikan hal-hal baru dan kaya makna sehingga layak dibicarakan kembali. Dalam membuat kajian pustaka peneliti perlu memperhatikan beberapa aspek (1) mendeskripsikan dan menjelaskan penerapan FGD untuk meningkatkan
kemampuan kepala sekolah dalam menindak lanjuti hasil supervisi.
(2) meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menindak lanjuti hasil supervisi melalui penerapan FGD
(35)
Pengembangan Profesi
25 1) Kajian pustaka selalu dikaitkan dengan landasan teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis suatu objek atau fenomena yang akan diteliti. Kajian harus diungkapkan secara holistik dalam jaringan kesatuan fenomena yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti melakukan penggabungan antara kajian pustaka dengan kerangka teoretik.
2) Kajian teoretik merupakan kajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada. Kajian teoretik yang disajikan umumnya dari grand theory berasal dari lingkup ilmu-ilmu sosial, apabila lingkup penelitian yang dikaji berkaitan dengan masalah sosial. Sebaliknya, grand theory berasal dari lingkup ilmu pendidikan, apabila lingkup penelitian yang dikaji berkaitan dengan masalah pendidikan. 3) Kajian pustaka sebagai kerangka kerja konseptual dan teoretis yang
merupakan landasan untuk memulai melakukan interview terhadap sejumlah informan. Disamping itu, kajian pustaka dijadikan sumber untuk menyimpulkan penelitian berdasarkan pada data-data yang diperoleh dari sejumlah informan. 4) Kajian pustaka berbentuk asumsi, konsep dan proposisi. Asumsi, konsep, dan
proposisi berperan bagi peneliti untuk menyusun pertanyaan studi, membuat kerangka berpikir, dan menganalisis data lapangan. Landasan tersebut akan memudahkan bagi peneliti untuk memperoleh data di lapangan. Tidak memandang teori secara apriori. Teori yang disajikan dalam proposal dapat berbeda dengan teori-teori yang disajikan dalam laporan penelitian. Hal ini dapat terjadi karena sifat teori dalam penelitian kualitatif adalah spekulatif, yakni dapat berubah bergantung pada kondisi lapangan.
c. Menyeleksi Teori-teori Berdasarkan Masalah dan Tujuan Penelitian
Sumber-sumber bacaan dapat berupa buku-buku teks, kamus (khususnya kamus istilah), ensiklopedia, jurnal ilmiah, internet, dan hasil-hasil penelitian. Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali penelitian sejarah, penelitian ini justru menggunakan sumber-sumber yang lama). Relevansi berkenaan dengan kecocokan antara variabel yang diteliti dan tujuan penelitian dengan teori yang dikemukakan, kelengkapan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca, kemutakhiran berkenaan dengan dimensi waktu. Makin baru sumber yang digunakan, makin mutakhir teori tersebut.
Semua bahan pustaka yang dijadikan rujukan untuk landasan teori. hendaknya dituliskan dalam daftar pustaka. Adapaun sistem penulisan daftar pustaka yang digunakan dalam modul ini menggunakan American Pshycology Asosiation (APA) Harvard.
5. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir yang baik menjelaskan secara teoretis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Pertautan antar variabel tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berpikir.
6. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir itulah selanjutnya dikemukakan hipotesis tindakan atau hipotesis kerja.
(36)
Contoh perumusan hipotesis penelitian
D.
Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan 2.1: Mengidentifikasi Berbagai Masalah Penelitian Pendidikan (90 menit) Saudara sebagai pengawas sekolah tentu sudah melaksanakan tugas pengawasan pendidikan melalui supervisi akademik maupun supervisi manajerial. Dalam pelaksanaan tugas tersebut Saudara tidak jarang menemukan berbagai masalah. Untuk memperdalam pemahaman tentang berbagai masalah penelitian pendidikan, Saudara dapat mengikuti langkah-langkah pembelajaran berikut.
1. Saudara diminta mengikuti penjelasan awal dari pelatih.
2. Selanjutnya secara mandiri, Saudara diminta membaca dengan cermat topik permasalahan dalam penelitian.
3. Secara berpasangan, Saudara diminta mendiskusikan hasil bacaan masing-masing. 4. Selanjutnya Saudara secara berpasangan/kerja individu diminta untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi di sekolah binaan, khususnya yang berkaitan dengan supervisi akademik dan supervisi manajerial dengan mengerjakan LK 2.1 pada kertas lain yang disediakan.
LK 2.1 Mengidentifikasi Masalah Supervisi Akademik dan Manajerial
No Aspek Masalah
Permasalahan yang Berkaitan Supervisi
Akademik dan Manajerial
Identifikasi Masalah
1 Supervisi Akademik
a. Standar Kompetensi Lulusan
1) 2) b. Standar Isi 1) 2) c. Standar Proses 1) 2) d. Standar Penilaian 1)
2)
2
Supervisi Manajeria
l
a. Standar Pengelolaan 1) 2) b. Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan 1) 2) c. Standar Sarana
Prasarana
1) 2) d. Standar Pembiayaan 1) 2)
Penerapan metode FGD dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menindaklanjuti hasil supervisi
(37)
Pengembangan Profesi
27 Kegiatan 2.2. Merumuskan Masalah Penelitian Pendidikan (135 menit)
Langkah-langkah kegiatan 2.2:
1. Saudara diminta membaca dengan cermat penjelasan dan contoh cara merumuskan masalah. Untuk lebih jelasnya mintalah penjelasan dari pelatih.
2. Berdasarkan identifikasi masalah LK 2.1, selanjutnya Saudara berlatih merumuskan masalah penelitian dan dituliskan pada LK. 2.2.;
3. Saudara (secara acak sebanyak 3 orang) diminta mempresentasikan rumusan masalah yang sudah dikerjakan;
4. Kemudian Saudara akan berdiskusi secara klasikal untuk memperhalus hasil rumusan masalah.
LK 2.2 Merumuskan Masalah Penelitian Tindakan, Evaluatif, Eksperimen, dan Korelasi.
No Jenis Identifikasi Masalah
Alternatif/Perlakuan/
Program/Variabel Rumusan Masalah 1 Penelitian
Tindakan
a. a. a.
b. b. b.
2 Penelitian Evaluatif
a. a. a.
b. b. b.
3 Penelitian Eksperimen
a. a. a.
b. b. b.
4 Penelitian Korelasi
a. a. a.
b. b. b.
Kegiatan 2.3. Menentukan Landasan Teori Penelitian (45 menit) Langkah-langkah kegiatan 2.3:
1. Saudara diminta membaca dengan cermat penjelasan cara menentukan landasan teori penelitian.
2. Berdasarkan rumusan masalah LK 2.2, selanjutnya secara berpasangan, Saudara berlatih mencari sumber landasan teori (misalnya dari internet).
3. Kemudian Saudara tuliskan teori-teori yang mendukung pada rumusan masalah penelitian yang ada pada LK 2.2 dan dituliskan pada LK 2.3.
LK 2.3 Menuliskan Teori-teori yang Berkaitan dengan Rumusan Masalah No Rumusan Masalah Landasan Teori
1. Penelitian Tindakan:
……… ………
a) b) c) 2 Penelitian Evaluatif:
……… ………
a) b) c) 3 Penelitian Eksperimen: a)
(38)
……… ………
b) c) 4 Penelitian Korelasi:
……… ………
a) b) c)
E.
Latihan/Kasus/Tugas
Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D
1. Berikut ini adalah landasan teori yang tidak boleh dijadikan referensi dalam penelitian: A. Jurnal hasil penelitian
B. Buku yang relevan C. Ensiklopedia D. Pendapat pakar
2. Jika judul penelitian seperti berikut. “Kontribusi gaya kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja terhadap iklim organisasi sekolah mentari pagi”. Gaya kepemimpinan merupakan:
A. variabel moderator B. variabel independen C. variabel kontrol D. variabel dependen
3. Untuk mengetahui apakah pendampingan terfokus kepala sekolah binaan dapat meningkatkan kompetensi supervisi akedemik. Pernyataan tersebut merupakan:
A. Tujuan penelitian eksperimen. B. Tujuan penelitian tindakan C. Tujuan pelitian evaluatif D. Tujuan penelitian korelasional
4. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan di lapangan (lokasi penelitian) merupakan:
A. Tujuan penelitian B. Masalah penelitian C. Hipotesisi penelitian D. Variabel penelitian
5. Jawaban sementara terhadapap rumusan masalah penelitian yang didukung teori disebut:
A. Hipotesis B. Variabel
C. Fokus penelitian D. Identifikasi penelitian
(39)
Pengembangan Profesi
29
F.
Rangkuman
1. Masalah penelitian pendidikan yang berkaitan dengan tugas pengawasan pendidikan ada 2, yaitu: Supervisi akademik dan supervisi manajerial. Supervisi akademik mencakup standar kompetensi kelulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian. Sasaran supervisi akademik adalah guru. Supervisi manajerial mencakup standar pengelolaan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana prasarana dan standar pembiayaan. Sasaran supervisi manajerial adalah kepala sekolah.
2. Rumusan masalah penelitian selalu diawali dengan kata tanya. a. Contoh rumusan masalah penelitian tindakan
1) Apakah metode workshop dapat meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS?
2) Bagaimana implementasi metode worshop dalam meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS?
b. Contoh rumusan masalah penelitian evaluatif 1) Apa tujuan implementasi kurikulum 2013?
2) Apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? 3) Apakah jenis strategi atau metode yang digunakan dalam program tersebut? 4) Bagaimana kondisi sumber daya pendidikan pendukung program tersebut? 5) Bagaimana manajemen pelaksanaan program dan sumber daya
pendukungnya?
c. Contoh rumusan masalah penelitian eksperimen
1) Apakah pemberian reward berpengaruh terhadap motivasi berprestasi kepala sekolah?
2) Apakah tinggi rendahnya reward berpengaruh terhadap motivasi berprestasi kepala sekolah?
3) Apakah ada interaksi pemberian reward dan tingkat motivasi berprestasi terhadap kinerja kepala sekolah?
d. Contoh rumusan masalah penelitian korelasional
1) Apakah ada hubungan antara pengalaman kerja dengan kinerja kepala sekolah?
2) Apakah ada hubungan antara pengalaman kerja dan motivasi kerja dengan kinerja kepala sekolah?
Dalam memilih landasan teori harus relevan dengan variabel-variabel penelitian. Dari rumusan masalah kemudian setelah didukung landasan teori, dapat dirumuskan hipotesis.
G.
Umpan Balik
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan kunci jawaban kegiatan pembelajaran 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap kegiatan pembelajaran 2.
Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X Jumlah Soal
(40)
Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik
80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang
60 = sangat kurang
Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan Saudara masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum Saudara kuasai.
H.
Refleksi dan Tindak Lanjut
No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum
Tercapai Keterangan 1 Mengidentifikasi masalah penelitian
pendidikan
2 Merumuskan masalah penelitian pendidikan 3 Menyusun landasan teori penelitian pendidikan Tindak lanjut:
Kegiatan yang membuat saya belajar efektif
Kegiatan yang membuat saya belajar tidak efektif
I.
Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 2. 1. D
2. B 3. B 4. B 5. A
(41)
Pengembangan Profesi
31
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
METODOLOGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN
(WAKTU 4 JP)
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 tentang metodologi dan instrumen penelitian diharapkan Saudara mampu melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat bermanfaat bagi tugas pokok dan tanggung jawabnya
B.
Indikator Pencapaian Tujuan
1. Memilh dan mengembangkan (menyusun ) instrumen penelitian 2. Mengumpulkan data penelitian
3. Menentukan metodologi penelitian (tindakan, eksperimen, korelasional, dan evaluatif)
C.
Uraian Materi
1. Metodologi/Metode Penelitian
Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Pada matrik metodologi di bawah ini memberi gambaran metodologi penelitian kuantitatif mampu kualitatif. Pada matrik tersebut juga sudah diupayakn untuk menggambarkan metodologi untuk empat jenis penelitian yakni penelitian tindakan, penelitian evaluatif, penelitian eksperimen dan korelasional. Hal ini dimaksudkan agar pengguna modul dapat secara langsung menyusun proposal penelitian mengikuti sitematika masing-masing jenis penelitian. Selain matriks metodologi, pada bagian selanjutnya disajikan contoh metodologi untuk setiap jenis penelitian.
a. Setting penelitian mengacu pada waktu dan tempat penelitian.
b. Subjek penelitian adalah orang, benda, lembaga (organisasi) yang dikenai tindakan.
c. Obyek penelitian merupakan tindakan yang diberikan kepada subyek penelitian. d. Populasi adalah semua individu atau unit atau peristiwa yang ditetapkan sebagai
subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu dan merupakan wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti. Apabila populasi tidak mencapai 100 sebaiknya diambil semua, sehingga penelitian ini disebut dengan penelitian populasi. (Arikunto, 2006). Teknik pengambilan sampel (sampling) yang dipakai harus sesuai dengan karakteristik populasi dan desain penelitian. Teknik sampling yang biasa digunakan antara lain 1) random sampling/acak yakni sampel diambil secara acak; 2) proportional random sampling, sampel diambil secara acak berdasarkan proporsi sub-sub populasi; 3) stratified random sampling yakni sampel diambil berdasarkan strata; 4) Area sampling yakni sampel diambil sesuai wilayah (Sugiyono, 2009).
e. Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau sifat yang sama dengan populasinya dan harus representatif.
(42)
g. Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki masalah yang sedang diteliti.
h. Uji validitas dan reliabilitas instrumen adalah menguji tingkat keabsahan dan keajegan instrumen penelitian.
i. Sumber data penelitian yakni sumber subyek dari tempat mana data bisa didapatkan. Sumber data primer adalah berbagai informasi dan keterangan yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data sekunder berbagai teori dan informasi yang diperoleh tidak langsung dari sumber.
j. Teknik pengumpulan data merupakan langkah untuk mengumpulkan data.
k. Data adalah fakta empirik yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan.
l. Uji validitas dan reliabilitas data dapat diperoleh melalui triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Triangulasi merujuk pada konsistensi suatu penelitian. Triangulasi dilakukan dengan memeriksa data/sumber, metode, teori, dan antar peneliti.
m. Teknik analisis data adalah proses pencarian dan penyusunan data yang sistematis melalui wawancara, catatan lapangan, dokumen yang secara akumilasi menambah pemahaman penelitian.
n. Indikator kinerja/keberhasilan adalah target/tolok ukur yang harus dicapai melalui penelitian.
o. Prosedur penelitian adalah langkah atau tahapan pelaksanaan penelitian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan laporan penelitian yang dilakukan berkesinambungan secara utuh.
(43)
Pengembangan Profesi
33 Tabel 6. Matrik Metodologi/Metode Penelitian
Komponen Metodologi
Metodologi Penelitian
Kualitatif Kuantitatif Kualitatif dan atau
Kuantitatif
PTK/PTS Eksperimen Korelasi Evaluasi
Setting penelitian Waktu Ada Ada Ada ada
Tempat Ada Ada Ada ada
Subyek penelitian Orang, benda, lembaga
(organisasi) tidak ada tidak ada
Orang, benda, lembaga (Organisasi)
Obyek penelitian Tindakan tidak ada tidak ada Tidak ada
Populasi Seluruh subyek yang
diberi tindakan Ada Ada
Semua individu sebagai subyek dengan karakteristik tertentu
Sampel Ada Ada Bagian dari populasi
Teknik sampling Ada Random, stratified, area ada
Instrumen
Tes dan non tes (lembar wawancara, lembar pengamatan, dokumen)
Tes dan non tes (lembar wawancara, lembar pengamatan, dokumen, alat ukur)
Tes dan non tes (lembar wawancara, lembar pengamatan, dokumen, alat ukur)
Tes dan Non tes (lembar wawancara, lembar pengamatan, dokumen) Uji Validitas dan Reliabilitas
instrument tidak ada Ada Ada ada
Sumber Data
Primer
Hasil wawancara Hasil pengamatan Hasil survey Hasil pengukuran Hasil test Hasil pengamatan Hasil survey Hasil wawancara Hasil pengamatan Dokumen
Hasil wawancara, hasil Hasil pengamatan, hasil Hasil survey.
Sekunder
Dokumen hasil supervisi, catatan lapangan, buku, jurnal hasil penelitian, bulletin, dll
tidak ada
Catatan lapangan, buku, jurnal hasil penelitian,
Dokumen hasil supervise, catatan lapangan, buku, jurnal hasil penelitian, bulletin, dll
Teknik Pengumpulan data
Pengamatan
Wawancara
FGD
Studi Dokumen
Survey
Tes
Test
Pengukuran
Pengamatan
Wawancara
Dokumen
Survey dengan angket
Wawancara
Pengamatan
Studi Dokumen
Pengamatan
Wawancara
FGD
Studi Dokumen
Survey
Tes
(1)
110
Metodologi : Tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan penelitian
Metode : Jabaran dari suatu pendekatan
Model Pembelajaran : Bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru di kelas
Data Nominal : Ukuran yang paling sederhana dimana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan tingkatan apapun
Ordinal : Data yang memiliki atribut juga memiliki peringkat atau urutan. Paradigma
penelitian
: Cara pandang terhadap penelitian
Participant : Peneliti yang berperan juga sebagai subyek/obyek penelitian Penelitian
eksperimen
: untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subyek yang diteliti.
Penelitian evaluatif : Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan Penelitian tindakan : Penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan
peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada kelompok subyek penelitian.
Penelitian korelasi : Penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan ada tidaknya hubungan dua variabel atau lebih dan tingkat hubungannya.
Pendekatan : Titik tolak atau sudut pandang terhadap proses penelitian
: Titik tolak/sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan proses pembelajaran
Data time series/ berkala
: data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan Data berkala/time
series
: data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan Populasi : Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
Reliabilitas data : Keajegan data Research : Penelitian
Ricording : Catatan lapangan
Reflecting : Salah satu tahapan dalam penelitian tindakan Sampel : Wakil dari populasi
Sampling : Teknik pengambilan sampel
Strategi : Perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan penelitian
Siklus : Tahapan dalam penelitian tindakan
Teknik : Cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengiplementasikan suatu metode
Validitas data : Ketepatan data
Variabel : Atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan yang lain.
Uji Credibility : data atau kepercayaan terhadap data penelitian kualitatif dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, dan member check
Uji Transferability : merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut diambil nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga dimana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain
(2)
Uji Dependability : reliabilitas, yakni apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut
Uji Confirmablity : uji obyektifitas dalam penelitian kuantitatif. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang.
(3)
112
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006.
Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi
VI). Jakarta: PT. Rineka Cipta
Bogdan, R. C. & Biklen, S. K. 1982.
Qualitative Research for Education: an
Introduction to Theory and Methods,
(3
rdEdition), Boston: Allyn and
Bacon, Inc
Direktorat Tenaga Pendidik dan Kependidikan
, 2008. Pendekatan, Jenis, dan
Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta, Direktorat Tendik
Kustituanto, B. 1984.
Statistik, Analisis Runtut Waktu dan Regresi Korelasi
. Yogyakarta:
BPFE
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
, 2013. BPU PKB-5 Pengembangan
Profesi Pengawas. Jakarta. Dikmenjur,
Maxwell, J. A. 1996.
Qualitative Research Design, An Interactive Approach
. USA: Sage
Publication
Miles, M. B. & Huberman, A. M. 1984.
Qualitative Data Analysis, a Sourcebook of New
Methods
. Beverly Hills: Sage Publications
Miles, M. B. & Huberman, A. M.
Analisis Data Kualitatif
. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi
Rohidi. 1992. Jakarta: UI Press
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005.
Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Jakarta: Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007.
Sertifikasi Guru dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya
. Jakarta: Kemendikbud
Strauss, A. & Corbin, J. 2003.
Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Tatalangkah dan
Teknik-teknik Teoritisasi Data
. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sabarguna, B. S. 2004.
Analisis Data pada Penelitian Kualitatif
. Jakarta:
Universitas Indonesia
Spradley, J. P. 1980.
Participation Observation
. New York: Holy Rineheart and
Winston
Sugiyono. 2006.
Metode Penelitian Adminstrasi
. Bandung: Alfabeta Bandung
Sugiyono. 2008.
Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D
(Cetakan ke 6). Bandung: Penerbit Alfabeta
(4)
Sugiyono. 2015.
Metode Penelitian Tindakan Komprehensif
. Bandung: Alfabeta
Susetyo, Budi. 2014.
Statistika Unuk Analisis Data Penelitian
. Bandung: Refika Aditama
Sutopo, H. 1988.
Pengantar Penelitian Kualitatif
. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret
Sujarweni, W., V. 2014.
Metodologi Penelitian, Lengkap, Praktis & Mudah
Dipahami
. Jakarta: Pustaka Baru Press
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
. Guru dan Dosen.
Jakarta: Depdiknas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000
. Proses
Pembangunan Nasional. Jakarta: Depdiknas
Wardhana, I G A K, 2007.
Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas
1-6 (Cetakan
ke 2, Edisi 1). Jakarta: Universitas Terbuka
(5)
114
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kunci Jawaban
1.
A
11.
C
21.
C
31.
B
2.
D
12.
C
22.
D
32.
D
3.
B
13.
C
23.
A
33.
A
4.
B
14.
C
24.
A
34.
C
5.
C
15.
A
25.
A
35.
A
6.
D
16.
B
26.
B
36.
A
7.
C
17.
B
27.
C
37.
8.
D
18.
C
28.
C
38.
9.
B
19.
A
29.
D
39.
(6)