6
visibilitas dari stakeholder, risiko politis yang tinggi, dan menghadapi persaingan yang tinggi. Karena itu industri pertambangan umumnya
memperoleh sorotan dari masyarakat karena aktivitas operasinya memiliki potensi bersinggungan dengan komunitas masyarakat dan lingkungan disekitar
wilayah kerja dan operasinya. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis
mengambil judul “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Pertangggungjawaban Sosial Perusahaan Studi Empiris
pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah “Apakah karakteristik perusahaan,
yaitu: profitabilitas, ukuran perusahaan, leverage, dan struktur kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial perusahaan?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan analisis mengenai pengaruh karakteristik perusahaan, yaitu: profitabilitas, ukuran
perusahaan, leverage, dan struktur kepemilikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan
pertambangan Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
7
1.3.2 Manfaat Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Dengan melakukan penelitian ini, maka akan memberikan pengetahuan yang lebih mendalam dan komprehensif kepada penulis
mengenai akuntansi sosial pada umumnya, dan pelaporan pertanggung jawaban sosial perusahaan pada khususnya.
2. Penelitian ini dapat dijadikan oleh pelaku bisnis sebagai bahan
referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan maupun investor, terutama sebagai bahan pertimbangan dalam
pembuatan kebijakan sehubungan dengan penerapan pertanggungjawaban sosial perusahaan
dalam operasional perusahaan dan pengungkapannya dalam laporan tahunan perusahaan, khususnya
dalam perusahaan pertambangan. 3.
Akademisi dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk
menambah wawasan.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Selain laporan informasi keuangan yang diwajibkan, perusahaan juga melakukan pengungkapan yang bersifat sukarela. Salah satu pengungkapan
sukarela yang dilakukan oleh perusahan adalah pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau disebut juga Corporate Social Responsibility
CSR pada laporan tahunan perusahaan. Belum ada definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang secara
universal dapat diterima oleh semua lembaga. Carroll 1991 menyatakan
bahwa ada 4 jenis tanggung jawab sosial yang membentuk tanggung jawab
sosial perusahaan , yaitu : economic responsibilities tanggung jawab
ekonomi, legal responsibilities tanggung jawab hukum, ethical responsibilities
tanggung jawab etis, dan philantropic responsibilities tanggung jawab filantropis. Carroll 1991 menggambarkan keempat bagian
tersebut ke dalam sebuah piramid, dimana dimulai dengan ekonomi sebagai gagasan dasar dari tanggung jawab sosial yang lain. Pada saat yang sama,
bisnis diharapkan untuk mematuhi hukum karena hukum adalah kodifikasi masyarakat tentang perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
Selanjutnya adalah tanggung jawab bisnis secara etis. Dan yang terakhir adalah kewajiban untuk melakukan apa yang benar, adil, dan menghindari
atau meminimalkan kerugian bagi stakeholders karyawan, konsumen,
Universitas Sumatera Utara
9
lingkungan, dan lain-lain. Perusahaan diharapkan menjadi warga korporasi yang baik.
ISO 26000 2012 mengenai Guidance on Social Responsibility mendefinisikan
tanggung jawab sosial perusahaan adalah :
Tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan
lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang berlaku yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional; serta
terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Sebuah organisasi dunia World Bisnis Council for Sustainable
Development WBCSD 1998 mendefenisikan
tanggung jawab sosial perusahaan
sebagai berikut: Corporate Social Responsibility is the continuing commitment by
business to contribute to economic development while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the community and
society at large. Dari pengertian diatas pengertian dari
tanggung jawab sosial perusahaan adalah komitmen bisnis berkelanjutan untuk berkontribusi dalam ekonomi
pembangunan berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat lokal
Universitas Sumatera Utara
10
dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan”.
”The International Standard ISO 26000 provides guidance on understanding, implementing and continuously improving the social
responsibility of organizations, which is understood as the impacts of an organization’s actions on society and the environment. The ISO 26000
standard is expected to set the norm for Social Responsibility in the time to come. It is intended to be useful to all types of organizations. The ISO 26000
is based on 7 principles, 7 Core subjects or requirements, total comprising of total 36 identified significant Issues or potential area to work by
organization. The organization needs to identify which issues are relevant and significant for them to address in prioritized manner, through its own
consideration and through dialogue with stakeholders.”
ISO 26000: Guidance on Social Responsibility
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa subjek inti dari tanggung jawab sosial dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Subjek Inti CSR
Sumber: ISO 26000: 2010 Guidance on Social Responsibility dikutip dari
www.csrindonesia.com
Universitas Sumatera Utara
11
Susanto 2009 menyatakan tanggung jawab sosial perusahaan diarahkan baik kedalam internal maupun keluar eksternal perusahaan. Kedalam,
tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Pemegang saham telah menginvestasikan
sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas
yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Disamping kepada
pemegang saham, tanggung jawab sosial kedalam juga diarahkan kepada karyawan. Perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil
serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan harus didasarkan pada
prinsip hubungan yang saling menguntungkan mutually benefical. Keluar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan
sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi
kepentingan generasi mendatang. Dari sisi perusahaan terdapat berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari
aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan Susanto, 2009 : 1.
Mengurangi risiko dan tuduhan terhadap perlakukan tidak pantas yang diterima perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung
jawab sosialnya secara konsisten akan mendapat dukungan luas dari komunitas yang merasakan manfaat dari berbagai aktivitas
yang dijalankannya.
2. CSR dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu perusahaan
meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis. Ketika perusahaan diterpa kabar miring atau bahkan ketika perusahaan
Universitas Sumatera Utara
12
melakukan kesalahan, masyarakat lebih mudah memahami dan memaafkannya.
3. Keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa
bangga bekerja pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk membantu
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup mayarakat dan lingkungan sekitarnya.
4. CSR yang dilaksanakan secara konsisten akan mampu
memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan para
stakeholder -nya. Pelaksaan CSR secara konsisten
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kepedulian terhadap pihak-pihak yang selama ini berkontribusi terhadap lancarnya
berbagai aktivitas serta kemampuan yang mereka raih.
5. Meningkatnya penjualan seperti konsumen akan lebih menyukai
produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya sehingga memiliki reputasi
yang baik.
2.2 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan