Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi

47 Unstandardized Residual N 38 .0000000 38 .0000000 .13529400 .214 .214 -.141 1.316 .063 38 .0000000 .11747781 .097 .097 -.069 .599 .865 38 .0000000 .13516857 .202 .202 -.149 1.246 .090 38 .0000000 .13418555 .208 .208 -.127 1.284 .074 Normal Parameters a Mean Std. Deviation .11534832 Most Extreme Differences Absolute .118 Positive .118 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z .727 Asymp. Sig. 2-tailed .665 a. Test distribution is Normal Sumber: SPSS 16, Data diolah 2014 . Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov- Smirnov Z adalah 0,727 dan signifikan pada 0,665 maka disimpulkan data terdistribusi secara normal karena 0,665 0,05. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan dari analisis grafik.

4.1.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Nilai toleransi dan Variance Inflacation Factor VIF digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Kriteria dinyatakan bahwa variabel bebas tidak saling intervensi satu sama lain ketika: Universitas Sumatera Utara 48 1. Jika nilai toleransi 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 2. Jika nilai tolerance 10 persen dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. Uji Multikolinearitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.058 .258 -.225 .823 ROA -.038 .195 -.032 -.198 .845 .818 1.222 SIZE .043 .013 .508 3.362 .002 .963 1.039 LEV -.013 .016 -.131 -.778 .442 .781 1.281 SKP .024 .041 .088 .575 .569 .940 1.064 a. Dependent Variable: CSR Sumber: SPSS 16, Data diolah 2014 Pada tabel hasil uji multikolinearitas diatas, diperoleh harga VIF tidak ada yang melebihi dari nilai 10 dan Tolerance 10 persen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat masalah multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

4.1.2.3 Uji Autokorelasi

Universitas Sumatera Utara 49 Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengguna periode t dengan kesalahan periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi ada karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Data pada penelitian ini memiliki unsur waktu karena didapatkan antara tahun 2011-2012. Keputusan ada atau tidaknya autokorelasi adalah: 1. Bila nilai DW Durbin Watson terletak antara batas atas DU dan 4 – DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol artinya tidak ada korelasi. 2. Bila nilai DW DL batas bawah, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, maka autokorelasi positif. 3. Bila nilai DW 4-DL, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol artinya ada autokorelasi negatif. 4. Bila nilai DW terletak antara DW dan DL atau DW terletak diantara 4- DU dan 4-DL, maka tidak ada kesimpulan. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.4 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .524 a .275 .187 .1221392 2.122 a. Predictors: Constant, SKP, SIZE, ROA, LEV b. Dependent Variable: CSR Sumber: SPSS 16, Data diolah 2014 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai statistik D-W sebesar 2,122. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel DW dengan nilai signifikansinya 5, jumlah sampel = 38 dan jumlah variabel independen 4 k=4, maka akan diperoleh nilai DL pada tabel sebesar 1,2614 dan DU 1,7223. Nilai DW sebesar 2,122 terletak diantara batas atas DU yaitu 1,7723 dengan 4 - DU yaitu 2,2777. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

4.1.2.4 Uji Heterokedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

0 63 102

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

8 83 65

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI 2009-2011).

0 2 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 11

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TEHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL Pengaruh Karakteristik Perusahaan Tehadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 1 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN: STUDI EMPIRIS PADA Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

0 0 15

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 1 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Defenisi dan Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 0 21

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

0 0 12