BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2013 di Perairan Pantai Gamo Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli Nias.
3.2. Deskripsi Area
Lokasi penelitian berada di perairan Pantai Gamo Desa Sisarahili Gamo Kota Gunungsitoli Nias yang memiliki garis pantai ± 2 km. Pada perairan ini
terdapat beberapa aktivitas masyarakat yakni aktivitas nelayan, pemukiman penduduk dan pertanian. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 titik stasiun,
yaitu:
3.2.1. Stasiun 1
Stasiun ini merupakan daerah aktivitas nelayan. Secara Geografis terletak pada 01
o
20’20,7” N dan 097
o
35’13,7” E dan memiliki substrat pasir, batu dan karang Gambar 3.1..
Gambar 3.1. Stasiun 1 Daerah aktivitas nelayan Sumber: Pengamatan Langsung
Universitas Sumatera Utara
16
3.2.2. Stasiun 2
Stasiun ini merupakan daerah pemukiman warga. Secara Geografis terletak pada 01
o
20’19,9” N dan 097
o
35’14,3” E dan memiliki substrat berbatu Gambar 3.2..
Gambar 3.2. Stasiun 2 Daerah pemukiman warga Sumber: Pengamatan Langsung
3.2.3. Stasiun 3
Stasiun ini merupakan daerah pertanian. Secara geografis terletak pada 01
o
20’18,6” N dan 097
o
35’15,4” E dan memiliki substrat pasir dan karang Gambar 3.3..
Gambar 3.3. Stasiun 3 Daerah pertanian Sumber: Pengamatan Langsung
Universitas Sumatera Utara
17
3.3. Metode Penelitian
Penentuan stasiun terdiri dari stasiun 1 merupakan daerah aktivitas nelayan, stasiun 2 merupakan daerah pemukiman warga dan stasiun 3 merupakan
daerah pertanian. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode transek garis yang dibuat tegak lurus garis pantai sepanjang 50 m. Pada Lokasi penelitian
dibuat 3 stasiun dengan tiap stasiun terdiri dari 5 garis transek. Pada tiap transek dibagi ke dalam 5 plot yang masing-masing plot berukuran 1 m x 1 m metode
kuadrat dengan batas kedalaman 0 m - 1 m, sehingga total seluruh plot pada 3 stasiun tersebut adalah 75 plot.
3.4. Prosedur Penelitian 3.4.1. Pengamatan Sampel
Rhodophyta
Pengambilan sampel Rhodophyta dilakukan dengan menarik garis transek tegak lurus garis pantai sepanjang 50 m sampai kedalaman 1 m dalam 3 stasiun.
Tiap stasiun dibuat 5 garis transek dengan jarak antar transek 30 m. Pada tiap transek dibuat plot ukuran 1 m x 1 m metode kuadrat sebanyak 5 buah, dengan
jarak antar plot 10 m jumlah plot pada tiap stasiun adalah 25 plot. Dihitung jumlah rumpun jenis alga merah tiap plot dan diukur luasan penutupan dengan
menggunakan meteran. Diidentifikasi jenis Rhodophyta yang ditemukan di lapangan menggunakan buku identifikasi Chapman dan Chapman 1973, buku
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2009 dan ditambah identifikasi dengan www.IPTEK.net.com, lalu diawetkan dengan alkohol 70 untuk sampel
herbarium di Laboratorium.
3.5. Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
Faktor fisik dan kimia perairan diukur dengan menggunakan alat – alat
dan bahan yaitu:
Tabel 3.1.Alat, Bahan, Satuan dan Metode Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia
No. Parameter
Alat dan bahan Satuan
Metode Kerja 1.
Suhu Termometer Hg
o
C Diambil air dan diukur dengan
menggunakan termometer
yang dimasukkan ke dalam air selama ± 10
menit kemudian dibaca skalanya. 2.
Salinitas Refraktometer
o oo
Diambil setetes air sampel lalu
Universitas Sumatera Utara
18
ditetesi refraktometer dan dibaca skala salinitasnya.
3. Intensitas cahaya
Lux meter candella
diukur intensitas cahaya dengan cara meletakkan lux meter ke arah cahaya,
kemudian dibaca skala angka yang tertera pada alat tersebut.
4. Penetrasi cahaya
Keping sechi m
keping sechii dimasukkan ke dalam air sampai terlihat samar, kemudian
diukur panjang tali yang masuk ke dalam air.
5. Derajat keasaman
pH meter -
dimasukkan pH meter ke dalam air yang diambil sampai terlihat skala
angka yang konstan pada alat dan dibaca angka yang tertera pada pH
meter tersebut.
6. Oksigen terlarut
Botol winkler,
erlenmeyer, pipet
tetes, MnSO
4
, KOH KI, H
2
SO
4,
Na
2
S
2
O
3
0,00125N, amilum
,
mgL Air diambil dan dimasukkan ke
dalam botol Winkler kemudian
dilakukan pengukuran
oksigen terlarut dan dititrasi dengan metoda
winkler.
7. BOD
Botol winkler,
erlenmeyer, pipet
tetes, MnSO
4
, KOH KI, H
2
SO
4,
Na
2
S
2
O
3
0,00125 N, amilum
mgL Air yang diambil dan dimasukkan ke
dalam botol putih dalam kondisi tidak ada gelembung udara. Diinkubasi
selama 5 hari pada suhu 20 C.
Dihitung nilai BOD dengan cara sama
seperti pada
pengukuran Oksigen DO. Kadar BOD dihitung
dengan mengurangkan DO awal dengan DO akhir.
8. Kejenuhan Oksigen
Botol winkler,
erlenmeyer, pipet
tetes, MnSO
4
, KOH KI, H
2
SO
4,
Na
2
S
2
O
3
0,00125 N, amilum
Diukur dengan metode winkler dan melihat tabel kejenuhan oksigen yang
dihitung dengan melihat konsentrasi oksigen yang diukur. Menggunakan
rumus:
Kejenuhan =
₂ [ ] ₂ [ ]
x 100 Keterangan:
O
2
u = nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgL
O
2
u = nilai konsentrasi oksigen sebenarnya sesuai dengan besarnya
suhu.
Universitas Sumatera Utara
19
3.6. Analisis data