Suhu Salinitas Faktor Fisik dan Kimia Perairan

12

2.3.1. Suhu

Menurut Nybakken 1988, suhu adalah ukuran energi gerakan molekul. Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Tetapi ada juga organisme yang mampu mentolerir suhu dan biasanya dipengaruhi oleh suhu massa air di sekitarnya. Massa air permukaan di wilayah tropik yaitu 20-30 o C. Dibandingkan dengan udara, air mempunyai kapasitas panas yang lebih tinggi. Dalam setiap penelitian pada ekosistem air, pengukuran temperatur air merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini disebabkan karena kelarutan berbagai jenis gas di dalam air serta semua aktivitas biologis-fisiologis di dalam ekosistem air yang sangat dipengaruhi temperatur. Semakin naik temperatur akan menyebabkan kelarutan oksigen dalam air menjadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan organisme air akan mengalami kesulitan untuk melakukan respirasi Barus, 2004.

2.3.2. Salinitas

Salinitas pada berbagai tempat di lautan terbuka yang jauh dari daerah pantai memiliki variasi yang sempit, biasanya antara 34-37 o oo , dengan rata-rata 35 o oo . Perbedaan salinitas terjadi karena perbedaan dalam penguapan dan presipitasi. Salinitas lautan di daerah tropik lebih tinggi karena evaporasi lebih tinggi, sedangkan pada lautan di daerah beriklim sedang salinitasnya rendah karena evaporasi lebih rendah. Di daerah pantai dan laut yang tertutup sebagian, salinitas lebih bervariasi dan mungkin mendekati 0 Nybakken, 1988. Salinitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan rumput laut. Kondisi salinitas yang baik untuk pertumbuhan rumputlaut berkisar antara 15-35 ppm Aslan, 1991. Salinitas juga mempengaruhi penyebaran makroalga di lautan. Makroalga yang mempunyai toleransi yang besar terhadap salinitas eurihalin akan tersebar lebih luas dibandingkan dengan makroalga yang mempunyai toleransi yang kecil terhadap salinitas stenohalin Alam, 2011. Universitas Sumatera Utara 13

2.3.3. Intensitas Cahaya