Deskripsi Rhodophyta RhodophytaAlga Merah

6 menancapkan atau melekatkan dirinya pada substrat lumpur, pasir, karang hidup, karang mati, cangkang moluska, batu vulkanik ataupun kayu. Kedalamannya mulai dari garis pasang surut terendah sampai sekitar 40 meter. Namun, di laut Mediteranean dijumpai alga merah pada kedalaman 130 meter Kordi, 2011. Alga merupakan salah satu sumberdaya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan ekologis sebagai produsen yang tinggi dalam rantai makanan dan tempat pemijahan biota-biota laut Bold and Wyne tahun 1985 dalam Langoy et al., 2011. Makroalga memiliki manfaat yang sangat banyak digunakan dalam bidang industri, makanan, obat-obatan dan energi.

2.2.1. Deskripsi Rhodophyta

Rhodophyta berwarna merah sampai ungu, kadang-kadang juga lembayung atau pirang kemerah-kemerahan. Kromotofora berbentuk cakram atau suatu lembaran, mengandung klorofil a dan karotenoid, tetapi warna itu tertutup oleh zat warna merah yang mengadakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Pada jenis-jenis tertentu terdapat fikosianin Tjitrosoepomo, 2009. Struktur thallus pada alga merah tidak memberikan variasi yang besar terhadap jenis lain. Warna merah yang terdapat pada alga ini sangat sederhana setidaknya dalam hal strukturnya sehingga membedakan dengan alga yang lain. Beberapa jenis alga pada Rhodophyta ini yang telah kehilangan warna klorofil memiliki ketergantungan pada substrat tempat hidup alga yang merupakan sebagai sumber nutrisi dari alga merah tersebut Castro, 2005. Menurut Aslan 1991, alga merah ini ditandai dengan sifat-sifat sebagai berikut: a. Dalam reproduksinya tidak mempunyai stadia gamet berbulu cambuk. b. Reproduksi seksual dengan karpogonia dan spermatia. c. Pertumbuhannya bersifat uniaksial satu sel di ujung thallus dan multiaksial banyak sel di ujung thallus. d. Alat pelekat holdfast terdiri dari perakaran sel tunggal atau sel banyak. e. Memiliki pigmen fikobilin yang terdiri dari fikoeretrin berwarna merah dan fikosianin berwarna biru. Universitas Sumatera Utara 7 f. Bersifat adaptasi kromatik, yaitu memiliki penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan dan dapat menimbulkan berbagai warna pada thalli seperti merah tua, merah muda, pirang, coklat, kuning dan hijau. g. Mempunyai persediaan makanan berupa kanji Floridean starch. h. Dalam dinding selnya terdapat selulosa, agar, carragenan, porpiran dan furselaran. Sebagian besar alga merah adalah tumbuh-tumbuhan laut. Di antara kelompok-kelompok alga laut, alga merah merupakan alga yang memiliki warna yang mencolok. Beberapa diantara jenis alga merah ini terdapat alga merah yang bercahaya. Pigmen-pigmen dari kromatofor terdiri dari klorofil biasa bersama- sama dengan xantofil, karotin dan sebagai tambahan fikoeritrin yang merah dan kadang-kadang fikosianin Romimohtarto dan Juwanna, 2009. Kebanyakan alga merah atau Rhodophyta ini berfilamen, tetapi ketebalan, lebar dan susunan filamennya sangat bervariasi. Biasanya satu rumpun yang padat tampak pada bagian atas batu sebagai substratnya dalam garis pantai yang surut dan perairan dangkal Castro, 2005. Filum Rhodophyta merupakan alga merah yang termasuk jenis alga yang uniseluler, memiliki filamen yang sederhana atau berserabut kompleks. Pigmen yang ditemukan pada alga ini termasuk klorofil dengan phycobilin dan karotenoid. Alga merah ini tidak memiliki flagel dan cadangan makanannya berupa karbohidrat sitoplasmik dan pati floridean. Alga merah juga termasuk Coralines yang sangat luas dan ekologis pada terumbu karang Graham dan Wilcox, 2000. Semua pigmen dapat mengabsorbsi cahaya matahari yang akan ditransfer ke klorofil a, sehingga pigmen akan mempunyai pengaruh langsung dalam proses fotosintesis. Di Indonesia alga merah terdiri dari 17 marga dan 34 jenis serta 31 jenis di antaranya telah dimanfaatkan dan bernilai ekonomis. Namun, tidak semua jenis yang dimanfaatkan dapat bernilai ekonomis tinggi dan dibudidayakan. Hasil identifikasi terhadap jenis-jenis rumput laut merah yang tersebar di berbagai perairan Indonesia ditemukan sekitar 23 jenis yang dapat dibudidayakan, yaitu marga Eucheuma 6 jenis, marga Gelidium 3 jenis, marga Gracilaria 10 jenis dan marga Hypnea 4 jenis. Jenis rumput laut di Indonesia yang mempunyai nilai Universitas Sumatera Utara 8 ekonomis penting adalah dari kelas alga merah yang mengandung karaginan dan agar-agar. Alga yang mengandung karaginan karaginofit adalah dari marga Euchema, Kappaphycus dan Hypnea, sedangkan yang mengandung agar-agar agarofit dari marga Gracilaria dan GelidiumKordi, 2011. Kebanyakan Rhodophyta hidup di dalam air laut, terutama dalam lapisan- lapisan air yang dalam, yang hanya dapat dicapai oleh cahaya yang bergelombang pendek. Hidupnya sebagai bentos, melekat pada substrat dengan benang-benang pelekat atau cakram pelekat. ThallusRhodophyta ini bermacam-macam bentuknya, tetapi pada golongan sederhana bersifat heterotrik. Jaringan tubuh belum bersifat sebagai parenkim, melainkan hanya merupakan plektenkim Tjitrosoepomo, 2009. Banyak jenis biota laut, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan dari perairan laut Indonesia yang berpotensi untuk dibudidaya di laut. Beberapa jenis rumput laut yang bernilai ekonomis dan berpotensi atau yang telah dibudidayakan adalah Eucheuma, Gracilaria, Gelidium, Gelidiopsis dan Hypnea. Segi biologi rumput laut ini harus dikuasai yaitu meliputi pola perkembangbiakan dan ekologinya Romimohtarto dan Juwanna, 2009.

2.2.2. Cara Perkembangbiakan