Strategi Program dan Kegiatan

pengembangan teknologi maju, pengemenbagan industri berbasis teknologi dan riset, dan akselerasi alih teknologi. Melalui strategi ini maka dikembangkan program penciptaan start-up, diseminasi dan alih teknologi, penciptaan produk untuk industri, fasilitasi lisensi teknologi, dan pengembangan infrastruktur yang canggih. Kegiatan pengembangan N-STP ini menjadi salah satu program pembangunan nasional dari Pemerintahan Joko Widodo dan akan dipantau pelaksanaannya secara kontinu oleh Kantor Staff Presiden. 4 Strategi PembiayaanPenganggaran  Meningkatkan efisiensi dan efektifitas alokasi anggaran program dan kegiatan Pusat Inovasi LIPI. Hal ini dilakukan dengan pelaksanaan perencanaan, pemantuan, dan evaluasi yang transparan dan professional.  Mengalokasikan anggaran yang memadai untuk mendukung program penguatan SDM dan pengembangan kerjasamaalih teknologi serta pengelolaan KI Kekayaan Intelektual baik melalui DIPA Pusat Inovasi maupun dari sumber-sumber pembiayaan lainnya seperti dari KementerianLembaga yang terkait, sektor swasta, dan lembaga-lembaga non pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri.  Sumber-sumber pembiayaan terutama untuk mendukung program inkubasi teknologi dalam rangka meningkatkan alih teknologi ini dapat bersumber dari Pemerintah terutama pada tahap sangat awal seed stage seperti telah dicoba dilaksanakan pada tahun ini dengan salah satu tenant inkubator Pusat Inovasi LIPI. Sementara pada tahap lanjutnya seperti start-up dan selanjutnya, Pusat Inovasi LIPI dapat memfasilitasi akses pembiayaan bagi tenant inkubator dari sumber-sumber pembiayaan yang lebih komersial seperti modal ventura, investor, bahkan dari sektor perbankan sesuai dengan tingkat kesiapan perusahaantenant inkubator.

3.3 Program dan Kegiatan

LIPI menjalankan dua program utama, yaitu: 1. Program Penelitian, Penguasaan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LIPI. Kedua program tersebut dilaksanakan melalui berbagai kegiatan secara sinergis untuk mecapai sasaran strategis, tujuan, misi dan visi LIPI. Dalam mewujudkan Program dan Kegiatan LIPI, Pusat Inovasi LIPI mengemban tugas dalam hal sebagai berikut: 1 Pembangunan National Science and Technology Park di Cibinong Science Center and Botanical Garden, sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015 – 2019 yang ditetapkan LIPI; 2 Pengembangan N-STP LIPI akan dikembangkan secara bertahap. Pada Tahap pertama tahun 2015-2019 dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: a. Hilirisasi teknologi hasil riset dari satker LIPI di CSC – BG dan kampus LIPI lainnya, dengan kegiatan utama antara lain:  Pengembangan Perusahaan Start-Up berbasis inovasi teknologi;  Pengembangan produk berbasis inovasi teknologi industri di N-STP LIPI;  Pengelolaan intermediasi alih teknologi dan promosi jasa N-STP LIPI;  Pendampingan jasa inkubasi teknologi dan alih teknologi. b. Melakukan penguatan zona pemanfaatan CSC – BG menjadi zona intermediasi dan industri. Pada tahap I dilakukan pembangunan fasilitasi pilot plant yang akan dimanfaatkan untuk melayani, terutama satker LIPI di kawasan dan pengguna jasa lainnya. 3 Diseminasi Iptek Diseminasi ilmu pengetahuan merupakan jembatan atau konektivitas yang penting antara lembaga penelitian dengan para pengguna, agar hasil penelitian dapat dirasakan manfaatnya. Kegiatan ini terbagi menjadi dua fokus, yaitu: a. Kegiatan membangun budaya iptek di tengah masyarakat; b. Kegiatan Penerapan Hasil Penelitian untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat 4 Kegiatan Penguatan Jaringan Kelembagaan Iptek Sasaran kegiatan ini adalah terbangunnya pola kerja sama antar lembaga litbang, lembaga penelitian dengan perguruan tinggi, dan antara lembaga penelitian dengan industrimasyarakat pengguna. Fokus kegiatan mencakup: a. Peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya iptek. Hal ini dicapai antara lain melalui penyebarluasan hasil riset, produk, teknologi, dan kemampuan riset LIPI; penguatan standar pelayanan dan pengendalian mutu kehumasan; kerja sama dan pelayanan hukum; penerapan dan pelayanan standar ilmiah ke masyarakat; serta kegiatan sosialisasipembinaantemu ilmiah di antaranya dengan organisasi profesi ilmiah; b. Peningkatan peran Pusat Inovasi LIPI dalam pergaulan ilmiah internasional. Guna meningkatkan kapasitas iptek LIPI dan memantapkan peran Indonesia dalam komunitas ilmiah dunia, serta menguatkan pengakuan internasional terhadap karya anak bangsa, Pusat Inovasi LIPI senantiasa mengembangkan kerja sama dengan berbagai lembaga ilmiah internasional. c.

3.4 Kerangka Regulasi

Agar pelaksanaan program dan kegiatan dapat berjalan dengan baik maka perlu didukung dengan regulasi yang memadai. Perubahan dan penyusunan regulasi disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka regulasi diarahkan untuk penyediaan regulasi terkait dengan peneliti dan penelitian ilmu pengetahuan. Kerangka regulasi yang akan disusun antara lain adalah: 1 Rancangan Undang-Undang tentang Peneliti dan Penelitian Ilmu Pengetahuan; 2 Rancangan Peraturan Presiden tentang Peneliti; 3 Rancangan Peraturan Presiden tentang MikroorganismeInaCC. Selain itu, regulasi internal perlu diterbitkan Peraturan Kepala LIPI tentang hal-hal sebagai berikut: 1 Pembangunan dan Pengembangan Taman Sains dan TeknologiScience and Technology Park STP; 2 Pedoman Tata Kelola Alih Teknologi Kekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia; 3 Pedoman Aset Tetap Tak Berwujud di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

3.5 Kerangka Kelembagaan

Desain organisasi Pusat Inovasi LIPI saat ini dibentuk berdasarkan desain Organisasi LIPI dengan mengacu kepada prinsip Reformasi Birokrasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran right sizing, sehingga menghasilkan struktur yang ditetapkan melalui Peraturan Kepala LIPI No. 01 Tahun 2014 tanggal 9 Mei 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI tahun 2014. Kelembagaan Pusat Inovasi LIPI tersebut perlu didukung oleh SDM yang handal diantaranya dengan meningkatkan jumlah penelitiperekayasa. Untuk itu, Pusat Inovasi LIPI membutuhkan tambahan formasi tenaga penelitiperekayasa sebanyak 27 orang dan tenaga penunjang sebanyak 10 orang. Hal ini dapat dilaksanakan, baik melalui rekrutmen CPNS, maupun melalui sistem Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK. Rincian proyeksi kebutuhan tambahan SDM Pusat Inovasi LIPI tahun 2015 – 2019 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Proyeksi kebutuhan SDM Pusat Inovasi LIPI 2015-2019 No Kebutuhan Formasi PROYEKSI TAMBAHAN CPNS PENELITIPEREKAYASA PER TAHUN Jumlah 2015 2016 2017 2018 2019 1 Penelitiperekayasa 6 13 6 1 1 27 2 Penunjang 1 5 1 1 2 10 JUMLAH 37 Untuk mendapatkan SDM yang berkualitas secara intelektual dan sikap perilaku serta menjaga tetap berjalannya proses secara transparan, Pusat Inovasi LIPI telah menerapkan sistem rekrutmen sebagaimana yang ditetapkan oleh LIPI secara on-line yang terbuka dan dapat diakses oleh setiap pelamar. Dalam mendukung implementasi dan kerja organisasi maka LIPI terus membenahi manajemen dan memperkuat bisnis internal LIPI. LIPI telah memiliki seperangkat Standar Prosedur Kerja SPK dalam bidang manajemen SDM, bidang manajemen keuangan dan kinerja, bidang hukum kerja sama dan pemasyarakatan iptek, serta bidang system infrastruktur. LIPI sedang dan akan terus melakukan evaluasi atas SPK tersebut secara berkala untuk perbaikan dan penyempurnaan. Selain itu, saat ini sedang disusun