Adapun Rencana Anggaran DIPA TA. 2015-2019 Pusat Inovasi LIPI dapat dilihat pada tabel 3. berikut:
Tabel 3. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019
Tah un
Keg iata
n
TA. 2015
TA. 2016
TA. 2017
TA. 2018
TA. 2019
Jumlah
Ruti n
4,500,0 00,000
5,000, 000,0
00 5,500,
000,0 00
6,500, 000,0
00 7,000,
000,0 00
28,500, 000,00
Tem atik
5,000,0 00,000
5,500, 000,0
00 6,000,
000,0 00
6,750, 000,0
00 7,500,
000,0 00
30,750, 000,00
STP 35,000,
000,00 25,00
0,000, 000
20,00 0,000,
000 15,00
0,000, 000
5,000, 000,0
00
100,00 0,000,0
00
PN BP
1,500,0 00,000
2,000, 000,0
00 2,500,
000,0 00
3,000, 000,0
00 3,500,
000,0 00
12,500, 000,00
Tot al
46,000, 000,00
37,50 0,000,
000 34,00
0,000, 000
31,25 0,000,
000 23,00
0,000, 000
171,75 0,000,0
00
Grafik 1. Rencana Anggaran DIPA Pusat Inovasi LIPI Tahun 2015-2019
TA. 2015 TA. 2016 TA. 2017 TA. 2018 TA. 2019 5,000,000,000
10,000,000,000 15,000,000,000
20,000,000,000 25,000,000,000
30,000,000,000 35,000,000,000
40,000,000,000
Rutin Tematik
STP PNBP
Pada grafik 1. dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di tahun 2015 dan 2016-2019, karena adanya kegiatan tematik APBNP pada tahun 2015 berupa
kegiatan Science and Technology Park Cibinong Science Center and Botanical Garden dan pada tahun 2016 terjadi kenaikan PNBP yang cukup signifikan sebagai dampak
kegiatan STP.
3.1.5 Kebijakan Kerjasama
Dalam menetapkan kebijakan kerjasama, LIPI mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang dapat memberikan peningkatan
citra LIPI di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya untuk peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri akan mendapatkan perhatian khusus
mengingat berbagai hal, antara lain untuk memperlihatkan peran Indonesia dalam Perkembangan Iptek dunia, membangun jaringan networking dengan berbagai
lembaga litbang dalam upaya peningkatan kemampuan dan bertukar informasi, serta pencarian berbagai sumber dana unstuck kegiatan kerjasama riset yang
bersifatinovatif. Berbagai kerjasama yang telah dilakukan dengan negara lain, seperti Jepang,
Cina, Korea, Uni Eropa, Amerika, Australia, dan lembaga-lembaga internasional, seperti ASEAN, WAITRO, APCTT, APMP, BIPM, CODATA, UNESCO, ISDS, ANF,
METI, akan terus dikembangkan dalam rangka memperbesar peran Indonesia dalamb erbagai lembaga tersebut guna dimanfaatkan bagi kepentingan pembangunan bangsa
dan iptek.
Dalam upaya mewujudkan kebijakan kerjasama yang ditetapkan LIPI, Pusat Inovasi LIPI membangun dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak di
dalam dan luar negeri baik dari sektor swasta, pemerintah, lembaga non pemerintah seperti asosiasi dan sejenisnya, dan lembaga-lembaga internasionalmultilateral. Hal
ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan LIPI, c.q., Pusat Inovasi untuk memanfaatkan danatau mengalihkan teknologi hasil risetnya kepada para pemangku
kepentingan terutama pengguna pada sektor industri. Peningkatan kinerja ini selanjutnya dimaksudkan dalam rangka turut berkontribusi dalam pencapaian Visi dan
Misi LIPI terutama barkaitan dengan tanggung jawab LIPI kepada pemangku
kepentingan dan pengguna. Kerjasama dengan pihak pemerintah dan non pemerintah termasuk lembaga
multilateral seperti APCTT, UNESCAP, IDB diarahkan dalam rangka memperkuat kapasitas SDM dan Kelembagaan dalam bidang inovasi teknologi. Sementara
kerjasama dengan sektor industri atau swasta diarahkan untuk a penguasaan teknologi oleh industi danatau LIPI dan b pemanfaatan teknologi oleh industri
melalui mekanisme alih teknologi yang relevant. Pada tahun 2015 Pusat Inovasi LIPI menginisiasi suatu kerjasama multilateral
baru di kawasan Samudera Hindia yaitu menjadi penggagas pembentukan Business Innovation Center – Indian Ocean Rim Association BIC-IORA. Organisasi ini terdiri
dari 20 negara anggota dan melalui inisiatif ini maka Indonesia akan memimpin mengelola interaksi antar hub lembaga-lembaga intermediasi dan inovasi di kawasan
ini untuk beberapa tahun ke depan. Selian itu, pada tahun yang sama Pusat Inovasi LIPI juga menginisiasi kerjasama yang tergabung dalam keangotaan IASP
International Association Science Park yang menjadi salah satu icon dalam penumbuhkembangan STP di seluruh dunia.
Kebijakan alih teknologi melalui program inkubasi teknologi yang operasionalnya secara penuh telah dapat dilaksanakan di Gedung Pusat Inovasi LIPI
sejak bulan Maret 2013 merupakan salah satu strategi lembaga dalam mengakselerasi upaya alih teknologi kekayaan intelektual serta hasil-hasil riset. Dengan pembelajaran
sejak program inkubasi dikelola di Cibinong pada tahun 2013 maka pada tahun 2015 tingkat okupansi fasilitas ruang kantor untuk tenant incubator telah terisi 50.
Secara khusus, kerjasama dengan lembaga internasional seperti APCTT, UNESCAP, IDB selain dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam
negeri dalam rangka penguatas Sistem Inovasi Nasional Indonesia termasuk kapasitas alih teknologi juga untuk mengekspos perkembangan terkini sistem inovasi di
Indonesia kepada dunia luar. Dengan demikian, pengembangan dan penguatan kerjasama dengan lembaga-lembaga internasional dapat menjadi salah satu cara dalam
meningkatkan citra Indonesia dalam peta politik teknologi dunia. Untuk itu, penguatan jejaring network dengan lembaga-lembaga internasional akan terus
dikembangkan.