BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makanan bukan hanya kebutuhan dasar manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, namun makanan merupakan masukan yang sangat
penting untuk membangun fisik yang sehat, mempunyai nalar yang tinggi serta mempunyai jiwa yang kokoh dan moral yang baik. Karena makanan merupakan
kebutuhan utama manusia, maka individu dari semua kelompok umur merupakan konsumen terbesar dari makanan. Konsumen bukan saja menginginkan
tersedianya makanan dalam jumlah yang cukup dalam berbagai bentuk di pasar sehingga mereka dapat memilih sesuai dengan kebutuhannya. Akan tetapi lebih
dari itu, konsumen juga membutuhkan makanan dengan kualitas-kualitas tertentu yang memenuhi standar mereka.
Pada masa yang akan datang perhatian konsumen terhadap sajian dan citra makanan ini semakin besar, seiring dengan meningkatnya pendidikan yang diikuti
dengan selera yang semakin tinggi, sehingga sajian dan citra makanan bukan lagi menjadi masalah bagi konsumen. Maka dari itu perlu diperhatikan lebih
mendalam tentang pemasaran yang harus dilakukan produsen dengan konsep yang sudah sangat dikenal yaitu bauran pemasaran marketing mix, yang terdiri
dari elemen produk, harga price, promosi dan tempat place. Menurut Kotler 2003: 78 bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat
pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi yang dapat
Universitas Sumatera Utara
dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran.
Penerapan bauran pemasaran yang tepat dapat sangat membantu keberhasilan perusahaan dalam bersaing, terutama pada persaingan yang sangat ketat sekarang
ini dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan produk dan jasa yang sama, sehingga perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan pada setiap elemen
bauran pemasarannya agar dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan produknya.
Harga juga menjadi salah satu faktor penting dalam mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan berkunjung. Menurut Tjiptono 2002: 151 agar
sukses dalam memasarkan suatu produk, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat.
Begitu juga dengan promosi, promosi merupakan salah satu faktor yang menetukan keberhasilan suatu program pemasaran yang mampu menarik minat
masyarakat. Menurut Tjiptono 2002: 219 walaupun produk tersebut berkualitas namun bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk
tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Maka dari itu kualitas, harga, serta promosi menjadi faktor yang sangat penting
untuk diperhatikan dalam memasarkan produk ke pasar agar dapat merebut banyak perhatian dan minat konsumen untuk membeli.
Mie Aceh satu jenis kuliner yang menggoda dari Kota Aceh. Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan dalam menyajikan hidangan mie aceh dengan dua
cara penyajian yakni digoreng atau direbus alias menggunakan kuah. Untuk rasa
Universitas Sumatera Utara
bisa memilih sendiri, apakah ingin pedas atau tidak. Sebagai variasi bisa menggunakan kepiting, udang, daging atau seafood. Variasi inilah yang nantinya
menentukan nama mienya. Mie aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia Mie kuning
tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut udang dan cumi disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia
dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng digoreng dan kering dan Mie Aceh Kuah sup. Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan
bawang merah, mentimun, dan jeruk.
Dalam satu porsi, mi aceh memiliki beragam rasa, seperti manis, asam, dan asin. Bumbu-bumbunya diracik dengan berbahan cabai merah bermutu tinggi, bawang putih,
kemiri, ketumbar merica, jahe, dan rempah-rempah lainnya yang kemudian digiling halus sehingga berwarna merah. Untuk mengolahnya, cukup sediakan empat ratus gram mi
kuning, 750 mililiter kaldu sapi, 150 gram udang, 150 gram daging sapi potong dadu, satu buah tomat potong dadu, empat siung bawang putih iris tipis, tiga siung bawang
merah iris tipis, enam puluh gram tauge siangi yang dibuang buntutnya, seratus gram kol iris tipis, satu sendok teh cuka, dua sendok makan kecap manis, satu batang daun bawang
iris halus, satu sendok makan seledri iris halus, dua sendok teh garam, dan tiga sendok teh minyak goreng. Bahan-bahan dasar yang cukup mudah didapatkan di pasaran ini
kemudian digiling, disisir, direbus, dan dilumasi dengan minyak malinda. Sehingga menjadikan bentuk mi menjadi kenyal berwarna kuning.
Proses memasak mi aceh cukup sederhana. Irisan bawang bombai, tomat, kol, dan tauge ditumis dengan minyak. Kemudian tambahkan air secukupnya. Jika ingin membuat
Universitas Sumatera Utara
mi aceh rebus, air dilebihi sedikit dari takaran. Dan jika ingin menambahkan udang, kepiting, cumi-cumi, atau telur, inilah saatnya campuran dilakukan. Setelah mendidih,
aroma khas mi aceh akan semerbak. Kemudian masukkan mi dengan disertai garam, kecap, dan penyedap rasa secukupnya. Untuk menambah aroma wangi, taburi irisan
seledri, serai, dan daun bawang bombai. Untuk proses pematangan, diamkan sejenak. Usai matang, mi diangkat ke atas piring. Untuk menambah cita rasanya, biasanya mi
ditaburi dengan emping melinjo, kacang goreng, dan bawang goreng. Proses memasak ini hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit. Dan mi aceh pun siap untuk dicicipi.
Sebagai pelengkap, juga disediakan udang, kepiting, dan cumi-cumi. Pelengkap ini akan dimasukkan tergantung pesanan. Dan ini memengaruhi harga makanan. Jika harga
mi aceh biasanya Rp 8 ribu, maka ketika sudah ditambahi salah satu di antara makanan laut tersebut, harganya bisa mencapai Rp18 ribu per porsi.
Produsen Mie Aceh harus memperhatikan pemasarannya produk, harga, promosi dalam bisnis yaitu Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok, model warung
ini memang khas rumah makan rakyat ketika memasuki rumah makan ini. Sponsor yang menempel di rumah makan ini juga tidak banyak ragamnya. Yang
terlihat hanya minuman ringan dan minuman teh dalam botol. Rumah Makan Mie Aceh Titi Bobrok ini terletak di daerah Setia Budi Medan
terkenal dengan Mie Aceh, karena lokasi tersebut mayoritas didiami oleh orang Aceh.Dari semua rumah makan yang peneliti lihat, hanya rumah makan ‘Mie
Aceh Titi Bobrok’ yang paling ramai dikunjungi orang. Lokasinya cukup besar 2 ruko dengan jumlah staff yang lumayan banyak.
Universitas Sumatera Utara
Maka, berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Tempat dan Promosi Terhadap Minat Berkunjung pada Rumah
Makan Mie Aceh Titi Bobrok Medan ” .
1.2. Perumusan Masalah