Membangun merek yang kuat

1 Memberikan identifikasi terhadap suatu produk, sehingga para konsumen mengenal merek dagang yang berbeda dengan produk lain. 2 Untuk menarik calon pembeli.

3. Membangun merek yang kuat

Suharno dan Sutarso 2010:165 menyatakan bahwa membangun merek yang kuat dan sukses di pasar, memerlukan serangkaian aktivitas yang harus dilalui, yaitu: 1. Menentukan penggunaan merek. Hampir semua produk yang dipasarkan saat ini memiliki identitas atau merek. Sekalipun tidak secara sempurna mencerminkan sebuah merek, namun fungsi merek sudah dipergunakan secara meluas. Pemasar perlu menentukan akan menggunakan merek atau tidak adalah keputusan penting yang harus dilakukan oleh pemasar. Faktor penentu keputusan pemilihan ini akan tergantung kepada manfaat yang ingin dicapai dari penggunaan merek dan pengorbanan yang dilakukan. Dengan merek, produk akan mudah diidentifikasi dan ditelusur, memberikan perlindungan hokum bagi produsen, memungkinkan terbentuknya sekelompok pembeli yang loyal, dan merek akan memberikan manfaat bagi masyarakat akan konsisten dan meningkatnya kualitas produk. 2. Memilih nama merek. Isu penting dalam pemilihan nama merek adalah bagaimana memilih nama merek yang mampu menerangkan manfaat produk, mudah diucapkan dan diingat, berbeda, dapat diperluas dan mudah diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Penentuan nama ini, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya konsumen, khususnya dalam kaitan dengan bahasa. Perlu dihindari istilah merek yang berkonotasi negative dan atau sudah ada sebelumnya. Beberapa produk pinggiran memanfaatkan nama besar merek tertentu untuk mendapatkan asosiasi yang kuat. Nasional agar diasosiasikan dengan National, produsen elektronik terkenal. 3. Menentukan sponsor merek. Sponsor merek adalah dengan siapakah merek diasosiasikan terkait dengan pemilik merek. Pemasar memiliki empat pilihan sponsor, yaitu: a. Merek produsen atau merek nasional, yaitu menjual produk di bawah nama merek produsennya sendiri. b. Merek pribadi, yaitu merek yang diciptakan dan dimiliki oleh pengecer sebuah produk atau jasa. c. Merek berlisensi, yaitu menggunakan merek lisensi dari pihak lain. d. Merek bersama, adalah praktik mengunakan nama merek terkenal dari dua perusahaan berbeda untuk produk yang sama. 4. Mengembangkan merek. Perusahaan mempunyai empat pilihan dalam mengembangkan merek, yaitu sebagai berikut di bawah ini: a. Perluasan lini, memperluas nama merek yang sudah ada menjadi bentuk, warna, ukuran, bahan, atau rasa baru dari kategori produk yang ada. b. Perluasan merek, memperluas nama merek yang sudah ada menjadi kategori produk baru. c. Multimerek, yaitu menawarkan merek baru untuk kategori produk yang sama. d. Merek baru, yaitu membuat merek baru untuk kategori produk baru. 5. Reposisi Merek. Pemasar pada satu waktu perlu melakukan reposisi merek, dari posisi merek dengan image, citra atau personalitas tertentu, ke dalam posisi yang lain. Perubahan ini, seringkali dikarenakan oleh karena merek kurang berkembang dan perlu ditingkatkan produktivitasnya, oleh karena posisi yang diambil telah banyak, sehingga kurang ada pembeda, atau terjadi pergeseran konsumen yang mengakibatkan penurunan permintaan.

D. Ekuitas Merek Brand Equity 1. Pengertian Ekuitas Merek