Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Metode Analisis Data Metode Deskriptif Teknik Analisis Data Teknik Analisis Regresi Berganda

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan, antara lain: a. Wawancara Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung dengan pimpinan Istana Business Centre Tupperware di Jalan Brigjend Katamso No.8, Medan Maimun dan orangtua murid SD St. Yoseph Jalan Pemuda Medan yang terpilih sebagai responden untuk mengetahui apakah mereka menggunakan Tupperware dan berapa kali menggunakan Tupperware. b. Daftar Pertanyaan kuesioner Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan untuk diisi oleh orangtua murid SD St. Yoseph Jalan Pemuda Medan yang terpilih sebagai responden. c. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan cara meninjau, membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal, dan informasi dari internet yang berhubungan dengan pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan konsumen membayar harga premium.

8. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. “Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas adalah indeks yang munjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau adapat diandalkan” Ginting dan Situmorang, 2008: 172. Untuk menguji apakah kuesioner yang digunakan peneliti valid dan reliabel maka peneliti mengambil responden diluar sampel sebanyak 30 orangtua SD St. Antonius di Jalan Sriwijaya No.7, dengan kriteria telah membeli produk Tupperware minimal sebanyak dua kali.Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows.

9. Metode Analisis Data Metode Deskriptif

Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengumpulkan dan menganalisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh ekuitas merek Tupperware terhadap keputusan konsumen membayar harga premium.

10. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengolahan data dilakukan dengassn menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows. Formulasi yang digunakan adalah Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan: Y = Kesediaan membayar harga premium a = Konstanta b 1-4 = Koefisien regresi berganda X 1 = Kesadaran merek Brand awareness X 2 = Persepsi kualitas Perceived quality X 3 = Asosiasi merek Brand association X 4 = Loyalitas merek Brand loyalty e = Standard error Model regresi linear berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut: 1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu: a. Analisis Grafik Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: 1. Apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis statistik Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Umar 2008:181 bahwa: “apabila pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai Asymp. Sig 2-tailed lebih besar dari 0,05 α = 5, tingkat signifikan maka data berdistribusi normal”. 2 Uji Multikolinieritas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variable bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variable dapat diketahui dengan melihat nilai dari variance inflation factor VIF dari masing-masing variable independent terhadap variable dependent. Pengambilan keputusannya: VIF 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas VIF 5 maka tidak terdapat multikolinieritas Tolerence 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas Tolerence 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas b. Analisis statistik Gejala heteroskedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer. Pengujian hipotesis sebagai berikut: 1. Uji t uji secara parsial Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 ≠ 0 Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima apabila t-hitung t-tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila t-hitung t-tabel pada α = 5 2. Uji F uji secara serentak Uji F dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas X 1, X 2 , X 3 , X 4 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara serentak. Kriteria pengujiannya sebagai berikut: H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama- sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho diterima apabila F-hitung F-tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila F-hitung F-tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas mempengaruhi variabel terikat, dimana 0R 2 1. Jika determinasi R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika determinasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

BAB II URAIAN TEORITIS`

A. Penelitian Terdahulu

Sari 2007 dengan judul “Pengaruh Brand Equity Pasta Gigi Pepsodent Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada Asrama Putri USU Medan”. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel bebas X 1 , X 2 , X 4 yaitu kesadaran merek brand awareness, persepsi kualitas perceived quality, dan loyalitas merek brand loyalty berpengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pasta gigi pepsodent di asrama putri USU Medan, sementara X 3 yaitu asosiasi merek brand association berpengaruh negatif. Berdasarkan koefisien determinasi R 2 maka variabel kesadaran merek brand awareness, persepsi kualitas perceived quality, asosiasi merek brand association, dan loyalitas merek brand koyalty mempengaruhi loyalitas pelanggan pasta gigi pepsodent di asrama putri sebesar 63,6 dan sisanya 36,4 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian tersebut. Manurung 2007 dengan judul “Pengaruh Brand Equity Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara USU Medan”. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel bebas ekuitas merek brand equity, yaitu brand awareness X 1 dan brand association X 2 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian mahasiswa F-KG USU Medan, sedangkan perceived 20