Dalam mekanisme kerja bank berkaitan dengan perannya sebagai lembaga perantara keuangan, penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang
dilakukan setelah penghimpunana dana dari masyarakat. Penyaluran dana yang dilakukan adalah dalam bentuk kredit pinjaman kepada debitur. Melalui penyaluran
kerdit bank memperoleh bunga sebagai pendapatan bagi bank. Terdapat beberapa alasan bank melakukan penyaluran kredit. Menurut Dahlan
Siamat 1995 : 94-95 alasan atau kondisi yang mendorong hal tersebut adalah : 1.
Sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit.
2. Penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya
pendapatan dapat diperkirakan. 3.
Melihat posisinya dalam bidang pelaksanaan kebijakan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang paling diatur oleh pemerintah sehingga bank-
bank di beberapa negara kegiatannya dibatasi. 4.
Sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat sehingga secara modal mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
2.2.2 Unsur-Unsur Kredit
a. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan berupa uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu
dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah baik secara intern
Universitas Sumatera Utara
maupun dari ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah pemihin kredit.
b. Kesepakatan
Disamping unsur percaya di dalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan
ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu
tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang. d.
Resiko Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko
tidak tertagihnya macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi
tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun resiko yang tidak sengaja. Misalnya terjadi bencana alam tanpa ada unsur
kesengajaan lainnya. e.
Balas Jasa Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang
kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank. Sedangkan bagi bank
yang berdasrkan prinsip syariah balas jasanya ditentukan dengan bagi hasil.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit
Tujuan kredit Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian
kredit tersebut tidak terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:
a. Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian krdit tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan
biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. b.
Membantu usaha nasabah Tujuan lainnya adalah untuk membantu usaha nasbah yang memerlukan dana,
baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya.
c. Membantu pemerintah
Bagi Pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti adanya
peningkatan pembangunan di berbagai sektor. Keuntungan tersebut antara lain: -
Penerimaan pajak -
Membuka kesempatan kerja -
Meningkatkan jumlah barang dan jasa -
Menghemat devisa negara -
Meningkatkan devisa negara
Universitas Sumatera Utara
Fungsi kredit Terdapat beberapa fungsi kredit dalam hubungannya dalam siklus
perekonomian, perdagangan lalu lintas moneter. Fungsi-fungsi itu dalam garis besarnya adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan daya guna uang.
b. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
c. Meningkatkan daya guna dan perederan barang.
d. Sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi.
e. Meningkatkan kegairahan berusaha.
f. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
g. Meningkatkan hubungan nasional.
2.2.4 Jenis-Jenis Kredit