Cara Meningkatkan Likuiditas Rasio Profitabilitas Kemampulabaan

E. Cara Meningkatkan Likuiditas

Likuiditas merupakan hubungan antara aktiva lancar dengan hutang lancar, maka perubahan terhadap aktiva lancar maupun hutang lancar baik secara sendiri atau secara bersama-sama tapi dalam tingkat yang berbeda akan mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan. Perubahan aktiva dan hutang lancar secara bersama-sama dapat dilihat dengan terjadinya modal kerja. Menurut Sugiyarto dan Winarni 2005:17 pengertian modal kerja adalah perbedaan antara aktiva lancar dengan hutang lancar net working capital. Perubahan terhadap modal kerja antara lain disebabkan adanya transaksi-transaksi baik menambah maupun mengurangi modal kerja. Adapun transaksi-transaksi yang dapat menambah modal kerja perusahaan adalah: a. Adanya keuntungan dari hasil operasi perusahaan. b. Meningkatkan modal perusahaan c. Adanya pengurangna aktiva tetap d. Adanya peningkatan hutang jangka panjang Sugiyarto dan Winarni, 2005:18 Transaksi-transaksi yang dapat mengurangi modal kerja adalah: a. Adanya kerugian b. Pertambahan aktiva tetap c. Adanya pembayaran deviden d. Penurunan jumlah modal Sugiyarto dan Winarni, 2005:18.

F. Rasio Profitabilitas Kemampulabaan

Profitabilitas kemampulabaan berhubungan dengan bagaimana kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pihak manajemen perusahaan dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan yang dalam hal ini adalah laba profit dengan sumber dana yang tersedia dalam aktivitas perusahaan. Kemampulabaan merupakan hasil akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dijalankan dan diambil oleh perusahaan. Kemampulabaan memberikan suatu jawaban akhir dari berbagai kebijakan dan keputusan yang dijalankan dan diambil oleh perusahaan. Kemampulabaan memberikan suatu jawaban akhir tentang efektivitas manajemen perusahaan. Kemampulabaan yang sering juga disebut dengan rentabilitas perusahaan menunjukkan perbandingan antara aktiva atau modal yang menghasilkan laba bagi perusahaan. Alat yang umum digunakan utuk mengevaluasi kemampulabaan selalu dihubungkan dengan penjualan yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Rasio-rasio profitabilitas itu adalah: a. Gross Profit Margin Margin Laba Kotor Gross Profit Margin Margin Laba Kotor adalah persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi marjin kotor maka semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok penjualan. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Penjualan Kotor Laba Margin Profit Gross = x100 b. Operating Income Ratio Rasio Laba Operasi Operating Income Ratio Rasio Laba Operasi mengukur laba yang dihasilkan murni dari kegiatan operasi perusahaan tanpa melihat beban bunga dan beban pajak. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Penjualan Usaha Laba Ratio Income Operating = x100 c. Operating Ratio Rasio Operasi Operating Ratio Rasio Operasi merupakan persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran kegiatan operasi perusahaan. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Penjualan Usaha Biaya Penjualan Pokok Harga Ratio Operating + = x100 d. Net Profit Margin Margin Laba Bersih Net Profit Margin Margin Laba Bersih merupakam persentase dari setiap sisa hasil penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran termasuk bunga dan pajak. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Penjualan Pajak Setelah Pendapatan Margin Profit Net = x100 e. Rate of Return On Total Assets Tingkat Pengembalian atas Aktiva Rate of Return On Total Assets Tingkat Pengembalian atas Aktiva merupakan persentase dari setiap hasil usaha penjualan sebelum dikurangi bunga dan pajak dibandingkan dengan total aktiva perusahaan. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Aktiva Jumlah Pajak dan Bunga Sebelum Pendapatan ROA = x100 f. Rate of Return on Investment Tingkat Pengembalian atas Investasi Rate of Return on Investment Tingkat Pengembalian atas Investasi merupakan persentase dari setiap sisa hasil usaha penjualan sesudah dikurangi biaya bunga dan pajak dibanding dengan total aktiva perusahaan. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Aktiva Jumlah Pajak Setelah Pendapatan ROI = x100 g. Rate of Return on Equity Rate of Return for the owner Tingkat Pengembalian atas Modal Sendiri Rate of Return on Equity Rate of Return for the owner Tingkat Pengembalian atas Modal Sendiri merupakan persentase dari setiap sisa hasil usaha penjualan dikurangi dengan biaya bunga dan pajak dibandingkan dengan jumlah modal sendiri. Perhitungannya dapat dilakukan sebagai berikut: Sendiri Modal Ekuitas Pajak Setelah Pendapatan ROE = x100

G. Cara Meningkatkan Profitabilitas