Pengertian Tentang Deposito Sebagai Jaminan Kredit 1. Pengertian Deposito

dilakukan dengan lembaga jaminan gadai, yang sudah pasti terjamin dan akurat dalam hal pencairannya. 44 Pengertian deposito disebut dalam pasal 1 angka 7 UU Perbankan. Pasal tersebut menyatakan bahwa “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”

B. Pengertian Tentang Deposito Sebagai Jaminan Kredit 1. Pengertian Deposito

45 44 Wawacara dengan Andri Antoni, Tanggal 03 maret 2010 45 Anwari AhmadPraktek Perbankan Deposito Berjangka, PT. Balai Aksara, Jakarta,1979, hal 37. Berdasarkan pasal tersebut, deposito dikategorikan sebagai bentuk simpanan dana oleh nasabah penyimpan deposan kepada pihak bank, dimana berdasarkanperjanjian antara keduanya, dana itu dapat ditarik kembali oleh nasabah setelah jangka waktu tertentu. Kata perjanjian yang terdapat pada pasal 1 angka 7 UU Perbankan tersebut menunjukan bahwa simpanan deposito yang lahir dari perjanjian yang dibuat antara pihak bank dengan nasabah, tidak terikat bentuknya, tetapi diberikan kesempatan kepada para pihak untuk menentukan syarat-syaratnya. Asas ini sengaja demikian untuk memberikan ruang gerak kepada bank dan nasabah dalam menentukan syarat- syarat deposito yang akan dibuat diantara mereka. Universitas Sumatera Utara Ahmad Anwari memberikan pengertian bahwa “deposito adalah nama yang diberikan pada simpanan deposan di bank yang lasim diletakkan pada persyaratan jangka waktu penyimpanan” 46 a. Deposito berjangka time deposit, yaitu simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara bank dan si penyimpan deposan. Bila jangka waktunya telah habis maka kemungkinannya deposan dapat mencairkan atau Referensi dari sarjana lain, seperti Karim 2004 : 411, juga mengemukakan pendapat bahwa : “uang yang dititipkan pada bank oleh pribadi maupun lembaga usaha tertentu untuk disimpan dan kemudian ditarik kembali saat dibutuhkan atau berdasarkan syarat yang telah disepakati bersama, yang dapat dimintai atau dibutuhkan disebut deposito”. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa deposito adalah simpanan uang ke bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian yang telah disepakati yang dibuat secara tertulis oleh dan antara pihak bank dengan nasabah penyimpan dana deposan.

2. Jenis-jenis Deposito

OP.Simorangkir dalam bukunya “Seluk Beluk Bank Komersial”, membagi deposito menjadi empat jenis, yaitu : 46 Ahmad, Anwari , Praktek Perbankan Deposito Berjangka, PT. Balai Aksara, Jakarta.hal 12 Universitas Sumatera Utara memperpanjang jangka waktunya. Jangka waktu deposito ini biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6 ataupun 12 bulan, tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Dalam praktek sehari-hari jenis ini lasim disebut deposito biasa. b. Deposito on call, yaitu simpanan deposan dalam jumlah tertentu artinya penempatannya ada syarat jumlah minimal tertentu, biasanya lebih besar dari deposito berjangka biasa, dan jangka waktu penempatannya minimal 7 hari, tergantung bank yang bersangkutan. c. Deposito Automatic Roll-over, perbedaannya dengan deposito berjangka biasa ialah ketika jatuh tempo maka pihak bank harus melakukan perpanjangan jangka waktu secara otomatis, tanpa menunggu konfirmasi lagi ke deposan. Artinya pada saat penempatannya sudah ditentukan syarat perpanjangan otomatis tersebut. d. Sertifikat Deposito, adalah surat berharga yang pada hakikatnya sama dengan surat tanda bukti menyimpan uang. Perbedaan dengan deposito biasa adalahpembayaran bunganya adalah diawal penempatan, diterbitkan oleh bank sebagai surat berharga atas unjuk yang dapat diperjual-belikan atau dipindah tangankan, sedangkan deposito biasa diterbitkan atas nama dan tidak dapat diperjual-belikan. 47 47 Hartono Hadisoeprapto , Pokok-Pokok Hukum Perikatan dan Hukum Jaminan, Liberty, Yogyakarta.1984,hal54 Universitas Sumatera Utara

3. Hak dan Kewajiban Pemegang Deposito

Mengenai hak dan kewajiban bagi seorang deposan ini, telah ditetapkan dan dibuat secara tertulis di dalam bilyet deposito yang asli, namun tidak secara jelas dibedakan mengenai hak dan kewajiban. Dari bilyet deposito hanya tercantum antara lain : 1. menerima atas depositonya pada saat jatuh tempo 2. menerima nominal deposito pada saat jatuh tempo 3. depositonya dapat dijadikan jaminan kredit 4. deposito dijamin secara penuh oleh bank untuk mendapat pembayaran kembali 5. meminta izin kepada bank yang bersangkutan bila ingin memindahtangankan deposito berjangkanya. 48 Hak dan kewajiban yang dimiliki deposan ini dibuat dan ditetapkan oleh pihak bank yang menerbitkan deposito tersebut dan deposan harus mematuhinya seperti tercantum di dalam deposito.

4. Deposito Sebagai Jaminan Kredit

Sebagaimana telah diuraikan dalam bagian terdahulu bahwa jaminan diperlukan sebagai salah salah satu sumber pembayaran kredit jika kredit yang diberikan bermasalah maka deposito belakangan ini juga berkembang menjadi trend yang berlakuditerima sebagai jaminan kredit. Diterimanya deposito sebagai jaminan kredit 48 Ahmad Anwari, Op.Cit, hal 30 Universitas Sumatera Utara tidak terlepas dari sifat kepastian jumlahnya yang memang sangat pasti dan sangat likuid dibanding dengan jaminan-jaminan kredit lainnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pemberian kredit dengan jaminan deposito memberikan tingkat keamanan yang sangat tinggi dan pasti bagi kreditur. Apalagi jika deposito tersebut keberadaannya penempatannya berada di bank pemberi kredit. 49 Selain karena sifatnya yang sangat likuid tersebut, dari sudut debitur, faktor pendorong deposito diserahkan sebagai jaminan kredit, adalah pertimbangan proses permohonan dan approval kredit serta biaya. Dibandingkan dengan kredit dengan jaminan selain deposito, proses permohonan dan approval kreditnya sangat cepat dan tidak berbelit-belit. Demikian juga dengan biaya, dalam kredit dengan jaminan deposito back to back loan, biaya kredit yang dikeluarkan oleh debitur dapat ditekan sedemikian rupa sehingga bisa jauh lebih murahdibandingkan dengan kredit umum dengan jaminan lainnya. Hal ini disebabkan karena dua hal 50 a. seluruh pengikatan kredit dan jaminannya cukup dilakukan secara di bawah tangan; : b. karena kepentingan kreditur yang tidak mau kehilangan bisnis dari sisi pendanaan, yaitu dengan penempatan depositonya di bank yang sama dengan kreditur, maka bagi kreditur, deposito jaminan ini juga membawa keuntungan tersendiri sebagai bagian dari pemenuhan target pengumpulan dana-dana pihak ketiga. Sehingga karenanya, terdapat bargaining position yang relatif lebih kuat dibanding dengan jenis-jenis kredit dengan jaminan selain deposito. 49 Ibid, hal. 54. 50 Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian Kredit Bank, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal. 23-24. Universitas Sumatera Utara

5. Tata Cara Pengikatan Deposito Sebagai Jaminan Kredit

Deposito termasuk dalam kategori benda bergerak yang tidak berwujud, sehingga atasnya, dapat dibebani dengan hak gadai. Terhadap gadai atas benda bergerak tersebut maka hukum yang berlaku adalah ketentuan dalam KUHPerdata pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Maka untuk mengikat deposito sebagai jaminan kredit, akan dilakukan tahap-tahap pengikatan sebagai berikut : 51 a. Tahap pertama. Pengikatan kredit sebagai perjanjian pokok dimana di dalamnya disebutkan jaminan kredit ini adalah deposito. b. Tahap kedua. Pengikatan deposito dilakukan dengan pembuatan akta perjanjian gadai antara pemilik deposito dengan pihak bank. Menurut hukum, akta perjanjian gadai dapat dibuat secara sah dengan dilakukan secara notaril maupun di bawah tangan, dibuat untuk menjamin perjanjian pokoknya yang berupa perjanjian kredit. c. Tahap ketiga. Untuk membebankan hak gadai maka setelah pembuatan akta perjanjian gadai antara pemilik deposito dengan pihak bank, selanjutnya diikuti dengan penyerahan bilyet deposito yang dijaminkan kepada pemegang gadai, dalam hal ini pihak bank. Penyerahan tersebut merupakan penyerahan yang nyata, 51 Satrio J, Hukum Perikatan, Perikatan yang Lahir dari Undang-Undang, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung., 2002, hal 67-69. Universitas Sumatera Utara artinya bilyet deposito itu harus benar-benar diserahkan dibawah kekuasaan bank, tidak boleh hanya berdasarkan pada pernyataan dari pemberi gadai saja, tetapi benda itu masih berada didalam kekuasaannya. Penyerahan nyata ini dilakukan bersamaan dengan penyerahan yuridis, sehingga penyerahan tersebut merupakan unsur sahnya gadai. d. Tahap keempat. Bersamaan dengan tahap ketiga, pemilik depositopenjamin harus memberikan kuasa kepada pemegang gadaipihak bank untuk melakukan pencairan deposito dalam hal pemilik depositodebitur wanprestasi. Kuasa mencairkan deposito ini adalah juga bentuk nyata penyerahan yuridis deposito kepada bank untuk memudahkan pihak kreditur dalam melakukan pelunasan kredit yang dijamin dengan deposito tersebut. d. Tahap kelima. Kreditur selaku penerima gadai deposito akan melakukan pemblokiran atas deposito jaminan tersebut sesuai dengan jangka waktu perjanjian kreditnya. Artinya sepanjang kredit sebagai perjanjian pokok belum dilunasi maka sepanjang itu pula deposito jaminan diblokir.

C. Lembaga Jaminan Kredit Deposito