Sedangkan untuk piutang atas nama, menurut Pasal 94 ayat 3,4,2,7 KUH Perdata penyerahan dilakukan dengan akta penyerahan piutang dan pemberitahuan
kepada debitur yang harus membayar tagihan itu. Pemberitahuan dilakukan oleh pihak yang mengalihkan piutang atau pihak yang menerima piutang. Dalam hal
pihak debitur yang harus membayar tagihan tersebut, maka diketahui pada waktu akta pengalihan piutang dibuat maka penyerahan piutang tersebut berlaku retroactive pada
hari itu dengan syarat hak tersebut berada pada pihak yang mengalihkan. Pemberitahuan segera dilakukan segera setelah pihak debitur yang harus membayar
tagihan diketahui ada dimana. Bagi pihak debitur terhadap siapa piutang itu akan dieksekusi dapat meminta salinan dua kutipan akta pengalihan piutang atau atas hak
dari pengalihan itu yang disahkan oleh pihak yang mengalihkan piutang. Jika tidak ada akta yang menerangkan alas hak pengalihan tersebut, maka isi alas hak
tersebut harus dikomunikasikan kepadanya secara tertulis sepanjang hal itu diperlukan.
113
113
Wawacara dengan Bapak Andri Antoni, , Tanggal 6 Maret 2010
B. Kelebihan dan Kelemahan Pemberian Kredit Dengan Jaminan Deposito
Sebagaimana diketahui bahwa di dalam pemberian kredit yang terjadi antara bank dengan debitur maka dilakukan suatu proses yang namanya perjanjian kredit.
Perjanjian kredit merupakan dokumen yang paling penting yang mengatur hak dan kewajiban dari masing-masing para pihak.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pemberian kredit, pihak perbankan sebelumnya telah menyiapkan terlebih dahulu bentukklausulaakad perjanjian kredit yang sudah baku sifatnya.
bentukklausulaakad perjanjian ini juga berisi berbagai ketentuan tentang peminjaman uang dan syarat-syarat kredit. bentukklausulaakad perjanjian kredit ini
dibuat secara seragam untuk seluruh kantor cabang, akan tetapi masing-masing bank memiliki bentuk penjanjian kredit yang berbeda dengan kantor bank lainnya.
Diperlukannya bentukklausulaakad perjanjian kredit ini guna sebagai bukti peminjaman di suatu bank. Adapun bentukklausulaakad perjanjian kredit dengan
mengunakan jaminan deposito berbeda dengan kredit yang mengunakan jaminan selain deposito pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk, yaitu sebagai berikut:
a Pengikatan dengan jaminan selain deposito
1 Pasal 1 mengenai penggunaan syarat-syarat lain
2 Pasal 2 mengenai limit, tujuan, sifat kredit dan jangka waktu
3 Pasal 3 mengenai Penarikan kredit
4 Pasal 4 mengenai Bunga dan biaya-biaya lain
5 Pasal 5 mengenai Pembiayaan sendiri
6 Pasal 6 mengenai Pembayaran kembali
7 Pasal 7 mengenai Pengawasan kredit
8 Pasal 8 mengenai Denda
9 Pasal 9 mengenai Denda atas pembayaran atau pelunasan yang dipercepat
10 Pasal 10 Pernyataan dan jaminan debitur
11 Pasal 11 mengenai Kesanggupan debitur
Universitas Sumatera Utara
12 Pasal 12 mengenai Anggunan dan asuransi
13 Pasal 13 mengenai Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh debitur
14 Pasal 14 Kejadian, kelalaian dan akibatnya
15 Pasal 15 mengenai Perhitungan dan Bukti jumlah terutang
16 Pasal 16 mengenai Kuasa-kuasa
17 Pasal 17 mengenai Syarat-syarat lain
18 Pasal 18 mengenai Komunikasi
19 Pasal 19 mengenai Aneka ketentuan dan tempat kedudukan hukum.
b Pengikatan dengan jaminan deposito
1 Pasal 1 mengenai penggunaan syarat-syarat umum dan definis
2 Pasal 2 mengenai limit, tujuan, sifat kredit, bunga dan biaya-biaya lain
3 Pasal 3 mengenai Jangka Waktu Kredit
4 Pasal 4 mengenai Jaminan
5 Pasal 5 mengenai Syarat dan Cara Penarikan
6 Pasal 6 mengenai Pembayaran Kembali
7 Pasal 7 mengenai Kejadian Kelalai
8 Pasal 8 mengenai Perhitungan Dan Bukti Jumlah Terutang
9 Pasal 9 mengenai Kuasa
10 Pasal 10 mengenai Pemberitahuan
11 Pasal 11 mengenai Aneka Ketentuan dan Tempat Kedudukan Hukum.
Sebelum perjanjian kredit disetujui dan ditandatangani maka itikad baik merupakan syarat utama, walaupun tidak dinyatakan secara tegas itikad baik namun
Universitas Sumatera Utara
selalu tersirat adanya niat dan itikad baik serta moral dari para pihak. “Perjanjian yang dilaksanakan dengan itikad baik artinya bahwa salah satu pihak hanya terikat
pada penggunaan bahasa dalam perjanjian yang dibuat, akan tetapi harus ada itikad baik dan moral dalam pelaksanaannya”.
114
Hasil pertemuan dengan debitur dituangkan dalam bentuk call memo call visit atau call report. Dalam formulir call memo atau call report tersebut dituangkan
informasi-informasi terbaru debitur dalam hal kemajuan usaha, kondisi keuangan dan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan usahanya. Informasi-
informasi ini menjadi sangat perlu dalam rangka pemeliharaan debitur, karena dari sini dapat dengan mudah diidentifikasi potensi masalah kredit yang mungkin akan
terjadi di kemudian hari. Dengan cara ini, sejak dini pihak bank akan mengetahui potensi masalah ini, sehingga dikemudian hari akan mudah pula penanganannya.
Oleh karena itu itikad baik merupakan suatu hal yang mendasari terlaksananya perjanjian kredit.
Dalam praktek, apabila seorang debitur ingkar janji umumnya kreditur sebagai pemegang deposito tidak serta merta langsung melaksanakan haknya untuk
mencairkan bilyet deposito yang telah ditanda tangani oleh debitur. Kreditur biasanya terlebih dahulu melakukan pendekatan yaitu dengan jalan kunjungan kepada
debitur secara periodik, paling tidak dalam setiap bulan.
115
Adapun manfaat dari kunjungan yang dilakukan oleh kreditur adalah salah satu tugas dan tanggung jawab pokok selain mencari debitur baru untuk pencaian tanrget.
114
S. Mantayborbir,Imam jauhari, Agus hari widodo, Pengurus Piutang Negara Macet Pada PUPNBUPLN Suatu Kajian Teori dan Praktik Pustaka Bangsa, Medan Tahun 2001., hal 175
115
Wawacara dengan Bapak Andri Antoni, , Tanggal 6 Maret 2010
Universitas Sumatera Utara
Keberhasilan dalam pelaksanaan tersebut sangat erat hubungannya dengan terjadinya kredit bermasalah. Hubungan yang terjadi bisa sebagai hubungan sebab akibat, jika
berhadil menjaga, maka resiko kredit bermasalah bisa ditekan, sebaliknya jika tidak berhasil maka resiko kredit bermasalah menjadi semakin besar.
Jika ternyata setelah dilakukan kunjungan tersebut tetap saja timbul , masalah dalam pemenuhan kewajiban bank, maka pola penanganannya telah diatur dalam
Standard Operation Prosedur SOP perkreditan deposito. SOP penanganan masalah ini adalah, setelah menunggak bunga dan atau angsuran pokok dalam 3 hari, kreditur
wajib membuat surat Surat Peringatan SP, berturut-turut SP 1 – SP 3 yang mengingatkan tentang pemenuhan kewajiban debitur untuk masa tertentu diwajibkan
harus melunasi tunggakannya. Dalam surat tersebut selain memberikan peringatan akan tunggakan debitur, ditegaskan juga bahwa jika tetap menunggak maka dalam
jangka waktu 14 hari sejak tunggakannya, deposito jaminan akan dicairkan guna melunasi kredit. Pencairan jaminan ini tidak saja melunasi terhadap total tunggakan
tetapi terhadap seluruh total pinjaman yang masih tersisa, akan dibayar secara sekaligus dengan dana dari deposito jaminan.
Surat-surat peringatan ini kemudian dilakukan Filing penyimpanan oleh bagian administrasi kredit guna melengkapi dokumentasi hukum yang ada bagi setiap
debitur. Dan jika dalam jangka waktu 14 hari debitur tidak melakukan pembayaran maka dengan dasar SP 1-3 tersebut telah merupakan dasar hukum yang kuat bagi
bank untuk menyatakan bahwa debitur wanprestasi. Maka berdasarkan adanya wanprestasi ini pencairan deposito jaminan dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil penelitian lapangan diketahui bahwa prosedurpenanganan kredit dengan jaminan deposito dilakukan lebih simpel dibandingkan hal yang sama
terhadap kredit lainnya yang dijamin dengan jaminan selain deposito. a
Kelebihan; “Permintaan kredit dengan menggunakan jaminan deposito lebih adanya
kepastian bagi bank dalam hal mencairkan liquid dan pihak bankpun penuh dengan keyakinan untuk mencairkan kredit kepada debitur”, akan tetapi untuk
permintaan kredit dengan menggunakan jaminan selain deposito menjadi sangat beresiko bagi bank”.
b Kelemahan;
“Permintaan kredit dengan menggunakan jaminan deposito, ternyata tidak menguntungkan bagi bank, karena bunga yang diterima oleh bank dari
pencairan kredit yang diterima debitur hanya sebesar 1,5 pertahun di atas suku bunga deposito, sedangkan untuk permintaan kredit dengan jaminan
selain deposito sangat menguntungkan bank karena bunga yang diterima oleh bank dari pencairan kredit tersebut berkisar 14,75 sama dengan 15
pertahun.
116
116
Wawacara dengan Bapak Andri Antoni, , Tanggal 6 Maret 2010
Universitas Sumatera Utara
C. Penyelesaian Pencairan Kredit dengan Jaminan Deposito