41
tertanam didalam kayu adalah sebesar 23 dari panjang paku dan 13 tertanam didalam beton.
Jarak minimum antar konektor geser untuk dowel atau paku adalah: a.
Dalam arah gaya : 1.
120 mm atau 12 Ø dowel atau 12Ø paku pada arah sejajar gaya, di ujung balok dekat tumpuan;
2. 60 mm atau 10Ø dowel atau 10Ø paku p dalam satu barisan
sejajar arah gaya. b.
Dalam arah tegak lurus gaya : 1.
4Ø dowel atau 5Ø paku pada tepi kayu; 2.
4Ø dowel atau 5Ø paku pada barisan kayu.
II.7 Prinsip Perencanaan Struktur Komposit
Prinsip perencanaan struktur komposit dapat dibedakan atas 2 metode, yaitu :
II.7.1. Metode Elastis a. Analisis Elastis
Analisis struktur secara elastis memakai asumsi bahwa tegangan yang terjadi pada struktur masih terletak dalam batas elastis dan defleksinya kecil. Dengan analisis
elastis sebagian besar dari struktur tersebut akan bertegangan rendah dan dapat menimbulkan pemborosan.
Universitas Sumatera Utara
42
Analisis elastis dilakukan untuk menghitung gaya-gaya dalam pada struktur seperti gaya aksial, gaya geser, momen serta puntir akibat gaya luar yang bekerja.
Gaya-gaya dalam yang terjadi masih dalam batas elastis. Nilai momen inersia penampang dapat dianggap konstan di sepanjang bentang
untuk analisis elastis struktur balok komposit yang menerus dan tanpa voute di daerah tumpuan. Dalam hal ini, momen inersia penampang komposit di daerah momen
positif balok dapat diambil sebagai nilai momen inersia yang berlaku di sepanjang bentang balok yang ditinjau tersebut.
Distribusi tegangan elastis pada penampang ditentukan dengan menganggap distribusi regangan beton dan kayu yang linier pada penampang komposit. Tegangan
yang bekerja pada kayu atau beton tersebut merupakan hasil perkalian antara regangan yang terjadi dengan modulus elastisitas kayu Ew, atau modulus elastisitas
beton Ec. Kuat tarik beton diabaikan. Tegangan izin pada kayu adalah fb2,25 sedangkan tegangan tekan izin pada beton adalah 0,45 fc .
Gambar II.10 Diagram tegangan elastis Besar tegangan pada tiap-tiap bahan dapat dihitung dengan rumus :
• Pada beton :
=
. .
• Pada kayu :
=
.
Universitas Sumatera Utara
43
Pada perencanaan elastis jumlah penghubung geser yang dibutuhkan adalah berdasarkan gaya lintang yang bekerja pada suatu bentang balok komposit, dengan
demikian pada daerah yang gesernya besar akan memiliki alat penghubung geser yang lebih banyak dibandingkan daerah lainnya.
Gambar II.11 Hubungan antara beban, geser dan diagram momen
Untuk menghitung jumlah kebutuhan penghubung geser, dapat dijelaskan sebagai berikut pada gambar berikut:
Gambar II.12 a balok yang dibebani dengan beban – beban terpusat b diagram gaya lintang
Universitas Sumatera Utara
44
Tegangan geser yang terjadi pada balok lentur komposit, dihitung dengan :
τ = D. S
I. b dimana D, S, I dan bw berturut – turut menyatakan gaya lintang balok, statis
momen yang ditinjau, momen inersia dan lebar balok.
Gambar II.13 a Distribusi tegangan geser ½ bentang b Nilai gaya geser pada zone 1 dan zone 2
Gaya geser tiap zone V, merupakan volume tiap zone seperti ditunjukkan pada Gambar II.11 b, sehingga :
Vi = τi. Li. bw dengan Li adalah panjang zone-i, τ i adalah tegangan geser zone-i dan bw
adalah lebar badan balok.
b. Penempatan Paku Berdasarkan Metode Elastis